Anda di halaman 1dari 5

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
No. Dokumen: Tanggal Berlaku: Revisi: Halaman:
MODUL PRAKTIKUM - 02 19-2-2019 6 1 dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

Hari/Tanggal : Jumat, 5 Juni 2020


Materi : Pengamatan Helminth
Nama : Habibi Ridwan
NPM : 200610195001
Kelompok : -
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Ellin Harlia, MS.
Deden Zamzam Badruzzaman, S.Pt, M.Si.
M. Rifqi Ismiraj, S. Pt., M. Sc.

1. Judul Praktikum
Pengamatan Helminth

2. Tujuan Praktikum
Untuk mengidentifikasi helminth secara mikroskopis

3. Kajian Pustaka
Parasit adalah organisme yang hidup menginang pada organisme lain dengan menyerap
nutrisi, tanpa memberi bantuan atau manfaat lain padanya. Parasit berdasarkan lokasinya
dibedakan menjadi dua yaitu ekstoparasit dan endoparasit. Eksoparasit adalah parasit yang
hidup pada permukaan luar tubuh inang atau di dalam liang-liang kulit yang mempunyai
hubungan dengan dunia luar. Sedangkan endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam
jaringan tubuh dan di dalam liang-liang kulit. Contoh ada pada organ seperti hati, limpha,
otak, sistem pencernaan, sirkulasi darah, pernafaasan, rongga perut, otot, daging dan
jaringan tubuh lain. Kelompok hewan yang bersifat parasit tergolong ke dalam Filum
Protozoa, Platyhelminthes, Nemathelminthes dan Antropoda. Untuk filum Platyhelminthes
dan Nemathelminthes termasuk ke dalam kelompok cacing. Helminth atau cacing adalah
hewan yang bersel banyak yang memiliki tubuh panjang, kepala dan ekornya kadang ada
yang terlihat jelas dan ada yang tidak.
3.1 Filum Platyhelminthes
Filum Platyhelminthes berasal dari kataa platy yang berarti pipih dan helmins yang berarti
cacing. Filum Platyhelmintes termasuk filum cacing dengan golongan paling rendah.
Ciri-ciri Platyhelminthes :
1. Hewan tripoplastik aselomata, artinya tersusun dari tiga lapisan tubuh dan tidak
memiliki rongga tubuh.
2. Tubuh berbentuk pipih dan tidak bersegmen
3. Memiliki tipe simetris bilateral
4. Tidak memiliki anus, sistem peredaran darah, sistem pernapasan dan sistem rangka
tubuh
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
No. Dokumen: Tanggal Berlaku: Revisi: Halaman:
MODUL PRAKTIKUM - 02 19-2-2019 6 2 dari 5

5. Memiliki sistem saraf, sistem reproduksi, sistem ekskresi dan sistem pencernaan (bentuk
masih sederhana)
6. Termasuk kelompok hermafrodit
Klasifikasi Platyhelminthes
a. Kelas Turbellaria
b. Kelas Trematoda
Trematoda merupakan cacing parasit pada manusia ataupun hewan ternak. Trematoda
dewasa tidak memiliki alat gerak. Permukaan tubuhnya dilapisi oleh kurtikula yang
dilengkapi dengan beberapa spina atau duri. Trematoda menenpel pada tubuh hopnes yaitu
dengan bantuan otot pengisap yang letaknya berada di sekeliling mulut dan bagian ventral.
Sistem pencernaan terdiri atas mulut, faring, pengisap, esofagus dan usus. Sistem ekskresi
dilakukan oleh sel api. Daur hidupnya melibatkan dua macam hopses (hewan inang), yatu
hopses definitif dan hopses intermediet. Hopses definitif adalah hopses tempat hidup
cacing dewasa, yaitu pada hewan veterbrata contohnya pada sapi, kambing, babi, manusia,
katak dan ikan. Sedangkan hopses intermediet adalah hopses tempat hidup larva cacing
untuk sementara waktu, yaitu pada hewan inveterbrata contohnya siput. Pada tematoda
terdapat enam tahap perkembangan siklus hidup yaitu telur, mirasidium, sporokis, redia,
serkaria dan dewasa. Contoh dari kelas trematoda adalah Fasciola hepatica (cacing hati),
Schistosoma japonicum (cacing darah) dan Chlonorchis sinensis (cacing hati manusia).
c. Kelas Cestoda
Kelompok hewan dari kelas cestoda tidak memiliki silia dan sistem pencernaan, tetapi
memiliki skoleks atau kepala yaang dilengkapi alat isap dan rostelum atau kait. Tubuhnya
menyerupai pita dengan panjang sekitar 2,5 cm sampai 9 m. Tubuh cacing dari kelas
cestoda tersusun dari tiga sampai empat ribu progtiloid baru yang akan terbentuk secara
terus menerus. Dari tiap progloid yang matang dapat berisi ribuan telur yang berisi embrio.
Cacing kelas cestoda ini termasuk hewan hermafrodit dan melangsungkan pembuahan
sendiri di dalam tiap proglotid. Contoh dari kelas cestroda ini diantaranya adalah Taenia
solium (cacing pita babi), Dipylidium caninum (cacing pita anjing) dan Taeni saginata
(cacing pta sapi).
3.2 Filum Nemathelminthes (Nematoda)
Nematoda sering di sebut dengan cacing gilig karena memiliki bentuk tubuh silinder
memanjang. Filum Nemathelminthes berasal dari kata nematos yang berarti benang dan
helminthes yang berarti cacing.
Ciri-ciri Filum Nemathelminthes :
1. Hewan tripoblastik pseudoselomata yang artinya tubuh tersusun oleh tiga lapisan dan
berongga tubuh semu.
2. Tubuh tidak bersegmen
3. Permukaan tubuhnya dilapisi oleh kutikula yang tersusun dari keratin (zat taanduk)
4. Memiliki sistem pencernaan, ekskresi, saraf dan reproduksi
5. Sistem pencernaan telah sempurna karena telah tersusun dari organ mulut,
kerongkongan, usus dan anus. Hasil dari proses pencernaan akan diedarkan oleh cairan
pseudoselom.
6. Tidak memiliki sistem respirasi
7. Jenis kelamin sudah bisa dibedakan antara jantan dengan betina
8. Reproduksinya dilakukan dengan cara fertilisasi internal yaitu sel spermanya
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
No. Dokumen: Tanggal Berlaku: Revisi: Halaman:
MODUL PRAKTIKUM - 02 19-2-2019 6 3 dari 5

dikeluarkan melalui lubang kloaka, kemudian disalurkan ke dalam tubuh betina dengaan
alat kopulasi melalui vagina yang letaknya terdapat pada bagian tengah perut atau ventral
9. Hidup bebas di berbagai tempat seperti perairan asir tawar, asin, di dalam tanah dan
sebagai parasit didalam tubuh hewan atau tumbuhan.
Contoh cacing giling yang bersifat parasit diantaranya yaitu Ascaris lumbricoides (cacing
perut), Enterobius vermicularis (cacing kremi), Ancylostoma duodenale (cacing tambang),
Trichinella spinalis (cacing otot), Filaria.

4. Hasil Pengamatan

Gambar 4.1 Fasciola hepatica


(Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=78u7YKKPEKY)

Gambar 4.2 Taenia solium


(Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=3j8X5XzsT8Q)

Gambar 4.3 Enterobius vermiculas


(Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=62Xvee49xco )
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
No. Dokumen: Tanggal Berlaku: Revisi: Halaman:
MODUL PRAKTIKUM - 02 19-2-2019 6 4 dari 5

5. Pembahasan
Praktikum pengamatan helminth ini dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa dapat
mengerti dan mampu mengidentifikasi helminth secara mikroskopis. Pada praktikum dapat
digunakan berbagai macam bahan ataupun media sesuai dengan pengamatan helminth jenis
apa yang akan dilakukan. Pertama yang dilakukan adalah menyiapkan suspensi helminth.
Suspensi helminth kemudian diambil menggunakan pipet tetes dan letakan diatas object
glass yang sudah disterilkan. Tutuplah object glass dengan menggunakan cover glass.
Letakkan preparat dibawah mikroskop dan amati helminth dengan perbesaran 10x 10
ataupun 10x 40 untuk dapat melihat morfologi heliminth. Pada hasil pengamatan
didapatkan beberapa gambar dengan beberapa jenis helminth. Jenis helminth yang ada pada
hasil pengamatan diantaranya adalah kelompok kelas Trematoda, kelas Cestoda dan kelas
Nematoda. Untuk yang termasuk kelompok kelas Trematoda yaitu Fesciola hepatica
(cacing hati). Fesciola hepatika biasanya menginang pada usus sapi, kambing atau manusia
(jarang ditemukan). Untuk yang termasuk kelompok kelas Cestoda yaitu Taenia solium
(cacing pita babi). Untuk yang kelompok kelas Nematoda yaitu Enterobius vermiculas
(cacing kremi) biasanya menginang pada usus manusia, cacing kremi ini apabila nantinya
bertelur akan menuju ke anus manusia sehingga manusia yang dalam ususnya terdapat
cacing kremi ini akan merasa gatal dan cenderung akan menggaruknya.

6. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum pengamatan helminth didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Helminth atau cacing adalah hewan yang bersel banyak yang memiliki tubuh panjang,
kepala dan ekornya kadang ada yang terlihat jelas dan ada yang tidak. Helminth yang
bersifat parasit terbagi menjadi dua filum yaitu filum Platyhelminthes dan filum
Nemathelminthes.
2. Berdasarkan klasifikasinya filum Platyhelminthes dibagi menjadi tiga yaitu kelas
tuberllaria, kelas trematoda dan kelascestoda. Sedangkan untuk filum Nemathelminthes
yaitu Ascaris lumbricoides (cacing perut), Enterobius vermicularis (cacing kremi),
Ancylostoma duodenale (cacing tambang), Trichinella spinalis (cacing otot), Filaria.

7. Daftar Pustaka

Anis, C. (n.d.). Pemeiksaan Cacing Trematoda Pada Keong. Retrieved Juni 5, 2020, from
praktikum-parasitologi.blogspot.com : http://praktikum-
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
No. Dokumen: Tanggal Berlaku: Revisi: Halaman:
MODUL PRAKTIKUM - 02 19-2-2019 6 5 dari 5

parasitologi.blogspot.com/2015/07/pemeriksaan-cacing-trematoda-pada-keong.html
Clean, K. (2020, Februari 25). Pengertian Cacing dan Informasi Singkat
Tentangnya.Retrieved Juni 5, 2020, from blog.kliknclean.com:http://praktikum-
parasitologi.blogspot.com/2015/07/pemeriksaan-cacing-trematoda-pada-keong.html
Gonz, B. (2009, Desember 13). Biologi Gonzaga. Retrieved Juni 5, 2020, from
biologigonz.blogspot.com: https://biologigonz.blogspot.com/search?
q=cacing+pita+nematoda
Gonz, B. (2010, April 4). Biologi Gonzaga. Retrieved Juni 5, 2020, from
biologigonz.blogspot.com: https://biologigonz.blogspot.com/search?
q=cacing+trematoda
Gonz, B. (2010, Maret 29). Biologi Gonzaga. Retrieved Juni 5, 2020, from
biologigonz.blogspot.com: https://biologigonz.blogspot.com/2010/03/cacing-pita-
cestoda.html#:~:text=Tubuhnya%20Cacing%20pita%20(Cestoda)%20memiliki,lebih
%20dari%20dua%20alat%20pengisap.
Ilham, A. (2019, Oktober 28). Materi Parasitologi - Jenis dan Klasifikasinya. Retrieved
Juni 5, 2020, from soalkimia.com: https://soalkimia.com/materi-parasitologi-jenis-
dan-klasifikasinya/

Anda mungkin juga menyukai