Anda di halaman 1dari 13

Assalamualaikum Wr.

Wb
Kelompok 4
Della Anggraeni N.S 1814313453007
Devara Aurelie M 1814313453008
Herlina Novita.S 1814313453016
Nella Septika D.K 1814313453021
Siti Fadila 1814313453030
Protozoa Vaginal
( Trichomonas Vaginalis )
Protozoa adalah eukariota, organisme ditandai
dengan memiliki materi herediter yang tertutup dalam inti
yang dibatasi oleh membran. Kebanyakan protozoa
berukuran mikroskopis, mulai dari ukuran dengan panjang
sekitar 0,001-0,01 mm, tetapi beberapa, termasuk amuba
tertentu, cukup besar untuk dilihat dengan mata telanjang.
Trichomonas vaginalis merupakan parasit golongan
protozoa yang dapat menyebabkan trikomoniasis, suatu
penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual (Petrin, et
all, 1998). Parasit ini paling sering menyerang wanita, namun
pria dapat terinfeksi dan menularkan ke pasangannya lewat
kontak seksual.
Distribusi Trichomonas Vaginalis
Parasit Trichomonas vaginalis ditemukan pada manusia
dan ditemukan secara kosmopolit, termasuk Indonesia.
Habitat Trichomonas Vaginalis
Hospes dari Trichomonas vaginalis adalah manusia.
Parasit ini terdapat pada genital wanita dan pria, terutama
ditemukan pada saluran kencing kedua jenis kelamin
tersebut. Wanita frekuensi lebih banyak dijumpai daripada
pria, dan penyakit ini bersifat kosmopolit. Trichomoniasis
adalah nama penyakit yang disebabkan oleh parasit
Trichomonas vaginalis.
 Wanita : vagina, uretra
 Pria : uretra, epididimis, prostat
Morfologi Trichomonas Vaginalis
 T. vaginalis trofozoit berbentuk oval serta flagellated, atau
"pir" .
 Sedikit lebih besar dari sel darah putih, berukuran 9 X 7
m. Lima flagela muncul dekat cytostome, empat dari ini
segera memperpanjang di luar sel bersama-sama,
sedangkan flagela kelima membungkus mundur sepanjang
permukaan organisme.
 Sementara T. vaginalis tidak memiliki bentuk kista,
organisme dapat bertahan hingga 24 jam dalam urin, air
mani, atau bahkan sampel air.
Siklus Hidup Trichomonas Vaginalis
Perkembangbiakannya dengan cara berkembang biak
secara belah pasang longitudinal dan inti membelah dengan
cara mitosis yang dilakukan setiap 8 sampai 12 jam dengan
kondisi yang optimum.Tidak seperti protozoa lainnya,
Trichomonas vaginalis tidak memiliki bentuk kista. Sel-sel
Trichomonas vaginalis memiliki kemampuan untuk melakukan
fagositosis.
Diagnosa dan Patologi Trichomonas
Vaginalis
Diagnosis trikomoniasis secara tradisional
bergantung pada pengamatan mikroskopik motil protozoa
dari sampel vagina atau serviks dan dari sekresi uretra atau
prostat. T vaginalis dapat dibedakan atas dasar gerakan
dendeng khas. Pada kesempatan tersebut, gerakan flagellar
juga dapat dicatat.
Pengobatan dan Pencegahan
Trichomonas Vaginalis
Infeksi diobati dan disembuhkan dengan
metronidazole atau tinidazol.
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara :
 Menghindari kontak seksual dengan orang yang diketahui
terinfeksi
 Penggunaan kondom laki-laki atau perempuan untuk
setiap episode hubungan seksual
 Menghindari hubungan seksual dengan banyak pasangan
 Menghindari asupan alkohol yang tinggi, yang dapat
meningkatkan risiko hubungan seksual dengan banyak
pasangan dan tanpa menggunakan kondom
Daftar Pustaka
 Entjang, Indan. 2001. Mikrobiologi dan Parasitologi. Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti.
 Susanto, Inge dkk. 2008. Parasitologi Kedokteran. Jakarta:
Balai Penerbit FKUI.
 http://www.atlm.web.id/2013/09/makalah-trichomonas-
vaginalis.html?m=1
Sekian....

Wassalamualaikum Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai