Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

MELAKUKAN TEKHNIK PENYUNTIKAN IM, IV, IC, CS

OLEH

DELA ROSA DIANITA PUTRI

NIM :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM


PROFESI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
dr.SOEBANDI YAYASAN PENDIDIKAN JEMBER
INTERNATIONAL SCHOOL
2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN

Nama Mahasiswa :
Kasus Laporan Pendahuluan / Asuhan Kebidanan :
Ruang Praktik :
Rumah Sakit / Lahan Praktik :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( ) ( )
NIDN. NIDN.
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya. Sehingga saya mampu mengerjakan laporan ini yang
membahas tentang dekontaminasi dan sterilisasi.
Dalam rangka memenuhi target mata kuliah keterampilan dasar kebidanan
dan praktek klinik. Tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada
1. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas dr. Soebandi Jember.
2. Pembimbing Akademik Universitas dr.Soebandi Jember.
3. Kepala Ruangan.
4. Pembimbing Klinik.
5. Semua pihak yang membantu terlaksananya kegiatan atau laporan
ini.
Tentunya laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi
sempurnaanya laporan ini.

Jember,

DELA ROSA DIANITA PUTRI


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................2
KATA PENGANTAR.......................................................................................................3
DAFTAR ISI......................................................................................................................4
BAB 1................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................5
1.3 Tujuan......................................................................................................................5
1.4 Metode Penulisan.....................................................................................................5
Metode penulisan pengumpulan data dari berbagai sumber aplikasi yang berkaitan
dengan cara mencari, membaca dan mempelajari..........................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................6
2.1 Pegertian Penyuntikan........................................................................................6
2.2 Macam-macam Jenis Teknik Penyuntikan.........................................................6
BAB III............................................................................................................................14
LAPORAN TINDAKAN.................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memberikan obat merupakan bagian tindakan medis yang masuk pada ranah
delegasi, dimana tindakan pemberian obat sejatinya adalah kewajiban dari seorang
tenaga medis namun diberikan delegasi pada seorang perawat atau bidan bahkan
tenaga medis yang lainnya yang mememiliki kewenanangan untuk melakukan hal
tersebut. Salah satu jenis pemberian obat yang sering dilakukan oleh seorang
perawat dan juga bidan serta tenag medis yang lainnya adalah metode parental.
pemberian obat parental merupakan jenis atau rute pemberian obat yang dilakukan
dengan menyuntikkan obat tersebut ke jaringan tubuh. Intravena (IV),
intramuscular (IM), dan (SC), (IC) adalah empat rute penyuntikan yang digunakan
dalam pemberian obat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu pemberian obat secara intramuscular ?


2. Apa itu pemberian obat secara intravena ?
3. Apa itu pemberian obat secara subcutan ?
4. Apa itu pemberian obat secara intracutan ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui teknik pemberian obat secara intramuscular


2. Untuk mengetahui teknik pemberian obat secara intravena
3. Untuk mengetahui teknik pemberian obat secara subcutan
4. Untuk mengetahui teknik pemberian obat secara intracutan

1.4 Metode Penulisan

Metode penulisan pengumpulan data dari berbagai sumber aplikasi yang


berkaitan dengan cara mencari, membaca dan mempelajari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pegertian Penyuntikan

Injeki atau penyuntikan yang sering disebut dengan shot atau jab dalam
bahasa inggris adalah proses memasukan cairan ke tubuh menggunakan jarum.
Dalam praktik medis, cairan yang kerap dimasukkan ke tubuh melalu injeksi
atau penyuntikan adalah obat dan vitamin. Jarum yang dgunakan adalah jarum
hipodermik dan jarum suntik. Dalam dunia medis pula, injeksi sering dikenal
sebagai teknik pemberian obat melalui parenteral, yaitu pemberian melalui rute
selain saluran pencernaa. Injeksi parenteral meliputi injeksi subkutan,
intramuskular, intravena, dan intrakutan.

2.2 Macam-macam Jenis Teknik Penyuntikan


Macam-macam dari teknik penyuntikan ada 4 macam diantaranya adalah
subkutan, intramuskular, intravena, dan intrakutan. Ke 4 macam penyuntikan
tersebut diberikan oleh tenaga medis terhadap pasien sesuai dengan gangguan
kesehatan yang dimiliki

2.3 Penyuntikan secara intramuscular

2.3.1 Pengertian intramuscular


intramuscular merupakan salah satu cara memasukan obat ke dalam
jaringan otot. lokasi penyuntikan dapat dilakukan pada daerah paha
(vastus lateralis) dengan posisi ventrogluteal (posisi berbaring),
dorsogluteal (posisi tengkurap) atau atas lengan (deltoid).

2.3.2 Tujuan dari penyuntikan intramuscular


Untuk mengantarkan suatu zat kedalam otot agar dapat cepat diserap oleh
pembuluh darah

2.3.3 Hal-hal yang perlu diperhatikan saat akan dilakukan penyuntikan


intramuscular
1) Tempat injeksi atau penyuntikan
2) Jenis spuit dan jarum yang dihunakan
3) Infeksi yang mungkin terjadi selama injeksi
4) Kondisi atau penyakit pasien
5) obat yang tepat dan benar
6) Dosis yang diberikan harus tepat
7) Pasien yang tepat

2.3.4 Indikasi dan Kontraindindikasi


1) Indikasi : Bisa dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau
bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara
oral, bebas, dari infeksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, otot,
atau saras besar di bawahnya.
2) Kontraindikasi : Infeksi, lesi kulit,, jaringan parut, tonjolan tulang, otot
atau saraf besar di bawahnya

2.3.5 Alat dan bahan


1) Daftar buku atau catatan dan jadwal pemberian obat
2) Obat dalam tempatnya
3) Spuit an jarum suntik sesuai dengan ukuran. Untuk dewasa panjangnya
2,5-3 cm, sedangkan untuk anak-anak panjangnya 1,25-2,5 cm
4) Kapas alkohol dalam tempatnya
5) Cairan Pelarut
6) Bak Injeksi
7) Bengkok

2.3.6 Prosedur Kerja


1) Mencuci tangan
2) Menejelaskan rosedur yang akan dilakukan
3) Ambil obat dan masukkan kedalam spuit sesui dengan dosisnya,
setelah itu letakkan dalam bak injeksi
4) Periksa tempat yang akan dilakukan penyuntikan (perhatikan lokasi
penyuntikan)
5) Desinfeksi dengan kapas alkohol pada tempat ang akan dilakukan
injeksi
6) Lakukan penyuntikan :
(1) Pada daerah paha (astus lateralis) dengan cara anjurkan pasien
untuk berbaring terlentang dengan lutut sedikit fleksi
(2) pada ventrogluteal dengan cara anjurkan pasien untuk miring,
tengkurap atau terlentang dengan lutut dan pinggul pada sisi yang
akan dilakukan penyuntikan dalam keadaan fleksi. Caranya
anjurkan pasien untuk tengkurap pada daerah dorsogluteal dengan
lutut di putar kearah dalam atau miring dengan lutut bagian atas
dan diletakkan di depan tungkai bawah
(3) Pada daerah deltoid(lengan atas) dilakukan dengan pasien untuk
duduk atau berbaring mendatar lengan atas fleksi
7) Lakukan penusukan dengan posisi jarum tegak lurus
8) Setelah jarum masuk, lakukan aspirasi spuit, bila tidak ada darah yang
tertarik dalam spuit, maka tekanlah spuit hingga obat masuk secara
perlahan-lahan hingga habis
9) Setelah selesai, tarik spuit dan tekan daerah penyuntikan dengan kapas
alkohol,kemudian spuit yang telah digunakan letakkan dalam bengkok
10) Catat reaksi pemberian, jumlah dosis, dan waktu pemberian
11) Cuci tangan

2.3.7 Daerah penyuntikan


1) Bagian lateral bokong (vastus lateralis)
2) Butoks(bagian lateral gluteus maksimus)
3) Lengan atas (deltoid)

2.4 Penyuntikan secara intravena


2.4.1 Pengertian penyuntikan secara intravena
Penyuntikan intravena dialkukan dengan memasukkan cairan ke dalam
aliran darah melalui rute intravena dengan laju konstan selama periode
waktu tertentu.
2.4.2 Tujuan penyuntikan secara intravena
Memberikan obat intravena secara tidak langsung bertujuan untuk
meminimalkan efek samping dan mempertahankan kadar terapeutik dalam
darah.
2.4.3 Hal-hal yang perlu diperhatikan saat dilakukan penyuntikan secara
intravena :
1) Injeksi intrvena secara tidak langsung hanya dengan memasukkan
cairan obat ke dalam botol infus yang telah di pasang sebelumnya
dengan hati-hati.
2) Jenis spuit dan jarum yang digunakan
3) infeksi yang mungkin terjadi selama injeksi
4) Obat yang baik dan benar
5) Pasien yang akan di berikan injeksi tidak langsung adalah pasien yang
tepat dan benar
6) Dosis yang diberikan harus tepat, tidak langsung harus tepat dan benar
7) Cara atau rute pemberian obat melalui injeksi
2.4.4 Indikasi dan kontra indikasi
1) Indikasi : bisa dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau
bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara
oral dan steril
2) Kontra indikasi : tidak steril, obat yang tidak dapat larut dalam air, atau
menimbulkan endapan dengan protein atau butiran darah.

2.4.5 Alat dan bahan


1) Spuit dan jarum sesuai ukuran
2) Obat dalam tempatnya
3) Wadah cairan (kantung atau botol)
4) Kapas alcohol dalam tempatnya

2.4.6 Prosedur Kerja


1) Mencuci tangan
2) Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
3) Periksa identitas pasien dan ambil obat dan masukkan ke dalam spuit
4) Cari tempat penyuntikan obat pada daerah kantung. Alangkah baiknya
penyuntikan pada kantung infus ini dilakukan pada bagian atas
kantung atau botol infus
5) Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol pada kantung/botol dan
kunci aliran infus
6) Lakukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit hingga
menembus bagian tengah dan masukkan obat secara perlahan-lahan ke
dalam kantong/botol infus/cairan
7) Setelah selesai, tarik spuit dan campur larutan dengan membaikkan
kantung cairan dengan perlahan-lahan dari satu ujung ke ujung yang
lain.
8) Ganti wadah atau botol infus dengan cairan yang sudah di injeksikan
obat di dalamnya. Kemudian gantungkan pada tiang infus
9) Periksa kecepatan infus
10) Mencuci tangan
11) Mencatat reaksi pemberian, tanggal waktu, dan dosis pemberian.

2.5 Penyuntikan secara subcutan

2.5.1 Pengertian Penyuntikan secara subcutan


Penyuntikan secara subcutan ialah dengan memberikan obat melalui
suntikan dibawah kulit yang dapat dilakukan pada daerah lengan
bagian atas sebelah luar atau sepertiga bagian dari bahu, paha sebelah
luar, daerah dada dan sekitar umbilicus (abdomen).
2.5.2 Tujuan dari penyuntikan secara subcutan
pemberian obat ini melalui jaringan subcutan ini pada umumnya
dilakukan dengan program pemberian insulin yang digunakan untuk
mengontrol kadar gula darah. Pemberian insulin terdapat 1 tipe larutan
yaitu jernih dan keruh karena adanya penambahan protein sehingga
memperlambat absorbs obat atau juga termasuk tipe lambat.

2.5.3 Hal hal yang perlu diperhatikan saat penyuntikan secara subcutan
1) Tempat injeksi
2) Jenis spuit dan jarum suntik yang akan digunakan
3) Infeksi yang mungkin terjadi selama injeksi
4) Kondisi atau penyakit klien
5) Apakah pasien yang akan diinjeksi adalah pasien yang tepat
6) Obat yang akan diberikan harus benar
7) Dosis yang akan diberikan harus benar
8) Cara atau rute pemberian yang benar
9) Waktu yang tepat dan benar

2.5.4 Indikasi dan Kontra Indikasi


1) Indikasi : bisa dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak
mau bekerja sama, karena tidak memungkinkan diberikan obat secara
oral, bebas, dan infeksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, otot
atau saras besar dibawahnya, obat dosis kecil yang larut dalam air.
2) Kontra indikasi : Obat yang merangsang, obat dalam dosis besar
dan tidak larut dalam air atau minyak.

2.5.5 Alat dan bahan


1) Daftar buku obat atau catatan dan jadwal pemberian obat
2) Obat dalam tempatnya
3) Spuit insulin
4) Kapas alkohol dalam tempatnya
5) Cairan pelarut
6) Bak injeksi
7) Bengkok
8) Perlak dan alasnya

2.5.6 Prosedur Kerja


1) Mencuci tangan
2) Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
3) Bebaskan daerah yang akan disuntik atau bebaskan suntikan dari
pakaian. Apabila menggunakan pakaian, maka buka pakaian dan di
ketaskan.
4) Ambil obat dalam tempatnya sesuai dosis yang akan diberikan,
setelah itu tempatkan pada bak injeksi
5) Desinfesksi dengan kapas alkohol
6) Pegangkan dengan tangan kiri (daerah yang akan dilakukan suntikan
subcutan)
7) Lakukan penusukan dengan lubang jarum menghadap ke atas dengan
sudut 450 dari permukaan kulit
8) Lakukan aspirasi, bila tidak ada darah, suntikkan secara perlahan-
lahan hingga abis
9) Tarik spuit dan tahan dengan kapas alkohol dan spuit yang telah
dipakai masukkan ke dalam bengkok
10) Mencuci tangan
11) Catat hasil pemberian, tanggal,waktu pemberian, dan jenis serta
dosis obat

2.5.7 Daerah penyuntikan


1) Otot bokong (musculus gluteus maximus) kanan dan kiri yang tepat
adalah 1/3 bagian dari spina iliaca anterior superior ke tulang ekor (os
coxygeus)
2) Otot pha bagian luar (muskulus quadriceps femoris)
3) Otot pangkal lengan (muskulus deltoideus)

2.6 Penyuntikan secara intracutan

2.6.1 Pengertian penyuntikan secara intracutan


Penyuntikan secara intracutan merupakan cara atau memasukkan obat ke
dalam jaringan kulit, intracutan biasanya digunakan untuk mengetahui
sensifitas tubuh terhadap obat yang disuntikkan.

2.6.2 Tujuan penyuntikan secara intracutan


Pemberian obat intracutan bertujuan untuk melakukan skintest atau tes
terhadap reaksi alergi jenis obat yang akan digunakan. Pemberian obat
melalui jaringan intracutan ini dilakukan di bawah dermis atau epidermis,
secara umum dilakukan pada daerah lengan tangan bagian ventral.
2.6.3 Hal-hal yang perlu diperhatikan saat dilakukan penyuntikan secara
intravena :
1) Tempat injeksi
2) Jenis spuit dan jarum yang digunakan
3) Infeksi yang mungkin terjadi selama injeksi
4) Kondisi atau penyakit klien
5) Pasien yang benar
6) Obat yang benar
7) Dosis yang benar
8) Cara atau rute pemberian obat yang benar
9) Waktu yang benar

2.6.4 Indikasi dan kontra indikasi


1) Indikasi : Bisa dialkukan pada pasien yang tidak sadar, tidak mau
bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat
secara oral, tidak alergi, lokasinya yang ideal adalah lengan bawah
dalam dan punggung bagian atas.
2) Kontra indikasi : Luka, alergi, infeksi, kulit

2.6.5 Alat dan bahan


1) Daftar buku obat atau catatan dan jadwal pemberian obat
2) Obat dalam tempatnya
3) Spuit 1 cc atau spuit insulin
4) Cairan pelarut
5) Bak injeksi
6) Bengkok
7) Perlak dan alasnya.

2.6.6 Prosedur kerja


1) Mencuci tangan
2) Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien
3) Bebaskan daerah yang akan disuntik , bila menggunakan baju
lengan panjang terbuka dan keataskan
4) Pasang perlak atau pengalas di bawah bagian yang akan disuntik
5) Ambil obat untuk tes alergi kemudian larutkan atau encerkan
dengan aquades . Kemudian ambil 0,5 cc dan encerkan lagi sampai
kurang lebih 1 cc dan siapkan pada bak injeksi atau steril .
6) Desinfeksi dengan kapas alcohol pada daerah yang akan dilakukan
suntikan .
7) Pegangkan dengan tangan kiri daerah yang akan disuntik .
8) Lakukan penusukan dengan lubang jarum suntik menghadap ke
atas dengan sudut 15-20 derajat di permukaan kulit .
9) Suntikkkan sampai terjadi gelembung .
10) Tarik spuit dan tidak boleh dilakukan masase .
11) Mencuci tangan
12) Mencatat hasil pemberian obat atau tes obat , waktu , tanggal dan
jenis obat

2.6.7 Daerah penyuntikan


1) Dilengan bawah: bagian depan lengan bawah atau 2/3 dari lekukan
siku atau 2/3 dari pergelangan tangan pada kulit yang sehat jauh
dari PD
2) Di lengan atas : 3 jari dibawah sendi bahu, di tengah daerah
muskulus deltoideus.
BAB III

LAPORAN TINDAKAN

NO Hari/ Identitas Keluhan Diagnosa Tindakan TTD


Tanggal Pasien CI/
Penda
mping
DAFTAR PUSTAKA

Alkhadim, S. A. S. (2018). Hot air oven for sterilization: deinition and working
principle. SSRN Electronic Journal, 1-7.

Bhojwani, S.S. and P.K. Dantu. (2013). Plant Tissue Culture: And Introductory
Text. Springer, India. Centers for Disease Control and Prevention, 2008.
Introduction, Methods, Definition of Terms. [Online]Available at:
https://www.cdc.gov/infectioncontrol/guidelines/disinfection/introductio
n.html

[Accessed 22 Jul 2020]. Environment Protection Agency

Anda mungkin juga menyukai