Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

DEKONTAMINASI DAN STERILISASI

OLEH

DYAH FITRI WARDATUN FIRDAUS

NIM :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM


PROFESI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
dr.SOEBANDI YAYASAN PENDIDIKAN JEMBER
INTERNATIONAL SCHOOL
2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN

Nama Mahasiswa :
Kasus Laporan Pendahuluan / Asuhan Kebidanan :
Ruang Praktik :
Rumah Sakit / Lahan Praktik :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( ) ( )
NIDN. NIDN.
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya. Sehingga saya mampu mengerjakan laporan ini yang
membahas tentang dekontaminasi dan sterilisasi.
Dalam rangka memenuhi target mata kuliah keterampilan dasar kebidanan
dan praktek klinik. Tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada
1. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas dr. Soebandi Jember.
2. Pembimbing Akademik Universitas dr.Soebandi Jember.
3. Kepala Ruangan.
4. Pembimbing Klinik.
5. Semua pihak yang membantu terlaksananya kegiatan atau laporan
ini.
Tentunya laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi
sempurnaanya laporan ini.

Jember,

DYAH FITRI WARDATUN FIRDAUS

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................2

KATA PENGANTAR............................................................................................3

DAFTAR ISI...........................................................................................................4

BAB 1......................................................................................................................5

PENDAHULUAN...................................................................................................5

1.1 Latar Belakang..........................................................................................5

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5

BAB II.....................................................................................................................6

TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................6

2.1 Pegertian Dekontaminasi................................................................................6

2.2.2 Tujuan Dekontaminasi...............................................................................7

2.2.3 Metode Dekontaminasi...............................................................................7

2.2.4 Proses Dekontaminasi.................................................................................8

2.2 Pengertian Sterilisasi......................................................................................8

2.2.1 Metode dan cara melakukan sterilisasi....................................................8

2.2.2 STERILISASI PERALATAN...............................................................10

BAB III..................................................................................................................12

LAPORAN TINDAKAN.....................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dekontaminasi dan sterilisasi merupakan proses yang kompleks dan


memerlukan infrastruktur, peralatan, dan proses yang spesifik. Dalam kursus yang
dibagi menjadi dua bagian ini, Anda akan mempelajari tentang keseluruhan
prosedur pengelolaan dekontaminasi dan sterilisasi alat kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian Dekontaminasi
2. Tujuan Dekontaminasi
3. Metode Dekontaminasi
4. Proses Dekontaminasi
5. Pengertian Sterilisasi
6. Metode dan cara melakukan sterilisasi
7. Sterilisasi Peralatan

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dekontaminasi


2. Untuk mengetahui tujuan dekontaminasi
3. Untuk mengetahui metode dekontaminasi
4. Untuk mengetahui proses dekontaminasi
5. Untuk mengetahui pengertian sterilisasi
6. Untuk mengetahui metode dan cara melakukan sterilisasi
7. Untuk mengetahui sterilisasi peralatan

1.4 Metode Penulisan

Metode penulisan pengumpulan data dari berbagai sumber aplikasi yang


berkaitan dengan cara mencari, membaca dan mempelajari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pegertian Dekontaminasi

Dekontaminasi ialah proses pembersihan suatu benda atau zat untuk


menghilangkan zat pencemar seperti mikroorganisme atau bahan berbahaya,
termasuk bahan kimia, zat radioaktif, dan penyakit berjangkit. Menurut OSHA,
dekontaminasi adalah proses untuk menghilangkan atau menetralisir
kontaminan yang terkumpul pada personel dan peralatan. Menurut The George
Washington University, dekontaminasi menjadikan sebuah benda atau material
aman untuk digunakan C1 - Internal user Tingkat kontaminasi microbial cukup
dikurangi sehingga dapat diasumsikan dengan alasan yang jelas bahwa benda
tersebut bebas dari risiko penularan inspeksi.

2.2.2 Tujuan Dekontaminasi

Tujuan dekontaminasi adalah untuk mencegah penyebaran


mikroorganisme dan zat pencemar berbahaya lainnya yang dapat mengancam
kesehatan manusia atau hewan, atau merusak lingkungan.

Dekontaminasi paling sering digunakan dalam lingkungan pengobatan,


termasuk kedokteran gigi, pembedahan, dan ilmu kedokteran hewan, dalam
proses penyediaan makanan, ilmu lingkungan, dan ilmu forensi.

2.2.3 Metode Dekontaminasi

Metode dekontaminasi meliputi:


 Pembersihan fisik
 Pemurnian air
 Pembersihan ultrasonik
 Disinfeksi
 Pratijangkit
 Pensterilan
Menurut The George Washington University, dekontaminasi terbagi
menjadi sterilisasi, disinfeksi dan antisepsis. Lewis dan McIndoe (2004)
menyatakan bahwa 3 metode yang umum untuk melakukan dekontaminasi
adalah pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi.

2.2.4 Proses Dekontaminasi

Lewis dan McIndoe (2004) menambahkan bahwa proses


dekontaminasi harus memperhatikan:
 Risiko infeksi dari penggunaan peralatan yang sebagaimana mestinya
 Panas, tekanan, kelembaban, atau tolerasi kimia dari peralatan.
 Ketersediaan dari peralatan proses
 Risiko yang bisa muncul dari proses dekontaminasi
 Waktu yang tersedia
Menurut CDC, sterilisasi menjelaskan tentang proses yang menghancurkan
seluruh bentuk dari kehidupan mikrobial.

2.2 Pengertian Sterilisasi

Menurut George Washington University, sterilisasi adalah sebuah


tindakan untuk menjadikan permukaan benar-benar bebas dari
mikroorganisme dan virus. Tingkat sterilisasi yang benar adalah hanya
menyisakan mikroorganisme pada sebuah benda sebanyak kurang dari 1 per 1
juta.

2.2.1 Metode dan cara melakukan sterilisasi

Metode dan cara melakukan sterilisasi tersedia untuk dapat kita pilih
sesuai dengan kondisi dan hasil yang kita butuhkan.
1. Insinerasi
Bentuk terbaik dari sterilisasi adalah insinerasi. Insinerasi merupakan
aktivitas membakar seluruh benda yang ingin dilakukan sterilisasi pada
sebuah insinerator. Namun, metode sterilisasi ini tidak selalu cocok untuk
semua benda mengingat ada beberapa benda yang memang harus dipakai lagi
sehabis dilakukan sterilisasi.
2. Autoclave
Secara etimologi, autoclave berasal dari kata auto (mandiri) dan clave
(menutup dengan suara clanking). Autoclave merupakan alat untuk
membunuh pathogen dengan uap (steam) dan tekanan. Suhu dalam autoclave
bisa mencapai lebih dari 100 derajat celcius pada tekanan atmosferik yang
cukup untuk membunuh endospora.
3. Ethylene Oxide
Ethylene oxide dapat bereaksi lebih kuat dibandingkan ether yang lain. Zat ini
digunakan untuk sterilisasi benda yang tidak bisa tahan dengan suhu tinggi
seperti plastik. Ethylene oxide merupakan gas yang dapat mempenetrasi sell,
menjangkau DNA dari mikroorganisme dan membunuhnya dengan proses
alkilasi. Sisi lain dari ethylene oxide ini adalah zat tersebut mudah meledak
dan dapat berbahaya pada tubuh manusia. C1 - Internal use
4. Uap hidrogen peroksida atau plasma
Plasma adalah tahap keempat dari material, di mana tahap material yang lain
adalah air, padat dan gas. Plasma diproduksi dari aplikasi energi microwave
ke molekul gas hidrogen peroksida. Plasma hidrogen peroksida mengandung
anion, cation dan hidroksil. Zat tersebut mempenetrasi instrument dengan
baik dan melakukan sterilisasi dengan baik. Tidak seperti ethylene oksida, zat
tersebut dapat melakukan sterilisasi dalam jangka waktu yang singkat (50
menit) dan tidak menghasilkan sisi zat toksik apapun. Meskipun banyak
keunggulan, m

2.2.2 STERILISASI PERALATAN

1. Metode Sterilisasi Basah (Steam Sterilization Method) menggunakan


autoklaf yang dioperasikan dengan uap air di bawah tekanan (Misra dan
Misra, 2012). Metode ini digunakan terutama untuk sterilisasi media, cairan
dan peralatan laboratorium. Peralatan laboratorium yang dapat disterilisasi
menggunakan metode ini adalah sebagai berikut (Bhojwani dan Dantu, 2013):
1) Peralatan yang terbuat dari plastik berkualitas baik seperti polypropylene,
polymethylpentene, polyallomer, Tefzel, polytetraluoroethylene (PTFE), dan
Telon FEP.
2) Peralatan yang terbuat dari kaca seperti botol kultur, gelas beker, dan pipet.
Suhu dan tekanan standar yang dibutuhkan pada proses sterilisasi
menggunakan autoklaf dilakukan pada suhu tinggi untuk periode waktu yang
singkat lebih banyak disukai dibandingkan dengan suhu yang lebih rendah
untuk waktu yang lebih lama. Beberapa suhu atau tekanan standar yang
digunakan adalah 115 °C/10 psi, 121 °C/ 15 psi, dan 132 °C/27psi. (psi = pon
per inci persegi). Akan tetapi, pada umumnya suhu dan tekanan yang
digunakan adalah 121°C/ 15 psi (Gupta dan Shukshith, 2016). Pengaturan
waktu yang biasa digunakan dengan metode sterilisasi basah ini adalah 10 –
15 menit. Kondisi tersebut sangat efektif untuk membunuh bakteri dan spora
jamur (Ikenganyia, et al., 2017).
2. Metode Sterilisasi Kering (Dry Sterilization Method)
Oven pengering laboratorium merupakan peralatan yang digunakan
dalam sterilisasi kering. Sterilisasi ini membutuhkan waktu pemaparan yang
lebih lama dan suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan sterilisasi dengan
menggunakan metode basah. Hal ini relatif tidak eisien, tetapi akan sangat
berguna ketika digunakan untuk menghilangkan air pada peralatan dan
sterilisasi pada peralatan yang terbuat dari logam (Rogers, 2012). Peralatan
yang terbuat dari logam apabila disterilisasi menggunakan metode sterilisasi
basah akan menyebabkan peralatan tersebut mudah berkarat dan menjadi
tumpul (Misra dan Misra, 2012). Pada metode ini digunakan suhu yang
sangat tinggi selama beberapa jam dengan tujuan untuk membunuh atau
menghilangkan agen yang menjadi penyebab kontaminasi pada kultur
jaringan. Metode sterilisasi kering biasanya digunakan pada peralatan
laboratorium yang tidak dapat basah dan peralatan yang tidak akan meleleh,
terbakar ataupun berubah bentuk jika terkena suhu tinggi.
3. Sterilisasi Menggunakan Api
Sterilisasi ini biasanya dilakukan di dalam Laminar Air Flow (LAF)
untuk peralatan yang terbuat dari logam dengan menggunakan api bunsen.
Peralatan tersebut seperti pinset dan skalpel. Sebelum dipanaskan
menggunakan api bunsen, terlebih dahulu peralatan tersebut dicelupkan
kedalam etanol dengan konsentrasi 70%. Etanol memiliki sifat yang mudah
menguap dan mudah terbakar sehingga prosesnya melibatkan proses
pembakaran yang membutuhkan ke hati-hatian konsentrasi agar dapat
meminimalisir risiko (Misra dan Misra, 2012).
4. Sterilisasi Menggunakan Glass Bead Sterilizier
Peralatan logam selain dapat disterilisasi menggunakan api juga dapat
disterilisasi dengann menggunakan glass bead sterilizer. Alat sterilisasi ini o o
memiliki panas 275 C – 350 C sehingga mampu membunuh spora jamur dan
bakteri yang menempel pada permukaan peralatan yang kita gunakan.
Peralatan yang digunakan hanya perlu dimasukkan ke dalam manik-manik
yang telah dipanaskan selama 10 – 60 detik, kemudian sebelum digunakan
terlebih dahulu didinginkan (Misra dan Misra, 2012).
BAB III

LAPORAN TINDAKAN

NO Hari/ Identitas Keluhan Diagnosa Tindakan TTD


Tanggal Pasien CI/
Penda
mping
DAFTAR PUSTAKA

Alkhadim, S. A. S. (2018). Hot air oven for sterilization: deinition and working
principle. SSRN Electronic Journal, 1-7.

Bhojwani, S.S. and P.K. Dantu. (2013). Plant Tissue Culture: And Introductory
Text. Springer, India. Centers for Disease Control and Prevention, 2008.
Introduction, Methods, Definition of Terms. [Online]Available at:
https://www.cdc.gov/infectioncontrol/guidelines/disinfection/introductio
n.html

[Accessed 22 Jul 2020]. Environment Protection Agency

Anda mungkin juga menyukai