Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM BIOMEDIK II

Pertemuan 2
Pengamatan Morfologi Telur dan Cacing Dewasa Nematoda

Oleh
Nama :
Adinda Dwi Septyasarie Pratama
NIM/ SHIFT:
J410210058/C

Pengampu :
Dr. Ambarwati, M.Si

Asisten:
Muhammad Masykuri A

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021

A. JUDUL
Pengamatan Morfologi Telur dan Cacing Dewasa Nematoda
B. Alat dan Bahan
1.Mikroskop
2.Preparat Awetan Nematoda
3. Ascaris lumbricoides jantan dan betina yang telah diawetkan
dalam tabung.
C. Cara Kerja
1. Letakkan mikroskop ditempat terang, buka diafragma sampai
Maksimal.
2. Atur posisi cermin datar/cekung sedemikian rupa sehingga kaca
kondensor menjadi terang.
3. Naikkan kondensor sampai maksimal dengan memutar tombol
Kondensor.
4. Tempatkan preparat awetan nematoda di meja mikroskop.
5. Turunkan tabung mikroskop sampai lensa obyektif hamper
menyentuh gelas penutup.
6. Melalui lensa okuler, amati preparat tersebut sampai terfokus
dengan cara memutar pengatur kasar dan pengatur halus.
7. Amati peparat cacing dan telur tersebut dibawah mikroskop pada
perbesaran lemah 10x kemudian perjelas dengan perbesaran
40x
8. Mendokumentasikan/menggambarkan hasil dari pengamatan
dari masing masing preparat awetan tersebut
9. Meletakan Alat dan Bahan pada tempat semula
D. Hasil

Nama Cacing/Telur
No Gambar Ciri-Ciri
Nematoda

Cacing Dewasa Pada bentuk tubuhnya,


1. Oxyuris vermicularis tidak ada ujung yang
betina melingkar

Perbesaran 4x

Cacing Dewasa Pada bentuk tubuhnya,


2. Oxyuris vermicularis salah satu ujung
jantan ekornya melingkar

Perbesaran 4x

Bentuk telurnya
asimetris atau tidak
Telur Oxyuris
3. beraturan. Salah satu
vermicularis
sisinya melengkung dan
ada yang datar

Perbesaran 40x

Cacing Dewasa Pada bentuk tubuhnya,


4. Ascaris lumbricoides tidak ada ujung yang
betina melingkar
Cacing Dewasa Pada bentuk tubuhnya,
5. Ascaris lumbricoides salah satu ujung
jantan ekornya melingkar

Telur berbentuk oval,


Telur Ascaris pada bagian kulit telur
6.
lumbricoides tidak rata, berwarna
kecoklatan

Perbesaran 40x

Telur berbentuk oval,


7. Telur Hookworm dinding kulitnya
transparan

Perbesaran 40x

Telur berbentuk seperti


tempayan, terdapat
Telur Trichuris
8. tonjolan dikedua
trichiura
ujungnya, berwarna
kuning kecoklatan

Perbesaran 40x
Bisa menembus kulit,
Larva Necator
9. ukurannya tipis seperti
americanus
benang

Perbesaran 40x

Larva Ancylostoma
10. Bisa menembus kulit
sp.

Perbesaran 10x

Bursa Capulatoric Terdapat pada


11.
A.caninum Jantan A.caninum jantan

Terdapat pada
12. Gigi Kitin A.caninum A.caninum digunakan
untuk menghisap darah

Perbesaran 40x
Mikrofilaria Brugia Ujung posterior runcing,
13.
malayi mempunyai sheath

Perbesaran 40x

E.Pembahasan

Soil transmitted helminths

yaitu cacing yang memerlukan tanah untuk berubah dari bentuk non
infektif menjadi bentuk infektif. Contohnya : Ascaris lumbricoides (hidup di
usus halus), Trichuris trichiura (hidup di usus besar) dan cacing tambang,
meliputi Necator americanus, Anchilostoma duodenale dan Anchilostoma
caninum, yang hidup di jejenum dan duodenum.

Uraian spesies

1. Ascaris lumbricoides

Cacing dewasa

a. Cacing dewasa bentuknya mirip cacing tanah.

b. Cacing betina lebih besar ukurannya dibandingkan dengan yang jantan

c. Panjang cacing betina antara 22 cm sampai 35 cm, sedangkan yang


jantan antara 10 cm sampai 31 cm.

d. Warna cacing kuning kecoklatan, punya kutikulum yang rata dan


bergaris - garis halus

Telur cacing

a. Telur yang telah dibuahi (fertilized) berukuran panjang antara 60 - 75


mikron, sedangkan lebarnya berkisar antara 40 – 50 mikron.

b. Telur cacing mempunyai kulit yang tak berwarna yang sangat kuat, di
luarnya, terdapat lapisan albumin yang permukaannya berdungkul
(mamillation) yang berwama coklat
2. Trichuris Trichiura

Cacing dewasa

a. Bentuk seperti cambuk

b. Anterior (3/5) langsing seperti rambut, posterior (2/5) lebih tebal

c. Cacing jantan panjang 3-4 cm, betina panjang 4-5 cm (bagian ekor
bulat dan tumpul) seperti koma

d.Telur mirip tempayan kayu/melon, warna coklat, punya 2 kutup yang


jernih menonjol

e. Telur berukuran 30–54 x 23 mikro

Telur cacing

a. Telur mirip tempayan kayu/melon, warna coklat, punya 2 kutup yg jernih


menonjol.

b. Telur berukuran 30–54 x 23 mikron

3. Cacing Tambang
Cacing dewasa

a. Badan silindris, mulut besar, warna putih keabuan

b. Cacing betina panjang 9 – 13 mm, jantan 5 – 11 mm

c. Ujung posterior cacing jantan ada bursa kopulatrik (untuk memegang


cacing betina saat kopulasi)

d. Necator americanus : rongga mulut mempunyai 2 pasang plat


pemotong, cacing dewasa lebih kecil dan langsing dari pada cacing
Anchilostoma duodenale, pada bagian anterior melengkung berlawanan
arah dengan lengkungan tubuh ( membentuk huruf S), pada cacing betina
di kaudal tidak ada spina kaudal.

e. Anchilostoma duodenale , rongga mulut mempunyai 2 pasang gigi dan


satu pasang tonjolan, bentuk tubuh seperti huruf C, cacing betina
mempunyai spina kaudal.

Telur cacing

a. Ke-2 telur cacing mirip

b. Bentuknya lonjong / elips

c. Tidak berwarna, dinding tipis tembus sinar

d. Telur ini berukuran 50-60 x 40-45 mikron.


Non soil transmitted helminths

yaitu cacing yang tidak membutuhkan tanah untuk berubah menjadi


bentuk infektif, contoh: Enterobius vermicularis, hidup di sekum dan dekat
apendiks, serta tricenella spiralis, hidup di mukosa jejenum dan
duodenum.

Uraian spesies

1. Cacing Enterobius vermicularis

Cacing dewasa

a. Cacing dewasa kecil, warna putih

b. Cacing betina ukuran 13 mm dan yang jantan 5 mm

c. Di anterior sekitar leher kutikulum melebar disebut sayap leher/ cervical


alae

d. Punya bulbus esofagus ganda

e. Tidak ada rongga mulut tapi punya 3 bibir

f. Ekor cacing betina lurus dan runcing, yang jantan : melingkar

Telur cacing

a. Telur bentuk asimetrik, tidak berwarna, mempunyai dinding yang


tembus sinar.
b. Ukuran telur lebih kurang 30 mikron x 50-60 mikron

Nematoda jaringan/ somatic

yaitu cacing nematoda yang hidup di jaringan atau organ lain, contoh: 1).
Wuchereria bancrofti dan Brugia malayi, hidup di sistem limfatik 2). Loa-
loa, hidup di konjungtiva

Uraian spesies

Ciri Cacing:

a. Cacing dewasa berbentuk seperti rambut, filiform dan berwarna putih


susu

b. Cacing jantan berukuran 2,5 – 4 cm, ekor melengkung dan punya 2


spikulum yang tidak sama panjang

c. Cacing betina panjang 10 cm dan ekor meruncing

d. Mikrofilaria punya selubung hialin


F.Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan diatas bahwa dapat disimpulkan bentuk


morfologi cacing dewasa dan telur itu berbeda-beda, namun ada sedikit
persamaan pada beberapa cacing seperti pada bentuk cacing Oxyuris
vermicularis dan Ascaris lumbricoides pada jantan,sama sama memiliki
ujung ekor yang melingkar.

Namun berbeda dengan telur, masing masing spesies memiliki ciri


khas-nya masing-masing seperti ada yang bentuknya asimetris,berbentuk
oval,berwarna bening maupun berwarna coklat.

Ada perbedaan ukuran pada nematoda usus untuk jenis Soil


Transmitted Helmint memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan
dengan Non Soil Transmitted Helmint mungkin hal tersebut disebabkan
karena media tanah yang diperlukan untuk berubah bentuk menjadi
infektif

Cacing-cacing yang telah diamati dapat menyebabkan berbagai


macam penyakit seperti misalnya penyakit anemia yang disebabkan oleh
jenis A.caninum, karena memiliki gigi kitin yang dapat menghisap darah
manusia(di usus).
Daftar Pustaka

Ambarwati (Director). (2020). Video Praktikum Biomedik 2 (Pengamatan


Nematoda) [Motion Picture].

Ambarwati. (n.d.). Modul Pengamatan Cacing Nematoda. Modul


Praktikum Biomedik 2 untuk KesMas, 1-8.

Aturan penulisan nama ilmiah - binomial nomenklatur. (2019, juni 15).


Retrieved from idschool.net: https://idschool.net/smp/aturan-
penulisan-nama-ilmiah/

Nurbayanti, H. (2017). Penggunaan Mikroskop. Laporan Praktikum Biologi


Umum, 4-5.

Wardani, A. (2013). Pengamatan Morfologi Telur dan Cacing


Nematoda,Cestoda, dan Trematoda. Laporan Praktikum
Parasitologi , 4.

Anda mungkin juga menyukai