Anda di halaman 1dari 9

Toxocara

Sp.

Febby Ethalia A (1814313453010)

Cinthya Gita Paramitha (1814313453006)

Herlina Novita Sari (1814313453016)

Shinta Wahyu Lestari (1814313453028)

Sofia Jamal (1714313453030)


PENGERTIAN
TOXOCARA SP. MERUPAKAN NEMATODA YANG DIKENAL DENGAN THE ROUND WORM.
MORFOLOGI STADIUM DEWASA CACING INI MIRIP DENGAN ASCARIS LUMBRICOIDES HANYA
SAJA DENGAN UKURAN YANG LEBIH KECIL. TOXOCARA SP. MERUPAKAN PARASIT YANG
BERSIFAT DIOECIOUS, YANG BERARTI MORFOLOGI STADIUM DEWASA JANTAN DAN
BETINANYA BERBEDA.

TERDAPAT TIGA SPESIES TOXOCARA YANG SANGAT PENTING YAITU TOXOCARA CANIS
MENYERANG ANAK ANJING DAN ANJING DEWASA, T. CATI MENYERANG ANAK KUCING DAN
KUCING DEWASA, DAN T.VITULORUM MENYERANG ANAK SAPI DAN ANAK KERBAU SERTA
INDUKNYA
1. Cacing betina umumnya lebih besar
dari ukuran jantan. Vulva pada
MORFOLOGI & betina berada pada 1/3 panjang
tubuh pada tubuh posteriornya.
FISIOLOGI Ovariumnya sangat besar.
Uterusnya dapat menampung
hingga 27 juta telur dalam satu
waktu
2. cacing jantan memiliki ukuran 4,5
hingga 6 cm. Cacing jantan memiliki
bagian posterior yang ujungnya
melengkung ke arah ventral. Cacing
ini juga memiliki satu tubular testis.
Juga memiliki semacam spikula yang
digunakan untuk mengalirkan
Gambar 2.1 Toxocara sp. dan telur Toxocara
sp. sperma keluar.
Cara penularan Toxocara Sp.

TOXOCARIASIS ADALAH PENYAKIT PARASITER YANG DISEBABKAN OLEH INFEKSI CACING NEMATODA
DARI FAMILI ASCARIDAE, GENUS TOXOCARA. CARA PENULARAN CACING TOXOCARA TERHADAP
HEWAN/TERNAK DI SEKITARNYA MELALUI BERBAGAI CARA . PENULARAN PENYAKIT INI PADA UMUMNYA
TERJADI KARENA ADANYA KONTAMINASI TELUR CACING (UNTUK T. CANIS, T. CATI DAN T. VITULORUM) DAN
JUGA LEWAT PLASENTA (TRANSPLACENTA) TERUTAMA UNTUK T. CANIS DAN T VITULORUM ATAU MELALUI
AIR SUSU (TRANSMAMARY) UNTUK T. CATI DAN T VITULORUM.

TELUR TOXOCARA SAAT DIKELUARKAN MELALUI FESES DARI HEWAN YANG TERINFEKSI ADALAH BELUM
INFEKTIF, DAN AKAN MENJADI INFEKTIF DALAM WAKTU 3 - 6 MINGGU YANG SANGAT TERGANTUNG PADA
TIPE TANAH DAN CUACA SEPERTI TEMPERATUR DAN KELEMBABAN . TELUR TOXOCARA YANG INFEKTIF
BERDINDING TEBAL, SANGAT TAHAN TERHADAP LINGKUNGAN DAN TETAP INFEKTIF SAMPAI BEBERAPA
TAHUN LAMANYA

(MEDPUB.LITBANG.PERTANIAN.GO.ID)
SIKLUS HIDUP

SIKLUS HIDUP DARI KETIGA JENIS TOXOCARA SP. ADALAH SAMA


NAMUN TOXOCARA CATI MEMILIKI SIKLUS HIDUP YANG KOMPLEKS
DAN SANGAT EFEKTIF. YAKNI MELIPUTI :

1. INGESTI TELUR (INFEKSI LANGSUNG)

2. INGESTI HOSPES PARATENIK

3. LARVA MELALUI AIR SUSU

Gambar 2.3 Siklus Hidup Toxocara sp. (T. cati)


Sumber: repository.usu.ac.id
Epidemiologi dan Patogenesis
Toxocara canis dan Toxocara cati pada anjing dan kucing tersebar luas di
seluruh dunia,dan kasus manusia dengan infeksi larva yang tidak diketahui mungkin
tersebar lebih luas daripada yang telah dilaporkan dari Amerika Serikat,
Inggris,Eropa, dan Asia (Harold,1979). Toxocara dilaporkan dari berbagai tempat di
seluruh dunia, terutama didaerah tropis dan subtropis yang penduduknya banyak
memelihara anjing dan kucing. Cacing tersebar secara kosmopolit;juga ditemukan di
Indonesia.
Larva seringkali menetap didalam hati dan/atau paru –paru, di mana mereka
terbungkus di dalam jaringan fibrosa. Larva lainnya meneruskan migrasinya ke
seluruh tubuh,menimbulkan peradangan dan terbentuknya granuloma. Gambaran
yang paling mengesankan dari penyakit ini adalah tingginya eosinofil perifer, yang
dapat mencapai 90% (Lynne,1996).
Kecacingan atau helminthiasis adalah salah satu
penyakit yang perlu diperhatikan pada kucing.
Bahan dan Metode :
Penelitian ini menggunakan data rekam medis di klinik
hewan Star Vet, Kota Bogor menggunakan analisis
deskriptif. Data yang digunakan berupa 2535 data rekam
medis yang diduga terinfeksi pada periode 2016-2018
pada klinik hewan Star Vet Kota Bogor. Total kasus yang
diduga kecacingan pada kucing sebesar 49 kasus. Total
Analisa Artikel keseluruhan kasus yang positif kecacingan sebesar 43
kasus dan negatif sebesar 6 kasus. Berdasarkan data
rekam medis, gejala yang timbul dari kasus kecacingan
adalah diare.
Pada data rekam medis ini terjadi kombinasi infeksi
ganda yang terjadi adalah Toxocara sp dengan hookworm
dan Toxocara sp dengan Dypilidium sp. Jenis cacing parasit
yang teridentifikasi oleh uji natif dan uji pengapungan
adalah hookworm sebanyak 14 dari 27 kasus, Toxocara sp
sebanyak 11 dari 27 kasus, dan Dipylidium sp sebanyak 2
dari 27 kasus. Terapi yang digunakan untuk pengobatan
pada kasus tersebut adalah pemberian kombinasi
REFERENSI
Pelczar, M. J. & Chan, E. C. S. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.
Prianto J, dkk.1995. Atlas Parasitologi Kedokteran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
https://www.researchgate.net/publication/324703441_Manifestasi_Infestasi_Intramuskular
_Akibat_Migrasi_Toxoc diakses pada 14/02/2020 pukul 18.00
medpub.litbang.pertanian.go.id diakses pada 14/02/2020 pukul 19.00
digilib.unimus.ac.id › disk1 › jtptunimus-gdl-khairulana-6902-3-babii diakses pada
14/02/2020 pukul 19.00

Anda mungkin juga menyukai