Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

KDK II
(Tekhnik Pemberian Obat Parenteral)
Dosen : Siti Fajriah, SST

Tingkat I /Semester II
Di Susun Oleh :
Kelompok IV

WAHYU EKA NOVITA


(032401D15527)
INNA MUTHMA’INNAH
(032401D15519)

YAYASAN MITRA HUSADA


AKADEMI KEBIDANAN KUTAI HUSADA
TENGGARONG
2015-2016

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah dipanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah_Nya sehinggamakalah yeng berjudul “Tekhnik
Pemberian Obat Parenteral” dapat terselesaikan. Shalawat serta Salam semoga
tetap tercurahkan keharibaan Nabi Muhammad SAW, serta keluarga dan para
sahabat.
Terima Kasih diucapkan kepada Dosen Mata Kuliah KDK II dan semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, atas jasa baiknya semoga
Allah berkenan memberikan pahala berlipat ganda. Makalah ini disusun sebagai
panduan untuk Pendidikan.
Akhirnya, sesuai kata pepatah “tiada gading yang tak retak” diharapkan saran
dan kritik, kebenaran dan kesempurnaan hanya Allahlah yang maha mempunyai
segalanya dan maha kuasa. Kurang dan lebihnya diucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Tenggarong, April 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang ............................................................................... 1
B. RumusanMasalah .......................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pemberian Obat Secara Parenteral ................................................ 3
B. Penjelasan Masing-masing Pemberian Obat ................................. 4
1. Pemberian Obat Via Jaringan Intra Kutan .............................. 4
2. Pemberian Obat Via Jaringan Sub Kutan ............................... 7
3. Pemberian Obat Via Intra Vena .............................................. 10
4. Pemberian Obat Via Intra Muskular ...................................... 16

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .................................................................................... 21
B. Saran .............................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ iii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu tugas terpenting seorang perawat adalah member obat yang
aman dan akurat kepada klien. Obat merupakan alat utama terapi untuk
mengobati klien yang memiliki masalah. Obat bekerja menghasilkan efek
terapeutik yang bermanfaat. Walaupun obat menguntungkan klien dalam
banyak hal, beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau
berpotensi menimbulkan efek yang berbahaya bila kita memberikan obat
tersebut tidak sesuai dengan anjuran yang sebenarnya.
Salah satu bentuk sediaan steril adalah injeksi. Injeksi adalah sediaan
steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan
atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan yang disuntikkan dengan
cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir.
Dimasukkan ke dalam tubuh dengan menggunakan alat suntik.
Suatu sediaan parenteral harus steril karena sediaan ini unik yang
diinjeksikan atau disuntikkan melalui kulit atau membran mukosa ke dalam
kompartemen tubuh yang paling dalam. Sediaan parenteral memasuki
pertahanan tubuh yang memiliki efesiensi tinggi yaitu kulit dan membran
mukosa sehingga sediaan parenteral harus bebas dari kontaminasi mikroba dan
bahan-bahan beracun dan juga harus memiliki kemurnian yang dapat diterima.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pemberian obat parenteral ?
2. Apa tujuan Pemberian secara parenteral ?
3. Bagaimana caranya memberikan ?
4. Mengenal tindakan sesuai SOP
1
2
C. Tujuan Masalah
Tujuan disusunnya makalah mengenai cara pemberian obat secara
Parenteral ini adalah :
1. Menjelaskan bagaimana harus melakukan persiapan pemberian obat
parenteral.
2. Menjelaskan macam-macam cara pemberian obat
3. Menjelaskan indikasi dan kontraindikasi
4. Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dan cara pemberiannya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemberian Obat Secara Parenteral


Pemberian obat secara parenteral merupakan pemberian obat melalui
injeksi atau infuse. Sediaan parenteral merupakan sediaan steril. Sediaan ini
diberikan melalui beberapa rute pemberian, yaitu Intra Vena (IV), Intra Spinal
(IS), Intra Muskular (IM), Subcutaneus (SC), dan Intra Cutaneus (IC). Obat
yang diberikan secara parenteral akan di absorbs lebih banyak dan bereaksi
lebih cepat dibandingkan dengan obat yang diberikan secara topical atau oral.
Perlu juga diketahui bahwa pemberian obat parenteral dapat menyebabkan
resiko infeksi.
Resiko infeksi dapat terjadi bila perawat tidak memperhatikan dan
melakukan tekhnik aseptic dan antiseptic pada saat pemberian obat. Karena
pada pemberian obat parenteral, obat diinjeksikan melalui kulit menembus
system pertahanan kulit. Komplikasi yang seringv terjadi adalah bila pH
osmolalitas dan kepekatan cairan obat yang diinjeksikan tidak sesuai dengan
tempat penusukan sehingga dapat mengakibatkan kerusakan jaringan sekitar
tempat injeksi.
Pada umumnya pemberian obat secara parenteral di bagi menjadi 4, yaitu:
1. Pemberian Obat Via Jaringan Intra Kutan
2. Pemberian Obat Via Jaringan Subkutan
3. Pemberian Obat Via Intra Vena : Intra Vena Langsung dan tak langsung
4. Pemberian Obat Via Intramuskular

3
4
B. Penjelasan Masing-masing Pemberian Obat
1. Pemberian Obat Via Jaringan Intra Kutan
a. Pengertian Intra Kutan
Merupakan cara memberikan atau memasukkan obat ke
dalam jaringan kulit. Intra kutan biasanya di gunakan untuk
mengetahui sensivitas tubuh terhadap obat yang disuntikkan
b. Tujuan
Pemberian obat intra kutan bertujuan untuk melakukan
skintest atau tes terhadap reaksi alergi jenis obat yang akan
digunakan. Pemberian obat melalui jaringan intra kutan ini
dilakukan di bawah dermis atau epidermis, secara umum dilakukan
pada daerah lengan tangan bagian ventral.
c. Hal-hal Yang Perlu Di Perhatikan Hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah:
1) Tempat injeksi
2) Jenis spuit dan jarum yang digunakan
3) Infeksi yang mungkin terjadi selama infeksi
4) Kondisi atau penyakit klien
5) Pasien yang benar
6) Obat yang benar
7) Dosis yang benar
8) Cara atau rute pemberian obat yang benar
9) Waktu yang benar
d. Indikasi
1) skin test
e. Kontra Indikasi
1) Luka
2) Berbulu
5
3) Alergi
4) Infeksi kulit
f. Alat dan Bahan
1) Daftar buku obat/catatan, jadwal pemberian obat.
2) Obat dalam tempatnya
3) Spuit 1 cc/spuit insulin
4) Cairan pelarut
5) Bak steril dilapisi kas steril (tempat spuit)
6) Bengkok
7) Perlak dan alasnya.
g. Prosedur Kerja
1) Cuci tangan
2) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien
3) Bebaskan daerha yang akan disuntik, bila menggunakan baju
lengan panjang terbuka dan keatasan
4) Pasang perlak/pengalas dibawah bagian yang akan disuntik
5) Ambil obat untuk tes alergi kemudian larutkan/encerkan
dengan aquades. Kemudian ambil obat yang akan diinjeksi
0,5 cc dan encerkan lagi sampai kurang lebih 1 cc dan siapkan
pada bak injeksi atau steril.
6) Desinfeksi dengan kapas alcohol pada daerah yang akan
dilakukan suntikan.
7) Tegangkan dengan tangan kiri daerah yang akan disuntik.
8) Lakukan penusukan dengan lubang jarum suntik menghadap
ke atas dengan sudut 15-20 derajat di permukaan kulit.
9) Suntikkkan sampai terjadi gelembung.
10) Tarik spuit dan tidak boleh dilakukan masase.

6
11) Cuci tangan dan catat hasil pemberian obat/tes obat, waktu,
tanggal dan jenis obat.
h. Daerah Penyuntikan
1) Dilengan bawah : bagian depan lengan bawah 1/3 dari
lekukan siku atau 2/3 dari pergelangan tangan pada kulit yang
sehat, jauh dari PD.
2) Di lengan atas : 3 jari di bawah sendi bahu, di tengah daerah
muskulus deltoideus.
3) Dada bagian atas.
4) Punggung di bawah skapula.

7
2. Pemberian Obat Via Jaringan SubKutan.
a. Pengertian
Merupakan cara memberikan obat melalui suntikan di bawah
kulit yang dapat dilakukan pada daerah lengan bagian atas sebelah
luar atau sepertiga bagian dairi bahu, paha sebelah luar, daerah dada
dan sekitar umbilicus (abdomen).
b. Tujuan
Pemberian obat melalui jaringan sub kutan ini pada umumnya
dilakukan dengan program pemberian insulin yang digunakan untuk
mengontrol kadar gula darah. Pemberian insulin terdapat 2 tipe
larutan yaitu jernih dan keruh karena adanya penambahan protein
sehingga memperlambat absorbs obat atau juga termasuk tipe
lambat.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Tempat injeksi
2) Jenis spuit dan jarum suntik yang akan digunakan
3) Infeksi nyang mungkin terjadi selama injeksi
4) Kondisi atau penyakit klien

8
5) Apakah pasien yang akan di injeksi adalah pasien yang tepat
6) Obat yang akan diberikan harus benar
7) Dosis yang akan diberikan harus benar
8) Cara atau rute pemberian yang benar
9) Waktu yang tepat dan benar
d. Indikasi
Dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau bekerja
sama, karena tidak memungkinkan diberikan obat secara oral, bebas
dari infeksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, otot atau saras
besar di bawahnya, obat dosis kecil yang larut dalam air.
e. Kontra indikasi : obat yang merangsang, obat dalam dosis besar dan
tidak larut dalam air atau minyak.
f. Alat dan bahan
1) Daftar buku obat/catatan dan jadwal pemberian obat
2) Obat dalam tempatnya
3) Spuit insulin
4) Kapas alcohol dalam tempatnya
5) Cairan pelarut
6) Bak injeksi
7) Bengkok perlak dan alasnya
g. Prosedur kerja
1) Cuci tangan
2) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3) Bebaskan daerah yang akan disuntik atau bebaskan suntikan
dari pakaian. Apabila menggunakan pakaian, maka buka
pakaian dan di keataskan.
4) Ambil obat dalam tempatnya sesuai dosis yang akan
diberikan. Setelah itu tempatkan pada bak injeksi
9
5) Desinfeksi dengan kapas alcohol.
6) Regangkan dengan tangan kiri (daerah yang akan dilakukan
suntikan subkutan).
7) Lakukan penusukan dengan lubang jarum menghadap ke atas
dengan sudut 45 derajat dari permukaan kulit.
8) Lakukan aspirasi, bila tidak ada darah, suntikkan secara
perlahan-lahan hingga habis.
9) Tarik spuit dan tahan dengan kapas alcohol dan spuit yang
telah dipakai masukkan ke dalam bengkok.
10) Catat hasil pemberian, tanggal, waktu pemberian, dan jenis
serta dosis obat.
11) Cuci tangan dan keringkan dengan handuk bersih

h. Daerah Penyuntikan
1) Daerah abdomen.
2) Area scapula pada punggung bagian atas.
3) Daerah ventrogluteal dan dorsgluteal bagian atas
10
3. P
e
m
b
er
ia
n

Obat Via Intra Vena


a. Pemberian Obat Via Jaringan Intra Vena langsung
1) Pengertian
Cara memberikan obat pada vena secara langsung.
Diantaranya vena mediana kubiti/vena cephalika (lengan),
vena sephanous (tungkai), vena jugularis (leher), vena
frontalis/temporalis (kepala).
2) Tujuan
Pemberian obat intra vena secara langsung bertujuan agar
obat dapat bereaksi langsung dan masuk ke dalam pembuluh
darah.
3) Hal-hal yang diperhatikan
a) setiap injeksi intra vena dilakukan amat perlahan antara
50 sampai 70 detik lamanya
b) Tempat injeksi harus tepat kena pada daerha vena.
c) Jenis spuit dan jarum yang digunakan.
d) Infeksi yang mungkin terjadi selama injeksi.
e) Kondisi atau penyakit klien.
f) Obat yang baik dan benar.
g) Pasien yang akan di injeksi adalah pasien yang tepat dan
benar.
h) Dosis yang diberikan harus tepat.
i) Cara atau rute pemberian obat melalui injeksi harus
benar.

11
4) Indikasi dan kontra indikasi
a) Indikasi
Dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak
mau bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk
diberikan obat secara oral dan steril.
b) Kontra indikasi
Tidak steril, obat yang tidak dapat larut dalam air,
atau menimbulkan endapan dengan protein atau butiran
darah.
5) Alat dan bahan
a) Daftar buku obat/catatan dan jadual pemberian obat.
b) Obat dalam tempatnya.
c) Spuit sesuai dengan jenis ukuran
d) Kapas alcohol dalam tempatnya.
e) Cairan pelarut (aquades).
f) Bak injeksi.
g) Bengkok.
h) Perlak dan alasnya.
i) Karen pembendung.
6) Prosedur kerja
a) cuci tangan.
b) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
c) Bebaskan daerah yang akan disuntik dengan cara
membebaskan pakaian pada daerah penyuntikan,
apabila tertutup, buka dan ke ataskan.
d) Ambil obat pada tempatnya sesuai dosi yang telah
ditentukan. Apabila obat dalam bentuk sediaan bubuk,
maka larutkan dengan aquades steril.
12
e) Pasang perlak atau pengalas di bawah vena yang akan
dilakukan injeksi.
f) Tempatkan obat yang telah di ambil ke dalam bak
injeksi.
g) Desinfeksi dengan kapas alcohol.
h) Lakukan pengikatan dengan karet pembendung pada
bagian atas daerah yang akan dilakukakn pemberian
obat atau minta bantuan untuk membendung daerah
yang akan dilakukan penyuntikan dan lakukan
penekanan.
i) Ambil spuit yang berisi obat.
j) Lakukan penusukan dengan lubang menghadap ke atas
dengan memasukkan ke pembuluh darah.
k) Lakukan aspirasi, bila sudah ada darah lepaskan karet
pembendung dan langsung semprotkan hingga habis.
l) Setelah selesai ambil spuit dengan menarik secara
perlahan-lahan dan lakukan masase pada daerah
penusukan dengan kapas alcohol, spuit yang telah
digunakan di masukkan ke dalam bengkok.
m) Catat hasil pemberian, tanggal, waktu, dan dosis
pemberian obat.
n) Cuci tangan.
10) daerah injeksi
a) Pada lengan (vena basalika dan vena sefalika)
b) Pada tungkai (vena saphenous)
c) Pada leher (vena jugularis)
d) Pada kepala (vena frontalis atau vena temporalis)

13
b. Pemberian Obat Via Jaringan Intra Vena Secara tidak Langsung.
1) Pengertian
Merupakan cara memberikan obat dengan
menambahkan atau memasukkan obat ke dalam wadah cairan
intra vena.
2) Tujuan
Pemberian obat intra vena secara tidak langsung
bertujuan untuk meminimalkan efek samping dan
mempertahankan kadar terapeutik dalam darah.
3) Hal-hal yang perlu diperhatikan
a) Injeksi intra vena secara tidak langsung hanya dengan
memasukkan cairan obat ke dalam botol infuse yang
telah di pasang sebelumnya dengan hati-hati.
b) Jenis spuit dan jarum yang digunakan.
14
c) Infeksi yang mungkin terjadi selama injeksi.
d) Obat yang baik dan benar.
e) Pasien yang akan di berikan injeksi tidak langsung
adalah pasien yang tepat dan benar.
f) Dosis yang diberikan harus tepat.
g) Cara atau rute pemberian obat melalui injeksi tidak
langsung harus tepat dan benar.
4) Indikasi dan kontra indikasi
a) Indikasi
Dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak
mau bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk
diberikan obat secara oral dan steril.
b) Kontra indikasi
Tidak steril, obat yang tidak dapat larut dalam air,
atau menimbulkan endapan dengan protein atau butiran
darah.
5) Alat dan bahan
a) Spuit dan jarum sesuai ukuran
b) Obat dalam tempatnya
c) Wadah cairan (kantung/botol).
d) Kapas alcohol dalam tempatnya..
6) Prosedur kerja
a) Cuci tangan.
b) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
c) Periksa identitas pasien dan ambil obat dan masukkan
ke dalam spuit.

15
d) Cari tempat penyuntikan obat pada daerah kantung.
Alangkah baiknya penyuntikan pada kantung infuse ini
dilakukan pada bagian atas kantung/botol infuse.
e) Lakukan desinfeksi dengan kapas alcohol pada
kantung/botol dan kunci aliran infuse.
f) Lakukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit
hingga menembus bagian tengah dan masukkan obat
secara perlahan-lahan ke dalam kantong/botol
infuse/cairan.
g) Setelah selesai, tarik spuit dan campur larutan dengan
membalikkan kantung cairan dengan perlahan-lahan
dari satu ujung ke ujung yang lain.
h) Ganti wadah atau botol infuse dengan cairan yang sudah
di injeksikan obat di dalamnya. Kemudian gantungkan
pada tiang infuse.
i) Periksa kecepatan infuse.
j) Cuci tangan.
k) Catat reaksi pemberian, tanggal, waktu dan dosis
pemberian.
7) Daerah Penyuntikan
a) Pada Lengan (v. mediana cubiti / v. cephalika)
b) Pada Tungkai (v. Spahenous)
c) Pada Leher (v. Jugularis)
d) Pada Kepala (v. Frontalis atau v. Temporalis) khusus
pada anak – anak.

16
4. Pemberian Obat Via Intra Muskular
a. Pengertian
Merupakan cara memasukkan obat ke dalam jaringan otot.
Lokasi penyuntikan dapat dilakukan pada daerah paha (vastus
lateralis) dengan posisi ventrogluteal (posisi berbaring),
dorsogluteal (posisi tengkurap), atau lengan atas (deltoid).
b. Tujuan
Agar obat di absorbsi tubuh dengan cepat.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Tempat injeksi.
2) Jenis spuit dan jarum yang digunakan.
3) Infeksi yang mungkin terjadi selama injeksi.
4) Kondisi atau penyakit klien.
5) Obat yang tepat dan benar.
6) Dosis yang diberikan harus tepat.
7) Pasien yang tepat.
8) Cara atau rute pemberian obat harus tepat dan benar.
d. Indikasi dan kontra indikasi
1) Indikasi
Dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau
bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk diberikan
obat secara oral, bebas dari infeksi, lesi kulit, jaringan parut,
tonjolan tulang, otot atau saras besar di bawahnya.
2) Kontra indikasi
Infeksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, otot
atau saraf besar di bawahnya.
e. Alat dan bahan
1) Daftar buku obat/catatan dan jadual pemberian obat.
17
2) Obat dalam tempatnya.
3) Spuit da jarum suntik sesuai dengan ukuran. Untuk dewasa
panjangnya 2,5-3 cm, untuk anak-anak panjangnya 1,25-2,5
cm.
4) Kapas alcohol dalam tempatnya.
5) Cairan pelarut.
6) Bak injeksi.
7) Bengkok.
f. Prosedur kerja
1) cuci tangan.
2) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3) Ambil obat dan masukkan ke dalam spuit sesuai dengan
dosisnya. Setelah itu letakkan dalam bak injeksi.
4) Periksa tempat yang akan di lakukan penyuntikan (perhatikan
lokasi penyuntikan).
5) Desinfeksi dengan kapas alcohol pada tempat yang akan
dilakukan injeksi.
6) Lakukan penyuntikan :
(a) Pada daerah paha (vastus lateralis) dengan cara,
anjurkan pasien untuk berbaring telentang dengan lutut
sedikit fleksi.
(b) Pada ventrogluteal dengan cara, anjurkan pasien untuk
miring, tengkurap atau telentang dengan lutut dan
pinggul pada sisi yang akan dilakukan penyuntikan
dalam keadaan fleksi.
(c) Pada daerah dorsogluteal dengan cara, anjurkan pasien
untuk tengkurap dengan lutut di putar kearah dalam atau

18
miring dengan lutut bagian atas dan diletakkan di depan
tungkai bawah.
(d) Pada daerah deltoid (lengan atas) dilakukan dengan
cara, anjurkan pasien untuk duduk atau berbaring
mendatar lengan atas fleksi.
(e) Lakukan penusukan dengan posisi jarum tegak lurus.
7) Setelah jarum masuk, lakukan aspirasi spuit, bila tidak ada
darah yang tertarik dalam spuit, maka tekanlah spuit hingga
obat masuk secara perlahan-lahan hingga habis.
8) Setelah selesai, tarik spuit dan tekan sambuil di masase daerah
penyuntikan dengan kapas alcohol, kemudian spuit yang telah
di gunakan letakkan dalam bengkok.
9) Catat reaksi pemberian, jumlah dosis, dan waktu pemberian.
10) Cuci tangan

g. Daerah Penyuntikan
1) Butoks (bagian lateral gluteus maksimus)
2) Lengan atas (deltpid)
19
3) Pada Daerah Dorsogluteal (Gluteus Maximus)

4) Pada Daerah Paha Bagian Luar (Vastus Lateralis)


20
5) Pada Daerah Bagian Depan (Rectus Femoris)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Obat dapat diberikan dengan berbagai cara disesuaikan dengan kondisi
pasien, diantaranya : sub kutan, intra kutan, intra muscular, dan intra vena.
Dalam pemberian obat ada hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu indikasi dan
kontra indikasi pemberian obat. Sebab ada jenis-jensi obat tertentu yang tidak
bereaksi jika diberikan dengan cara yang salah.
B. Saran.
Setiap obat merupakan racun yang yang dapat memberikan efek samping
yang tidak baik jika kita salah menggunakannya. Hal ini tentunya dapat
menimbulkan kerugian bahkan akibatnya bias fatal. Oleh karena itu, kita
sebagai perawat kiranya harus melaksanakan tugas kita dengan sebaik-baiknya
tanpa menimbulkan masalah-masalah yang dapat merugikan diri kita sendiri
maupun oranglain.
21

DAFTAR PUSTAKA

1. L, Kee Joyce & R, Hayes evelyn ; farmakologi Pendekatan proses


Keperawatan, 1996 ; EGC; Jakarta.
2. Priharjo, Robert; Tekhnik Dasar Pemberian Obat Bagi Perawat, 1995; EGC;
Jakarta.
3. Aziz, Azimul;Kebutuhan dasar manusia II.Bouwhuizen, M; Ilmu
Keperawatan Bagian 1; 1986; EGC; Jakarta.
4. Ditjen POM, (1979), Farmakope Indonesia, Edisi III, Depkes RI, Jakarta.
5. WHO, (1998 ), Nursing care of the sick: A guide for nurses working in small
rural hospitals.
6. Departemen kesehatan RI, dirjenyanmed, 1991. Prosedur keperawatan Dasar,
Direktorat rumah sakit dan pendidikan.
7. http: // arsegofconfb.blogspot.com
iii

Anda mungkin juga menyukai