Menurut Anonim (2011) terjadinya denaturasi pada protein ini dapat disebabkan oleh
faktor-faktor dibawah ini:
a. Pengaruh pemanasan : Pemberian panas pada pengolahan protein harus memperhatikan pemanasan yang menyebabkan protein terdenaturasi. Protein yang dipanaskan di atas 800OC umumnya akan mengalami denaturasi. b. Pengaruh asam : Adanya ion H+ menyebabkan sebagian jembatan atau ikatan peptida putus. Ion H+ akan bereaksi dengan gugus COO– membentuk COOH sedangkan sisanya (asam) akan berikatan dengan gugus amino membentuk ikatan, sehingga apabila larutan peptida dalam keadaan isoelektris diberi asam akan menyebabkan bertambahnya gugus bermuatan yang membentuk afinitas terhadap air dan kelarutan air meningkat meskipun meskipun tidak selamanya begitu. c. Pengaruh basa : Penambahan basa misalnya KOH atau NaOH dapat menyebabkan denaturasi. Hal ini karena terjadi pemecahan ikatan peptida baik sebagian atau keseluruhan. Ion OH akan bereaksi dengan gugus amino. d. Pengaruh garam : Kation dan anion akan memecah ikatan peptida. Pemberian NaCl dalam jumlah kecil akan meningkatkan kelarutan protein dan sebaliknya akan mengendapkan protein jika penambahan berlebihan.
Pereaksi atau pelarut yang dapat mengendapkan protein
1. Asam dan alkali HCL Asam Asetat Glasial NaoH Asam Sulfosalisilat Larutan Esbach Kalium Ferosianida 2. Garam dari Logam Berat CU2SO4 Pb HgCL2 FeCL3 3. Dengan Asam Kompleks Asam Pikrat PHOSPOTUNGSAT TCA PHOSMOLIBDAT 4. Dengan Pelarut Organik Alkohol Air