Disusun Oleh :
YULI YANTINI
NPM 230108298
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Ketua Prodi Profesi Kebidanan
Universitas Aisyah Pringsewu
ii
KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum Wr.Wb
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar klinik ini dengan tepat waktu. Karena
tanpa pertolongan-Nya saya tidak dapat menyelesaikan Laporan pendahuluan ini.
Sholawat serta salam terlimpah curah kepada nabi Muhammad SAW. Adapun
tujuan pembuatan makalah yang berjudul “ Injeksi Intramuscular’’ adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Kebutuhan Dasar Klinik.
Tak lupa saya ucapkan banyak terimakasih kepada Dosen yang sudah
membimbing saya dalam membuat laporan pendahuluan ini. Saya dengan senang
hati akan menerima kritik dan saran yang membangu demi kesempurnaan laporan
pendahuluan ini. Saya mohon maaf apa bila banyak kekurangan dalam
penyusunan laporan pe n penahuluan ini. Akhirkata saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................ii
KATA PENGANTAR ..............................................................................................iii
DAFTAR ISI .............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1
A. Latar Belakang ..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................2
C. Tujuan ........................................................................................................2
D. Manfaat ......................................................................................................2
E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ...............................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4
A. Definisi injeksi IM (intramuscular) ........................................................4
B. Tujuan injeksi IM (intramuscular) ...........................................................4
C. Prinsip pemberian obat secara IM ( intramuscular) .................................4
D. Macam-macam obat yang diberikan secara IM (intramuscular) ..........7
E. Indikasi dan kontra indikasi injeksi IM (intramuscular) ......................8
F. Daerah pemberian obat secara IM(intra muscular) ...............................8
G. Prosedur pemberian obat secara IM (intramuscular) ..............................9
H. Keuntungan dan Kerugian Injeksi secara IM (intramuscular) ................13
BAB III TINJAUAN KASUS...................................................................................14
BAB IV PEMBAHASAN .........................................................................................19
BAB V PENUTUP....................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................21
LAMPIRAN
iv
BAB I B I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tindakan injeksi merupakan salah satu tindakan medis yang paling sering
dikerjakan. Lebih dari 90% tindakan injeksi dikerjakan untuk tujuan
terapeutik, sementara 5-10%untuk tindakan preventif termasuk keluarga
berencana. Tindakan injeksi harus dikerjakan secara aman. Menggunaan alat
injeksi yang berulang dapat menjadi sumber transmisi virus Hepatitis B, virus
Hepatitis C dan HIV. Karena itu WHO merekomendasikan pengunaan alat
injeksi sekali pakai (disposable).
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi injeksi IM (intramuscular) ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi injeksi IM (intramuscular).
D. Manfaat
1. Agar mengetahui definisi injeksi IM (intramuscular).
2
6. Agar mengetahui dimana daerah pemberian obat secara IM(intra
muscular).
7. Agar mengetahui bagaimana prosedur pemberian obat secara IM
(intramuscular).
8. Agar mengetahui keuntungan dan Kerugian Injeksi secara IM
(intramuscular
3
BAB I B II
TINJAUAN PUSTAKA
4
diprogramkan dengan cara mengidentifikasi kebenaran obat dengan
mencocokkan nama, nomor register, alamat dan program pengobatan
pada pasien.
b) Benar obat
Obat memiliki nama dagang dan nama generik. Setiap obat dengan
nama dagang yang kita asing (baru kita dengar namanya) harus diperiksa
nama generiknya, bila perlu hubungi apoteker untuk menanyakan nama
generiknya atau kandungan obat. Sebelum memberi obat kepada pasien,
label pada botol atau kemasannya harus diperiksa tiga kali. Pertama saat
membaca permintaan obat dan botolnya diambil dari rak obat, kedua
label botol dibandingkan dengan obat yang diminta, ketiga saat
dikembalikan ke rak obat. Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh
dipakai dan harus dikembalikan ke bagian farmasi. Jika pasien
meragukan obatnya, kita harus memeriksanya lagi. Saat memberi obat,
kita harus ingat untuk apa obat itu diberikan. Ini membantu mengingat
nama obat dan kerjanya.
c) Benar dosis
Dosis yang diberikan klien harus sesuai dengan kondisi klien. Dosis yang
5
diberikan harus pula dalam batas yang direkomendasikan untuk obat
yang bersangkutan. Kita harus teliti dalam menghitung secara akurat
jumlah dosis yang akan diberikan, dengan mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut/ tersedianya obat dan dosis yang diresepkan/diminta,
pertimbangan berat badan klien (mg/Kg/hari), jika ragu-ragu dosis obat
harus dihitung kembali dan diperiksa oleh Nakes lain. Sertamelihat batas
yang direkomendasikan bagi dosis obat tertentu.
d) Benar waktu
Pemberian obat harus sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Dosis
obat harian diberikan pada waktu tertentu dalam sehari. Misalnya seperti
2 x sehari, 3 x sehari, 4 x sehari, dan 6 x sehari. Sehingga kadar obat
dalam plasma tubuh dapat dipertimbangkan. Pemberian obat harus sesuai
dengan waktu paruh obat (t 1/2 ). Obat yang mempunyai waktu paruh
panjang diberikan sekali sehari, dan untuk obat yangmemiliki aktu paruh
pendek diberika beberapa kali sehari pada selang aktu tertentu.pemberian
obat juga memperhatikan dibeikan sebelum atau sesudah makan atau
bersama makan. Ingat pula untuk memberikan obat-obat seperti kalium
dan aspirinyang dapat mengiritasi mukosa lambung bersama-sama
dengan makanan. Menjadi tanggung jawab kita untuk memeriksa apakah
klien telah dijadwalkan untuk memeriksa diagnostik, seperti tes darah
puasa yang merupakan kontraindikasi pemeriksaan obat.
6
f) Benar dokumentasi
c. Dolgesik
1. Untuk pengobatan nyeri akut dan kronik yang berat, nyeri paska
oprasi.
2. Dosis: dosis tunggal untuk dewasa dan anak-anak >12 tahun: 1 amp
(100mg) IM di suntikkan perlahan-lahan. Maksimal 4 ampul . anak-
anak 1 tahun 2 mg/kg.
d. Duralgin
7
e. Imunisasi BCG
f. Imunisasi DPT/DT
g. Obat hepatitis
h. Suntik K KB
i. Hormon Kelamin
b. Daerah ventrogluteal yaitu bagian otot gluteus yang tidak memiliki saraf
atau pembuluh darah yang besar dan tidak banyak memiliki lemak
8
c. Daerah deltoid (lengan atas) yaitu merupakan otot kecil yang berdekatan
dengan arteri radialis dan brakialis
Dalam melakukan injeksi dorsogluteal, perawat harus teliti dan hati- hati
sehingga injeksi tidak mengenai saraf skiatik dan pembuluh darah.
Lokasi ini dapat digunakan pa n pada orang dewasa dan a n anak- anak di k
diatas usia
3 tahun,lokasi ini tidak boleh digunakan pada anak dibawah 3 tahun
karenakelompok usia ini otot dorsogluteal belum berkembang. "alah satu
9
caramenentukan lokasi dorsogluteal adalah membagi area glutael
menjadi kuadran- kuadran. Area glutael tidak terbatas hanya pada
bokong saja tetapimemanjang kearah Kristal iliaka. area injeksi dipilih
pada kuadran area luar atas.
b) Pada ventrogluteal
Posisi klien duduk atau berbaring datar dengan lengan bawah fleksi tetapi rilek
menyilangi abdomen atau pangkuan. Area ini dapat ditemukan pada lengan
atas bagian luar. Area ini jarang digunakan untu injeksi intramuscular karen
a mempunyai resiko besar terhadap bahaya
tertusuknya pembuluh darah, mengenai tulang atau serabut saraf. Cara
sederhana untuk menentukan lokasi pada deltoid adlah meletakkan dua
jari secara fertical dibawah akromion dengan jari yang atas diatas
akromion.Lokasi injeksi adalah 3 jari dibawah akromion.
d)
Pada daerah paha samping (vastus lateralis)
Posisi klien terlentang dengan lutut agak fleksi. Area ini terletak antar
sisi median anterior dan sisi midlateral paha. Otot vastus lateralis
biasanya tebal dan tumbuh secara baik pada orang dewasa dan anak-
anak. Bila melakukan injeksi pada bayi disarankan menggunakan area ini
karena pada area ini tidak terdapat serabut saraf dan pemubuluh darah
besar. Area injeksi disarankan pada 1/3 bagian yang tengah. Area ini
ditentukan dengan cara membagi area antara trokanter mayor sampai
dengan kondila femur lateral menjadi 3 bagian, lalu pilih area tengah
10
untuk lokasi injeksi.Untuk melakukan injeksi ini pasian dapat diatur
miring atau duduk.
Cara Pemberian obat Melalui Injeksi Intramuskular
1. Alat dan bahan
c. Semprit dan jarum steril 1 (21-23G dan panjang 1-1.5 inci untuk
dewasa, 25 , 25- 27G dan panjang 1 inci untuk anak- anak)
d. Bak spuit
h. 1 Bengkok
2. Cara Kerja
a. Siapkan peralatan ke dekat pasien
c. Mencuuci tangan
11
m. Menentukan daerah yang akan di n disuntik
w. Cuci tangan
x. Dokumentasi
12
H. Keuntungan Dan Kerugian Injeksi IM ( Intramuskular)
a. Keuntungan
b. Kerugian
1. Rasa sakit
3. Bioavibilitas berfariasi
13
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
TERHADAP Ny. A
A. SUBJEKTIF
a. Identitas
Nama : An. D
Umur : 10 tahun
Suku/Bangsa :Indonesia
Agama
: Islam
b. Keluhan utama
14
B. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum :(√ ) Baik ( ) Cukup ( ) Lemah
a.
b.
Kesadaran : (√ ) Compos mentis ( ) Apatis ( ) Samnolen ( )
Sopor ( )Koma
c. TTV
2. Pemeriksaan Fisik
a. Wajah : (√ ) Tidak Pucat ( ) Pucat
b. Mata
Kelopak mata : Odema ( ) Ya (√) Tidak
: (√) Merah muda ( ) Pucat ( ) Hiperemi
Konjungtiva
: (√) Putih ( ) Kuning ( ) Perdarahan
Sclera
15
g. Abdomen
i. Ekstermitas atas dan bawah : (√) Kanan (+) (√) Kiri (+)
Ekstermitas bagian atas
: (√) Kanan (-) (√) Kiri (-)
Oedema
: (√) Kanan (+) (√) Kiri (+)
Kekakuan Otot dan sendi
: (√) Kanan (+) (√) Kiri (+)
Ketegangan
: (√) Kanan (+) (√) Kiri (+)
Kemerahan
C. ASSESMENT
An. D umur 10 tahun dengan Imunisasi Vaksin HPV
D. PLANNING
1. Perencanaan
a. Memperkenalkan diri
b. Memberitahukan Anak tentang hasil pemeriksaan
c. Menyiapkan alat dan bahan
d. Posisikan Anak
16
e. Beritahu Anak bahwa dirinya akan disuntik
f. Lakukan suntik Imunis
asi HPV
g. Bereskan alat
h. Pencatatan dokumentasi dan beritahu Anak tentang akan di suntik
kembali
2. Penatalaksanaan
a.. Memperkenalkan diri pada Anak
b. Memberitahu Anak bahwa hasil pemeriksaan hasilnya anak
dalam keadaan sehat.
c. Menyiapkan alat dan bahan, seperti;
1) spuit 0,5 cc /
1cc
P
2) Kapas alcohol
3) Obat Vaksin HPV
4) Termos es dan gel
ice
5) Handscoon 1 pasang.
d. Memasukan Vaksin
HPV kedalam spuit.
e. Mencuci tangan.
f. Memakai handscoon.
g. Memberitahu anak untuk mengambil posisi duduk dikorsi atau berdiri
sambil membuka kancing baju sekolah dan membuka lengan sebelah
kiri.
h. Memberitahu anak bahwa anak akan
di suntik, mengaspirasi pada daerah yang akan di suntik.
i. Melakukan suntik Vaksin HPV pada anak
dengan cara IM (intramuscular) yaitu
memasukan jarum suntik posisi 90 derajat pada area Lengan kiri,
dengan mengaspirasi terlebih dahulu, lalu suntikan obat dan cabut
jarum secara perlahan dan deep menggunakan alcohol swab.
j. Membereskan alat bekas pakai, membuang spuit pada safety box,
m. Mencatat dan memberitahu anak jadwal kunjungan ulang dan jika ada
keluhan segera minta antar keluarga kerumah tenaga kesehatan terdekat
17
3. Evaluasi
18
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Injeksi intramuscular (IM) adalah pemberian obat atau cairan dengan cara
dimasukan langsung kedalam otot (muskulus). Otot memeiliki lebih benyak
pembuluh darah dari pada jaringan lemak, sehingga obat- obatan yang
diberikan secara IM akan lebih cepat diabsorbsi dari pada secara SC.
2.
Menurut teori dalam persiapan alat ada bak instrumen kecil yang telah diberi
alas, Sedangkan dilapangan tidak memakai bak instrumen. Jadi persiapan alat
antara teori dan praktek dilapangan ada kesenjangan, keefisiensi waktu dan
banyaknya pasien yang menunggu merupakan faktor utama penyebab
terjadinya kesenjangan.
3. Pada saat persiapan pasien, terjadi kesenjangan antara teori dan praktek.
Bidan tidak memberikan salam dam memperkenalkan diri dan tidak menjelaskan
kegunaannya, keefisieni waktu dan banyaknya pasien yang menunggu merupakan
faktor utama penyebab terjadinya kesenjangan tersebut.
4. Pada saat melakukan tindakan
a.
Setiap melakukan suatu tindakan injeksi, petugas tidak selalu mencuci
tangan, tetapi hanya di akhir tindakan saja. Hal ini dikarenakan sudah ada
pasien lain yang menunggu dan untuk keefisienan waktu. Selain itu
handuk yang digunakan untuk mengeringkan tangan bukan handuk sekali
pakai, melainkan handuk yang setiap kali digunakan untuk mengeringkan
tangan sesudah selesai melakukan tindakan, untuk setiap orang yang
memakai. Petugas juga tidak selalu memperkenalkan diri pada setiap
pasien, yang sekali lagi disebabkan dengan tujuan efisiensi waktu karena
merasa buru-buru ingin pidah sekolah dan mengerjakan tugas lainnya.
b. Menurut teori selesai melakukan tindakan spuit harus di spool dengan
larutan clorin sebelum dibuang, sedangkan di lapangan tidak dilakukan
karena spuit langsung dibuang di safety box. Karena spuit yang
digunakan memakai spuit disposibble
19
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Injeksi intramuscular (IM) adalah pemberian obat atau cairan dengan
cara dimasukan langsung kedalam otot (muskulus).
2. Pasien yang di periksa adalah An. D umur 10 Tahun
dengan diagnosa Imunisasi Vaksin HPV
3. Dalam melakukan tindakan injeksi IM tersebut ada beberapa kesenjangan
antara teori yang di dapat dengan kenyataan pada praktik di lapangan.
4. Setelah di lakukan tindakan keadaan pasien baik tidak mengalami pusing,
pasien merasa lega dan puas.
B. Saran
1. Lahan Praktek
2. Mahasiswi
3. Institusi
20
DAFTAR PUSTAKA
http://robiah-robiahadawiyah59gmailcom.blogspot.com/2014/03/makalah-
pemberian-obat- melalui-injeksi.html
21
LAMPIRAN
22
LEMBAR BIMBINGAN
Hari/
No Catatan Pembimbing Paraf
Tanggal
Pringsewu, 2023