Anda di halaman 1dari 76

LAPORAN AKHIR PRAKTIK KLINIK III

RSUD BAYU ASIH PURWAKARTA

Disusun Oleh

Silvi Ayuni Sahana 201FI03035


Muhamad Pathu Rohman 201FI03001
Muhamad Ichsan Ardhana 201FI03008
Rismawati 201FI03022
Ahsanul hulqi 201FI03018
Aqillah Afiifah 201FI03057
Rizcky Darajat 191FI03084
Tuti Ruswati 201FI03085
Neisya Ayu Namira 201FI03082
Asthifa Munayah R. La Ali 201FI03059
Windy Melza putri 201FI03021
Akmal Fadhlurrohman 201FI03055

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PRAKTIK KLINIK II

Telah disetujui dan disahkan Sebagai Laporan Akhir Praktik Klinik III
Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Bhakti Kencana

Purwakarta,27 Juli 2023

Pembimbing Klinik 1 Pembimbing Klinik 2

( Dadi S.Tr.Kes ) ( Hermanto Hutabarat S.Tr.Kes )

Pembimbing Akademik

( Agustina Suryanah S.ST, M.MKes )


LATAR BELAKANG

Berlandaskan Undang-undang no. 36 no 2009 tentang Kesehatan dinyatakan bahwa untuk


mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi- tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya
kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya
kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan
berkesinambungan. Untuk penyelenggaraan upaya kesehatan tersebut perlu didukung oleh sumber daya
manusia kesehatan, termasuk tenaga kesehatan.
Tenaga kesehatan berkewajiban memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai bidang
keahlian dan kewenangannya. Penata anestesi merupakan salah satu komponen tenaga kesehatan yang
diharapkan dapat berperan aktif dalam meningkatkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
Berdasarkan Undang-undang Tenaga Kesehatan No. 36 Tahun 2014 profesi perawat anestesi berubah
nama menjadi Penata Anestesi dan berada di bawah kategori keteknisian medis. Maka Ikatan Perawat
Anestesi Indonesia (IPAI) berubah menjadi Ikatan Penata Anestesi Indonesia (IPAI). Selain itu, dasar
hukum penyelenggaraan pekerjaan penata anestesi yaitu Permenkes 519/Menkes/Per/I11/2011 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif di Rumah Sakit serta Permenkes
18 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Penata Anestesi.
Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi Fakulats Ilmu Kesehatan merupakan
program studi yang diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
sumber daya manusia dalam bidang keperawatan anestesi sehingga dapat menunjang tujuan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Program Studi Sarjana Terapan keperawatan Anestesiologi merupakan program studi vokasional
dimana porsi keterampilan lebih besar dari porsi teori sehingga praktek klinik keperawatan anestesi
merupakan upaya untuk meningkatkan keterampilan klinis yang perlu dimiliki oleh mahasiswa sehingga
mereka dapat siap bekerja apabila telah menyelesaikan pendidikannya.
Tujuan pelaksaan Praktik Klinik 3 yaitu diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan
Keperawatan Anestesi Mulai dari Pre , Intra Maupun Pasca sesuai dengan Standar Keperawatan
Anestesi.
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………………………………………. i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………………………………. Ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………… iv
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………………………………… v
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………………………………... vi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………………………………... Vii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………… 1
1.1 Latar belakang…………………………………………………………………………………. 11
1.2 Tujuan………………………………………………………………………………………….. 11
1.3 Waktu Pelaksanaan…………………………………………………………………………….. 11
BAB II DESKRIPSI SINGKAT TEMPAT PRAKTIK………………………………………………… 11
BAB III ISI LAPORAN……………………………………………………………………………………. 11
3.1 Daftar Nama kelompok……………………………………………………………………….. 11
3.2 Jadwal Praktik dan Daftar Nama Hadir……………………………………………………….. 11
3.3 Kartu Bimbingan Mahasiswa………………………………………………………………… 11
3.4 Log Book……………………………………………………………………………………… 11
3.5 Target Kompetensi……………………………………………………………………………. 11
3.6 LK…………………………………………………………………………………………… 11
3.7 DRK…………………………………………………………………………………………… 11
3.8 Laporan Presentasi Kasus……………………………………………………………………... 11
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………………………………. 11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………… 11
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berlandaskan Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dinyatakan bahwa untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi- tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya
kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya
kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan
berkesinambungan. Untuk penyelenggaraan upaya kesehatan tersebut perlu didukung oleh sumber
daya manusia kesehatan, termasuk tenaga kesehatan.
Tenaga kesehatan berkewajiban memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai bidang
keahlian dan kewenangannya. Penata anestesi merupakan salah satu komponen tenaga kesehatan yang
diharapkan dapat berperan aktif dalam meningkatkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
Berdasarkan Undang-undang Tenaga Kesehatan No. 36 Tahun 2014 profesi perawat anestesi berubah
nama menjadi Penata Anestesi dan berada di bawah kategori keteknisian medis. Maka Ikatan Perawat
Anestesi Indonesia (IPAI) berubah menjadi Ikatan Penata Anestesi Indonesia (IPAI). Selain itu, dasar
hukum penyelenggaraan pekerjaan penata anestesi yaitu Permenkes 519/Menkes/Per/III/2011 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif di Rumah Sakit serta
Permenkes 18 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Penata Anestesi.
Program studi Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi Fakulats Ilmu Kesehatan merupakan
program studi yang diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan sumber daya manusia dalam bidang keperawatan anestesi sehingga dapat menunjang
tujuan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Program Studi Sarjana Terapan keperawatan Anestesiologi merupakan program studi vokasional
dimana porsi keterampilan lebih besar dari porsi teori sehingga praktek klinik keperawatan anestesi
merupakan upaya untuk meningkatkan keterampilan klinis yang perlu dimiliki oleh mahasiswa
sehingga mereka dapat siap bekerja apabila telah menyelesaikan pendidikannya
.
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah Melaksanakan Praktik Klinik Asuhan Keperawatan Anestesi Pada Bedah Khusus,
diharapkan Mahasiswa Mampu Melaksanakan Asuhan Keperawatan Anestesi Kepada Pasien
dikamar Bedah Sesuai Dengan Standar Keperawatan anestesi.
b. Tujuan khusus
1) Mahasiswa bisa melakukan Asuhan Keperawatan anestesi pada pediatrik
2) Mahasiswa bisa melakukan Asuhan Keperawatan anestesi pada pasien geriatric
3) Mahasiswa bisa melakukan Asuhan Keperawatan Anestesi di luar kamar operasi (sedasi untuk
prosedur tindakan medis dan diagnostik)
4) Mahasiswa bisa melakukan Asuhan keperawatan anestesi pada ODS
1.3 Waktu Pelaksanaan
Dalam melaksanakan kegiatan PKK III dimulai tanggal 19 Juni 2023 sampai dengan 29 juli 2023
Dengan alokasi waktu ditempuh :
6 SKS × 170 menit × 14 pertemuan= 14.280 menit= 238 jam : 7 jam praktik perhari = 34 hari.
No. Shift Pukul
1 Pagi 07.00 - 14.00 WIB
2. Siang 14.00 – 07.00 WIB
( sampai operasi selesai selanutnya on call sampai jam 07.00)
3. On call 24 jam ( jika ada operasi )
BAB II
DESKRIPSI SINGKAT TENTENG RUMAH SAKIT

RSUD Bayu Asih merupakan rumah sakit tertua di wilayah Purwakarta, Karawang, Bekasi dan
Subang dibangun untuk memenuhi kebutuhan warga masyarakat Purwakarta dan sekitarnya.Diresmikan
tanggal 18 Oktober 1930 oleh Gubernur Jenderal ACD de Graeff, Pastoor Van den Brug, dr.Dake dan dr.
Bosman. Berdiri diatas tanah seluas 5 (lima) hektar dan luas bangunan 5000 m2, memiliki komponen
pelayanan yang sangat mendasar, yaitu: rawat jalan, rawat inap yang terdiri dari 7(Tujuh) bangsal (belum
terbagi menjadi spesialistik), bengkel, apotik, sekolah juru kesehatan dan asrama. Merupakan sebuah rumah
sakit yang sangat dibanggakan dan dibuat oleh Nederlandsch Zendings Vereeniging untuk Pemerintah
(Hindia Belanda), diberi nama : “Bajoe Asih“ yang mempunyai arti : “Pemeliharaan didalam kekuatan
derma pengasihan “. RSUD Bayu Asih berlokasi ditengah kota Purwakarta, sehingga mempunyai
aksesibiliti mudah dijangkau dari segala arah.
RSUD Bayu Asih pada awalnya dikelola oleh Yayasan Gereja Kristen Pasundan (GKP), kemudian
sejak tahun 1965 dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta. Dalam pengelolaan pemerintah
daerah, kepemimpinan rumah sakit telah berganti sebanyak 11 (sebelas) kali, dengan susunan sebagai
berikut :
1. Tahun 1965 - 1978 oleh dr. Sigit Soeroso
2. Tahun 1978 - 1994 oleh dr. Kustinah Djajawinata
3. Tahun 1994 - 2001 oleh dr. Yuke Pudiatuti GS, MHA
4. Juni 2001 - Februari 2002 oleh Drs. Lily Hambali Hasan, M.Si
5. Februari 2002 - Januari 2005 oleh dr. Gatami, Sp.A
6. Januari 2005 - Maret 2007 oleh Ir. Sufiat Sulaeman, MM
7. April 2007 s/d Maret 2009 oleh dr. Anne Hediana K., MM
8. April 2009 s/d November 2011 oleh Syarifuddin Yunus, SH
9. November 2011 s/d Juli 2012 oleh dr. Anne Hediana K, MM
10. Juli 2012 s/d Maret 2022 oleh dr. H. Agung Darwis Suriaatmadja, M.Kes
11. April 2022 s/d November 2022 oleh Plt. dr. H. Deni Darmawan, MARS
12. November 2022 s/d Mei 2023 oleh Plt. dr. H. Agung Darwis Suriaatmadja, M.Kes
13. Mei 2023 s/d sekarang oleh Plt. dr. H. Deni Darmawan, MARS

RSUD Bayu Asih adalah fasilitas pelayanan kesehatan milik Pemerintah Daerah Kabupaten
Purwakarta dengan karakteristik dan organisasi yang bersifat khusus untuk mendukung penyelenggaraan
pelayanan kesehatan daerah. RSUD Bayu Asih dipimpin oleh Direktur, yang merupakan jabatan eselon IIb
atau jabatan pimpinan tinggi pratama serta seorang tenaga medis yang memiliki kemampuan dan keahlian
di bidang perumahsakitan. Direktur bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Purwakarta yang dilaksanakan melalui penyampaian laporan keuangan, laporan penggunaan dan
penatausahaan barang milik daerah dan laporan bidang kepegawaian. Penyampaian laporan tersebut
merupakan pertanggungjawaban bersifat khusus/manajemen terbatas yang digunakan untuk sinkronisasi
pencapaian hasil pembangunan kesehatan daerah.
RSUD Bayu Asih mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan bidang
kesehatan, aspek penyelenggaraan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis untuk mewujudkan
kesehatan paripurna secara berdaya guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan
secara serasi, terpadu dengan upaya pencegahan, serta pelayanan rujukan dan tugas pembantuan yang
ditugaskan kepada Pemerintah Daerah. Dalam melaksanakan tugas dimaksud, RSUD Bayu Asih
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1. Fungsi dalam ruang lingkup tata kelola klinis (fungsi yang berorientasi langsung kepada pengguna
layanan rumah sakit)
2. Fungsi dalam ruang lingkup tata kelola rumah sakit (fungsi penunjang pelayanan rumah sakit)
3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati dan/atau ketentuan perundangan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
BAB III
ISI LAPORAN
3.1 Daftar Nama Kelompok

No NIM NAMA PEMBIMBING PEMBIMBING TEMPAT


LAPANGAN AKADEMIK
1 201FI03035 Silvi Ayuni Sahana
2 201FI03001 Muhamad Pathu
Rohman Hermanto
3 201FI03008 Muuhamad Ichsan Hutabarat,
Ardhana S.Tr.Kes
4 201FI03022 Rismawati Agustina RSUD BAYU
5 201FI03018 Ahsanul Hulqi Suryanah, S.ST., ASIH
6 201FI0057 Aqillah Afifah MM.Kes PURWAKARTTA

7 201FI03084 Rizcky Darajat


8 201FI03085 Tuti Ruswati
9 201FI03082 Neisya Ayu Namyra
10 201FI03059 Asthifa Munayah Dadi, S.Tr.kes
Ruwaida La Ali
11 201FI03021 Windy Melza Putri
12 201FI03055 Akmal fadhlurrohman

3.2 Jadwal Praktik dan Daftar Hadir


Daftar hadir
3.3 Kartu Bimbingan Mahasiswa
Bimbingan Lapangan
Bimbingan Akademik
3.4 Log Book
3.5 Target Kompetensi
3.6 Laporan Kasus
3.7 DRK
3.8 Laporan Presentasi Kasus
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA


BANDUNG

TAHUN AJARAN 2022/2023

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan pendahuluan/Laporan Asuhan Keperawatan Anestesi Impaksi ini dibuat dan telah
disetujui dalam rangka Praktik klinik III Umum mahasiswa Program Studi Keperawatan
Anestesiologi Universitas Bhakti Kencana

Purwakarta , 23 juli 2023

Mahasiswa

Mengetahui

Pembimbing Klinik I Pembimbing klinik II

Dadi S.Tr.Kes Hermanto Hutabarat S.Tr.Kes

Pembimbing Akademik

Agustina Suryanah S.ST. ,M.MKes


ASUHAN KEPENATAAN ANESTESI
PASIEN IMPAKSI GIGI YANG AKAN DILAKUKAN TINDAKAN OPERASI
ODONTECTOMY DENGAN TINDAKAN ANESTESI UMUM
DI RUANG OM 3 RSUD BAYU ASIH PURWAKARYA
PADA TANGGAL 6 JULI 2023

II PENGKAJIAN
1) Pengumpulan Data
1. Anamnesis
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Tn. R
Tanggal lahir (umur) : 31 Tahun
No. CM : 00.51.05.60
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Honorer
Suku Bangsa : WNI
Alamat : jln. Anggrek 1, No.38, Purwakarta
Tanggal MRS : 04/07/2023
Tanggal pengkajian : 05/07/2023 Jam Pengkajian: 19.40

2) Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. I
Umur : 29 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku Bangsa : WNI
Hubungan dengan pasien : Istri
Alamat : Jln. Anggrek 1, No.38, Purwakarta
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan sakit gigi geraham dan membengkak sejak ±2
hari, sebelum masuk rumah sakit. Mual (-) muntah (-) BAB cair (-) nyeri uluh
hati (-)
2) Keluhan lainnya
Disangkal
3) Diagnosis Medis : Impaksi Gigi
4) Rencana Tindakan Operasi : Odontectomy
5) Data Fokus Anestesi (AMPLE)
(a) Allergies :
- Riwayat alergi makanan : Disangkal
- Riwayat obat-obatan : Disangkal
- Lainnya : Disangkal
(b) Medicasion:
Riwayat penggunaan obat-obatan : Amplodipin 10gr 1x/hari malam.
(c) Past Illness:
- Riwayat penyakit sistemik : Hipertensi terkontrol
- Riwayat penyakit keluarga : Disangkal
- Riwayat operasi sebelumnya : Disangkal
- Riwayat anestesi sebelumnya : Disangkal
(d) Last Meal: Terakhir makan maghrib ( 18.00 WIB ) tadi namun instruksi
puasa dimulai pukul 00.00 nanti.
(e) Environments:
Kebiasaan yang buruk :
− Kebiasaan merokok : disangkal
− mengkonsumsi alkohol : disangkal
− kebiasaan makan dan minum : pasien biasa mengkonsumsi makanan
panas dan minuman dingin.
− Kebiasaan lainnya : pasien jarang sikat gigi sebelum tidur.
− Kondisi lingkungan yang berhubungan dengan penyakit pasien (misal:
tinggal di daerah dingin) : tidak ada

2. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
GCS : Verbal: 4, Motorik: 6, Mata :5, Total: 15
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda Vital : Nadi = 97x/menit, Suhu =36,2 0 C, TD =150/90 mmHg,
RR = 18x/menit, Skala Nyeri: 5 BB: 65Kg, TB:165 Cm

2) Pemeriksaan 6 B
1. B1 (BREATHING)
- Look externally (Wajah):
 Normal □ Edema
□ Luka pada wajah □ Kumis/ jenggot □ mikrognathia
□ Gigi palsu □ Gigi goyang □ Gigi maju
□ Hilangnya gigi
- Evaluate Thyromental distance
• Kemampuan membuka mulut ≥3 jari Ya □Tidak
• Jarak Thyro – Mental 4 – 6 cm Ya □Tidak
• Jarak Hyoid – Tiroid ≥2 jari Ya □Tidak
- Mallampati Score: □ I  II □ III □ IV
- Obstruction or obesity (Obstruksi Jalan Napas)
□ Ya
 Tidak
- Neck mobility
• Bentuk Leher :  Simetris □ Asimetris
• Leher pendek : □ Ya  Tidak
• Dapatkah pasien menggerakkan rahang ke depan (dagu menyentuh dada)?
 Ya □ Tidak
• Dapatkah pasien melakukan ekstensi leher dan kepala?
 Ya □ Tidak
• Dapatkah pasien melakukan rotasi leher dan kepala?
 Ya □ Tidak
• Terdapat bekas luka/sikatrik di leher
□ Ya  Tidak
• Apakah pasien menggunakan penyangga leher?
□ Ya  Tidak
- Bentuk thorax : Normal
- Pola napas : Regular
- Penggunaan otot bantu napas : □ Ya  Tidak
- Pernapasan cuping hidung : □ Ya  Tidak
- Perkusi paru :  sonor □ hipersonor □ dullness
- Suara napas : □Trakeal  bronchial □ bronkovesikular
□vesikuler □ ronchi □ wheezing □ stridor □ snoring □ gurgling

2. B2 (BLOOD)
- Konjungtiva : □ anemis tidak
- Kulit Pucat: tidak
- CRT: Kurang dari 3 detik
- Pembesaran vena jugularis : □ ya  tidak
- Perdarahan: Tidak ada
- BJ I :  tunggal □ ganda  regular □ irreguler
- BJ II :  tunggal □ ganda  regular □ irregular
- Bunyi jantung tambahan : BJ III ( - ), Gallop Rhythm ( -), Murmur (-)

3. B3 (BRAIN)
- Kaku kuduk: □ ada  tidak
- Kejang: □ ada  tidak
- Tremor: □ ada  tidak
- Nyeri kepala: □ ada  tidak
- Pupil:  isokor □unisokor □midriasis □miosis □tidak ada reaksi

4. B4 (BLADDER)
- Nyeri saat BAK: □ ada  tidak
- Urine disertai darah: □ ada  tidak
□ Poliuri □ oliguria □ anuria □ retensi urin □ inkontensia
Nyeri tekan pada Ginjal : □Ya Tidak
Pembesaran pada Ginjal : □Ya Tidak
- Produksi urine : Normal

5. B5 (BOWEL)
- Bising usus : 18x/menit
- Mual: □ ada  tidak
- Muntah: □ ada  tidak
- Nyeri menelan: □ ada  tidak
- Nyeri perut: □ ada  tidak
- Borborygmi : □Ya Tidak
- Distensi : □Ya Tidak
- Pembesaran hepar : □Ya Tidak

6. B6 (BONE)
a) Pemeriksaan Tulang Belakang :
- Kelainan tulang belakang: □ Xyposis □ Scoliosis □ Lordosis □ Perlukaan □ infeksi
□Fibrosis
- Mobilitas : leluasa □terbatas

b) Pemeriksaan Ekstremitas
- Ekstremitas Atas
Otot antar sisi kanan dan kiri: simetris
Jejas : □Ya Tidak
Deformitas : □Ya Tidak
Fraktur : □Ya Tidak
Atropi otot : □Ya. Tidak,
IV line: terpasang di Tangan kanan, ukuran abocatch 20
ROM: 5/5
Lainnya: Tidak ada

- Ekstremitas Bawah :
Otot antar sisi kanan dan kiri : simetris
Jejas : □Ya Tidak
Deformitas : □Ya Tidak
Fraktur : □Ya Tidak,
Atropi otot : □Ya Tidak,
ROM: 5/5
Lainnya: Tidak ada

Kesimpulan palpasi ekstermitas :

0 0
- Edema :
0 0

- Uji kekuatan otot : 5 5

5 5
3. Data Penunjang Diagnostik
a. Pemeriksaan Laboratorium

Parameter Hasil Satuan Nilai Remaks


rujukan
Patologi
Hemoglobin 15,7 g/dl 13,40 –
17,30
Hematokrit 43,2 % 39,90 –
51,10
Leukosit 6,2 10^3/ul 5.07 – 11.1
Eritrosit 5,03 10^6/ul 4.44 – 6.32
Trombosit 282 10^3/ul 150 – 378
Mcv 86 fl 73.40 – 91
Mch 31,2 pg 24.20 –
31.20
Mchc 32,3 g/dl 31.9 - 36

Kesimpulan : Hasil Laboratorium dalam batas normal

b. Pemeriksaan Radiologi : Terlampir


Hasil Pemeriksaan radiologi :

Lain-lain: Tidak ada


4. Terapi Saat ini : Amlodipin 1x 10 mg ( malam hari)
5. Faktor penyulit: Tidak ada
6. Kesimpulan status fisik (ASA) : Statis Fisik ASA II dengan hipertensi terkontrol.

Pertimbangan Anestesi

Jenis Anestesi : General Anestesi


Teknik Anestesi : SCCS / sistem sirkuit semi tertutup dengan Intubasi
ETT Non Kinking No.7 Fiksasi 21cm atau setelah bunyi paru kiri dan kanan dengan
auskultasi terdengar sama.
Obat : Premedikasi : Fentanyl 2-2,5 mcg/kgBB ,
Induksi : Propofol 1-2 mg/kgBB
Muscle relaxant: Atracurium 0,3-0,6 mg/kgBB.
II Analisis Data

No Symptom Etiologi Problem


I. PRE ANESTESI
1. DS : Pasien mengatakan Rencana Tindakan operasi Ansietas
cemas / takut menjalani
operasi.
DO :
− TTV, hasil : Kurangnya pengetahuan tentang
• TD : 150/90 prosedur operasi dan anestesi
mmHg
• N : 90 bpm
• RR : 18 bpm
− Pasien terlihat cemas Ansietas
dan sering bertanya
tentang Tindakan
operasi/ pembiusan.

I. INTRA ANESTESI
1. DS : - Prosedur Anestesi
DO :
- Luka terbuka akibat
pembedahan General Anestesi
- Penggunaan alat alat
intubasi
( Laringoskop , ETT ) Intubasi Resiko aspirasi

Resiko perdarahan akibat


intubasi

Resiko aspirasi akibat


perdarahan
I. PASCA ANESTESI
1. DS : Pasien mengatakan Tindakan operasi
nyeri pada gigi geraham
belakang akibat luka
operasi. Luka pasca operasi Nyeri akut
DO :
− Skor nyeri pasien 3
− Pemeriksaan ekstraoral
dan intra oral Nyeri pasca operasi
III. Masalah Kesehatan Anestesi
a. PRA ANESTESI
1. Prioritas sedang ( mengancam status Kesehatan )
Alasan prioritas karna pasien Pasien terlihat cemas dan sering bertanya tentang
Tindakan operasi/ pembiusan.
b. INTRA ANESTESI
1. Prioritas sedang ( mengancam status Kesehatan )
Alasan prioritas karna penggunaan alat-alat intubasi yang dilakukan sebelum tindakan
operasi.
c. PASCA ANESTESI
1. Prioritas sedang ( mengancam status Kesehatan )
Alasan prioritas karna pasien mengatakan nyeri pada gigi geraham belakang akibat luka
operasi.
IV. Rencana Tindakan (Intervensi)

1) Pra Anestesi
Nama : Tn.R No.RM : 00.51.05.60
Umur : 31 Tahun Dx : impaksi gigi
Jenis Kelamin : Laki-laki Ruang : Pre Anestesi

No Problem ( Masalah ) Rencana Intervensi Implementasi Evaluasi Nama &


Tujuan Intervensi Paraf
1 Ansietas b/d Setelah − Kaji tanda-tanda − Mengkaji tanda- S:
dilakukan vital pada pasien tanda vital Pasien mengatakan
tindakan − kolaborasi − Berkolaborasi cemas berkurang
pemberian sedasi dengan SpAn
Keperawatan pemberian sedasi
diharapkan
pasien tidak lagi
cemas
O:

TD 139/90
Nadi 72x/menit SpO2
99%

A:
Masalah cemas teratasi

P:
Intervensi dihentikan
ASSESMEN PRA INDUKSI/ RE- ASSESMEN
Tanggal : 06/07/2023
Kesadaran : Composmentis Pemasangan IV line : ☑ 1 buah □ 2 buah □ ……….
Tekanan : 150/90mmHg, Nadi : 90x/mnt. Kesiapan mesin anestesi : ☑ Siap/Baik □ …………
darah Kesiapan sumber gas medik : ☑ Siap/Baik □ …………

RR : 18x/mnt Suhu : 36,2°C Kesiapan volatile agent : ☑ Siap/Baik □ …………


Saturasi O2 : 99% Kesiapan obat anestesi parenteral : ☑ Siap/Baik □ …………
Gambaran :……………………………………… Kesiapan obat emergensi : ☑ Siap/Baik □ …………
EKG : ☑ Siap/Baik □ …………
Penyakit yang diderita : □ Tidak ada ☑ Ada, Sebutkan Hipertensi
Penggunaan obat sebelumnya : □ Tidak ada ☑ Ada, Sebutkan Amlodipine 10 mg
Gigi palsu : ☑ Tidak ada □ Ada, permanen □ Ada, Sudah dilepas……………
Alergi : ☑ Tidak ada □ Ada, Sebutkan……………
Kontak lensa : ☑ Tidak ada □ Ada, Sudah dilepas………
Asesoris : ☑ Tidak ada □ Ada, Sebutkan……………
CATATAN LAINNYA :
2) Intra Anestesi
Nama : Tn. R No.RM : 00.51.05.60
Umur : 31 Tahun Dx : impaksi gigi
Jenis Kelamin : Laki-laki Ruang : OK 3

No Problem ( Masalah ) Rencana Intervensi Implementasi Evaluasi Nama


Tujuan Intervensi & Paraf
1 Resiko aspirasi Setelah dilakukan − Prosedur − Prosedur S:-
b/d benda asing tindakan intubasi intubasi
keperawatan − Kaji dilakukan O:
diharapkan resiko kemungkinan secara oral Penurunan
aspirasi pada masalah yang dengan tingkat
pasien tidak mungkin smooth kesadaran
terjadi menyebabkan − Mengkaji akibat obat
aspirasi masalah yang anestesi
mungkin
menyebabkan
aspirasi
A:
Masalah resiko
aspirasi Tidak terjadi

P:
Observasi pasien
setiap 5 menit sekali
3) pasca Anestesi
Nama : Tn. R No.RM : 00.51.05.60
Umur : 31 Tahun Dx : Impaksi gigi
Jenis Kelamin : Laki-laki Ruang : IBS

No Problem ( Masalah ) Rencana Intervensi Implementasi Evaluasi Nama &


Paraf
Tujuan Intervensi
1 Nyeri Akut Setelah − Lakukan pengkajian − Melakukan S:
b/d Dilakukan nyeri secara pengkajian nyeri Pasien mengatakan
pembedahan tindakan komprehesif secara nyeri berkurang
keperawatan termasuk lokasi, komprehesif
diharapkan nyeri karakteristik, durasi, termasuk lokasi, O:
pasien dan frekuensi karakteristik, Skala nyeri pasien
berkurang − Gunakan Teknik durasi, dan menurun (3)
berangsur komunikasi frekuensi TD 130/90 mmHg
angsur. terapeutik untuk − Menggunakan Nadi 72 x/menit
mengetahui Teknik SpO2 99%
pengalaman nyeri komunikasi
pasien terapeutik untuk A:
− Ajarkan Teknik mengetahui Masalah nyeri akut
distraksi pengalaman nyeri teratasi, skala nyeri
− Pilih analgesic yang pasien pasien berkurang dari
sesuai − Menggajarkan 3 menjadi 2
Teknik distraksi
− Memilih P:
analgesik yang Lanjutkan mengkaji
sesuai skala nyeri pasien
V. Serah Terima Ruang Pemulihan ke Ruang Rawat Inap

Nama : Tn.R No.CM : 00.51.05.60


Umur : 31 tahun Diagnosis : Impaksi Gigi
Jenis kelamin : Laki - Laki Ruang : Recovery Room
S (Situation) Nama Pasien : Tn. R
Umur : 31 Tahun Diagnosa : pasca op odontektomi

B (Background) Pasien sudah dilakukan operasi, TD : 130/85 mmHg N : 90


RR : 18x/menit SpO2 : 99%
Infus (Keren 100 mg, Fentanyl 100 mcg) berikan 20 tetes/menit dalam
Asering 500ml

A Nyeri pasca op
(Assestment/Analisis)

R (Recommendation) Posisi Bedrest 6-8 jam


Puasa sampai BU (+) atau 3 jam

1
Nama dan Paraf yang Nama Paraf
menyerahkan pasien

Nama dan paraf yang Nama Paraf


menerima pasien

2
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Praktik Klinik III bagi mahasiswa Program Sudi Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi
merupakan rangkaian proses PMB. Praktek Klinik III ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi
mahasiswa dalam Asuhan Kperawatan Anestesi Pada Bedah Khusus, Mahasiswa Mampu Melaksanakan
Asuhan Keperawatan Anestesi Kepada Pasien dikamar Bedah Sesuai Dengan Standar Keperawatan
Anestesi.
Selama melaksanakan Praktek Klinik III di ruang IBS RSUD Bayu Asih Purwakarta, mahasiswa
mendapatkan berbagai pengalaman baru, pengetahuan serta wawasan yang berkenaan dengan materi
perkuliahan, Program Studi Sarjana Keperawatan Anestesiologi. Tentu hal ini sangat bermanfaat bagi
mahasiswa yang melaksanakan Praktek Klinik III.
Adapun beberapa target yang telah kami capai yang telah ditentukan dari pihak kampus yaitu :
Pengkajian Pre Anestesi, menyiapkan STATIC, menyiapkan meja operasi dan alat penunjang,
menyiapkan obat premedikasi, menyiapkan obat untuk pasien yang akan dilakukan tindakan General
Anetesi, menyiapkan obat untuk pasien yang akan dilakukan tindakan Regional Anestesi, melakukan
induksi dalam pengawasan, melakukan Intubasi ETT dalam pengawasan, melakukan Estubasi ETT dalam
pengawasan. melakukan Intubasi LMA dalam pengawasan, mengisi lembar dokumentasi observasi
pasien pasca anestesi, masih banyak lagi target yang kita capai selama prektek di IBS RSUD Bayu Asih
Purwakarta, selain target kompetensi kita juga mengerjakan Logbook harian dan Laporan Kasus.
.
4.2 Saran
Selama melaksanakan praktek di RSUD Bayu Asih Purwakarta saran yang dapat diberikan
terhadap teknis yang masih kurang jelas terkait Praktek klinik Di IBS, mahasiswa kurangnya koordinasi
dan persamaan perspektif dalam hal peraturan dan tugas tugas yang seharusnya sudah menjadi ketentuan
dari koordinator mata kuliah, hal ini yang seharusnya menjadi hal yang harus diperhatikan agar idak
terjadinya kesalah pahaman antara mahasiswa, dosen pembimbing, CI dan koordinator mata kuliah, yang
dimana sebagai mahasiswa yang sedang berpraktik di RSUD Bayu Asih Purwakarta diberikan gambaran
yang jelas dalam melaksanakan tugas dan Kewajibannya, sehingga tidak terjadi arahan yang keliru.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai