DOSEN PENGAMPU :
Rudy Januar
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
2020
STERILISASI, DESINFEKSI DAN DEKONTAMINASI
MAKALAH KELOMPOK
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Program Studi Ahli Jenjang DIV
Analis Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta Tahun 2020
Oleh :
KELOMPOK 5
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, karena
atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, makalah yang berjudul “Steriliasi,
Desinfeksi dan Dekontaminasi” dapat penyusun selesaikan. Penyusunan makalah
ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengertian dari Sterilisasi,
Desinfeksi dan Dekontaminasi serta macam – macam Sterilisasi, Desinfeksi dan
Dekontaminasi.
Dalam pembuatan makalah ini, penyusun mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Rudy Januar, selaku dosen pengampu mata kuliah Kesehatan dan
Keselamatan Kerja yang telah berkenan mengizinkan pembuatan makalah ini.
Selain itu, ucapan terima kasih juga penyusun tujukan kepada teman-teman yang
telah memberikan doa, dorongan, serta bantuan kepada penyusun sehingga
makalah ini dapat penyusun selesaikan.
Demikian, makalah ini penyusun hadirkan dengan segala kelebihan dan
kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
makalah ini, sangat penyusun harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat dan pengetahuan bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................5
A. Latar Belakang.................................................................................................5
B. Tujuan..............................................................................................................6
C. Manfaat............................................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................7
2.1 Sterilisasi........................................................................................................7
2.1.1 Metode Sterilisasi...................................................................................7
2.1.2 Cara-Cara Sterilisasi...............................................................................8
2.2 Desinfeksi.....................................................................................................11
2.2.1 Tingkatan Desinfeksi.............................................................................11
2.2.2 Cara – Cara Desinfeksi..........................................................................12
2.3 Dekontaminasi..............................................................................................14
2.3.1 Produk-produk Dekontaminasi..............................................................14
2.3.2 Tujuan prosedur dekontaminasi.............................................................15
BAB III PENUTUP...............................................................................................16
A. Kesimpulan.......................................................................................................16
B. Saran..................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN ii
TINJAUAN PUSTAKA
2
2.1 Sterilisasi
4
b. Dengan cara udara panas kering
Cara ini pada dasarnya adalah merupakan suatu proses oksidasi, cara ini
memerlukan suhu yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan sterilisasi
pemanasan basah. Adapun alat yang dapat dilakukan dengan cara ini yaitu benda-
benda dari logam, zat-zat seperti bubuk, talk, vaselin, dan kaca.
Caranya yaitu:
1) Alat bahan harus dicuci, sikat dan desinfeksi terlebih dahulu.
2) keringkan dengan lap dan diset menurut kegunaannya.
3) Berilah indikator pada setiap set.
4) Bila menggunakan pembungkus, dapat memakai aluminium foil.
5) Oven harus dipanaskan dahulu sampai temperatur yang diperlukan.
6) Kemudian alat dimasukkan dan diperhatikan derajat pemanasannya.
2.2 Desinfeksi
Preparat chlor
Banyak dipakai untuk desinfeksi air minum, misalnya kaporit. Daya
kerjanya berdasarkan proses oksidasi.
Zat warna
Misalnya getianviolet, tertuma menghambat gram positif dan jamur. Zat
warna lainnya misalnya acriflavin. Acriflavin digunakan untuk tindakan anti
septik pada selaput lendir dan pengobatan luka. Daya kerja zat warna ini karena
berkaitan dengan protein bakteri.
Sabun dan detergent sintetis
Sabun juga menyebabakan menurunnya tegangan permukaan, sehingga 9
mikroba mudah terlepas dari kulit atau pakaian. Berbagai zat yang bersifat
germicida sering di tambahkan dalam pembuatan sabun.
Aerosol
Aerosol adalah zat kimia sebagai anti mikrobial yang di semprotkan di
udara sehingga membentuk butiran-butiran halus dan tetap tersuspensi dalam
udara untuk waktu yang cukup lama. Di pergunakan untuk desinfeksi ruangan.
Hasil proses desinfeksi dipengaruhi oleh beberapa faktor:
- Beban organik (beban biologis) yang dijumpai pada benda.
- Tipe dan tingkat kontaminasi mikroba.
- Pembersihan/dekontaminasi benda sbelumnya.
- Konsentrasi desinfektan dan waktu pajanan.
- Struktur fisik benda.
- Suhu dan PH dari proses desinfeksi
2.3 Dekontaminasi
Dekontaminasi yaitu membuang semua material yang tampak (debu,
kotoran) pada benda, lingkungan, permukaan kulit dengan menggunakan sabun,
air dan gesekan.Proses yang membuat benda mati lebih aman untuk ditangani oleh
staf sebelum dibersihkan (umpamanya menginaktivikasi HBV, HBC dan HIV)
dan mengurangi tapi tidak menghilangkan jumlah mikroorganisme yang
mengkontaminasi.
2.3.1 Produk-produk Dekontaminasi :
- Larutan klorin 0,5 % dan 0,1 %
- Etil 70 %
- Alkohol
- Bahan Fenolik atau karbol 0,5 % – 3 %
Bahan klorin mempunyai daya kerja yang cepat untuk mematikan virus
hepatitis B dan HIV, bila benda-benda yang terkontaminasi di rendam dalam
larutan klorin selama 10 menit. Namun daya kerja tersebut akan cepat mengalami
penurunan sehingga larutan tersebut harus diganti paling sedikit setiap 24 jam
atau lebih cepat jika terlihat telah kotor atau keruh.
10
2.3.2 Tujuan prosedur dekontaminasi
PENUTUP
11
A. Kesimpulan
B. Saran