MODUL
H
KONSEP
KEBIDANAN
EVIDANCE
BASED
DALAM
PRAKTEK
KEBIDANAN
HALAMAN PENGESAHAN
OLEH:
Tim Pengajar 1.Mata Kuliah :
Konsep
OLEH:
kebidanan
2.Judul Modul :
3.Penyusun Modul :
Tim Pengajar
MK
4.Institusi :
5.nomor pustaka :
Medan, 20
Mengetahui,
NIP:1966091019940320001 NIP:1967711101993032002
VISI:
MISI:
PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah swt yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan modul ini dalam
mata kuliah “evidance based dalam praktek kebidanan”.
Tujuan kami dalam penulisan Modul evidance based dalam praktek kebidanan ini untuk
membantu menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca terutama mahasiswa
kebidanan. Semoga makalah ini dapat digunakan secara efektif dan bermanfaat.
DAFTAR ISI
I. TOPIK
a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adala antara 30 sampai dengan
500.
b. Bila sampel dibagi dalam kategori (misal: pria-wanita, pegawai negeri-
swasta dan lainlain) maka jumlah sampel setiap kategori minimal 30.
c. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate
(korelasi atau regresi ganda misalnya) maka jumlah anggota sampel
minimal 10 kali dari jumlah.
b. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena
melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan
data observasi tidak hanya mengukur sikap dari responden, namun juga
dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi. Teknik
pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk penelitian yang
bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-
gejala alam. Metode ini juga tepat dilakukan pada responden yang
kuantitasnya tidak terlalu besar. Metode pengumpulan data observasi
terbagi menjadi dua kategori, yakni:
1) Participant observation
Dalam participant observation, peneliti terlibat secara langsung
dalam kegiatan sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai
sumber data.
2) Non participant observation
Berlawanan dengan participant observation, non participant
observation merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara
langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.
c. Angket (kuesioner)
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan metode
pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti telah mengetahui dengan
pasti variabel yag akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari
d. Studi Dokumen
Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan
langsung kepada subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis
pengumpulan data yang meneliti berbagai macam dokumen yang berguna
untuk bahan analisis. Dokumen yang dapat digunakan dalam pengumpulan
data dibedakan menjadi dua, yakni:
1) Dokumen primer
Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang
langsung mengalami suatu peristiwa, misalnya: autobiografi
2) Dokumen sekunder
Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh
laporan/ cerita orang lain, misalnya: biografi.
Kualitatif Kuantitatif
Desain Penelitian Bersifat umum, fleksibel, Memiliki sifat yang
dan dinamis. Penelitian khusus, terperinci, dan
kualitatif sendiri dapat statis. Alur dari penelitian
berkembang selama proses kuantatif sendiri sudah
penelitian berlangsung. direncanakan sejak awal
dan tidak dapat diubah
lagi.
Analisis Data Dianalisis selama proses Dianalisis pada tahap
penelitian berlangsung. akhir sebelum laporan.
Istilah Subjek Penelitian Subjek penelitian yang Subjek penelitian yang
biasa disebut dengan biasa disebut dengan
narasumber. responden.
Cara Memandang Fakta Penelitian kualitatif Penelitian kuantitatif
memandang memandang
“Fakta/Kebenaran” “Fakta/Kebenaran” berada
tergantung pada cara pada objek penelitian di
peneliti luar sana. Peneliti harus
menginterpretasikan data. netral dan tidak memihak.
Hal ini dikarenakan ada Apapun yang ditemukan
hal-hal kompleks yang di lapangan, itulah fakta.
tidak bisa sekedar Penelitian kuantitatif
dijelaskan oleh angka, berangkat dari teori
seperti perasaan manusia. menuju data.
Penelitian kuantitatif
berangkat dari data yang
kemudian dijelaskan oleh
teori-teori yang dianggap
relevan, untuk
menghasilkan suatu teori
yang menguatkan teori
yang sudah ada.
Pengumpulan Data Penelitian kualitatif lebih Pengumpulan data
MAKALAH 2
1) Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan berdasarkan bukti ilmiah
2. Model IOWA
Model of Evidence Based Practice to Promote Quality Care Model EBP
IOWA dikembangkan oleh Marita G. Titler, PhD, RN, FAAN, Model IOWA diawali
dari pemicu/masalah. Pemicu/masalah ini sebagai focus ataupun focus masalah. Jika
masalah mengenai prioritas dari suatu organisasi, tim segera dibentuk. Tim terdiri dari
stakeholders, klinisian, staf perawat, dan tenaga kesehatan lain yang dirasakan penting
untuk dilibatkan dalam EBP. Langkah selanjutkan adalah mensistesis EBP. Perubahan
terjadi dan dilakukan jika terdapat cukup bukti yang mendukung untuk terjadinya
perubahan . kemudian dilakukan evaluasi dan diikuti dengan diseminasi (Jones &
Bartlett, 2004; Bernadette Mazurek Melnyk, 2011). 3) Model konseptual Rosswurm
& Larrabee Model ini disebut juga dengan model Evidence Based Practice Change
yang terdiri dari 6 langkah yaitu :
Tahap 1 :mengkaji kebutuhan untuk perubahan praktis
Tahap 2 : tentukkan evidence terbaik
Tahap 3 : kritikal analisis evidence
Tahap 4 : design perubahan dalam praktek
Ada 5 tingkatan yang bisa dijadikan bukti atau evidence (Guyatt&Rennie, 2002)
yaitu:
MAKALAH 3
KONSEP EBP, MODEL EBP, PUBLIKASI DAN DESIMINASI HASIL
MAKALAH 4
Fokus penelitian yang sedang dikerjakan perlu diulas melalui kajian pustaka yang dihasilkan.
Kajian pustaka ini dapat berupa buku-buku teks, laporan hasil penelitian, makalah, risalah,
dan karya-karya ilmiah seperti skripsi, tesis dan disertasi. Dalam Kajian pustaka, peneliti
membuat deskripsi secara sistematis tentang hasil penelitian sebelumnya, yang sejalan
dengan topic penelitian yang sedang dilakukannya. Dengan kata lain, topic penelitian
dibandingkan dengan kajian-kajian yang sama dengan hasil penelitian terdahulu.
Kesuma (2007: 36), salah seorang ahli metodologi penelitian menyebutkan bahwa terdapat
tiga fungsi dari kajian pustaka, yaitu:
1. Untuk memastikan pernahnya masalah yang lagi diteliti dilakukan oleh peneliti lain.
2. Apakah masalah yang diteliti dikaji secara komprehensif, lengkap dan hasilnya
memuaskan atau tidak.
3. Mengungkapkan kekhasan atau perbedaan masalah yang akan diteliti. Berdasarkan
uraian ini, penulis berpandangan bahwa kajian pustaka sangat bermanfaat untuk memetakan
posisi penilaian yang sedang dilakukan.
Sejalan dengan fungsi ini, kajian pustaka bermanfaat untuk:
(a) memperdalam pengetahuan ihwal masalah yang diteliti sehingga menguasainya.
(b) menegaskan karangka teoritis yang dijadikan landasan atau karangka berfikir terhadap
masalah penelitian.
(c) mempertajam konsep-konsep yang digunakan sehingga memudahkan perumusan
hipotesis-hipotesis, dan
Jika sudah dilakukan, seberapa dalam pengetahuan yang telah diperoleh dan
kemungkinan untuk pengembangannya lebih lanjut.
Untuk mengetahui dari mana kita bisa mulai. Penelitian adalah sebuah upaya untuk
memperbaiki apa yang sudah diperoleh sebelumnya.
Untuk mengetahui siapa saja yang telah melakukan penelitian dan publikasi dalam
bidang ilmu kita masing-masing. Tujuannya adalah agar kita bisa lebih mudah
membangun jejaring akademik.
Untuk meningkatkan pemahaman kita tentang topik yang sedang kita geluti.
Untuk menunjukkan bahwa kita memiliki akses terhadap database informasi ilmiah
yang berhubungan dengan topik penelitian kita
Untuk memberikan landasan teori terhadap penelitian kita sehingga bisa menunjukkan
posisi penelitian kita dibandingkan dengan penelitian yang sudah dilakukan
sebelumnya.
Untuk mengidentifikasi informasi dan ide yang mungkin berhubungan dengan topik
penelitian kita.
Untuk mengidentifikasi teknik dan metode yang relevan dengan topik penelitian kita.
Kajian pustaka dalam sebuah penelitian ilmiah berarti menempatkan dan menyimpulkan
teori-teori dan konsep-konsep yang nantinya dapat memberikan kerangka kerja dalam
menjelaskan suatu topik dalam sebuah penelitian. Banyak cara dan model membuat kajian
pustaka, Creswell mengemukakan beberapa model sesuai dengan pendekatan penelitian yang
dilakukan. Untuk pendekatan kualitatif, model pertama, peneliti menempatkan kajian
pustaka pada bagian pendahuluan, ini dimaksudkan agar kajian pustaka dapat menjelaskan
latar belakang secara teoritis masalah-masalah penelitian. Model kedua, menempatkan kajian
pustaka pada bab terpisah seperti halnya pada pendekatan kuantitatif, model ketiga Kajian
1. Wawancara atau interiviu adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
(interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara.
2. Kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-
hal yang diketahui.
3. Observasi adalah cara pengambilan data dengan pengamatan langsung yang dapat
dilakukan dengan menggunakan seluruh alat indera.
Kuesioner terbuka : kuesioner yang memberi kesempatan kepada responden untuk
menjawab dengan kalimat sendiri.
Kuesioner tertutup : kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawbannya sehingga
responden tiggal memilih.
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder
umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data
dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Sebelum proses pencarian
data sekunder dilakukan, kita perlu melakukan identifikasi kebutuhan terlebih dahulu.
Kita perlu memilih metode pencarian data sekunder apakah itu akan dilakukan secara manual
atau dilakukan secara online. Jika dilakukan secara manual, maka kita harus menentukan
strategi pencarian dengan cara menspesifikasi lokasi data yang potensial, yaitu: lokasi
internal dan / atau lokasi eksternal. Jika pencarian dilakukan secara online, maka kita perlu
menentukan tipe strategi pencarian; kemudian kita memilih layanan-layanan penyedia
informasi ataupun database yang cocok dengan masalah yang akan kita teliti. Setelah metode
pencarian data sekunder kita tentukan, langkah berikutnya ialah melakukan penyaringan dan
pengumpulan data. Penyaringan dilakukan agar kita hanya mendapatkan data sekunder yang
sesuai saja, sedang yang tidak sesuai dapat kita abaikan. Setelah proses penyaringan selesai,
maka pengumpulan data dapat dilaksanakan. Data yang telah terkumpul perlu kita evaluasi
terlebih dahulu, khususnya berkaitan dengan kualitas dan kecukupan data. Jika peneliti
merasa bahwa kualitas data sudah dirasakan baik dan jumlah data sudah cukup, maka data
tersebut dapat kita gunakan untuk menjawab masalah yang akan kita teliti. Tahap terakhir
strategi pencarian data ialah menggunakan data tersebut untuk menjawab masalah yang kita
teliti.
Sampai saat ini masih banyak organisasi, perusahaan, kantor yang tidak mempunyai data base
lengkap yang dapat diakses secara online. Oleh karena itu, kita masih perlu melakukan
pencarian secara manual. Pencarian secara manual bisa menjadi sulit jika kita tidak tahu
metodenya, karena banyaknya data sekunder yang tersedia dalam suatu organisasi, atau
sebaliknya karena sedikitnya data yang ada. Cara yang paling efisien ialah dengan melihat
buku indeks, daftar pustaka, referensi, dan literature yang sesuai dengan persoalan yang akan
diteliti. Data sekunder dari sudut pandang peneliti dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
data internal__ data yang sudah tersedia di lapangan; dan data eksternal__ data yang dapat
diperoleh dari berbagai sumber lain.
*) Lokasi Internal : Lokasi internal dapat dibagi dua sebagai sumber informasi yang berasal
dari database khusus dan database umum. Data base khusus biasanya berisi informasi penting
perusahaan yang biasanyan dirahasiakan dan tidak disediakan untuk umum, misalnya, data
akutansi, keuangan, sdm, data penjualan dan informasi penting lainnya yang hanya boleh
diketahui oleh orang-orang tertentu di perusahaan tersebut. Data jenis ini akan banyak
Sebaliknya, database umum berisi data yang tidak bersifat rahasia bagi perusahaan dan boleh
diketahui oleh umum. Data jenis ini biasanya dapat diketemukan di perpustakaan kantor /
perusaahaan atau disimpan dalam komputer yang dapat diakses secara umum. Data ini
diperoleh dari luar perusahaan biasanya berbentuk dokumen-dokumen peraturan pemerintah
mengenai perdagangan, berita, jurnal perusahaan, profil perusahaan dan data-data umum
lainnya.
*) Lokasi Eksternal : Data eksternal dapat dicari dengan mudah karena biasanya data ini
tersimpan di perpustakaan umum, perpustakaan kantor-kantor pemerintah atau swasta dan
universitas, biro pusat statistik dan asosiasi perdagangan, dan biasanya sudah dalam bentuk
standar yang mudah dibaca, seperti petunjuk penelitian, daftar pustaka, ensiklopedi, kamus,
buku indeks, buku data statistik dan buku-buku sejenis lainnya.
Dengan berkembangnya teknologi Internet maka munculah banyak data base yang menjual
berbagai informasi bisnis maupun non-bisnis. Data base ini dikelola oleh sejumlah
perusahaan jasa yang menyediakan informasi dan data untuk kepentingan bisinis maupun
non-bisnis. Tujuannya ialah untuk memudahkan perusahaan, peneliti dan pengguna lainnya
dalam mencari data.
Pencarian secara online memberikan banyak keuntungan bagi peneliti, diantaranya ialah:
a) hemat waktu: karena kita dapat melakukan hanya dengan duduk didepan komputer,
b) ketuntasan: melalui media Internet dan portal tertentu kita dapat mengakses secara tuntas
informasi yang tersedia kapan saja tanpa dibatasi waktu,
c) Kesesuaian: peneliti dapat mencari sumber-sumber data dan informasi yang sesuai dengan
mudah dan cepat,
d) hemat biaya: dengan menghemat waktu dan cepat dalam memperoleh informasi yang
sesuai berarti kita banyak menghemat biaya.
Ketepatan memilih data sekunder dapat dievaluasi dengan kriteria sebagai berikut:
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui
media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau
kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil
pengujian.
Wawancara (Interview)
Kelebihan teknik wawancara melalui tatap muka daripada melalui telepon atau pun kuesioner
:
Kelemahannya :
Kelemahannya :
o Pewancara tidak dapat mengamati ekspresi responden yang pada kondisi tertentu
diperlukan untuk menyakinkan apakah responden menjawab sesuai dengan fakta.
o Ada kemungkinan diputuskan sewaktu-waktu jika responden keberatan untuk
menjawab pertanyaan.
o Tidak semua responden mempunyai telepon
o Terbatasnya jumlah dan waktu untuk pertanyaan.
o Teknik ini dapat dibantu dengan komputer untuk mencatat jawaban responden da
secara otomatis jawaban responden akan disimpan dalam memori komputer.
Kuesioner (Questionnaires)
Teknik ini memberikan tanggungjawab kepada responden untuk membaca dan menjawab
pertanyaan. Kuesioner dapat didistribusikan dengan berbagai cara, antara lain : secara
langsung disampaikan oleh peneliti, dikirim bersama paket atau majalah, diletakkan di
tempat-tempat ramai, melalui pos faksimile atau komputer.
Jika lokasi antar responden relatif berdekatan seperti dalam satu perusahaan, maka teknik
merupakan cara yang sesuai. Teknik ini seperti halnya wawancara tatap muka, biayanya
relatif mahal jika jumlah responden relatif banyak dan letak geografisnya terpencar.
o Kusioner yang diajukan kepada responden dan jawabannya dikirim lewat pos.
o Memungkinkan peneliti memperoleh jawaban dari responden yang terpencar letak
geografisnya.
o Jumlah pertanyaan yang diajukan relatif banyak yang tidak efisien jika diajukan
melalu telepon.
o Kelemahan utama teknik ini adalah responden tidak mengembalikan kembali
kuesioner.
o Teknik ini memiliki tingkat tanggapan (respon rate) yang paling rendah dibandingkan
teknik pengumpulan data primer lainnya.
o Kemungkinan jawaban responden tidak sesuai dengan konteks pertanyaan.
Metode observasi adalah peroses pencatatan pola perilaku subyek (orang), objek (benda) atau
kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu
yang diteliti. Kelebihan metode ini dibandingkan metode survei adalah data yang
dikumpulkan umumnya tidak terdistorsi, lebih akurat dan bebas dari response bias. Metode
ini menghasilkan data yang lebih rinci mengenai perilaku (subjek), benda atau kejadian
(objek).
Ada beberapa jenis subyek, obyek dan kejadian yang dapat diobservasi oleh peneliti, antara
lain: perilaku fisik, perilaku verbal, perilaku ekspresif, benda fisik atau kejadian-kejadian
yang rutin dan temporal.
Teknik observasi langsung, meskipun tidak memerlukan komunikasi dengan responder, tidak
bebeas dari kemungkinan kesalahan. Data yang dikumpulkan melalui teknik ini kadang
dipengaruhi oleh subyektivitas pengamat dalam menginterpretasikan perilaku atau kejadian
selama proses observasi. Metode observasi pada penelitian terhadap perilaku lebih
menekankan pada respon subyek secara nonverbal dibandingkan dengan metode survei yang
lebih menekankan pada respon subyek secara verbal. Respon nonverbal atau perilaku
ekspresi yang umumnya dilakukan dalam komunikasi, antara lain: mengangguk, tersenyum,
mengernyitkan alis mats, dan ekspresi wajah yang lain atau bahasa tubuh (isyarat). Observasi
terhadap perilaku ekspresi atau komunikasi nonverbal yang lain Bering menghasilkan
interpretasi yang keliru. Misal, pengamat kemungkinan menginterpretasikan bahwa
tersenyum atau tertawa merupakan ekspresi dari kegembiraan seseorang.
Tujuan observasi dalam banyak hal adalah untuk memahami perilaku dan kejadian-kejadian
dalam lingkungan sosial. Ada dua teknik observasi yang dapat digunakan pada penelitian
terhadap lingkungan sosial, yaitu: (1) partisipant observation dan (2) nonpartisipant
observation.
Partisipant Observation
Peneliti melakukan observasi dengan cars melibatkan diri atau menjadi bagian dari
lingkungan sosial atau organisasi yang diamati. Peneliti melalui teknik ini dapat memperoleh
data yang relatif lebih banyak dan akurat, karena peneliti dapat secara langsung mengamati
perilaku dan kejadiankejadian dalam lingkungan sosial yang diteliti. Kehadiran peneliti
kemungkinan dapat diketahui atau tidak diketahui oleh lingkungan sosial yang diamati.
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kombinasi antara observasi
langsung dan wawancara secara formal dan nonformal.
Nonpartisipant observation
Peneliti dapat melakukan observasi sebagai pengumpul data tanpa melibatkan diri atau
menjadi bagian dari lingkungan sosial atau organisasi yang diamati. Misal, seorang peneliti
dapat berada di sudut ruangan suatu kantor untuk melihat dan mencatat bagaimana seorang
Content Analysis
Content analysis merupakan metode pengumpulan data penelitian melalui teknik observasi
dan analisis terhadap isi atau pesan dari suatu dokumen (antara lain berupa : iklan, kontrak
kerja, laporan, notulen rapat, surat, jurnal majalah atau surat kabar).
Tujuan content analysis adalah melakukan identifikasi terhadap karakteristikl atau informasi
spesipik yang terdapat pada suatu dokumen untuk menghasilkan deskripsi yang objektif dan
sistematik.
Observasi Mekanik
Observasi mekanik adalah observasi yang menggunakan bantuan mesin. Observasi mekanik
dalam penelitian bisnis digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi reaksi fisik atau bagian
tubuh manusia.
Jika kita menggunakan web site sebagai media penempatan kuesioner maka strateginya ialah:
1. Umumkan alamat web site dimana kita menempatkan kuesioner yang akan digunakan
untuk memperoleh data primer melalui web site atau portal yang sudah popular,
misalnya http://www.detik.com, http://www.kompas.com dan sejenisnya
2. Pengumuman dapat berupa banner atau teks yang berisi link ke alamat web site dimana
studi sedang dilaksanakan, sehingga pengunjung situs tersebut dapat secara langsung
membuka kuesioner dengan cara memilih link yang ada pada banner atau teks tersebut.
Jika kita menggunakan email sebagai sarana penelitian yang sedang dilaksanakan, maka
strateginya ialah:
2. Lampirkan kuesioner pada email yang dapat berupa file dokumen atau pdf pada
attachment atau jika dalam format HTML dapat langsung sebagai isi email itu sendiri.
3. Dalam email tersebut sebaiknya ditulis tujuan penelitian, cara mengisi kuesioner dan cara
mengirimkan kembali kuesioner yang ada dalam email tersebut.
Dimana kita dapat mengirimkan email kepada calon responden yang akan kita mintai
informasi? Berikut ini adalah tempat-tempat para pengunjung Internet (netter) melakukan
komunikasi atau berkumpul secara maya.
1. Usenet News Groups: News Groups merupakan tempat dimana pesan-pesan atau berita
ditempatkan dan para netter mengunjungi alamat tersebut untuk membaca pesan atau berita
yang sudah dipasang dengan topik-topik tertentu.
2. Mailing Lists: mailing lists berfungsi mirip dengan news groups perbedaannya ialah jika
pada news groups pesan atau berita dibaca di alamat web tertentu, maka dalam mailing lists
pesan atau berita dengan topik tertentu dikirimkan melalui email.
3. Web Forums: merupakan tempat dimana para netter berkomunikasi berkaitan satu dengan
lain dan difasilitasi oleh situs-situs tertentu.
5. Pengunjung tetap situs-situs tertentu: ada orang-orang tertentu yang selalu secara tetap
mengunjungi situs-situs tertentu, misalnya situs
berita http://www.detik.com; http://www.kompas.com. Para pengunjung tetap ini biasanya
akan menjadi member pada situs-situs tersebut.
Agar kita dapat memperoleh data atau informasi yang berkualitas, maka kita perlu melakukan
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
EBM menggunakan segala pertimbangan bukti ilmiah (evidence) yang sahih yang
diketahui hingga kini untuk menentukan pengobatan pada penderita yang sedang kita hadapi.
Ini merupakan penjabaran bukti ilmiah lebih lanjut setelah obat dipasarkan dan
seiring dengan pengobatan rasional. EBM merupakan integrasi dari 3 unsur, yaitu bukti
klinis(best research evidence), keterampilan klinis (clinical expertise), serta Patient
Concerns, Values and Expectation.
Keterampilan klinis adalah keterampilan dan kemampuan menilai oleh dokter yang
didapat dari pengalaman dan prakterk klinik. Bukti klinis adalah penilaian yang relevan
secara klinis, dapat berupa ilmu-ilmu kedokteran dasar, tetapi terutama dari riset-riset
yang berorientasi pasien. Sebuah penemuan klinis dapat mengganti sebuah uji metoda
diagnosis maupun terapi yang telah diterima ke metode baru yang lebih kuat, tepat,
efektif, dan aman. Sehingga dalam menerapkan suatu EBM, dokter tidak hanya
melihat berdasarkan pada keluhan pasien semata, tetapi juga dokter harus dapat mencari
informasi yang valid tentang penyakit yang tengah diderita pasien. Dari informasi
yang diperoleh, dokter diharapkan mampu mengaplikasikannya sesuai dengan keadaan
pasien. Pengambilan keputusan dalam bidang kedokteran antara lain pada diagnosis,
pengobatan, pencegahan, prognosis, etiologi.memberikan bukti-bukti yang mendukung.
Prosesmembanguninformasimerupakanprosesaktifmenggunakaninformasidanmengevaluasiha
silkesimpulanyangdibuatterhadappermasalahan yang dihadapi.Proses tersebut memerlukan
berbagaimacamketrampil
Desain
Variabel bebas.
Variabel tergantung.
Bias
Chance
Confounding
Hubungan waktu
Asosiasi kuat
Hubungan dosis
Hasil konsisten
Koherensi
4. Validitas eksterna
5.2.1 TujuanPenelitian
Dalampenelitiankebidanan,
penelitianharusmemilikitujuansebagaietikadalammelakukanpenelitian, sepertiberikut;
1. Memajukanilmupengetahuandalamkaitanuntukmeningkatkanpelayanan
2. Kemajuandalambidangilmupenelitianitusendiri
5.2.2 PrinsipPenelitian
MenurutHelsinskiprinsipdasarpenelitian yang
mengambilobjekmanusiaharusmemenuhiketentuan:
1. Bermanfaatbagimanusia
2. Harus sesuaidenganprinsipilmiah dan harusdidasarkanpengetahuan yang
cukupdaridukungankepustaanilmiah. 72
3. Tidakmembahayakanobjek (manusia) penelitianitu (diataskepentingan yang lain)
4. Tidakmerugikanataumenjadikanbebanbaikwaktu, materimaupunsecaraemosi dan
psikologis.
5. Harus selaludibandingkanrasiountung-rugi-resiko. Makadariitupenelitiantidakada factor
eksploitasi, ataumerugikannamabaikobjekpenelitian.
5.2.3 SyaratPenelitianKebidanan
1. Sukarela/Voluntary
2. Informed Consent
PenelitianSetiapprofesiperlumengaturanggotanya, bahwadalammengadakanpenelitian,
penelitiwajibmenjelaskansejelas-
jelasnyakepadaobjekpenelitian.Selainitupenelitiperludiyakinkanbahwainformasi yang
diberikansudahadekuat, juga perluadanyapemahaman yang adekuatdariobjekpenelitian.
3. Kerahasiaan
Dalampenelitiantidakbolehmembukaidentitasobjekpenelitianbaikindividumaupuninstitu
si. Semuainformasi yang telahdikumpulkandijaminkerahasiaannya oleh peneliti,
hanyakelompok data tertentu yang akandilaporkan pada hasilriset.
4. Privacy
Penelitianseharusnyatidakmenggangukeleluasaandiriataupribadidalamhal rasa hormat
dan hargadiri, aspek social budaya dan tidakmengganguketenanganhidup dan
keleluasaandiriataugerak, halini juga berkaitandengankerahasiaan dan masalahpribadi.
5. Kelompok Rawan
Kelompokrawanmeliputiwanitahamil, bayi, anakbalita, usialanjut, orang sakitberat,
orang sakit mental, orang cacat yang tidakkompetendalammengambilkeputusan, termasuk
juga kelompokminoritasdalamsuatumasyarakat.
7. MelindungiPeneliti
Dalametikapenelitiankebidananadanyasyaratkerahasiaanmakadikarenakanhaltersebutm
akapenelitiakandilindungidarigugatan yang muncul.
9. AsasKemanfaatan
Penelitian yang dilakukanharusmempertimbangkanmanfaat dan resiko yang
mungkinakanterjadi.
10. Berkeadilan
Dalammelakukanpenelitian, perlakuannyasamadalamartiansetiap orang
diberlakukansamaberdasarkan moral, martabat, dan hakasasimanusia. Hak dan
kewajibanpenelitimaupunsubjek juga harusseimbang.
Definisi Diseminasi hasil penelitian adalah salah
satubentukkegiatanpertanggungjawabanakademik yang dilakukan oleh
Midwifery knowledge atau Ilmu Kebidanan adalah ilmu yang mempelajari tentang
kehamilan,persalinan,dan kala nifas serta kembalinya alat reproduksi ke keadaan
normal.Evidence Based Midwifery dapat disimpulkan sebagai asuhan kebidanan berdasarkan
bukti penelitian yang telah teruji menurut metodologi ilmiah yang sistematis.
Kebidanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan bidan dalam memberikan
pelayanan kebidanan kepada perempuanselama masa sebelum hamil,masa
kehamilan,persalinan,pascapersalinan,masa nifas,bayi baru lahir,bayi,balita,dan anak
prasekolah termasuk kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana sesuai dengan
tugas dan wewenangnya (Kepmenkes No.320 tahun 2020 tentang standar profesi bidan ).
5.4.1 Pelaksanaan Etika PelayananPraktikKebidanan
1. Aborsi
Dalam UU No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan pasal 15,
dinyatakanbahwadalamupayapenyelamatkan Ibu dan
BerdasarkanUndang-undangtersebutbidan yang
membukapelayananpraktikkebidanandilaranguntukmelakukan Tindakan aborsi,
karnabarangsiapa yang melakukan Tindakan tersebutakandikenakansanksi.
(1) Barangsiapadengansengajamenggugurkanataumematikankandunganseorangwanit
adenganpersetujuannya, diancamdenganpidanapenjara paling lama lima tahunenambulan.
(2) Jika perbuatanitumengakibatkanmatinyawanitatersebut,
diancamdenganpidanapenjara paling lama tujuhtahun.
2. Kontrasepsi
Menurutetikakedokteran, pelaksanaankrontrasepsidapatdilaksanakan,
walaupunpenggunaan AKDR dan kontapmenimbulkanberbagaipertentangan. Belakanganini
AKDR terutama yang mengandung copper berfungsisebagaikontrasepsi,
bukanhanyasekedarmencegahnidasitapi juga melakukan Tindakan
kejahatanyaitudapatmembunuhjanin yang beradadalamkandungan.
adalah proses yang digunakan secara sistematik untuk melakukan evaluasi, menemukan,
menelaah/ me-review, dan memanfaatkan hasil-hasil studi sebagai dasar dari pengambilan
keputusan klinik.
Menurut Sackett et al. (2000), Evidence-based medicine (EBM) adalah suatu pendekatan
medik yang didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini untuk kepentingan pelayanan
kesehatan penderita. Dengan demikian, dalam praktek, EBM memadukan antara kemampuan
dan pengalaman klinik dengan bukti-bukti ilmiah terkini yang paling dapat dipercaya.
Dengan demikian, maka salah satu syarat utama untuk memfasilitasi pengambilan keputusan
klinik yang evidence-based adalah dengan menyediakan bukti-bukti ilmiah yang relevan
dengan masalah klinik yang dihadapi, serta diutamakan yang berupa hasil meta-analisis,
review sistematik, dan randomized double blind controlled clinical trial (RCT).
Secara ringkas, ada beberapa alasan utama mengapa EBM diperlukan:
Hasil penelitian adalah proses pengaturan dan pengelompokan secara baik tentang
informasi suatu kegiatan berdasarkan fakta melalui usaha pikiran peneliti dalam mengolah
dan menganalisis objek atau topik penelitian secara sistematis dan objektif untuk
memecahkan suatu permasalahan atau menguji suatu hipotesis sehingga terbentuk prinsip-
prinsip umum atau teori.
Bagian hasil dalam suatu karya ilmiah bukan untuk menafsirkan hasil penelitian,
karena penafsiran tersebut termasuk dalam bagian diskusi atau pembahasan. Pada bagian
hasil Anda harus bertujuan untuk menceritakan temuan Anda tanpa mencoba menafsirkan
atau mengevaluasinya, selain untuk memberikan tautan ke bagian diskusi.
Sangat mudah untuk memasukkan terlalu banyak informasi ke bagian hasil dan
mengaburkan temuan Anda. Temuan penelitian itu sendiri meliputi:
1. Data yang disajikan dalam tabel, grafik, grafik, dan gambar lain (dapat ditempatkan di
antara teks penelitian atau di halaman terpisah)
2. Analisis kontekstual dari data tersebut yang dijelaskan artinya dalam bentuk kalimat
3. Laporkan pengumpulan data, rekrutmen, dan / atau partisipan
4. Data yang sesuai dengan pertanyaan penelitian utama
5. Temuan sekunder (hasil sekunder, analisis sub kelompok, dan lain-lain.)
Jika ruang lingkup penelitian luas atau memiliki banyak variabel, atau jika metodologi
yang digunakan menghasilkan berbagai hasil yang berbeda, penulis harus menyatakan hanya
hasil yang paling relevan dengan pertanyaan penelitian yang dinyatakan di bagian
pendahuluan.
Sebagai aturan umum, setiap informasi yang tidak menyajikan temuan atau hasil
langsung dari penelitian ini tidak perlu dituliskan di bagian ini. Kecuali penulis diminta oleh
penerbit jurnal atau pembimbing untuk memasukkan Hasil dan Diskusi secara bersama,
penjelasan dan interpretasi dari hasil ini harus dihilangkan dari Hasil.
Jadi yang perlu kita ingat bahwa ketika Hasil dan Diskusi/Pembahasan disajikan
secara terpisah, maka: Hasil = Penyajian Data (Eksperimen menunjukkan bahwa ), sedangkan
Diskusi = Interpretasi Data (Eksperimen menyarankan bahwa)
Adapun definisi hasil penelitian menurut para ahli, antara lain adalah sebagai berikut;
1. USC Libraries
Bagian hasil adalah tempat Anda melaporkan temuan studi Anda berdasarkan
metodologi yang Anda terapkan untuk mengumpulkan informasi. Bagian hasil harus
menyatakan temuan penelitian yang disusun dalam urutan logis tanpa bias atau interpretasi.
Bagian yang menjelaskan hasil sangat diperlukan jika makalah Anda menyertakan data yang
dihasilkan dari penelitian Anda sendiri.
2. Wordvice
Bagian hasil dari makalah penelitian ilmiah mewakili temuan inti dari studi yang
berasal dari metode yang diterapkan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi. Ini
menyajikan temuan dalam urutan logis tanpa bias atau interpretasi dari penulis, menyiapkan
pembaca untuk interpretasi dan evaluasi di bagian diskusi.
Tujuan utama dari bagian hasil adalah untuk memecah data menjadi kalimat yang
menunjukkan signifikansinya terhadap pertanyaan penelitian.
Untuk sebagian besar makalah penelitian dalam ilmu sosial dan behavioral, ada dua
cara yang memungkinkan untuk mengatur bagian hasil. Kedua pendekatan tersebut sesuai
dalam cara Anda melaporkan temuan Anda, tetapi pilihlah salah satu format untuk
digunakan.
Pendekatan ini dapat digunakan untuk menyoroti temuan penting. Misalnya, Anda
mungkin telah memperhatikan korelasi yang tidak biasa antara dua variabel selama analisis
temuan Anda. Sangat tepat untuk menunjukkan ini di bagian hasil.
Namun, berspekulasi mengapa korelasi ini ada, dan menawarkan hipotesis tentang apa
yang mungkin terjadi, termasuk di bagian diskusi makalah Anda.
Secara umum, konten bagian hasil penelitian harus mencakup beberapa hal berikut:
Setiap studi adalah unik, tidak ada pendekatan satu ukuran untuk semua ketika
merancang strategi untuk menyusun dan menulis bagian dari makalah penelitian di mana
temuan disajikan. Isi dan tata letak bagian ini ditentukan oleh bidang penelitian tertentu,
rencangan penelitian dan metodologi, dan pedoman jurnal target dan editornya.
Namun, langkah-langkah berikut dapat digunakan untuk menyusun hasil dari sebagian
besar studi penelitian ilmiah, yaitu sebagai berikut:
1. Sesuaikan dengan pedoman atau instruksi yang disediakan oleh jurnal atau penerbit
yang Anda tuju dan bacalah makalah penelitian yang telah diterbitkannya, terutama
yang memiliki topik, metode, atau hasil yang serupa dengan penelitian Anda
Pedoman umumnya akan menjabarkan persyaratan khusus untuk bagian hasil atau
temuan, dan artikel yang diterbitkan akan memberikan contoh yang baik dari pendekatan
yang sesuai. Perhatikan batasan panjang pada pembatasan konten.
Misalnya, sementara banyak jurnal mengharuskan bagian Hasil dan Diskusi terpisah,
yang lain tidak — makalah penelitian kualitatif sering menyertakan hasil dan interpretasi
dalam bagian yang sama (“Hasil dan Diskusi”). Membaca tujuan dan ruang lingkup di bagian
“panduan untuk penulis” dan memahami minat pembaca akan sangat berharga dalam
mempersiapkan untuk menulis bagian Hasil.
Buat katalog temuan Anda-gunakan sub bagian untuk mengklarifikasi laporan Anda.
Ini akan membantu Anda menghindari detail yang berlebihan dan periferal saat Anda menulis
dan juga membantu pembaca Anda memahami dan mengingat temuan Anda. Putuskan
bagaimana Anda akan menyusun hasil Anda. Anda mungkin mencocokkan urutan pertanyaan
penelitian dan hipotesis dengan hasil Anda, atau Anda bisa mengaturnya sesuai dengan
urutan yang disajikan pada bagian Metode.
3. Rancang gambar dan tabel untuk menyajikan dan mengilustrasikan data Anda
Tabel dan gambar harus diberi nomor sesuai urutan yang disebutkan dalam teks utama
makalah penelitian. Informasi dalam angka harus relatif jelas (dengan bantuan keterangan),
dan desainnya harus mencakup semua definisi dan informasi lain yang diperlukan bagi
pembaca untuk memahami temuan tanpa membaca semua teks.
Gunakan tabel dan gambar sebagai titik fokus untuk menceritakan kisah yang jelas
dan informatif tentang penelitian Anda dan menghindari pengulangan informasi. Tetapi ingat
bahwa ketika angka mengklarifikasi teks, itu tidak dapat digantikan.
4. Buat konsep bagian Hasil Anda menggunakan temuan dan angka yang telah Anda
susun
Tujuannya adalah untuk mengkomunikasikan informasi yang kompleks ini sejelas dan
setepat mungkin; frasa dan kalimat yang tepat dan kompak adalah yang paling efektif.
Di paragraf pembuka bagian ini, nyatakan kembali pertanyaan penelitian Anda atau
bertujuan untuk memusatkan perhatian pembaca pada apa yang coba ditunjukkan oleh hasil.
Merupakan ide yang bagus untuk merangkum temuan-temuan utama pada akhir bagian ini
untuk menciptakan transisi logis ke interpretasi dan diskusi selanjutnya.
Akuntabilitas bidan dalam praktek kebidanan merupakan suatu hal yang penting dan
dituntut dari suatu profesi yang berhubungan dengan keselamatan jiwa manusia. Semua
tindakan harus berbasis kompetensi dan didasari suatu evidence based. Accountability
diperkuat dengan satu landasan hokum yang mengatur batas- batas wewenang profesi yang
bersangkutan.
Dengan adanya legitimasi kewenangan bidan yang lebih luas, bidan memiliki hak
otonomi dan mandiri untuk bertindak secara professional yang dilandasi kemampuan berfikir
logis dan sisitematis serta bertindak sesuai standar profesi dan etika profesi.
Tujuan EBP adalah memberi alat, berdasarkan bukti-bukti-bukti terbaik yang ada,
untuk mencegah, mendeteksi dan menangani gangguan kesehatan dan kepribadian (Stout &
Hayes, 2005 & Haynes, 1998). Artinya bahwa dalam memilih suatu pendekatan pengobatan
dan kepribadian, kita hendaknya secara empiris melihat-lihat kajian penelitian yang telah
divalidasikan secara empiris yang menunjukkan keefektifan suatu pendekatan terapi tertentu
pada diri individu tertentu.
Adapun jenis penelitian yang harus dikuasai para praktisi dalam EBP adalah
penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif didasari pada ide bahwa suatu
problem dapat diteliti dan menggunakan metodologi yang signifikan dimana masing-masing
variabel menunjukan saling keterkaitan satu sama lainnya (Glicken, 2005). Untuk mengontrol
variabel yang kompleks yang berhubungan dengan klien bisa jadi sangat sulit. Walaupun
penelitian kualitatif terbatas pada fakta yang mana variabel penting lainnya tidak dapat
dikontrol, penelitian ini di dasari pada keyakinan bahwa penemuan non empiris merupakan
cara dalam memahami kefektifan treatmen. Meskipun penelitian kualitatif tidak dapat
memperlihatkan hubungan sebab akibat sebagaimana penelitian kuantitatif, namun implikasi
dari hubungan dan kelemahan hubungan dari variabel tersebut dapat diketahui.
Selain itu menurut Straus dan Sackett (1998) EBP cukup berhasil di latar psikiatris
dan medis umum dan bahwa para praktisi membaca penelitian itu secara akurat dan membuat
keputusan yang benar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 53% pasien mengakui
kalau dirinya mendapat penanganan primer yang telah dilaksanakan dengan randomized
controlled trials (RCT) atau percobaan terkendali secara acak dan hasilnya sangat efektif.
1) Keterbatasan ekonomi dan dorongan yang kontra produktif bersaing dengan sejumlah
bukti yang berfungsi sebagai faktor penentu keputusan (Burns, 1999).
2) Literatur yang relevan mungkin tidak dapat diakses. Waktunya tidak cukup untuk
melakukan tinjauan yang cermat terhadap bukti-bukti yang ada (mungkin sangat
banyak jumlahnya) yang relevan dengan masalah klinis yang mendesak (Americal
Medical Assosiation atau disingkat AMA, 1992).
Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak negara berkembang, terutama
disebabkan oleh perdarahan pascapersalinan, eklamsia, sepsis dan komplikasi keguguran.
Sebagian besar penyebab utama kesakitan dan kematian ibu tersebut sebenarnya dapat
dicegah. Melalui upaya pencegahan yang efektif, beberapa negara berkembang dan hampir
semua negara maju, berhasil menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu ke tingkat yang
sangat rendah.
1) Keluarga Berencana
3) Asuhan Pascakeguguran
Kajian dan bukti ilmiah menunjukkan bahwa asuhan persalinan bersih, aman dan
tepat waktu merupakan salah satu upaya efektif untuk mencegah terjadinya kesakitan dan
kematian
Dalam upaya menurunkan kesakitan dan kematian ibu, perlu diantisipasi adanya
keterbatasan kemampuan untuk menatalaksana komplikasi pada jenjang pelayanan tertentu.
Kompetensi petugas, pengenalan jenis komplikasi, dan ketersediaan sarana pertolongan
menjadi penentu bagi keberhasilan penatalaksanaan komplikasi yang umumnya akan selalu
berbeda menurut derajat, keadaan dan tempat terjadinya
1) Gentle Birth
Getntle birth adalah konsep persalinan yag santun, tenang, dan alami yang bertujuan
untuk mempersiapkan ibu hamil agar tetap tenang dan rileks saat melahirkan. Konsep ini
melibatkan praktik senam hamil, olah pernapasan, serta self hypnosis yang rutin dilakukan
sjak awal masa kehamilan hingga menuju persalinan.
2) Water birth
3) Lotus Birth
Lotus Birth, atau tali pusat yang tidak dipotong, adalah praktek meninggalkan tali
pusat yang tidak diklem dan lahir secara utuh, daripada ikut menghalangi proses fisiologis
normal dalam perubahan Wharton’s jelly yang menghasilkan pengkleman internal alami
dalam 10-20 menit pasca persalinan.
- Trimester II
- Trimester III
Waktu kunjungan:
I. 28-36 minggu
II. 36 minggu.
Tablet yang mengandung FeSO4, 320 mg ( setara dengan zat besi 60 mg ) dan asam
folat 500 gr. Sebanyak 1 tablet per hari segera setelah rasa mual hilang. Pemberian selama 90
hari ( 3 bulan ). Ibu hamil harus dinasehati agar tidak meminumnya bersama dengan teh/ kopi
agar tidak mengganggu penyerapannya.
3. Imunisasi TT 0,5 cc
Bidan juga harus melakukan konseling pada saat kehamilan atau mengadakan
penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya 4 terlalu, yaitu:
1) Terlalu muda
Dimana ibu hamil dengan usia terlalu tua atau kurang dari 20 tahun
2) Terlalu sering hamil
Metodologi berasal dari kata metodos (metode/cara) dan logos (ilmu pengetahuan).
Metodologi penelitian adalah cara mengetahui sesuatu untuk menemukan, mengembangkan
atau menguji kebenaran secara sistematik, logis dan empiris menggunakan metode ilmiah.
Secara singkat dikatakan metodologi penelitian adalah ilmu yang mempelajari metode (cara)
penelitian. Hasil suatu penelitian berupa karya tulis ilmiah.
Berdasarkan pembahasan konsep Evidence Based Practice di atas, ada 3 faktor yang
seacara garis besar menenentukan tercapainya pelaksanaan praktek keperawatan yang lebih
baik yaitu, penelitian yang dilakukan berdasarkan fenomena yang terjadi di kaitkan dengan
teori yang telah ada, pengalaman klinis terhadap sustu kasus, dan pengalaman pribadi yang
bersumber dari pasien. Dengan memperhatikan factor-faktor tersebut, maka di harapkan
pelaksanaan pemeberian pelayanan kesehatan khususnya pemberian asuhan keperawatan
dapat di tingkatkan terutama dalam hal peningkatan pelayanan kesehatan atau keperawatan,
pengurangan biaya (cost effective) dan peningkatan kepuasan pasien atas pelayanan yang
diberikan. Namun dalam pelaksanaan penerapan Evidence Based Practice ini sendiri tidaklah
mudah,hambatan utama dalam pelaksanaannya yaitu kurangnya pemahaman dan kurangnya
referensi yang dapat digunakan sebagai pedoman pelaksanaan penerapan EBP itu sendiri
Pada penelitian yang dilakukan pada 2004 di Belanda, data dikumpulkan dari
358 responden yang merupakan ibu muda dari 57 bidan. Kuesioner yang
dipergunakan memuat berbagai aspek meliputi; prenatal, natal, periode post
partum, dan memuat dua pertanyaan terbuka.
Sebanyak 312 responden berpartisipasi dalam penelitian ini dan diperoleh data
berupa daftar sebanyak 870 aspek yang dihargai oleh responden dalam
perawatan kebidanan yang mereka peroleh. Berikut adalah aspek-aspek
tersebut; sopan santun (337 pernyataan positif), kompetensi profesional (224
pernyataan positif), dukungan (57 pernyataan positif). Aspek-aspek tersebut
dapat dikategorikan sebagai kekuatan dalam pelayanan asuhan kebidanan.
Namun, 177 responden memberikan pernyataan negatif yang memerlukan
perbaikan lebih lanjut terkait aspek-aspek tersebut, yakni; dimensi organisasi
(65 pernyataan negatif), kebijakan (62 pernyataan negatif), dan informasi (46
pernyataan negatif).
Kompetensi Profesional
Informasi
Sopan Santun
Dukungan
Organisasi
Evaluasi
Kebijakan
BAB III
Kesimpulan
Langkah awal dan utama untuk memperbaiki adalah kembali lagi kita
melakukan evaluasi dan pemetaan. Baik pemerintah pusat melalui
kementerian kesehatan maupun pemerintah daerah dengan dinas
kesehatannya, marilah kitamempelajarin lebih lanjutnya mengenai 1. perinsip
dalam evidence based midwifery care
2. langkah-langkah dalam evidence based midwifery care
3. kekuatan dan kelemahan dalam penerapan evidence based pada praktik
Evidence based artinya berdasarkan bukti. Artinya tidak lagi berdasarkan
pengalaman atau kebiasaan semata. Semua harus berdasarkan bukti. Bukti
ini pun tidak sekadar bukti tapi bukti ilmiah terkini yang bias dipertanggung
jawabkan.
Secara prinsip yang menjadi dasar praktik evidence based health careadalah
bahwa setiap perilaku atau tindakan medis harus dilandasi suatu bukti ilmiah
yang telah diuji kebenaran dan tingkat kemanfaatannya untuk pasien. Bagi
farmasis, segala tindakan dalam rangka pengobatan, pemmilihan jenis obat,
penilihan jenis sediaan dan cara pemberian obat, maupun konsultasi tentang
obat harus didasarkan bukti ilmiah yang sudah valid, terkini dan bermanfaat.
Evidence based medicine dapat dipraktekkan pada berbagai situasi, khususnya
jika timbul keraguan dalam hal diagnosis, terapi, dan penatalaksanaan pasien.
Adapun langkah-langkah dalam EBM adalah:
Memformulasikan pertanyaan ilmiah yang berkaitan dengan masalah penyakit
yang diderita oleh pasien.
Penelusuran informasi ilmiah (evidence) yang berkaitan dengan masalah yang
dihadapi.
Penelaahan terhadap bukti-bukti ilmiah yang ada.
V. DAFTAR PUSTAKA
M
Makalah 1
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, (1989). Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Penelitian
di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Jakarta : Dirjen Dikti
Hastono, S.P. (2007) Analisa Data Kesehatan. Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.
Hasan,I.,(2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta :PT
Ghalia Indonesia.
https://poltekkes.id/sampel-penelitian
https://dwicitranurhariyanti.wordpress.com/materi-kuliah/konsep-metodologi-penelitian
Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan : Jakarta. Rineka Cipta.
Notoatmodjo, 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Makalah 2
Banning, M Clinical reasoning and its application to nursing: concepts and research studies.
Nurse education in practice, 8(3), doi: /j.nepr
Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M Nursing Interventions
Classification (NIC) (Sixth Edit.). St. Louis, Missouri: Elsevier.
Currey, J., Considine, J., & Khaw, D Clinical nurse research consultant: a clinical and
academic role to advance practice and the discipline of nursing. Journal of advanced nursing,
67(10), doi: /j x
Dicenso, A., Cullum, N., & Ciliska, D Implementing evidence-based nursing : some
misconceptions. Evidence-Based Nursing - Implementation Forum, 1(2),
Makalah 4
Ary, Donald, et al. 2004, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, terjemahan Arief Furchan,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
https://rizaalfarid.blogspot.com/2017/05/makalah-tinjauan-pustaka-literature.html
https://nagabiru86.wordpress.com/makalah/
https://dokumen.tips/documents/critical-appraisal-55cb77f96524a.html
ejaring.web.id/pengertian-manfaat-dan-langkah-langkah-literatur-review/
Makalah 5
https://www.pengadaan.web.id/2019/08/diseminasi.html
https://studylibid.com/doc/419514/10.-aplikasi-etika-dalam-praktik-kebidanan
ih1gda1594091931.pdf
http://repo.unand.ac.id/33995/1/Dengan-EBM-Implementasi-Dalam-Masa-
Kehamilan.pdf
https://www.academia.edu/15628741/KONSEP_EVIDENCE_BASED_PRACTICE_AGUS
_PUTRADANA
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt538c858f7a71c/jerat-hukum-
bagi-bidan-yang-membantu-aborsi/#:~:text=mana%20kejahatan%20dilakukan.
%E2%80%9D-,Pasal%20348%20KUHP%3A,lama%20lima%20tahun%20enam
%20bulan.
Buku Teks dengan Evidence Based Midwifery ImplementasiDalam Masa Kehamilan
MAKALAH 6
http://rsudalihsan.jabarprov.go.id/page/900-Evidence-Based-Bedicine-EBM
MAKALAH 7
https://academia.edu/resource/work/40042849
https://penelitianilmiah.com/hasil-penelitian/
https://www.infokeperawatan.com/artikel/prinsip-aplikasi-hasil-penelitian-dalam-praktik-
kebidanan.html
MAKALAH 8
Evidence based midwifery di royal college midwivesinggris :
http://www.rcm.org.uk/ebm/volume-11-2015/volume
https://www.midwferytoday.com/a rticles midwifestouch.asp