Disusun oleh
Kelompok 11
MEDAN
TA. 2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan tugas makalah dari mata kuliah Profesionalisme Kebidanan
dengan judul “ Etik Biomedis dan Aplikasinya dalam Praktik Kebidanan”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah mambantu dalam pengusunan makalah ini.
Medan 2022
Penulis .
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................1
Daftar Isi..............................................................................................................................2
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah....................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................38
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi yang semakin pesat membuat akses informasi yang beredar
seolah tak terbendung. Masyarakat semakin cerdas dalam menentukan pilihan, yang salah
satunya adalah pilihan dalam urusan kesehatan. Dengan akses informasi yang tak terbatas
inilah, masyarakat semakin diperdalam pengetahuannya dalam bidang kesehatan,
terutama mengenai hak hak yang wajib mereka dapat dan bahkan mengenai penyakit
yang mereka derita.
Seorang tenaga kesehatan yang baik tentu harus memperhatikan hal tersebut, agar
bisa mengimbangi pasien yang datang untuk berobat padanya. Penerapan kaidah bioetik
merupakan sebuah keharusan bagi seorang tenaga kesehatan yang berkecimpung didalam
dunia medis, karena kaidah bioetik adalah sebuah panduan dasar dan standar, tentang
bagaimana seorang tenaga kesehatan harus bersikap atau bertindak terhadap suatu
persoalan atau kasus yang dihadapi oleh pasiennya.
Kebidanan sendiri merupakan salah satu profesi tertua didunia yang lahir sejak
adanya peradaban umat manusia. Bidan lahir sebagai perempuan terpercaya dalam
mendampingi dan menolong ibu-ibu yang melahirkan.
Sikap etis profesional bidan akan mewarnai dalam setiap langkahnya, termasuk dalam
mengambil keputusan dalam merespon situasi yang muncul dalam asuhan.
Kode etik adalah daftar kewajiban yang harus ditaati dan dbuat oleh profesi tertentu
itu serta mengikat semua anggotanya. Kode etik sebenarnya bukan suatu hal yang baru.
Sudah lama diusahakan untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus
dalam masyarakat melalui ketentuan tertulis yang diharapkan akan dipegang teguh oleh
seluruh kelompok. zaman kita diwarnai suasana etis yang khusus, salah satu buktinya
adalah peranan dan dampak kode etik ini.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu etik biomedis?
2. Apa tujuan dari etik biomedis?
3. Apa saja hak-hak dan kewajiban pasien dan bidan?
4. Bagaimana Etika Dan Pelaksanaannya Dalam Pelayanan Kebidanan?
5. Apa Fungsi Fungsi Etika Dalam Pelayanan Kebidanan?
6. Apa masalah-masalah yang timbul dalam bioetika termasuk pada praktik
kebidanan?
C. Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Sejak tiga dekade terakhir ini telah dikembangkan Bioetika atau yang disebut juga
dengan Etika Biomedis.
Bioetika berasal dari kata Bios yang berati kehidupan dan Ethos yang berarti norma-
norma atau nilai-nilai moral. Bioetika merupakan studi interdisipliner tentang masalah
yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik skala
mikro maupun makro, masa kini dan masa mendatang. Bioetika mencakup isu-isu sosial,
agama, ekonomi, dan hukum bahkan politik. Bioetika selain membicarakan bidang
medis, seperti abortus, euthanasia, transplantasi organ, teknologi reproduksi butan, dan
rekayasa genetik, membahas pula masalah kesehatan, faktor budaya yang berperan dalam
lingkup kesehatan masyarakat, hak pasien, moralitas penyembuhan tradisional,
lingkungan kerja, demografi, dan sebagainya. Bioetika memberi perhatian yang besar
pula terhadap penelitian kesehatan pada manusia dan hewan percobaan.
Etika biomedis dalam arti ini dedifinisikan oleh International Association of Bioethics
adalah studi tentang isu-isu etis, sosial, hukum, dan isu-isu lain yang timbul dalam
pelayanan kesehatan dan ilmu-ilmu biologi.
Pengertian etika biomedis juga masih perlu dipilah lagi dalam isu-isu etika medis
tradisional yang sudah dikenal sejak ribuan tahun dan lebih banyak menyakut hubungan
individual dalam interaksi terapeutik antara dokter dan pasien. Kemungkinan adanya
masalah etika medis, demikianlah yang dalam pelayanan di rumah sakit sekarang cepat
oleh masyarakat (media massa) dituding sebagai malpraktek.
6
Dalam 15 tahun terakhir bioetika cenderung mengarah pada isu-isu tentang nilai-nilai
dan etika yg timbul karena ilmu dan teknologi serta biomedis. Misal dalam bidang medis
bioetika mengarah pada hal-hal yang boleh dilakukan atau tidak, seperti: Transplantasi
organ tubuh, Kloning, Aborsi, Bayi tabung, Euthanasia, Kontrasepsi, penelitian biomedis,
dll. Tujuan dari bioetika ini sendiri adalah:
7
g. Pasien berhak mendapat pendampingan suami selama proses persalinan
berlangsung.
h. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya.
i. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat
kritis dan mendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
j. Pasien berhak menerima konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di RS tsb
k. Pasien berhak meminta atas “privacy” dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data data medisnya.
l. Pasien berhak mendapat informasi
m. Pasien berhak menyetujui atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter
sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
n. Pasien berhak meolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya.
o. Pasien berhak didmpingi keluarganya dalam keadaan kritis.
p. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama.
q. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama perawatan di
RS.
r. Pasien berhak menerima arau menolak imbingan moril atau spiritual.
s. Pasien berhak mendapatkan perlindungan hukum atas terjadinya kasus mal
praktek.
t. Hak untuk menentukan diri sendiri.
u. Pasien berhak melihat rekam medik.
2. Kewajiban Pasien
a. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata
tertib RS.
b. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter,bidan,perawat
yang merawatnya.,
c. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan
atas jasa pelayanan RS.
d. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang selalu
disepakati.
3. Hak Bidan
8
a. Bidan berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan profesinya.
b. Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan sesuai dengan standar profesi pada
setiap tingkat/jenjang pelayanan kesehatan
c. Bidan berhak menolak keinginan pasien/klien dan keluarga yang bertentangan
dengan paraturan perundangan dan kode etik profesi
d. Bidan berhak atas privasi/kedirian dan menuntut apabila nama baik
dicemarkan baik oleh pasien, keluarga maupun profesi lain
e. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui
pendidikan maupun pelatihan.
f. Bidan berhak atas kesempatan untuk untuk meningkatkan jenjang karir dan
jabatan yang sesuai.
g. Bidan berhak mendapat kompensasi dan kesejahteraan yang sesuai.
4. Kewajiban Bidan
a. Bidan wajib mematuhi kewajiban RS.
b. Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan standar
profesi dengan menghorati hak pasien.
c. Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada dokter yang mempunyai
kemampuan sesuai dengan kebutuhan pasien.
d. Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk didampingi oleh
suami/keluarga.
e. Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk menjalankan ibadah
sesuai dengan keyakinannya.
f. Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang
pasien.
g. Bidan wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan yang akan
dilakukan serta resiko yang mungkin dapat timbul.
h. Bidan wajib meminta persetujuan tertulis.
i. Bidan wajib mendokmentasikan asuhan kebidanan yang diberikan.
j. Bidan wajib mengikuti pekembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi serta
menambah ilmu pengetahuanya melalui pendidikan formal atau non formal.
k. Bidan wajib bekerja sama dengan profesi lain dalam memberikan asuhan
kebidanan.
9
D. Etika Dan Pelaksanaannya Dalam Pelayanan Kebidanan
10
a. Menciptakan suasana dan hubungan saling percaya
b. Menggali permasalahan yang dihadapi calon akseptor
c. Memberikan penjelasan disertai penunjukan alat-alat kontrasepsi
Setelah klien memutuskan memilih salah satu alat kontrasepsi,bidan
menyiapkan informed consent secara tertulis.
2. Etika dalam penelitian kebidanan
Menurut kode etik bidan internasional adalah bahwa bidan seharusnya
meningkatkan pengetahuannya melalui berbagai proses seperti dari pengalaman
pelayanan kebidanan dan dari riset kebidanan. Bidan wajib mendukung penelitian
yang bertujuan memajukan ilmu pengetahuan kebidanan. Bidan harus siap
untukmengadakan penelitian dan siap untuk memberikan pelayanan berdasarkan
hasil penelitian. Pada dasarnya penelitian bertujuan untuk :
a. Memajukan ilmu pengetahuan dalam kaitan untuk meningkatkan pelayanan.
b. Kemajuan dalam bidang penelitian itu sendiri
11
Dengan etik kita mengatahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan
apa alasannya
Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam
menganalisis suatu masalah
Menghasilkan tindakan yg benar
Mendapatkan informasi tenfang hal yg sebenarnya
Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku/perilaku manusia antara baik,
buruk, benar atau salah sesuai dengan moral yg berlaku pada umumnya
Berhubungan dengans pengaturan hal-hal yg bersifat abstrak
Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik
Mengatur hal-hal yang bersifat praktik
Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat maupun
tata cara di dalam organisasi profesi
Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan tugas profesinya
yg biasa disebut kode etik profesi.
Kaidah kaidah bioetik merupakan sebuah hukum mutlak bagi seorang dokter atau
tenaga kesehatan lain. Seorang tenaga kesehatan wajib mengamalkan prinsip prinsip yang
ada dalam kaidah tersebut, tetapi pada beberapa kasus, karena kondisi berbeda, satu
prinsip menjadi lebih penting dan sah untuk digunakan dengan mengorbankan prinsip
yang lain. Kondisi seperti ini disebut Prima Facie. Konsil Kedokteran Indonesia, dengan
mengadopsi prinsip etika kedokteran barat, menetapkan bahwa, praktik kedokteran dan
medis lain di Indonesia mengacu kepada kepada 4 kaidah dasar moral yang sering juga
disebut kaidah dasar etik biomedis, yaitu: Beneficence, Non - Maleficence, Justice dan
Autonomi.
1. Beneficence
Dalam arti bahwa seorang tenaga kesehatan berbuat baik, menghormati
martabat manusia, tenaga kesehatan tersebut harus berusaha maksimal agar
pasiennya tetap dalam kondisi sehat. Perlakuan terbaik kepada pasien merupakan
poin utama dalam kaidah ini. Kaidah beneficence menegaskan peran tenaga
kesehatan untuk menyediakan kemudahan dan kesenangan kepada pasien
12
mengambil langkah positif untuk memaksimalisasi akibat baik daripada hal yang
buruk. Prinsip prinsip yang terkandung didalam kaidah ini adalah;
a. Mengutamakan Alturisme
b. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia
c. Memandang pasien atau keluarga bukanlah suatu tindakan tidak hanya
menguntungkan seorang tenaga kesehatan
d. Tidak ada pembatasan “goal based”
e. Mengusahakan agar kebaikan atau manfaatnya lebih banyak dibandingkan
dengan suatu keburukannya
f. Paternalisme bertanggung jawab/kasih sayang
g. Menjamin kehidupan baik-minimal manusia
h. Memaksimalisasi hak-hak pasien secara keseluruhan
i. Menerapkan Golden Rule Principle, yaitu melakukan hal yang baik seperti
yang orang lain inginkan
j. Memberi suatu resep berkhasiat namun murah
k. Mengembangkan profesi secara terus menerus
l. Minimalisasi akibat buruk
2. Non-maleficent
Non-malficence adalah suatu prinsip yang mana seorang tenaga kesehatan
tidak melakukan perbuatan yang memperburuk pasien dan memilih pengobatan
yang paling kecil resikonya bagi pasien yang dirawat atau diobati olehnya.
Pernyataan kunoFist, do no harm, tetap berlaku dan harus diikuti. Non-malficence
mempunyai ciri-ciri:
a. Menolong pasien emergensi
b. Mengobati pasien yang luka
c. Tidak membunuh pasien
d. Tidak memandang pasien sebagai objek
e. Tidak menghina/mencaci maki/memanfaatkan pasien
f. Melindungi pasien dari serangan
g. Manfaat pasien lebih banyak daripada kerugian tenaga kesehatan
h. Tidak membahayakan pasien karena kelalaian
i. Menghindari misrepresentasi
j. Memberikan semangat hidup
13
k. Tidak melakukan white collar crime
3. Autonomi
Dalam kaidah ini, seorang tenaga kesehatan wajib menghormati martabat
dan hak manusia. Setiap individu harus diperlakukan sebagai manusia yang
mempunyai hak menentukan nasib sendiri. Dalam hal ini pasien diberi hak untuk
berfikir secara logis dan membuat keputusan sendiri. Autonomi bermaksud
menghendaki, menyetujui, membenarkan, membela, dan membiarkan pasien demi
dirinya sendiri. Kaidah Autonomi mempunyai prinsip – prinsip sebagai berikut:
Menghargai hak menentukan nasib sendiri
a. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan
b. Berterus terang menghargai privasi
c. Menjaga rahasia pasien
d. Menghargai rasionalitas pasien
e. Melaksanakan Informed Consent
f. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri
g. Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomi pasien
h. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan,
termasuk keluarga pasien sendiri
i. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non
emergensi
j. Tidak berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikann pasien
k. Mejaga hubungan atau kontrak
4. Justice
Keadilan atau Justice adalah suatu prinsip dimana seorang tenaga kesehatan
wajib memberikan perlakuan sama rata serta adil untuk kebahagiaan dan
kenyamanan pasien tersebut. Perbedaan tingkat ekonomi, pandangan politik,
agama, kebangsaan, perbedaan kedudukan sosial, kebangsaan, dan
kewarganegaraan tidak boleh mengubah sikap dan pelayanan tenaga kesehatan
terhadap pasiennya. Justice mempunyai ciri-ciri :
a. Memberlakukan segala sesuatu secara universal
b. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan
c. Memberikan kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama
d. Menghargai hak sehat pasien
14
e. Menghargai hak hukum pasien
f. Menghargai hak orang lain
g. Menjaga kelompok rentan
h. Tidak membedakan pelayanan terhadap pasien atas dasar SARA, status social,
dan sebagainya
i. Tidak melakukan penyalahgunaan
j. Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan pasien
k. Meminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuannya
l. Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian secara adil
m. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten
n. Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan sah atau tepat
o. Menghormati hak populasi yang sama sama rentan penyakit atau gangguan
kesehatan
p. Bijak dalam makroalokasi
Selain 4 kaidah dasar etik biomedis diatas, terdapat juga kaidah atau prinsip Utama
Bioetika antara lain:
Issu Etik Dalam Pelayanan Kebidanan merupakan topik yang penting yang
berkembang di masyarakat tentang nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan yang
berhubungan dengan segala aspek kebidanan yang menyangkut baik dan buruknya.
Beberapa pembahasan masalah etik dalm kehidupan sehari hari adalah sebagai berikut:
15
e. Konsep normal pelayanan kebidanan
f. Bidan dan pendidikan seks.
g. Agama / kepercayaan.
h. Hubungan dengan pasien.
i. Hubungan dokter dengan bidan.
j. Kebenaran.
k. Pengambilan keputusan.
l. Pengambilan data.
m. Kematian.
n. Kerahasiaan.
o. Aborsi.
p. AIDS.
q. In Vitro fertilization
Kontrasepsi adalah : sebagai suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan sebagai
akibat pertemuan antara sel telur dengan sperma.
16
Ny. S datang ke BPM Mutiara menggunakan mobil mewah, dia ingin menggunakan
alat kontrasepsi jangka panjang. Tanpa menjelaskan terlebih dahulu, bidan T langsung
menyarankan Ny. S untuk menggunakan AKDR dengan merk tertentu (yg mahal).
Pembatasan kelahiran jika bukan karena pertimbangan kesehatan adalah yang secara
etika tidaklah benar. Pengaturan kelahiran memang penting tetapi tidak perlu secara
ekstrem menjadi program yang dipaksakan. Pengaturan harus karena pertimbangan
17
kesehatan, bukan karena kesejahteraan yang bersifat ekonomi, sehingga program KB
dilakukan atas kesadaran.
Dari sudut pandang hak-hak pasien segala cara kontrasepsi yang ditawarkan harus
mendapat persetujuan dari pasutri setelah memperoleh penjelasan (informed consent).
Pasal 24
Ayat 2 : Pelayanan kontrasepsi secara paksa kepada siapapun dan dalam bentuk apapun
bertentangan dengan hak asasi manusia dan pelakunya akan dikenakan sanksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
18
1. Kehamilan merupakan proses yang alamiah. Perubahan-perubahan
manfaatnya.
dari satu team kecil tenaga professional, sebab dengan begitu maka
baik selain juga mereka menjadi lebih percaya dan terbuka karena
19
kebidanan dalam arti bahwa asuhan yang diberikan harus
tak terpisah dari ibu hamil. Sikap, perilaku, dan kebiasaan ibu
Selain itu, kelurga juga merupakan unit social yang terdekat dan
20
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
meliputi :
a) TM I : 1x kunjungan
b) TM II : 1x kunjungan
21
c) TM III : 2x kunjungan
a) Timbang BB
c) Tekanan darah
d) Tetanus toxoid
e) Tablet Fe
f) Tes PMS
g) Temu wicara
adalah :
22
1. Kehamilan adalah proses yang normal
2. Otonomi
prosedur, obat-obatan dan tes. Kita juga harus membantu ibu dalam
membuat suatu pilihan tentang yang terbaik untuk diri dan bayinya
3. Jangan membahayakan
bukti.
23
4. Tanggung jawab
Asuhan yang berkualitas tinggi, berfokus pada klien dan saying ibu
semua bidan.
1. Menghargai otonomi.
sebagai berikut :
1. Otonomi
Otonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu autos (self atau diri
24
control pihak lain dan dari perbatasan pribadi. Bidan harus
25
sering bertentangan dengan otonomi. Sebagai contoh. Seorang
penerangan yang cukup. Namun klien tidak ingin jika rekan bidan
sendiri.
kepada klien dan keluarga akan tindakan yang akan dilakukan serta
3. Justice
26
4. Menjaga kerahasiaan klien
Pada saat klien dating pada bidan, maka yang pertama kali
keputusan klinis.
27
banyak atau tinggi pengetahuan bidan tentang pelayanan
2) Hak-hak klien pada asuhan saying ibu dan bayi pada persalinan
perhatian.
persalinan.
3) Pencatatan (dokumentasi)
28
a) Aspek legal atau landasan hokum bagi bidan dalam
pelayanannya.
praktik.
4) Penilaian klinik
a) Kala I
iii. Penanganan
dekat.
29
b. Mengatur aktivitas sesuai dengan
his.
h. Massase.
j. Sentuhan.
dan tepat.
b) Kala II
dilakukan pada :
30
3. Kondisi ibu, periksa TTV dan respons
Diagnosis
pembukaan lengkap.
rujukan.
Penanganan
kepada ibu.
c) Kala III
Pengkajian awal/segera
31
1. Palpasi uterus untuk menentukan apakah ada
Diagnosis
2. Bayi normal.
d) Kala IV
umbilicus.
2. Kelengkapan plasenta.
3. Selaput ketuban.
5. Lokhea.
6. Kandung kemih.
7. Kondisi ibu.
Diagnosis
32
1. Involusi normal.
Penanganan
4. Bersihkan ibu.
5. Istirahat.
6. Memulai menyusui.
Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta
Tujuan PNC. Tujuan dari pemberian asuhan pada masa nifas adalah :
bayi sehari-hari.
33
Kunjungan PNC, terdiri dari :
atonia uteri.
abnormal.
istirahat.
tanda penyakit.
tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-
hari.
34
3. Kunjungan III : 2 minggu setelah persalinan, tujuannya : sama dengan
kunjungan II
masa nifas.
kebutuhan ibu.
35
2.1.4 Aplikasi etik dalam BBL
1. Konseling
3. Pencegahan infeksi
36
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Prinsip-prinsip dalam bioetik tersebut dapat diterapkan dalam menghadapi pasien, sehingga
terciptanya situasi yang,baik bagi hubungan pasien dan bidan dalam pelayanan kesehatan demi
kesembuhan pasien.
B. Saran
Dalam melaksanakan pelayanan kebidanan, bidan harus berpedoman pada kaidah-kaidah etik
biomedis serta memperhatikan hak-hak pasien juga. Agar terciptanya pelayanan yang berkualitas
dan terhindar dari isu-isu yang tidak benar.
37
DAFTAR PUSTAKA
https://fendygoo.blogspot.com/2015/01/makalah-bioetika-atau-biomedis.html?m=1
http://yasintaevi.blogspot.com/2014/06/permasalahan-etika-dalam-praktik.html?m=1
Marimbi, Hanum.2008. Etika dan Kode Etik Profesi Kebidanan, Mitra Cendikia Press.
Jogjakarta.
38