Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEPERAWATAN DASAR

“PEMBERIAN OBAT PARENTERAL”

disusun oleh :

Nida Nisrina P17320317083

Sarah Roslinda P17320317084

Ranny Maudina P17320317085

Tingkat I B

Mata Kuliah : Keperawatan Dasar

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG


PRODI KEPERAWATAN BOGOR
TAHUN AJARAN 2017 – 2018
JL. Dr. SUMERU NO. 116 BOGOR BARAT
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
makalah yang berjudul ”PEMBERIAN OBAT PARENTERAL” ini dapat terselesaikan. Tak lupa
pula shalawat serta salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa
kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang yaitu islam.

Pada kesempatan ini pula kami ingin berterima kasih kepada Bapak/Ibu dosen mata
kuliah keperawatan dasar di tingkat I. Tak luput dari kesalahan, kami mohon maaf apabila
dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik yang kami sadari maupun yang
tidak kami sadari.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan serta masih banyak
kekurangan-kekurangan yang harus dilengkapi. Oleh karena itu, kritik dan saran dari Ibu Dosen
sangat kami harapkan. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bogor, Maret 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1

BAB II ................................................................................................................................. 3

KAJIAN TEORITIS ........................................................................................................ 3

2.1 Pengertian Obat Parenteral ................................................................................ 3

2.2 Tujuan Pemberian Obat Parenteral .................................................................... 9

2.3 Indikasi Pemberian Obat Parenteral .................................................................. 9

2.4 Kontra Indikasi Pemberian Obat Parenteral ...................................................... 9

2.5 Hal yang Perlu Diperhatikan Seterlah Pemberian Obat Parenteral ................. 10

BAB III .............................................................................................................................. 11

PENUTUP ..................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu tugas terpenting seorang perawat adalah member obat yang aman dan akurat
kepada klien. Obat merupakan alat utama terapi untuk mengobati klien yang memiliki masalah.
Obat bekerja menghasilkan efek terapeutik yang bermanfaat. Walaupun obat menguntungkan
klien dalam banyak hal, beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau
berpotensi menimbulkan efek yang berbahaya bila kita memberikan obat tersebut tidak sesuai
dengan anjuran yang sebenarnya.

Salah satu bentuk sediaan steril adalah injeksi. Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan,
emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu
sebelum digunakan yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui
kulit atau selaput lendir. Dimasukkan ke dalam tubuh dengan menggunakan alat suntik.

Suatu sediaan parenteral harus steril karena sediaan ini unik yang diinjeksikan atau
disuntikkan melalui kulit atau membran mukosa ke dalam kompartemen tubuh yang paling
dalam. Sediaan parenteral memasuki pertahanan tubuh yang memiliki efesiensi tinggi yaitu kulit
dan membran mukosa sehingga sediaan parenteral harus bebas dari kontaminasi mikroba dan
bahan-bahan beracun dan juga harus memiliki kemurnian yang dapat diterima.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian dari Obat Parenteral?
b. Apa tujuan dari Pemberian Obat Parenteral?
c. Bagaimana Indikasi Pemberian Obat Parenteral?
d. Bagaimana Kontra Indikasi Pemberian Obat Parenteral?
e. Apa saja hal-hal yang perlu dicatat setelah Pemberian Obat Parenteral?

1
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari obat parenteral.
b. Untuk mengetahui tujuan dari pemberian obat parenteral.
c. Untuk mengetahui indikasi dari pemberian obat parenteral.
d. Untuk mengetahui kontra indikasi dari pemberian obat parenteral.
e. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dicatat setelah tindakan pemberian obat
parenteral.

2
BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Obat Parenteral

Pemberian obat parenteral merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan


menyuntikkan obat tersebut ke jaringan tubuh. Pemberian obat melalui parenteral dapat
dilakukan dengan cara:

1. Subcutaneous / SC (Sub Kutan)


- Pengertian

Merupakan cara memberikan obat melalui suntikan di bawah kulit yang dapat dilakukan
pada daerah lengan bagian atas sebelah luar atau sepertiga bagian dairi bahu, paha
sebelah luar, daerah dada dan sekitar umbilicus (abdomen).

- Tujuan

Pemberian obat melalui jaringan sub kutan ini pada umumnya dilakukan dengan program
pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah. Pemberian insulin
terdapat 2 tipe larutan yaitu jernih dan keruh karena adanya penambahan protein sehingga
memperlambat absorbs obat atau juga termasuk tipe lambat.

- Hal-hal yang perlu diperhatikan


 Tempat injeksi
 Jenis spuit dan jarum suntik yang akan digunakan
 Infeksi nyang mungkin terjadi selama injeksi
 Kondisi atau penyakit klien
 Apakah pasien yang akan di injeksi adalah pasien yang tepat
 Obat yang akan diberikan harus benar
 Dosisb yang akan diberikan harus benar
 Cara atau rute pemberian yang benar
 Waktu yang tepat dan benar

3
- Indikasi dan kontra indikasi
a. Indikasi : bias dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau bekerja sama,
karena tidak memungkinkan diberikan obat secara oral, bebas dari infeksi, lesi kulit,
jaringan parut, tonjolan tulang, otot atau saras besar di bawahnya, obat dosis kecil
yang larut dalam air.
b. Kontra indikasi : obat yang merangsang, obat dalam dosis besar dan tidak larut
dalam air atau minyak.

- Daerah Penyuntikan :
 Otot Bokong (musculus gluteus maximus) kanan & kiri ; yang tepat adalah
1/3 bagian dari Spina Iliaca Anterior Superior ke tulang ekor (os coxygeus)
 Otot paha bagian luar (muskulus quadriceps femoris)
 Otot pangkal lengan (muskulus deltoideus)

2. Intradermal / IC (Intra Kutan)


- Pengertian
Merupakan cara memberikan atau memasukkan obat ke dalam jaringan kulit.
Intra kutan biasanya di gunakan untuk mengetahui sensivitas tubuh terhadap obat yang
disuntikkan.

- Tujuan
Pemberian obat intra kutan bertujuan untuk melakukan skintest atau tes terhadap
reaksi alergi jenis obat yang akan digunakan. Pemberian obat melalui jaringan intra
kutan ini dilakukan di bawah dermis atau epidermis, secara umum dilakukan pada daerah
lengan tangan bagian ventral.

- Hal-hal Yang Perlu Di Perhatikan Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :


 Tempat injeksi
 Jenis spuit dan jarum yang digunakan
 Infeksi yang mungkin terjadi selama infeksi

4
 Kondisi atau penyakit klien
 Pasien yang benar
 Obat yang benar
 Dosis yang benar
 Cara atau rute pemberian obat yang benar
 Waktu yang benar

- Indikasi dan Kontra Indikasi


 Indikasi : bisa dilkakukan pada pasien yang tidak sadar, tidak mau bekerja sama
karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral, tidak alergi.
Lokasinya yang ideal adalah lengan bawah dalam dan pungguang bagian atas.
 Kontra Indikasi : luka, berbulu, alergi, infeksi kulit.

- Daerah Penyuntikan :
a. Dilengan bawah : bagian depan lengan bawah 1/3 dari lekukan siku atau 2/3 dari
pergelangan tangan pada kulit yang sehat, jauh dari PD.
b. Di lengan atas : 3 jari di bawah sendi bahu, di tengah daerah muskulus deltoideus.

3. Intramuscular (IM)
- Pengertian
Merupakan cara memasukkan obat ke dalam jaringan otot. Lokasi penyuntikan
dapat dilakukan pada daerah paha (vastus lateralis) dengan posisi ventrogluteal (posisi
berbaring), dorsogluteal (posisi tengkurap), atau lengan atas (deltoid).
- Tujuan
Agar obat di absorbs tubuh dengan cepat.

- Hal-hal yang perlu diperhatikan


 Tempat injeksi.
 Jenis spuit dan jarum yang digunakan.
 Infeksi yang mungkin terjadi selama injeksi.
 Kondisi atau penyakit klien.

5
 Obat yang tepat dan benar.
 Dosis yang diberikan harus tepat.
 Pasien yang tepat.
 Cara atau rute pemberian obat harus tepat dan benar.

- Indikasi dan kontra indikasi


 Indikasi : bias dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau bekerja
sama karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral, bebas dari
infeksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, otot atau saras besar di
bawahnya.
 Kontra indikasi : Infeksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, otot atau saraf
besar di bawahnya.

- Daerah Penyuntikan :
 Bagian lateral bokong (vastus lateralis)
 Butoks (bagian lateral gluteus maksimus)
 Lengan atas (deltpid)

4. Intravenous / IV (Intra Vena)


4.1. Intravena Langsung
- Pengertian
Cara memberikan obat pada vena secara langsung. Diantaranya vena mediana
kubiti/vena cephalika (lengan), vena sephanous (tungkai), vena jugularis (leher), vena
frontalis/temporalis (kepala).

- Tujuan
Pemberian obat intra vena secara langsung bertujuan agar obat dapat bereaksi
langsung dan masuk ke dalam pembuluh darah.

- Hal-hal yang diperhatikan

6
 Setiap injeksi intra vena dilakukan amat perlahan antara 50 sampai 70 detik
lamanya.
 Tempat injeksi harus tepat kena pada daerha vena.
 Jenis spuit dan jarum yang digunakan.
 Infeksi yang mungkin terjadi selama injeksi.
 Kondisi atau penyakit klien.
 Obat yang baik dan benar.
 Pasien yang akan di injeksi adalah pasien yang tepat dan benar.
 Dosis yang diberikan harus tepat.
 Cara atau rute pemberian obat melalui injeksi harus benar.

- Indikasi dan kontra indikasi


 Indikasi : bias dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau bekerja sama
karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral dan steril.
 Kontra indikasi : tidak steril, obat yang tidak dapat larut dalam air, atau
menimbulkan endapan dengan protein atau butiran darah.

4.2. Intra Vena Secara tidak Langsung.


- Pengertian
Merupakan cara memberikan obat dengan menambahkan atau memasukkan obat
ke dalam wadah cairan intra vena.

- Tujuan
Pemberian obat intra vena secara tidak langsung bertujuan untuk meminimalkan
efek samping dan mempertahankan kadar terapeutik dalam darah.

- Hal-hal yang perlu diperhatikan


 Injeksi intra vena secara tidak langsung hanya dengan memasukkan cairan obat
ke dalam botol infuse yang telah di pasang sebelumnya dengan hati-hati.
 Jenis spuit dan jarum yang digunakan.
7
 Infeksi yang mungkin terjadi selama injeksi.
 Obat yang baik dan benar.
 Pasien yang akan di berikan injeksi tidak langsung adalah pasien yang tepat dan
benar.
 Dosis yang diberikan harus tepat.
 Cara atau rute pemberian obat melalui injeksi tidak langsung harus tepat dan
benar.

- Indikasi dan kontra indikasi


 Indikasi : bias dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau bekerja
sama karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral dan steril.
 Kontra indikasi : tidak steril, obat yang tidak dapat larut dalam air, atau
menimbulkan endapan dengan protein atau butiran darah.
- Daerah Penyuntikan :
 Pada Lengan (v. mediana cubiti / v. cephalika)
 Pada Tungkai (v. Spahenous)
 Pada Leher (v. Jugularis)
 Pada Kepala (v. Frontalis atau v. Temporalis) khusus pada anak – anak

Untuk pemberian obat perenteral ini, pemberian obat harus sesuai dengan prinsip 5
benar:

 Benar Klien : Periksa nama klien, nomer RM, ruang, nama dokter yang meresepkan pada
catatan pemberian obat, catatan pemberian obat, kartu obat dan gelang identitas pasien.
 Benar Obat: Memastikan bahwa obat generik sesuai dengan nama dagang obat, klien
tidak alergi pada kandungan obat yang didapat. memeriksa label obat dengan catatan
pemberian obat.
 Benar Dosis : Memastikan dosis yang diberikan sesuai dengan rentang pemberian dosis
untuk cara pemberian tersebut, berat badan dan umur klien; periksa dosis pada label obat
untuk membandingkan dengan dosis yang tercatat pada catatan pemberian obat; lakukan
penghitungan dosis secara akurat.

8
 Benar Waktu : periksa waktu pemberian obat sesuai dengan waktu yang tertera pada
catatan pemberian obat (misalnya obat yang diberikan 2 kali sehari, maka pada catatan
pemberian obat akan tertera waktu pemberian jam 6 pagi, dan 6 sore)
 Benar Cara : memeriksa label obat untuk memastikan bahwa obat tersebut dapat
diberikan sesuai cara yang diinstruksikan, dan periksa cara pemberian pada catatan
pemberian obat.

2.2 Tujuan Pemberian Obat Parenteral


a. Untuk mendapatkan reaksi yang lebih cepat dibandingkan dengan cara yang lain.
b. Untuk memperoleh reaksi setempat (tes alergi).
c. Membantu menegakkan diagnosa (penyuntikan zat kontrasMemberikan zat
imunologi.
d. Mencegah penyakit dengan jalan memberikan kekebalan atau imunisasi (misalnya
DPT, BCG) dll.
e. Melaksanakan uji coba obat.

2.3 Indikasi Pemberian Obat Parenteral


Indikasi pemberian obat secara parenteral adalah kepada klien yang memerlukan
obat dengan reaksi cepat, klien yang tidak dapat diberi obat melalui mulut, dan klien
dengan penyakit tertentu yang harus mendapat pengobatan dengan cara suntik, misalnya
Streptomicin atau Insulin. Biasanya dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak
mau bekerja sama, karena tidak memungkinkan diberikan obat secara oral, bebas dari
infeksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, otot atau saras besar di bawahnya, obat
dosis kecil yang larut dalam air.

2.4 Kontra Indikasi Pemberian Obat Parenteral

Pemberian obat perenteral ini kontraindikasi untuk klien yang mengalami masalah
perdarahan atau sedang mendapatkan terapi antikoagulan. Obat yang disuntikkan ke
dalam tubuh dapat berupa larutan cair atau suspensi. Larutan cair disiapkan dalam tiga
bentuk : ampul, vial dan unit disposible. Untuk memberikan obat melalui parenteral ini
diperlukan spuit yang ukurannya bervariasi dari 0,5 ml hingga 50 ml. Spuit yang lebih
9
dari 5 ml jarang digunakan untuk menyuntik SC atau IM. Spuit yang lebih besar biasanya
digunakan untuk menyuntikkan obat melalui IV. Spuit insulin berukuran 0,5 - 1 ml dan
dikalibrasi dalam unit. Spuit tuberkulin berukuran 1 ml dan dikalibrasi dalam mililiter.
Spuit tuberkulin ini digunakan untuk memberikan obat dibawah ml. Obat dalam ampul
dan vial dipersiapkan dengan menggunakan teknik aseptik dan diberikan melalui
parenteral. Sebelumnya perlu diperhatikan dan dikaji kondisi larutan (kejernihan cairan,
adanya/tidaknya endapan, warna cairan sesuai dengan label) serta tanggal kadaluarsa obat
pada label vial. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyiapkan obat dan vial:

 Jika obat perlu dicampurkan, ikuti petunjuk pada vial


 Pertahankan kesterilan spuit, jarum dan obat saat menyiapkannya
 Perlu pencahayaan yang baik saat menyiapkan obat ini
 Buang bekas ampul pada tempat khusus setelah dibungkus dengan kertas tissue.

2.5 Hal yang Perlu Diperhatikan Seterlah Pemberian Obat Parenteral

Efek yang terdapat pada pasien setelah pemberian obat. Misalnya, pada pasien yang
melakukan prosedur ‘skin test’ terdapat hasil bintik merah atau tidak sama sekali pada daerah
bekas injeksi.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pemberian obat parenteral merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan


menyuntikkan obat tersebut ke jaringan tubuh Obat parenteral dapat diberikan
dengan berbagai cara disesuaikan dengan kondisi pasien, diantaranya : sub kutan,
intra kutan, intra muscular, dan intra vena. Dalam pemberian obat ada hal-hal
yang perlu diperhatikan, yaitu indikasi dan kontra indikasi pemberian obat. Sebab
ada jenis-jensi obat tertentu yang tidak bereaksi jika diberikan dengan cara yang
salah.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://materigizidandietsemester2.wordpress.com/2015/05/22/pemberian-obat-parenteral-
injeksi/

http://fk.unsoed.ac.id/sites/default/files/img/modul%20labskill/genap%20I/Genap%20I%20-
%20Pemberian%20Obat%20Secara%20Parenteral.pdf
http://group2class1b.blogspot.co.id/2015/05/pemberian-obat-secara-parenteral.html
https://saibullah.wordpress.com/2012/02/26/injeksi/

12

Anda mungkin juga menyukai