Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH FARMAKOLOGI

“INJEKSI SUBCUTAN”

Disusun oleh :

Desti Gita Safitri (1910035019)

Febrianti (1910035021)

Shara Khoirunnisa (1910035022)

Taufik Rahman (1910035027)

Abdul Malik (1910035045)

PRODI D-III KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MULAWARMAN


KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum Wr. Wb


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami (penulis) dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, Sholawat serta salam
tak lupa pula kita kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan
umatnya hingga akhir zaman.
Penyusunan makalah ini penulis sajikan sebagai panduan pembelajaran bagi
mahasiwa/i, makalah ini mahasiswa\i dapat mempelajari tentang injeksi subkutan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan sangat
jauh dari kata “sempurna”. Karena itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran-saran yang
sifatnya membangun demi untuk penyempurnaan makalah ini. Namun, kami tetap berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan khususnya bagi para mahasiswa\i.
Penulis pun tak lupa ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen keperawatan dasar kami, yaitu bapak Ns. Mayusef Sukmana, S.Kep, M.kep yang
telah memberikan tugas untuk membuat makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen dan mahasiswa\i yang telah membaca
dan mempelajari makalah ini. Semoga dengan makalah ini dapat meningkatkan hasil belajar
yang maksimal. Demikian lah yang dapat penulis sampaikan. Lebih dan kurangnya mohon
dimaafkan
                                                                   Samarinda, 10 Februari 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii


BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Rumusan masalah ....................................................................................... 1

C. Tujuan ......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

A. Pengertian injeksi subkutan ........................................................................ 3

B. Pengertian jaringan subkutan ...................................................................... 3

C. Indikasi Pemberian Obat ............................................................................. 4

D. Kelebihan dan kekurangan injeksi subkutan............................................... 5

E. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian subkutan ...................... 6

F. Efek samping injeksi subkutan .................................................................... 7

BAB III KESIMPULAN ............................................................................... 8

A. Kesimpulan ................................................................................................. 8

B. Saran ............................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 9

SOP PERAWATAN INJEKSI SUBCUTAN ..............................................10-17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemberian obat parenteral merupakan pemberian obat yang di lakukan dengan


menyuntikan obat tersebut kejaringan tubuh. Pemberian obat melalui parenteral dapat
dilakukan dengan cara :

1. Subcutaneous (SC) yaitu penyuntikan obat kedalam jaringan yang berada dibawah
lapisan dermis.
2. Intradermal (ID) yaitu penyuntikan obat kedalam lapisan dermis, dibawah
epidermis.
3. Intramuscular (IM) yaitu menyuntikkan obat kedalam lapisan otot tubuh.
4. Intravenous (IV) yaitu menyuntikan obat kedalam vena.
Selain empat cara di atas dokter sering menggunakan cara intratechal atau
intraspinal, intrakardial, intrapleural, intra arteliar, dan intra articular untuk pemberian
obat parential ini.
Subkutan (SC) (‘Onset of action’ lebih cepat daripada sedian suspensi,
determinan dari kecepatan absorbsi ialah total luas permukaan dimana terjadi
penyerapan menyebabkan konstruksi pembulu darah lokal sehingga difusi obat
tertahan/diperlama, obat dapat dipercepat dengan menambahkan hyaluronidase, suatu
enzim yang memecah mukopolisakarida dari matriks jaringan). Subkutan atau
dibawah kulit (SC) yaitu disuntikan kedalam tubuh melalui bagian yang sedikit
lemaknya dan masuk kedalam jaringan dibawah kulit ; volume yang di berikan tidak
lebih dari 1 ml (Wagiran, 2015).

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu injeksi subkutan ?

2. Apa itu jaringan subkutan ?

3. Bagaimana indikasi injeksi subkutan ?

4. Apa saja Kelebihan dan kekurangan injeksi subkutan ?

1
C. Tujuan

1. Dapat memahami apa itu injeksi subkutan.

2. Dapat memahami apa itu jaringan subkutan.

3. Dapat memahami dan mengerti indikasi injeksi subkutan.

4. Dapat mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan injeksi subkutan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian injeksi subkutan

Pemberian obat Subkutan adalah tindakan pemberian obat kedalam tubuh dengan
cara memasukkan obat kedalam jaringan di bawah kulit dengan menggunakan supit.
Metode penyintikan melalui rute ini biasanya dilakukan untuk memberi insulin dan
imunisasi. Ada beberapa area tubuh yang dapat digunakan untuk memberi obat
dengan metode ini, antata lain lengan atas bagian dalam, paha bagian depan, daerah
perut, dan daerah punggung atas (Wagiran, 2015).

Tujuan pemberian obat subkutan adalah Mengntrol kadar gula darah dan
Memasukkan sejumlah toksin atau obat untuk di absorbs.

Lokasi Injeksi antara lain Lengan atas bagian luar,Paha anterior,Daerah


abdomen, Area scapula pada punggung atas, Daerah ventrogluteal dan dorsogluteal
bagian atas.

B. Pengertian jaringan subkutan

Hipodermis adalah salah satu lapisan dari bebarapa lapisan yang terdapat pada
kulit. Hipodermis ini merupakan lapisan kulit lemak atau jaringan ikat yang
merupakan rumah dari kelenjar keringat dan lemak dan juga sel-sel kolagen. Lapisan
Hipodermis ini dikenal juga sebagai sebagai jaringan subkutis atau subkutan.

Beberapa fungsi jaringan subkutan pada kulit yang sangat dibutuhkan untuk
tubuh demi kelangsungan kulit yang normal. Ini adalah fungsi dari jaringan subkutan
itu sendiri pada tubuh manusia :

1. Sebagai pelindung dari suhu yang panas dan juga suhu yang dingin. Sehingga
dengan kata lain jaringan kulit terdalam ini akan mengatur kulit agar tahan
terhadap suhu yang berubah-ubah.

3
2. Jaringan kulit subkutan ini juga bekerja sebagai tempat kelenjar keringat berada.
Keringat akan dihasilkan dari jaringan ini.

3. Secara alamiah lapisan jaringan subkutan ini juga memiliki fungsi sebagai
pelindung seseorang dari adanya cedera yang merasuk hingga bagian tubuh yang
terdalam. Secara otomatis jaringan ini akan melindungi dan menjadi peran
bantalan untuk benturan yang terjadi akibat jatuh.

Tanpa adanya fungsi jaringan subkutan pada kulit manusia ini maka manusia
tidak dapat hidup dengan normal. Mengingat fungsi subkutan yang bersifat
mengamankan organ dalam bagi manusia. Namun yang perlu anda ingat dan anda
pahami adalah jaringan subkutan akan mulai berkurang kinerjanya dan akan mulai
menipis ketika usia seseorang bertambah atau ketika seseorang menjadsi semakin tua.

C. Indikasi Pemberian Obat

Indikasi: bisa dilakukan pada pasien yang tidak sadar, tidak mau bekerja sama
karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral, tidak alergi. Lokasinya
yang ideal adalah lengan bawah dalam dan punggung bagian atas (Sigalingging,
2013).
Kontra indikasi: luka, berbulu, alergi, infeksi kulit.
1. Alat dan Bahan
Baki berisi:
a. Bak injeksi steril.
b. Obat yang diperlukan.
c. Kapas alkohol.
d. Spuit sesuai ukuran penggunaan.
e. Buku daftar obat.
f. Piala ginjal.
g. Sarung tangan.
h. Pengalas.
2. Persiapan Pasien
Jelaskan kepada pasien mengenai tujuan dan tindakan yang akan dilakukan.
Menurut (Sigalingging, 2013) Prosedur kerja :

4
1. Periksa kembali order obat : nama pasien, nama dan dosis obat, rute
pemberian dan waktu pemberian.
2. Siapkan obat
3. Letakkan peralatan dan obat kedekat pasien
4. Cuci tangan
5. Posisikan pasien senyaman mungkin
6. Letakkan pengalas dan piala ginjal dekat dengan area yang diinjeksi
7. Pasang sarung tangan
8. Buka obat dengan cara :
a) Flakon/vial : buka tutup metal, lakukan desinfeksi tutup karet dengan
kapas alkohol apabila persediaan dalam flakol masih berupa bubuk,
larutkan dengan aquabidest sebanyak yang tercantum pada petunjuk
penggunaan obat
b) Ampuls : ketuk obat yang ada diujung ampuls, patahkan leher ampuls
dengan tangan menggunakan kain kasa
9. Isi spuit dengan obat sesuai dosis yang ditentukan
10. Isap udara sebanyak cairan yang diperlukan tusuk jarum dengan posisi bevel
tegak. suntikan udara kedalam flakon. Balik flakon, dengan tangan kiri
memegang flakon dengan ibu jari dan jari tengah sedangkan tangan kanan
memegang ujung barrel dan plugger. Jaga ujung jarum dibawah cairan.
Biarkan tekanan udara membantu mengisi obat kedalam spuit. Setelah selsai
tarik jarum dari ampuls.
11. Buang udara dalam spuit kemudian tutup masukkan kedalam bak injeksi.
12. Pilih area penusukan kemudian lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol
13. Lakukan penyuntikan dengan lubang jarum menghapad keatas membentuk
sudut 450 apabila menggunakan spuit 3 cc dan sudut 90 derajat, apabila
menggunakan spuit 1cc terhadap permukaan kulit.
14. Lakukan aspirasi
a) Masukkan obat secara perlahan
b) Tarik spuit dan tahan dengan kapas alkohol
c) Letakkan spuit dan kapas ke dalam piala ginjal
d) Rapikan pasien dan perhatikan reaksi pasien
e) Cuci tangan
f) Dokumentasikan tindakan.

5
3. Jenis obat yang diberikan secara subkutan
a. Vaksin
b. Obat – obatan pre oprasi
c. Narkotik
d. Insulin
e. Heparin

D. Kelebihan dan Kekurangan Injeksi Subkutan

Menurut (Abdullah, 2014) kekurangan dan kelebihan injeksi subkutan antara lain :

1. Kelebihan
a. Diperlukan latihan sederhana
b. Absorpsi obat capat larut dalam air
c. Mencegah keruskan sekitar salran cerna
2. Kekurangan
a. Rasa sakit dan kerusakan kulit
b. Tidak dapat dipakai jika volume obat besar
c. Bioavibilitas berfariasi, sesuai lokasi
d. Harus menggunakan tekhnik steril
e. Lebih mahal diandingkan oral
f. Lebih lambat dibandingkan pemberian IM
g. Dapat menyebabkan ansietas (kecemasan yang berlebihan dan lebih bersifat
subyektif)

E. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian subkutan

1. Untuk klien berukuran rata-rata, regangkan kulit secara keras pada tempat
injeksi atau cubit dengan tangan dominan anda. Pencubitan kulit meninggikan
jaringan subkutan, jarum menembus kulit tegang lebih mudah dari kulit kendur.

2. Untuk klien gemuk, cubit kulit pada tempat Injeksi dan injeksikan jarum dibawah
lipatan kulit, klien gemuk memiliki lapisan lemak tambahan diatas jaringan
subkutan Insersi cepat dan tepat

6
3. Injeksikan jarum dengan cepat dan tepat Pada sudut 90 derajat (kemudian
lepaskan- kulit bila dicubit) meminimalkan ansietas dan ketidaknyamanan klien

4. Respons Klien yang Membutuhkan Tindakan Segera

Respons Tindakan

a. Reaksi alergik

1) Tetap tenang dan tenangkan klien

2) Cari bantuan tetapi tetap bersama klien

3) Siapkan untuk memberi oksigen bila klien sesak napas

4) Ukur tanda vital

5) Ikuti kebijakan lembaga mengenai reaksi alergi

b. Keluhan nyeri lama setelah injeksi (potensi kerusakan syaraf)

1) Kaji tempat injeksi untuk kemerahan, bengkak

2) Beri tahu dokter

c. Klien menolak obat

1) Identifikasi mengapa klien menolak obat

2) bila obat ditolak, dokumentasikan penolakannya

3) bila obat sangat penting, dokumentasikan penolakan dan beri tahu dokter

F. Efek Samping Injeksi Subkutan

Efek Samping Dari Subkutan


1. Keuntungan Awitan obat lebih cepat dibandingkan oral
2. Kerugian Harus menggunakan teknik steril, lebih mahal dibandingkan oral,hanya
dapat diberikan dalam volume kecil,lebih lambat dibandingkan pemberian
intramuscular, dapat menyebabkan ansietas(kecemasan yang berlebihan dan lebih
bersifat subyektif), kelelahan, gangguan pencernaan seperti diare, mual, dispepsia
stomatitis, dan muntah, perubahan warna kulit, dysgeusia, dan anoreksia

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Injeksi subkutan diberikan dengan menusuk area dibawah kulit yaitu jaringan
konektif atau lemak dibawah dermis. Setiap jaringan subkutan dapat dipakai untuk
area injeksi ini, yang lazim adalah pada lengan atas bagian luar, paha bagian
depan. Area lain yang lazim digunakan adalah perut, area scapula, ventrogluteal
dan dorsogluteal. Injeksi harus tidak diberikan pada area yang nyeri, merah,
pruitis atau edema. Pada pemakaian injeksi subkutan jangka lama, maka injeksi
perlu direncanakan untuk diberikan secara rotasi pada area yang berbeda. Jenis
obat yang lazim diberikan secara subkutan adalah vaksin, obat-obatan preoperasi,
narkotik, insulin, dan heparin.

B. SARAN

Sebagai petugas pelayanan kesehatan ketika akan memberikan injeksi


subkutan harus sesuai prosedur yang baik dan benar.

8
Daftar Pustaka

Athijah,umi.2011.Buku ajar preskripsi : Obat dan Resep Jilid 1 / Umi Athijah.Surabaya :


Unair.

Kee,Joyce L.1996.Farmakologi : Pendekatan proses keperawatan.Jakarta : EGC.

Hidayat,azis alimul.2008.Buku saku praktikum keperawatan anak.Jakarta : EGC.

Stevens.1999.Ilmu Keperawatan Jilid 2.Jakarta : EGC.

Priharjo,robert.2008.Teknik dasar pemberian obat bagi perawat.Jakarta : EGC.

Tanujaya,Edward.2008.Praktikum keterampilan dasar praktik klinik.Jakarta : Salemba


Medika.

9
No. Dok. :
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Tgl. 10
:
Terbit 20
UNIVERSITAS MULAWARMAN No.
:
JURUSAN KEPERAWATAN Revisi
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

Hal : 1/
JL. Anggur No 88 Samarinda 75123 Telp. 2086320 e-mail :
d3kepfkunmul@gmail.com

PERAWATAN INJEKSI SUBCUTAN

I.Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu melakukan asuhan keperawatan
pada pasien yang terpasang Injeksi Subcutan

II.Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang prinsip kerja Injeksi Subcutan
2. Mahasiswa mampu menyebutkan tentang indikasi pemasangan Injeksi Subcutan
3. Mahasiswa mampu menjelaskanfungsiInjeksi Subcutan
4. Mahasiswa mampu menyebutkan jenis dan ukuran spuit

PERAWATAN INJEKSI SUBCUTAN

Definisi
Injeksi Subcutan adalah pemberian obat melalui suntikan kearah bawah kulit yaitu pada jaringan konektif atau
lemak dibawah dermis.

Fungsi Injeksi Subcutan:


1. Mengontrol kadar gula darah
2. Memasukkan sejumlah toksin atau obat untuk di absorbsi

10
FisiologiPemberian Injeksi Subcutan (Hypodermal)
Injeksi di bawah kulit dapat dilakukan hanya dengan obat yang tidak merangsang dan melarutbaik
dalam air atau minyak. Efeknya tidak secepat injeksi intramuscular atau intravena. Mudahdilakukan sendiri,
misalnya insulin pada penyakit gula.
 
Tempat yang paling tepat untuk melakukan injeksi subkutan meliputi area vaskular di sekitarbagian luar
lengan atas, abdomen dari batas bawah kosta sampai krista iliaka, dan bagian anteriorpaha. Tempat yang
paling sering direkomendasikan untuk injeksi heparin ialah abdomen. Tempatyang lain meliputi daerah scapula
di punggung atas dan daerah ventral atas atau gloteus dorsal.Tempat yang dipilih ini harus bebas dari infeksi,
lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, dan ototatau saraf besar dibawahnya.
 
Obat yang diberikan melalui rute SC hanya obat dosis kecil yang larut dalam air (0,5 sampai 1ml).
Jaringan SC sensitif terhadap larutan yang mengiritasi dan obat dalam volume besar. Kumpulanobat dalam
jaringan dapat menimbulkan abses steril yang tak tampak seperti gumpalan yangmengeras dan nyeri di bawah
kulit.

Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf yangberjalan
sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit
jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyanggabenturan bagi organ-organ tubuh
bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadanganmakanan. Ketebalan dan kedalaman jaringan
lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal didaerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata.
Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam
Jenis Obat yang lazim diberikan secara subcutan
 Vaksin
 Narkotik
 Heparin
 Obat-obatan pre operasi
 Insulin

Indikasidan kontra indikasi


A. Indikasi : biasa dilakukan pada pasien yang tidak sadar, tidak ada alergi terhadap obat, pada pasien yang
tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral
B. Kontra indikasi : luka, alergi, dan infeksi kulit

Tempatpemasangan Injeksi Subcutan :

11
1. Lengan atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu
2. Paha bagian depan atau atas sebelah luar
3. Perut bawah

Jenis spuit
1. Jenis spuit yang digunakan untuk injeksi subcutan bergantung pada obat yang diberikan.
2. Secara umum, spuit 2 ml digunakan untuk kebanyakan subcutan
3. Namun, jika insulin diberikan, gunakan spuit khusus insulin dan jika heparin akan diberikan, spuit tuberculin
atau prefilled cartridge

Ukuran spuit
1. Ukuran dan panjang jarum dipilih berdasarkan massa tubuh klien, sudut insersi yang dituju, dan lokasi
injeksi yang direncanakan
2. Pada umumnya jarum 25 gauge, 1.6 cm digunakan untuk orang dewasa dengan berat badan normal dan
jarum diinservasi pada sudut 45 derajat, 1 cm digunakan pada sudut 90 derajat
3. Anak mungkin memerlukan jarum 1,25 cm ditusukkan pada sudut 45 derajat
4. Salah satu metode yang dapat perawat gunakan untuk menentukan panjang jarum adalah dengan
mencubit jaringan pada area tusukan dan pilih panjang jarum yang lebarnya setengah dari lipatan kulit

Cara kerja :
a. Pra interaksi
1) Cari tahu identitas klien
2) Persiapkan diri
b. Perkenalan
3) Mengucapkan salam
4) salaman
5) Perkenalan
6) Menjelakan tujuan injeksi subkutan
7) Menjelaskan manfaat injeksi subkutan
8) Menanyakan kesedian klien
c. Kerja
1. Periksa kembali order obat : nama pasien, nama dan dosis obat, rute pemberian dan waktu pemberian.
2. Siapkan obat
3. Letakkan peralatan dan obat kedekat pasien
4. Cuci tangan
5. Posisikan pasien senyaman mungkin
6. Letakkan pengalas dan piala ginjal dekat dengan area yang diinjeksi

12
7. Pasang sarung tangan
8. Buka obat dengan cara :
a) Flakon/vial : buka tutup metal, lakukan desinfeksi tutup karet dengan kapas alkohol apabila
persediaan dalam flakol masih berupa bubuk, larutkan dengan aquabidest sebanyak yang
tercantum pada petunjuk penggunaan obat
b) Ampuls : ketuk obat yang ada diujung ampuls, patahkan leher ampuls dengan tangan
menggunakan kain kasa
9. Isi spuit dengan obat sesuai dosis yang ditentukan
10. Isap udara sebanyak cairan yang diperlukan tusuk jarum dengan posisi bevel tegak. suntikan udara
kedalam flakon. Balik flakon, dengan tangan kiri memegang flakon dengan ibu jari dan jari tengah
sedangkan tangan kanan memegang ujung barrel dan plugger. Jaga ujung jarum dibawah cairan.
Biarkan tekanan udara membantu mengisi obat kedalam spuit. Setelah selsai tarik jarum dari ampuls.
11. Buang udara dalam spuit kemudian tutup masukkan kedalam bak injeksi.
12. Pilih area penusukan kemudian lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol
13. Lakukan penyuntikan dengan lubang jarum menghapad keatas membentuk sudut 450 apabila
menggunakan spuit 3 cc dan sudut 90 derajat, apabila menggunakan spuit 1cc terhadap permukaan
kulit.
14. Lakukan aspirasi
a) Masukkan obat secara perlahan
b) Tarik spuit dan tahan dengan kapas alkohol
c) Letakkan spuit dan kapas ke dalam piala ginjal
d) Rapikan pasien dan perhatikan reaksi pasien
d. Terminasi
9) Tanyakan perasaan klien dan evaluasi tindakan yang dilakukan
10) Akhiri pertemuan
11) Rapikan alat
12) Cuci tangan
13) Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

REFERENSI

13
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU
PERAWATAN INJEKSI SUBCUTAN

Nama Mahasiswa :

1. Desti Gita Safitri (1910035019)


2. Febrianti (1910035021)
3. Shara Khoirunnisa (1910035022)
4. Taufik Rahman (1910035027)
5. Abdul Malik (1910035045)
Kelas :1A

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.


Fase Preinteraksi
1 Siapkan suasana ruang yang tenang
2 Cari tahu identitas klien
3 Persiapkan diri klien agar tenang dan santai
Persiapan Alat dan Bahan
1 Bak injeksi steril.
2 Obat yang diperlukan.
3 Kapas alcohol
4 Spuit sesuai ukuran penggunaan
5 Buku daftar obat
6 Peiala ginjal
7 Sarung tangan
8 Pengalas
Fase Orientasi
9 Mengucapkan salam
10 Senyum dan salaman
11 Klarifikasi nama dan umur pasien atau nama dan alamat pasien
12 Perkenalan
13 Jelaskan tujuandan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada
pasien/keluarga
14 Kontrak waktu lama tindakan
Fase Kerja
15 Siapkan Pasien
16 Siapkan Obat
17 Letakkan Peralatan dan obat kedekat pasien
18 Cuci Tangan
19 Posisikan pasien senyaman mungkin

14
NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.
20 Letakkan pengalas dan piala ginjal dekat dengan area yang diinjeksi
21 Periksa selang dada terhadap lipatan,sumbatan dan kebocoran
terutama pada daerah Konektor
22 Pasang sarung Tangan
23 Buka obat dengan cara :
a) Flakon/vial : buka tutup metal, lakukan desinfeksi tutup karet
dengan kapas alkohol apabila persediaan dalam flakol masih
berupa bubuk, larutkan dengan aquabidest sebanyak yang
tercantum pada petunjuk penggunaan obat
b) Ampuls : ketuk obat yang ada diujung ampuls, patahkan
leherampuls dengan tangan menggunakan kain kasa
24 Isi spuit dengan obat sesuai dosis yang ditentukan
25 Isap udara sebanyak cairan yang diperlukan tusuk jarum dengan
posisi bevel tegak. suntikan udara kedalam flakon. Balik flakon,
dengan tangan kiri memegang flakon dengan ibu jari dan jari tengah
sedangkan tangan kanan memegang ujung barrel dan plugger. Jaga
ujung jarum dibawah cairan. Biarkan tekanan udara membantu
mengisi obat kedalam spuit. Setelah selsai tarik jarum dari ampuls.
26 Buang udara dalam spuit kemudian tutup masukkan kedalam bak
injeksi.
27 Pilih area penusukan kemudian lakukan desinfeksi dengan kapas
alkohol
28 Lakukan penyuntikan dengan lubang jarum menghapad keatas
membentuk sudut 450 apabila menggunakan spuit 3 cc dan sudut 90
derajat, apabila menggunakan spuit 1cc terhadap permukaan kulit.
29 Lakukan aspirasi
g) Masukkan obat secara perlahan
h) Tarik spuit dan tahan dengan kapas alkohol
i) Letakkan spuit dan kapas ke dalam piala ginjal
Rapikan pasien dan perhatikan reaksi pasien
Fase terminasi
30 Evaluasi pasien
31 Respon pasien

15
NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.
32 Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan pasien
33 Doakan kesembuhan pasien
34 Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
35 Akhiri kegiatan dengan cara memberi salam
36 Dokumentasi
37 Namadan umur atau nama dan alamat klien
38 Diagnosis keperawatan
39 Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan
40 Cuci tangan
41 Tanggal dan jam pelaksanaan
42 Namadan tanda tangan ners
Soft skills
43 Empati
44 Teliti
45 Hati-hati
46 Menunjukkan perilaku profesional
47 Pakaian rapi dan tertib sesuai tata tertib
*
Jumlah nilai yang didapat
Keterangan : Nilai Akhir = X 100
Jumlah keseluruhan poin yang dinilai
Tidak = 0 Ya = 1

Samarinda, ........................
Pembimbing/Penguji

(……………………………….)

16

Anda mungkin juga menyukai