Anda di halaman 1dari 17

MIKOFLORA NORMAL

Kelompok 5 :
• Abdoel Chariszz Nur Y. ( 1814313453001 )
• Aziva Putri Setyoaji ( 1814313453035 )
• Fitriyani Salimin ( 1814313453012 )
• I Komang Trisyantiquea ( 1814313453025 )
• Renanda Alifian H ( 1814313453024 )
MIKOFLORA NORMAL ADALAH

Suatu kelompok jasad renik heterogen yang memiliki ukuran yang mikroskopis
antara 0,2-2 µm hanya dapat dilihat melalui mikroskop.

Setiap sel tunggal mikroorganisme melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain


dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan
sendirinya.
Istilah "flora mikroba normal" menunjukkan populasi mikroorganisme yang
hidup di kulit dan membran mukosa serta mengandung mikroorganisme yang
tersusun menjadi dua kelompok :

 Flora residen

 Flora transien
Sebagian besar anggota flora bakteri normal lebih memilih untuk menjajah jaringan tertentu
yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan kecocokan tempatnya, Berikut ini mekanisme
bakteri dalam menentukan kekhususan pada hostnya:

• Tropisme Jaringan

• Spesifik Kepatuhan

• Pembentukan Biofilm
GAMBAR PEMBENTUKAN BIOFILM
JENIS MIKROFLORA NORMAL

Flora normal biasanya ditemukan di bagian tubuh manusia yang kontak


langsung dengan lingkungan misalnya kulit, hidung, mulut, usus, saluran urogenital,
mata, dan telinga serta organ dan jaringan yang biasanya steril. Berdasarkan
tempatnya.
 Flora Normal Kulit

Adanya kontak dengan lingkungan, kulit sangat mudah mengandung


mikroflora transien, mengalami modifikasi di area anatomi berbeda oleh
sekresi, kebiasaan mengenakan pakaian, atau jaraknya yang dekat dari
membran mukosa (mulut, hidung, dan area perineal).
GAMBAR. FLORA NORMAL MULUT (STREPTOCOCCUS SP.)
 Flora Traktus Digestivus

Daerah saluran pencernaan yang mengandung mikroorganisme adalah usus


besar, meskipun kadang-kadang ditemukan pula organisme usus besar di ileum
distal individu normal.
GAMBAR. FLORA NORMAL TRAKTUS DIGESTIVUS (BACTEROIDES FRAGILIS)
 Flora Normal Traktus Genito-Urinarius

Mikroorganisme dapat ditemukan di genitalia eksterna, uretra anterior dan


vagina, sedang di bagian lain umumnya tidak terdapat mikroorganisme yang
menetap.
GAMBAR. FLORA NORMAL VAGINA (DODERLEIN BACILLUS)
KASUS

• Berdasarkan jurnal “Ekstrak Daun Tumbuhan Macaranga tanarius (L.) M.A


Menghambat Laju Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus epidermidis” yang ditulis
oleh Maya Sofiyanti Rosidah, Orryani Lambui, dan I Nengah Suwastika,
Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri yang sering ditemukan sebagai
flora normal pada kulit dan selaput mukosa manusia. Infeksi yang disebabkan oleh
bakteri ini biasanya timbul dengan tanda-tanda khas yaitu pembentukan abses.
• Bakteri S. epidermidis bertanggung jawab atas penyakit yang menyebar keseluruh
tubuh dengan permukaan kulit sebagai habitat alaminya. Bakteri yang
mengakibatkan infeksi kulit, luka, bisul, dan infeksi peradangan disertai rasa sakit
terjadi pada proses pembentukan abses sehingga perlu adanya suatu tindakan untuk
mengeluarkan cairan tersebut dan membatasi pertumbuhan serta penyebaran bakteri.
• Salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai obat adalah Mara (Macaranga
tanarius (L.) M.A) yang merupakan flora Indonesia, yang telah dipergunakan
sebagai obat tradisional. Daun digunakan sebagai obat disentri di Maluku. Daun
diolah menjadi tepung dan digunakan untuk mengobati luka di Malaysia, dan
rebusan akar digunakan dalam mengobati luka di Filipina. Macaranga tanarius (L.)
M.A dilaporkan memiliki kemampuan menghambat bakteri gram positif (Kawakami,
2008), sehingga diduga mampu menghambat pertumbuhan bakteri S.epidermidis.
• Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah dengan uji sampel berupa nanah, darah,
cairan otak, atau usapan luka dengan metode kultur, mikroskopik, uji biokimia,uji
katalase, dan uji koagulase. Staphylococcus epidermidis sendiri merupakan bakteri
yang cukup resisten terhadap antibiotic seperti methicillin, novobiocin, penisilin, dan
lain-lain. Sehingga untuk pengobatannya dapat digunakan zat antimikroba yang kuat.
ANY QUESTION ??

Anda mungkin juga menyukai