Anda di halaman 1dari 52

Alat Kontrasepsi Modern

Heni Islamulyani
Hilma Fadhillah
Indri Anjarwati
Inna Muthma'innah
Ismi Farida Bahagia
Pengertian
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti
‘melawan’ atau ‘mencegah’ dan konsepsi adalah
pertemuan antara sel telur yang matang dengan
sperma yang mengakibatkan kehamilan.
Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk
mencegah terjadinya kehamilan, Usaha-usaha itu
dapat bersifat sementara dan dapat pula bersifat
permanen (Meilani, 2010).
Macam-Macam Kontrasepsi Modern

1.Kontasepsi oral
2.Kontrasepsi injeksi
3.Kontasepsi implant
4.Kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device)
Kontrasepsi Oral
Kontrasepsi oral adalah kontrasepsi berupa pil dan diminum oleh
wanita, yang berisi estrogen dan progestin berkhasiat mencegah
kehamilan bila diminum secara teratur (Hartanto, 2004).
a.Keuntungan Pil
Menurut Hartanto (2004) keuntungan pil :
a. Sangat efektif
b. Tidak mengurangi kenyamanan hubungan suami istri
c. Mestruasi (haid) menjadi teratur, lebih sedikit dan lebih singkat
waktunya, juga mengurangi rasa nyeri haid.
d. Dapat dipakai selama diinginkan, tidak harus beristirahat dulu
e. Dapat dipakai oleh semua wanita usia reproduksi
f. Dapat dipakai oleh wanita yang belum pernah hamil
g. Dapat dihentikan pemakaiannya dengan mudah dan kapan saja
h. Kesuburan akan segera kembali setelah pemakaian pil dihentikan
Kontrasepsi Oral
b.Kerugian pil KB:
1)Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya
setiap hari
2)Mual terutama pada 3 bulan pertama
3)Perdarahan bercak
4)Pusing
5)Nyeri payudara
6)Berat badan naik
7)Meningkatkan tekanan darah,
Tipe kontrasepsi oral
1)Tipe kombinasi
Terdiri dari 21-22 pil yang setiap pilnya berisi derivat
estrogen dan progestin dosis kecil, untuk penggunaan
satu siklus. Pil pertama mulai diminum pada hari kelima
siklus haid selanjutnya setiap hari 1 pil selama 21-22 hari.
(Manuaba, 1998).
2)Tipe sekuensial
Pil ini mengandung komponen yang disesuaikan dengan
system hormonal tubuh, 12 pil pertama hanya
mengandung estrogen, pil ke-13 dan seterusnya
merupakan kombinasi (Manuaba, 1998).
Tipe Kontrasepsi Oral
3)Tipe mini pil
Hanya berisi derivat progestin dosis kecil (0,5 mg atau
lebih kecil) terdiri dari 21-22 tablet. Minipil sebagai
suplemen/tambahan, yang digunakan oleh wanita yang
ingin menggunakan kontrasepsi oral tetapi sedang
menyusui atau untuk wanita yang harus menghindari
estrogen oleh sebab apapun (Hartanto, 2004).
4)Pil pasca senggama
kontrasepsi pil yang diminum setelah melakukan
hubungan seksual tanpa pengaman.Dosis 1 tablet harus
diminum secepatnya tetapi tidak lebih dari 72 jam setelah
hubungan seksual tanpa perlindungan.Tablet kedua harus
diminum 12 jam setelah tablet yang pertama di minum.
Pil Lupa
mekanisme kerja kontrasepsi oral
Pil oral akan menekan hormon ovarium selama siklus
haid normal, sehingga juga menekan releasing-factor di
otak dan akhirnya mencegah ovulasi.
Bagan 1). Mekanisme Kerja Estrogen
Estrogen↑

(-) Hipotalamus

(-) FSH

Tidak terjadi pematangan volikel

Tidak ada ovulasi
Mekanisme Kerja Kontrasepsi Oral
Bagan 2). Mekanisme Kerja Progesteron
Progesteron ↑
↓ ↓
Sekret kelenjar endoservix (-) Hipotalamus
Mengental & lebih sedikit ↓
↓ (-) LH
Penetrasi sperma terganggu ↓
Tidak ada lonjakan LH

Tidak ada ovulasi
Kontrasepsi Injeksi ( Injection Contraceptive)

Kontrasepsi injeksi adalah cara untuk mencegah


terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal.
Kontrasepsi suntikan di Indonesia semakin banyak
dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang
praktis, harganya relatif murah dan aman.
Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil,
Pada umumnya pemakai suntikan KB mempunyai
persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi
orang yang tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk
penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.
Jenis Kontrasepsi Injeksi
1)Suntikan KB 1 Bulan
Suntikan KB ini mengandung kombinasi hormon
Medroxyprogesterone Acetate (hormon progestin) dan
Estradiol Cypionate (hormon estrogen).
2)Suntikan KB 3 Bulan atau DMPA
Suntikan KB ini mengandung hormon Depo
Medroxyprogesterone Acetate (hormon progestin) 150 mg.
Sesuai dengan namanya, suntikan ini diberikan setiap 3
bulan (12 Minggu).
Cara Pemberian
1)Waktu Pemberian
a)Setelah melahirkan : 6 minggu pasca salin
b)Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase
atau 30 hari setelah keguguran (asal ibu belum hamil lagi)
c)Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa
haid.
2) Lokasi Penyuntikan dengan i.m sampai daerah glutus
a)Daerah bokong/pantat
b)Daerah otot lengan atas.
Indikasi
Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain :
1)Jika klien menghendaki pemakaian kontrasepsi
jangka panjang, atau klien telah mempunyai
cukup anak sesuai harapan, tapi saat ini belum
siap.
2)Klien yang sedang menyusui
3)Klien yang mendekati masa menopause, atau
sedang menunggu proses sterilisasi juga cocok
menggunakan kontrasepsi suntik.
Kontraindikasi
1) Hamil atau dicurigai hamil
2) Perdarahan pervaginam yang belum jelas
penyebabnya
3) Menderita kanker payudara atau riwayat kanker
payudara.
4) Tidak dapat menerima terjadinya ganguan haid,
terutama amenorea
5) Diabetes mellitus disertai komplikasi.
Efek Samping
efek samping yang biasa ditemui pada penggunaan Suntikan
KB 3 Bulan adalah:
1)Timbul pendarahan ringan (bercak) pada awal pemakaian
2)Rasa pusing, mual, sakit di bagian bawah perut juga sering
dilaporkan pada awal penggunaan
3)Kemungkinan kenaikan berat badan 1 – 2 kg.
4)Berhenti haid (biasanya setelah 1 tahun penggunaan –
namun bisa lebih cepat).
Kelebihan
1. Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang
paling baik, dengan angka kegagalan kurang dari 0,1%
pertahun (Saifuddin, 1996).
2. Suntikan KB tidak mengganggu kelancaran air susu ibu
(ASI), kecuali Cyclofem.
3. Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat
kecil, tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri.
4. Tidak perlu mengingat setiap hari
5. Kontrasepsi ini tidak menimbulkan ketergantungan,
6. Reaksi suntikan berlangsung sangat cepat (kurang dri 24
jam),
7. dan dapat digunakan oleh wanita tua di atas 35 tahun,
kecuali Cyclofem.
Kelemahan
Kelemahan dari penggunaan kontrasepsi suntikan antara lain :
1) Gangguan haid
2) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
3) Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
4) Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
5) Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
6) Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang.
Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan
pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala,
nervositas, dan jerawat.
Mekanisme Kerja
1)Menghalangi ovulasi (masa subur)
2)Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
3)Menghambat sperma & menimbulkan perubahan
pada rahim
4)Mencegah terjadinya pertemuan sel telur &
sperma
5)Mengubah kecepatan transportasi sel telur.
Jadwal Suntik
Cara menghitung tanggal KB suntik 1 bulan
Cukup tambahkan tanggal KB suntik terakhir
dengan 28.
Kontrasepsi Implant
Kontrasepsi adalah suatu upaya untuk
mencegah terjadinya kehamilan (Sarwono,2002).
Implant adalah suatu alat kontrasepsi yang
mengandung levonogestrel yang dibungkus
dalam kapsul silasticsilikon (polidemetsilixane)
dan di susukkan dibawah kulit (Sarwono,1999).
Implant adalah metode kontrasepsi yang hanya
mengandung progestin dengan masa kerja
panjang, dosis rendah, reversible untuk wanita
(Speroff leon , 2005).
Jenis – jenis implant
1)Norplant
Terdiri dari 6 batang
silastis lembut berongga
dengan panjang 3,4 cm
dengan diameter 2,4 mm
yang diisi dengan 36 mg
levonogestrel dan lama
kerjanya 5 tahun.
Jenis-jenisImplant
2)Implanon
Terdiri dari 1 batang putih
lentur dengan panjang
kira-kira 40 mm, dan
diameter 2 mm, yang di isi
dengan 68 mg 3- keto-
desogestrel dan lama
kerjanya 3 tahun.
Jenis-jenis Implant
3)Jadena
Terdiri dari 2 batang
yang di isi dengan 75
mg levonogestrel dan
lama kerja 3 tahun.
Mekanisme kerja
1)Lendir servik menjadi kental
2)Mengganggu proses pembentukan
endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi
3)Mengurangi transportasi sperma
4)Menekan ovulasi.
Waktu mulai menggunakan Implant

1)Implant dapat dipasang selama siklus haid hari ke -2


sampai hari ke – 7
2)Bila tidak hamil dapat dilakukan setiap saat
3)Saat menyususi antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca
persalinan
4)Pasca keguguran implant dapat segera di insersikan
5)Bila setelah beberapa minggu melahirkan dan telah terjadi
haid kembali, insersi dapat dilakukan setiap saat jangan
melakukan hubungan seksual selama 7 hari.
Keuntungan implant
1)Daya guna tinggi
2)Perlindungan jangka panjang
3)Pengambilan tingkat kesuburan yang cepat setelah
pencabutan
4)Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
5)Bebas dari pengaruh estrogen
6)Tidak menggangu kegiatan senggama
7)Tidak menggangu ASI
8)Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
9)Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
Kerugian Kontrasepsi Implant
1)Menimbulkan gangguan menstruasi yaitu tidak
dapat menstruasi dan terjadi perdarahan yang
tidak teratur
2)Berat badan bertambah
3)Menimbulkan jerawat, ketegangan payudara
4)Liang senggama terasa kering.
Indikasi
1)Usia reproduksi
2)Telah memiliki anak
3)Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
4)Pasca persalinan tidak menyusui
5)Pasca keguguran
6)Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi
7)Riwayat kehamilan ektopik
8)Tekanan darah <180/ 110 mmhg, dengan masalah pembekuan darah
9)Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung
estrogen
10)Sering lupa menggunakan pil.
Kontraindikasi
1)Hamil atau diduga hamil
2)Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
3)Benjolan / kanker payudara atau riwayat kanker payudara
4)Tidak dapat menerima perbahan pola haid yang terjadi
5)Miom uterus dan kanker payudara
6)Gangguan toleransi glukosa.
Pemasangan Kontrasepsi Implant

Pemasangan Implant biasanya


dilakukan dibagian atas (bawah kulit) pada
lengan kiri wanita (lengan kanan bagian
yang kidal), agar tidak menggangu
kegiatan.
Implant dapat dipasang pada waktu
menstruasi atau setelah melahirkan
Pengertian IUD
IUD adalah salah satu
alat kontrasepsi modern
yang telah dirancang
sedemikian rupa (baik
bentuk, ukuran, bahan,
dan masa aktif fungsi
kontrasepsinya),
diletakkan dalam kavum
uteri sebagai usaha
kontrasepsi, menghalangi
fertilisasi, dan
menyulitkan telur
berimplementasi dalam
uterus (Hidayati, 2009).
Jenis – Jenis IUD
1)Copper-T
IUD berbentuk T,
terbuat dari bahan
polyethelen dimana
pada bagian vertikalnya
diberi lilitan kawat
tembaga halus.
Jenis-jenis IUD
• Progestasert IUD
Menurut Imbarwati (2009).
IUD ini berbentuk angka 7
dengan maksud untuk
memudahkan pemasangan.
Jenis ini mempunyai ukuran
diameter batang vertikal 32
mm dan ditambahkan
gulungan kawat tembaga luas
permukaan 200 mm2,
fungsinya sama dengan lilitan
tembaga halus pada IUD
Copper-T.
Jenis-jenis IUD
3)Multi load
Menurut Imbarwati (2009),
IUD ini terbuat dari plastik
(polyethelene) dengan dua
tangan kiri dan kanan
berbentuk sayap yang
fleksibel. Panjang dari ujung
atas ke ujung bawah 3,6 cm.
Batang diberi gulungan
kawat tembaga dengan luas
permukaan 250 mm2 atau
375 12 mm2 untuk
menambah efektifitas.
Jenis-jenis IUD
4)Lippes loop
Menurut Imbarwati
(2009), IUD ini terbuat
dari polyethelene,
berbentuk huruf spiral
atau huruf S bersambung.
Untuk memudahkan
kontrol, dipasang benang
pada ekornya
Mekanisme Kerja
Menurut Saifudin (2010), Cara kerja IUD adalah:
1. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba
falopi
2. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum
uteri.
3. AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum
bertemu, walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk
kedalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilisasi.
4. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam
uterus.
Keuntungan
Menurut Saifudin (2010), Keuntungan IUD yaitu:
1. Sebagai kontrasepsi, efektifitasnya tinggi
2. Sangat efektif → 0,6 - 0,8 kehamilan / 100 perempuan
dalam 1 tahun pertama ( 1 kegagalan dalam 125 – 170
kehamilan)
3. AKDR dapat efektik segera setelah pemasangan
4. Metode jangka panjang ( 10 tahun proteksi dari CuT –
380A dan tidak perlu diganti)
5. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat –ingat
6. Tidak mempengaruhi hubungan seksual
Keuntungan
Menurut Saifudin (2010), Keuntungan IUD yaitu:
7. Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu
takut untuk hamil
8. Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR
( CuT -380A)
9. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
10.Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah
abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
11. Dapat digunakan sampai menopause ( 1 tahun atau lebih
setelah haid terakhir)
12. Tidak ada interaksi dengan obat – obat
Kerugian
1. Efek samping yang mungkin terjadi:
a)Perubahan siklus haid (umum pada 3 bulan pertama dan
akan berkurang setelah 3 bulan)
b)Haid lebih lama dan banyak ,biasanya saat haid terasa
lebih sakit
c)Perdarahan (spotting) antar menstruasi
2. Komplikasi Lain :
a)Merasakan sakit dan kejang selama 3 - 5 hari setelah
pemasangan
b)Perdarahan berat pada waktu haid atau di antaranya
yang memungkinkan penyebab anemia
c)Perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila
pemasangannya benar).
Kerugian
3. Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
4. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau
perempuan yang sering berganti pasangan
5. Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan
dengan IMS memakai AKDR. PRP dapat memicu
infertilitas
6. Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik terganggu
karena fungsi AKDR untuk mencegah kehamilan normal
Mekanisme Kerja IUD
1. Menurut Saefuddin (2003), mekanisme kerja IUD adalah:
2. a)Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba
falopi
3. b)Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai
kavum uteri
4. c)AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum
bertemu walaupun AKDR membuat sperma sulit ke
dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilisasi
5. d)Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur ke
dalam uterus.
KontraIndikasi
Menurut Kusumaningrum (2009), Kontra indikasi
dari IUD:
1. Hamil atau diduga hamil
2. Infeksi leher rahim atau rongga panggul,
termasuk penderita penyakit kelamin
3. Pernah menderita radang rongga panggul
4. Penderita perdarahan pervaginam yang abnormal
5. Riwayat kehamilan ektopik
6. Penderita kanker alat kelamin.
Efek Samping
Menurut Sujiantini dan arum (2009), Efeksamping IUD:
1. Perdarahan ( menoragia atau spotting menoragia)
2. Rasa nyeri dan kejang perut
3. Terganggunya siklus menstruasi (umumnya terjadi pada 3
bulan pertama pemakaian)
4. Disminore
5. Gangguan pada suami ( sensasi keberadaan benang iud
darasakan sakit atau mengganggu bagi pasangan saat
melakukan aktifitas seksual)
6. Infeksi pelvis dan endometrium
Peralatan Pemasangan IUD
Pemasangan IUD
Menurut Prawirohardjo (2008), IUD dapat dipasang dalam
keadaan :
1. Sewaktu haid sedang berlangsung
2. Sewaktu post partum
3. Sewaktu abortus
Kunjungan Ulang Setelah Pemasangan IUD

Kunjungan ulang setelah pemasangan IUD :


1. 1 bulan pasca pemasangan
2. 3 bulan pasca pemasang
3. 6 bulan berikutnya
4. 1 tahun sekali
Kelompok Mengucapkan ....

Gomapseumnida

Merci

ThankYou

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai