Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KELAINAN METABOLISME LEMAK

Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas Kimia Klinik 1

Yang dibina oleh : Erni Yohani Mahtuti, S.Pd.,M.Kes

Disusun oleh :

Sofia Jamal (1714313453030)

Cinthya Gita Paramitha (1814313453006)

Febby Ethalia A (1814313453010)

Herlina Novita Sari (1814313453016)

Shinta Wahyu Lestari (1814313453028)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI MALANG

DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

2019
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis memperoleh kesehatan dan kekuatan untuk dapat
menyelesaikan makalah tentang Kelainan Metabolisme Lemak.

Dengan berjalannya makalah ini, saya ucapkan terimakasih kepada pembimbing yang
telah membantu menyelesaikan makalah tentang Kelainan Metabolisme Lemak dengan
baik mulai dari awal hingga akhir, dan tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada teman-
teman yang telah mendukung dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya atas keterbatasan ilmu maupun dari segi penyampaian
yang menjadikan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik atau saran
yang membangun sangat diperlukan dari semua pihak untuk sempurnanya makalah ini.

Malang, Maret 2020

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................. i
Daftar Isi............................................................................................................................. ii
Daftar Tabel...................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ 2
1.3 Tujuan................................................................................................................... 2
Bab II Kajian Pustaka
2.1 Pengertian Metabolisme...................................................................................... 3
2.2 Pengertian Lemak……………………………………………………………… 3
2.3 Metabolisme Lemak Di Dalam Tubuh……………………………………….. 4
2.4 Klasifikasi Lemak……………………………………………………………… 4
2.5 Penyakit Akibat Kelainan Metabolisme Lemak…………………………….. 5
2.6 Prosedur Pemeriksaan Profil Lemak………………………………………… 7
Bab III Pembahasan
3.1 Pembahasan Kasus Jurnal……………………………………………………. 14
Bab IV Penutup
4.1 Kesimpulan........................................................................................................... 16
4.2 Saran...................................................................................................................... 16
Daftar Pustaka

ii
DAFTAR TABEL

2.1 Tabel Prosedur Pemeriksaan Cholesterol……………………………………………. 7


2.2 Tabel Prosedur Pemeriksaan Trigliserida…………………………………………… 8
2.3 Tabel Prosedur Pemeriksaan HDL…………………………………………………… 10

2.4 Tabel Prosedur Pemeriksaan LDL…………………………………………………… 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metabolisme (bahasa Yunani: metabolismos yaitu perubahan) adalah semua reaksi
kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di tingkat seluler. Secara
umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik, katabolisme, yaitu
reaksi yang mengurai molekul senyawa organik untuk mendapatkan energi, sedangkan
anabolisme, yaitu reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu,
untuk diserap oleh sel tubuh.

Lipid adalah biomolekul yang tidak larut di dalam air, karena lipidumumnya
merupakan molekul yang memiliki gugs non polar, sedangkan air merupakan molekul
yang memiliki gugus polar. Lipid dapat larut dalam pelarut organik non polar seperti
benzena, eter, heksena, dan metanol. Lipid merupakan salah satu kelompok senyawa
organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, atau manusia dan yang sangat berguna
bagi kehidupan manusia. Lipida (dari kata Yunani, Lipos, lemak) dan dikenal oleh
masyarakat sebagai minyak (organik, bukan minyak mineral atau minyak bumi), lemak,
dan lilin. Lemak merupakan nutrisi yang penting untuk tubuh manusia. Lemak berfungsi
sebagai sumber tenaga tubuh.
Lemak adalah sumber energi penting bagi tubuh. Tubuh menyimpan lemak secara
konstan diuraikan dan dibentuk kembali untuk menyeimbangkan kebutuhan energi tubuh
dengan persediaan makanan. Kelompok enzim khusus membantu tubuh menguraikan dan
memproses lemak. Beberapa ketidaknormalan pada enzim ini bisa menyebabkan
bertambahnya zat-zat lemak yang secara akan diuraikan oleh enzim. Sepanjang waktu,
penumpukan bahan-bahan ini bisa membahayakan banyak organ tubuh. Gangguan
disebabkan oleh penumpukan lemak disebut sebagai Lipidoses.
Sebagaian besar lemak yang terdapat di dalam tubuh akan masuk ke dalam kategori
asam lemak dan triasilgliserol, gliserofosfolipid, sfingolipid, eikosanoid, kolesterol,
garam empedu, dan hormone steroid serta vitamin larut lemak. Lemak-lemak ini memiliki
fungsi dan struktur kimia yang sangat beragam. Namun, mereka memiliki satu sifat yang
sama yaitu relative tidak larut dalam air

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metabolisme?
2. Apa yang dimaksud dengan lemak?
3. Bagaimana metabolisme lemak di dalam tubuh?
4. Apa saja yang termasuk ke dalam klasifikasi lemak?
5. Apa penyakit yang disebabkan oleh kelainan metabolisme lemak?
6. Bagaimana prosedur pemeriksaan profil lemak ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang metabolisme.
2. Untuk mengetahui tentang lemak.
3. Untuk mengetahui metabolisme lemak di dalam tubuh.
4. Untuk mengetahui klasifikasi lemak
5. Untuk mengetahui penyakit yang disebabkan oleh kelainan metabolisme lemak.
6. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan profil lemak

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Metabolisme


Metabolisme berasal dari bahasa yunani yaitu Metabole yang artinya berubah.
Metabolisme merupakan suatu rangkaian atau proses yang terarah dan teratur di dalam sel
tubuh melalui reaksi-reaksi kimiawi, sehingga diperlukan atau dihasilkan bahan-bahan
tertentu seperti unsur, molekul, senyawa atau energy. (Wikipedia,2017)
Metabolisme juga termasuk proses biokimia dan enzimatis atau biotransformasi yang
terjadi pada sel dan jaringan hidup (sistim biologi). Pada garis besarnya metabolisme
dapat digolongkan menjadi dua golongan sebagai berikut :
1. Anabolisme ( penyusunan)
a. adalah proses pembentukan molekul komplek dari molekul sederhana.
b. Contoh : Pembentukan protein dari asam – asam amino.
2. Katabolisme (pemecahan)
a. Adalah proses penguraian atau pemecahan molekul komplek menjadi molekul
sederhana
b. Contoh : Pemecahan protein menjadi asam- asam amino.

Metabolisme didefinisikan juga sebagai proses transformasi dalam sel atau jaringan
hidup. Seluruh proses transformasi kimia dalam sel dan jaringan hidup disebut sebagai
biotransformasi. Semua bahan makanan sebelum dimetabolis dalam sel harus diubah
terlebih dahulu dari bentuk komplek menjadi bentuk sederhana, melalui proses
pencernaan.(Mahdi,2017)

2.2 Pengertian Lemak


Lipid atau lemak didefinisikan sebagai senyawa organik heterogen yang terdapat di
alam dan bersifat tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut non-polar. Lipid adalah
senyawa yang berisi karbon dan hidrogen, yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam
pelarutorganik. Lemak adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber
energy yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh
diperoleh dari dus sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa
disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi.(Hasiyah,2016)

3
2.3 Metabolisme Lemak Di Dalam Tubuh
Makanan yang tidak larut dalam air di dalamnya mengandung triasilgliserol.
Triasilgliserol tersebut akan dirubah menjadi misel oleh garam empedu. Enzim lipase
pancreas akan merubah trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol sehingga dapat
diserap oleh mukosa usus. Kemudian di dalam mukosa usus, asam lemak dan gliserol
tersebut akan disintesis kembali menjadi trigliserida. Kolesterol dari diet makanan akan
digabungkan dengan triasilgliserol sehingga membentuk senyawa yang lebih kecil yaitu
kilomikron yang akan ditransport ke jaringan-jaringan. Triasliglirol diputus pada dinding
pembuluh darah oleh lipoprotein lipase menjadi asam lemak dan gliserol.Kedua senyawa
ini akan diangkut menuju ke sel target. Pada sel otot, asam lemak akan dirubah menjadi
energi sedangkan pada. (Nastiti,2016)
sel adipose asam lemak akan disimpan dalam bentuk triasilgliserol. Pembentukan
asam lemak menjadi triasilgliserol ini disebut dengan esterifikasi. Sewaktu-waktu jika
tubuh mengalami kekurangan energi maka triasilgliserol ini akan dipecah menjadi asam
lemak dan gliserol untuk ditransport ke sel-sel yang kemudian diksidasi membentuk
energi. Hasil sampingan dari metabolism trigliserida ini adalah benda keton. Oleh karena
itu apanila pemecahan lemak ini meningkat maka benda keton yang dihasilkan juga akan
meningkat. Proses pemecahan triasilgliserol menjadi asam lemak dan gliserol disebut
lipolisis. (Nastiti,2016)

2.4 Klasifikasi Lemak


Berdasarkan hasil hidrolisisnya lipid digolongkan menjadi lipid sederhana, lipid
majemuk dan sterol.(Yandi,2015)
1) Lipid Sederhana
Lemak dan minyak merupakan lipid sederhana yang terdiri atas trigliserida
campuran dari gliserol dan asam lemak rantai panjang. Lemak tersimpan diseluruh
tubuh tetapi jumlahnya paling banyak terdapat pada jaringan adipose. Secara kimiawi
lemak disebut sebagai trigliserida, yaitu senyawa yang terbentuk dari gliserol dan
asam lemak.
2) Lipid majemuk
Hasil hidrolisis dari lipid majemuk adalah gliserol, asam lemak dan zat lain.
Lipid kompleks dikelompokan menjadi dua, yaitu fosfolipida dan glikolipida.
Fosfolipid merupakan senyawa yang akan menghasilkan gliserol, asam lemak, asam

4
fosfat dan senyawa nitrogen apabila dihidrolisis. Sedangkan glikolipida merupakan
senyawa lipid yang mengandung karbohidrat.
3) Sterol
Sterol merupakan senyawa yang dapat dipisahkan dari lemak setelah
dilakukan penyabunan. Sterol yang terdapat dalam minyak terdiri dari kolesterol dan
fitosterol. Kolesterol merupakan komponen utama untuk menyusun batu empedu.
Kloesterol ini berfungsi untuk pembentukan hormone seks steroid, vitamin D serta
membantu proses absorbsi asam lemak pada usus. Kelebihan kolesterol dalam tubuh
dapat beresiko menderita penyakit jantung koroner. Kolesterol dalam tubuh
diedarkan dalam bentuk partikel lipoprotein. Lipoprotein dibagi menjadi empat
golongan yaitu kilomikron, very low density lipoprotein (VLDL), low density
lipoprotein (LDL) dan high density lipoprotein (HDL). Kilomikron berfungsi
mengangkut lemak ke jaringan yang membutuhkan. VLDL berfungsi untuk
mengangkut triasilgliserol dari hati ke jaringan ekstrahepatik. LDL berperan untuk
mengangkut kolesterol dari sel ke sel lain yang digunakan untuk sintesis hormone
seks steroid. Sedangkan HDL berfungsi untuk mengangkut kolesterol ke hati untuk
dieksresikan melalui empedu baik dalam bentuk kolesterol ataupun asam empedu.
4) Trigliserida
merupakan salah satu lemak yang dapat diserap oleh tubuh setelah mengalami
hidrolisis. Pada jaringan lemak, otot dan darah trigliserida akan dihidrolisis oleh
enzim lipoprotein lipase dan sisa dari hidrolisis tersebut kemudian dimetabolisme
menjadi LDL. Kolesterol yang terkandung dalam LDL akan ditangkap oleh reseptor
yang berada di jaringan perifer sehingga LDL ini sering disebut kolesterol jahat.
Tertimbunnya kolesterol jahat di perifer tersebut akan diangkut oleh HDL keluar
melalui saluran empedu sehingga sering disebut dengan HDL.

2.5 Penyakit Akibat Kelainan Metabolisme Lemak


1. Penyakit Gaucher
Penyakit ini terjadi akibat penumpukan glukoserebrosidase (produk
metabolisme lemak) di dalam jaringan. Penyakit Gaucher adalah lipidosis yang
paling sering terjadi. Penyakit Gaucher banyak ditemukan pada orang-orang Yahudi
Ashkenazi (Eropa Timur). Penyakit Gaucher menyebabkan pembesaran hati dan
limpa, serta timbulnya pigmentasi coklat di kulit. Akumulasi glukoserebrosidase pada
mata menyebabkan timbulnya bintik-bintik kuning, yang disebut pinguecula.

5
Akumulasi di sumsum tulang bisa menyebabkan nyeri dan kerusakan tulang.Penyakit
Gaucher Tipe I, merupakan penyakit dalam bentuk kronis dan paling sering
ditemukan. Penyakit ini menyebabkan pembesaran hati dan limpa, serta kelainan
pada tulang. Hati bisa mengalami gangguan yang berat, sehingga berisiko untuk
terjadinya perdarahan lambung dan esofagus, serta kanker hati. Selain itu juga bisa
terjadi gangguan neurologis. Penyakit Gaucher Tipe II, terjadi pada masa bayi. Bayi
dengan penyakit ini mengalami pembesaran limpa dan kelainan sistem saraf yang
berat. Bayi biasanya meninggal pada tahun pertama setelah dilahirkan.Penyakit
Gaucher Tipe IIII, bisa dimulai kapan saja pada masa kanak-kanak. Anak-anak
dengan penyakit ini mengalami pembesaran hati dan limpa, kelainan tulang dan
gangguan neurologis progresif lambat. Anak-anak yang dapat bertahan hingga masa
remaja, bisa hidup selama beberapa tahun. Banyak penderita penyakit Gaucher yang
bisa diobati dengan terapi enzim pengganti. Enzim-enzim diberikan melalui
pembuluh darah, biasanya setiap 2 minggu. Terapi enzim pengganti paling efektif
pada penderita yang tidak mengalami komplikasi sistem saraf.

2. Penyakit Tay-Sachs
Penyakit Tay-Sachs menyebabkan penumpukan gangliosida, yang merupakan
produk metabolisme lemak, di dalam jaringan. Penyakit ini paling sering terjadi pada
orang-orang Yahudi Eropa Timur asli. Anak dengan penyakit ini memiliki tonus otot
yang lemah dan mengalami gangguan intelektual. Terjadi kekakuan yang diikuti
dengan kelumpuhan, demensia, dan kebutaan. Penyakit Tay-Sachs menyebabkan
kematian dini. Anak-anak dengan penyakit Tay-Sachs biasanya meninggal pada usia
3 atau 4 tahun. Penyakit ini tidak bisa diobati atau disembuhkan.

3. Penyakit Jantung Koroner


Jantung koroner merupakan jenis penyakit yang banyak menyerang penduduk
Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat penyempitan atau penyumbatan di dinding nadi
koroner karena adanya endapan lemak dan kolesterol sehingga mengakibatkan
suplaian darah ke jantung menjadi terganggu. Perubahan pola hidup, pola makan, dan
stres juga dapat mengakibatkan terjadinya penyakit jantung koroner.Faktor utama
penyebab terjadinya jantung koroner adalah karena penumpukan zat lemak secara
berlebihan di lapisan dinding nadi pembuluh koroner, dan hal ini lama kelamaan
diikuti oleh berbagai proses seperti penimbunan jaringan ikat, perkapuran, pembekuan

6
darah, dll,yang kesemuanya akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah
tersebut. Hal ini akan mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami
kekurangan aliran darah dan dapat menimbulkan berbagai akibat yang cukup serius,
dari Angina Pectoris (nyeri dada) sampai Infark Jantung, yang dalam masyarakat di
kenal dengan serangan jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak hal ini
pula dipengaruhi oleh pola makan yang kurang sehat.

2.6 Prosedur Pemeriksaan Profil Lemak


1. Cholesterol

PENGERTIAN Kolesterol adalah lemak berwarna kekuningan berbentuk sepertililin yang


diproduksi oleh tubuh manusia, terutama di dalam lever (hati).Kolesterol
terbentuk secara alamiah. Dari segi ilmu kimia, kolesterolmerupakan senyawa
lemak kompleks yang dihasilkan oleh tubuh dengan bermacam-macam fungsi,
antara lain untuk membuat hormon seks,hormon korteks adrenal, vitamin D, dan
untuk membuat garam empeduyang membantu usus untuk menyerap lemak.

1. Untuk mengetahui cara menghitung kadar cholestrol mengunakan


TUJUAN
metode METODE CHOD-PAP.
2. Untuk dapat mengetahui kadar cholestrol pada
sampel darah yang diperiksa.
Kolesterol total ditetapkan langsung di dalam plasma atau serumdengan satu sisi
PRINSIP reaksi dimana ester kolesterol dihidrolisis, gugus 3-OH kolesterol dioksidasi,
kemudian hydrogen peroksida yangmerupakan salah satu hasil reaksi ditetaspkan
secara enzimatis,Absorbansi warna diukur pada panjang gelombang 500 nm.
METODE METODE CHOD-PAP

Alat :
ALAT dan
1. Kuvet
BAHAN
2.Pipet piston
3.Sentrifuga
4.Spektrofotometer UV-Vis
Bahan:
1. Aquades
2.Reagen
3.Serum

4.Standar kolesterol

7
PROSEDUR a.Kolesterol
Ke dalam kuvet dipipetkan :
Blanko Standart(ul Sampel(ul)
Reagen(ul) )
Aquadest 10 - -
Standart - 10 -
Sampel - - 10
Reagen 1000 1000 1000
Dicampurkan dan diinkubasikan selama 20 menit
pada suhu ruangan.Kemudian absorbansi sampel
(Asampel) dibaca terhadap BR. Hitungkonsentrasi
kolesterol dalam sampel.

REFERENSI https://www.academia.edu/4897393/LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_K
LINIK_PENENTUAN_KADAR_KOLESTEROL_METODE_CHOD-PAP_
http://repository.unimus.ac.id/731/3/BAB%20II.pdf

2.1 Tabel Prosedur Pemeriksaan Cholesterol

2. Trigliserida
Adapun tujuan dari pemeriksaan trigliserida adalah untuk
TUJUAN
mengetahui kadar trigliserida yang ada dalam darah.
Pengukuran trigliserida dalam sampel darah dilakukan setelah
PRINSIP
mengalami pemecahan secara enzimatik oleh lipoproteinase. Indikator
yang digunakan adalah komplek warna quinoneimine yang berasal
dari katalisasi 4-aminoantipyrine dan 4-Chlorophenol oleh
peroksidase.
REFERENSI Insert Kit

8
Alat :
ALAT DAN
BAHAN 1. Sarung tangan
2. Masker
3. Tabung serologi
4. Rak tabung serologi
5. Mikropipet 1000 µl dan 10 µl
6. Spektrofotometer
Bahan :
1. Sampel serum, plasma dengan EDTA, atau plasma dengan heparin
2. Reagen Triglycerides FS
3. Larutan standar trigliserida
4. Aquadest

1. Siapkan 3 tabung serologi pada rak tabung dan aquadest


PROSEDUR
2. Pipetkan reagen , standart dan sampel serum kedalam tabung
dengan velume sebagai berikut:

Blanko Sampel atau Standar


Sampel atau Standar - 10 µL
Aquadest 10 µL -
Reagen 1000 µL 1000 µL
3. Campur hingga omogeny dan inkubasi pada suhu 16-25oC
selama 10 menit atau 5 menit pada suhu 37oC
4. Baca hasilnya pada panjang gelombang 546 nm sesuai petunjuk
spektofotometer untuk pemeriksaan trigliserida
5. Catat hasil pemeriksaan

Nilai trigliserida yang terkandung dalam sampel dinyatakan dalam


PERHITUNGAN
satuan mg/dL. Nilai trigliserida dihitung menggunakan rumus :
A sampel
Trigliserida (mg/dL) = x Konsentrasi standart (mg/dL)
A standar
Adapun nilai rentang referensinya :
 Yang diinginkan (normal) : < 200 mg/dL (puasa)
 Batas tinggi : 200 mg/dL – 400 mg/dL
 Tinggi : > 400 mg/dL
2.2 Tabel Prosedur Pemeriksaan Trigliserida

9
3 HDL ( High Density Lipoprotein )

TUJUAN 4 Untuk mengetahui cara menghitung kadar HDL mengunakan


metode METODE ENZYMATIC.
5 Untuk dapat mengetahui kadar HDL pada sampel darah
yang diperiksa.
Dialab Cholesterol HDL Direct adalah metode yang
PRINSIP
omogeny untuk
Pengukuran kolesterol HDL tanpa langkah sentrifugasi.
Antibodi terhadap lipoprotein manusia membentuk antigen-
antibodi
kompleks dengan LDL, VLDL dan kilomikron dengan cara
itu saja
Kolesterol HDL ditentukan secara selektif oleh enzimatik
pengukuran kolesterol

METODE METODE ENZYMATIC.

REFRENSI https://media.neliti.com/media/publications/59888-ID-gambaran-kadar-
high-density-lipoprotein.pdf
https://www.academia.edu/28880105/Analisis_HDL.docx

ALAT DAN BAHAN Alat :


1. Mikropipet 50 dan 500µl
2. Spektrofotometer
3. Tabung dan rak tabung reaksi
4. Tip
5. Tissue
Bahan :
Reagen 1
Penyangga Bagus pH 7,0 25 mmol / L
4-Aminoantipyrine 0,75 mmol / L
Peroksidase 2000 U / L
Ascorbate Oxidase 2250 U / L
Anti-β-lipoprotein manusia

10
Reagen 2
Penyangga Bagus pH 7,0 30 mmol / L
Kolesterol Esterase 4000 U / L
Kolesterol Oksidase 20000 U / L
F-DAOS

PROSEDUR Bawa reagen dan sampel ke suhu kamar.


Blanko Sampel(ul)
Reagen(ul)
Sampel kalibrasi - 10 µl
Reagen 1 1000 µl 1000 µl
Campuran. Inkubasi selama 5 menit. Pada 37 ° C. baca
absorbansi (A1), lalu menambahkan :
Reagen 2 250 µl 250 µl
Campur, inkubasi selama 5 menit. Pada 37 ° C.

Nilai Normal :
≥ 35 mg / dL (0,9 mmol / L)
2.3 Tabel Prosedur Pemeriksaan HDL

4. LDL (Low Density Lipoprotein)

Mengukur kadar LDL kolesterol menggunakan metode


TUJUAN
indirek (formula fridewald).

Kolesterol Dialab LDL Direct adalah metode homogen


PRINSIP
untuk
Pengukuran kolesterol LDL tanpa langkah sentrifugasi
pengukuran langsung kolesterol LDL. Pada langkah
pertama,
LDL dilindungi secara selektif sedangkan non-LDL-
lipoprotein
didahului secara enzimatis. Pada langkah kedua, LDL dirilis
dan kolesterol LDL ditentukan secara selektif dalam suatu

11
warna
menghasilkan reaksi enzimatik

METODE Metode Formula Fridewald

REFRENSI http://repository.unimus.ac.id/137/1/19.FULL%20TEXT.pdf
https://rusmaariyani.blogspot.com/2015/01/laporan-praktikum-biokimia-
profil-lipid.html

ALAT DAN BAHAN Alat :


1. Mikropipet 50 dan 500µl
2. Spektrofotometer
3. Tabung dan rak tabung reaksi
4. Tip
5. Tissue
Bahan:
Reagen 1

 Penyangga yang baik pH 6,8 20 mmol / L


 Esterase kolesterol (CHE) ≥ 2,5 kU / L
 Kolesterol oksidase (CHO) ≥ 2,5 kU / L
 N- (2-Hydroxy-3-sulfopropyl) -3,5-
 dimethoxyaniline (H-DAOS) 0,5 mmol / L
 Catalase ≥ 500 kU / L

Reagen 2

 Penyangga yang baik pH 7,0 25 mmol / L


 4-Aminoantipyrine 3,4 mmol / L
 Peroksidase (POLONG) ≥ 15 kU / L

PROSEDUR Bawa reagen dan sampel ke suhu


kamar

12
Mulai substrak :
kosong Sampel atau Cal
Sampel/kalibrator - 10µl
Reagen 1 1000µl 1000µl
Campur inkubasi selama 5menit, pada suhu 30
‫ﹾ‬C absorbansi (A1), lalu tambahkan :
reagen 2 250µl 250µl
campur, inkubasi 5 menit . pada 37‫ﹾ‬C dan membaca
absorpsi (A2)
∆A = [(A2 - A1) sampel atau kalibrator] - [(A2 - A1) kosong]
Perhitungan :
LDL-C [mg / dL] = SampleSampel x Conc. Cal [mg / dL]
∆A Calibrator
2.4 Tabel Prosedur Pemeriksaan LDL

BAB III
PEMBAHASAN KASUS

HUBUNGAN KADAR KOLESTEROL DENGAN TEKANAN DARAH


PENDERITA HIPERTENSI DI DUSUN SIDOMULYO
DESA REJOAGUNG KECAMATAN PLOSO
KABUPATEN JOMBANG

13
Penyakit hipertensi tahun demi tahun terus mengalami peningkatan. diperkirakan pada
tahun 2025 jumlahnya akan meningkat menjadi 1,56 milyar orang atau 60% dari jumlah
penduduk dewasa dunia (Ridwan, 2002). DiIndonesia, banyaknya penderitahipertensi
diperkirakan 15 juta orang,tetapi hanya 4% yang merupakanhipertensi terkontrol. Hipertensi
dijuluki “Silent Killer”atau si pembunuh diam-diam karena merupakan penyakit tanpa tanda
dan gejala yang khas. Hipertensi meningkatkan risiko penyakit jantung dua kali dan
meningkatkan risiko stroke delapan kali dibanding dengan orang yang tidak mengalami
hipertensi (Tian et al., 2011).
Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh yang
menjadi faktor risikopenyakit jantung dan pembuluh darah (Ruslianti, 2014).Kolesterol
merupakan factor resiko yang dapat dirubah dari hipertensi, jadi semakin tinggi kadar
kolesterol total maka akan semakin tinggi kemungkinan terjadinya hipertensi (Fujikawa,
Iguchi, Noguchi, & Sasaki, 2015). Peningkatan kadar kolesterol darah banyak dialami oleh
penderita hipertensi, pernyataan ini diperkuat dengan berbagai penelitian yang mendukung.
Pada penelitian ini menekankan waktu pengukuran atau observasi data variable independen
dan dependen hanya satu kali pada satu saat. Populasi Semua penderita hipertensi di Dusun
Sidomulyo Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang sejumlah 34 orang,
Semua penderita hipertensi di Dusun Sidomulyo Desa Rejoagung Kecamatan Ploso
Kabupaten Jombang sejumlah 34 orang Sampling Total sampling. Pengumpulan Data Kadar
kolesterol total darah diukur dari sampel darah tepi dengan alat tes kolesterol Tekanan darah
diukur diukur dengan sfingmomanometer sesuai pedoman baku.
Berdasarkan tabulasi silang dan hasil uji statistik responden hubungan kadar kolesterol
dan tekanan darah pada penderita hipertensi di Dusun Sidomulyo Desa Rejoagung
menunjukkan hampir setengahnya (32,3%) responden mempunyai kadar kolesterol sedang
(200 – 239 mg/dl) menderita hipertensi derajat 2 ( 160 -179/100-109 mmHg). sebagaimana
dasar pengambilan keputusan diatas , maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara Kadar Kolesterol dengan Kadar Hipertensi. Selanjutnya dari output
diatas diketahui Correlation Coefficient (koefisien korelasi) sebesar 0,668 maka nilai ini
menandakan hubungan yang tinggi antara kadar kolesterol dengan tekanan darah pada
penderita hipertensi di Dusun Sidomulyo Desa Rejoagung.
Kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia) akan menimbulkan masalah terutama pada
pembuluh darah dan otak. Jika kadar kolesterol melebihi batas normal akan menyebabkan
aterosklerosis. Aterosklerosis akan menyumbah pembuluh darah arteri. Kolesterol merupakan
faktor resiko yang dapat dirubah dari hipertensi, jadi semakin tinggi kadar kolesterol total

14
maka akan semakin tinggi kemungkinan terjadinya hipertensi. Peningkatan kadar kolesterol
darah banyak di alami oleh penderita hipertensi, pernyataan ini diperkuat dengan berbagai
penelitian yang mendukung. Di Amerika penelitian jantung Framingham menyatakan
hubungan antara kadar kolesterol dengan tekanan darah.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Metabolisme berasal dari bahasa yunani yaitu Metabole yang artinya berubah.
Metabolisme merupakan suatu rangkaian atau proses yang terarah dan teratur di dalam
sel tubuh melalui reaksi-reaksi kimiawi, sehingga diperlukan atau dihasilkan bahan-
bahan tertentu seperti unsur, molekul, senyawa atau energy.

15
Lipid atau lemak didefinisikan sebagai senyawa organik heterogen yang terdapat di
alam dan bersifat tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut non-polar. Lipid adalah
senyawa yang berisi karbon dan hidrogen, yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam
pelarutorganik.
4.2 Saran
Dengan mengetahui metabolisme lemak dan beberapa penyakit yang disebabkan
oleh gangguan metabolism lemak, diharapkan para pembaca dapat berusaha untuk hidup
sehat dengan mengkonsumsi makanan bergizi baik, agar metabolisme di dalam tubuh
dapat berjalan dengan lancer.

DAFTAR PUSTAKA

Hasiyah, Nur. 2016. Kelainan Metabolisme Lemak. (online).


(https://www.slideshare.net/Nur_Hasiyah/kelainan-metabolisme-lemak, diakses
tanggal 04 maret 2020)

16
Yandi, Sadille. 2015. Makalah Ganguan Metabolisme Lipid Penyakit Sitosterolemia.
(online).
(http://www.academia.edu/11905063/Makalah_Ganguan_Metabolisme_Lipid_P
enyakit_Sitosterolemia, diakses tanggal 04 maret 2020)

Mahdi, Chanif. 2013. Matabolisme dan Pencernaan. (online).


(http://chanif.lecture.ub.ac.id/files/2013/12/METABOLISME8.pptx, diakses
tanggal 04 maret 2020)
Nastiti, Nadine. 2016. Tugas Terstruktur “Metabolisme Lemak”. Jurusan Kesehatan
Masyarakat, FIKKES, Unsoed.
Maryati,Heni.2017.Jurnal Hubungan Kadar Kolesterol dengan Tekanan Darah Penderita
Hipertensi di Dusun Sidomulyo Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten
Jombang
Insert Kit Dyasis pemeriksaan cholesterol
Insert Kit Dyasis pemeriksaan trigliserida
Insert Kit Dyasis pemeriksaan HDL
Insert Kit Dyasis pemeriksaan LDL

17

Anda mungkin juga menyukai