Trypanosoma Rhodesiense
OLEH:
NAMA : JANNATI
NIM : 18150016
DOSEN PEMBIMBING :
FAKULTAS KESEHATAN
2020
i
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
selaku dosen mata kuliah “Parasitologi II” yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
makalah ini.
i
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
Jannati
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................3
1.4 Manfaat.................................................................................................................4
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................20
3.2 Saran....................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
jaringan, tetapi beberapa dapat menginfeksi sel. Sekitar 200 jenis telah diberi
nama. Sebagian besar tidak pathogen, tetapi parasit yang terdapat pada ternak
tidur di daerah Afrika Tengah, nagana pada ternak di Afrika, Surra pada
ternak di Asia dan Afrika dan sejumlah penyakit lainnya pada ternak.
kurang lebih 4,5 juta acre di Afrika tengah dan merupakan penyebab utama
1
Famili Trypanosomomatiadae hanya memiliki dua dari Sembilan
genus.Anggota dari familia ini memiliki bentuk seperti daun atau kadang-
kadang berbentuk bulat berisi satu inti. Mereka juga memiliki Golgi
vesikula.
terinfeksi. Efeknya pada sistem syaraf berupa penurunan nafsu makan, dan
gangguan mental. Penyakit ini jarang dalam bentuk kronis (dalam jangka
waktu lama)' karena menyerang ginjal, dan otot-otot jantung yang dampaknya
2
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
3
6. Untuk mengetahui siklus hidup Trypanosoma rhodesiense?
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut :
rhodesiense.
parasitologi II.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Trypanosoma rhodesiense erat hubungannya dengan Trypanosoma ga
gambiense.
5
Menurut perkiraan baru-baru ini, tahun-tahun kehidupan cacat
tinggal di sekitar 250 lokasi beresiko tertular penyakit, dan ada sekitar
Sahara Afrika. Hal ini endemik di tenggara barat Uganda dan Kenya dan
Menurut penelitian, penyakit unik ini berasal dari Afrika dan sudah
lalat tsetse. Setiap tahunnya juga dilaporkan sekitar 300.000 orang meninggal
brucei rhodesiense:
6
berpotensi merusak saraf . Penderita akan mengalami demam, nyeri otot
dan sendi, tidak dapat berjalan, tidak dapat berbicara, dan banyak tidur di
siang hari tetapi tidak dapat tidur (insomia) dimalam hari. semakin lama
3. Penyebaran kepada orang lain dapat terus terjadi bila lalat tsetse
bagian barat dan tengah. Lalat tersebut mampu terbang dengan jarak
jangkau hingga mencapai 3 mil dan biasanya menggigit pada waktu siang
hari.
Penyakit ini menyebar didaerah tropis benua Afrika antara 15 0LU dan
mencapai 70%. KLB dapat terjadi apabila karena sesuatu hal terjadi
peningkatan intensitas kontak antara manusia dan lalat tsetse atau strain
7
tengah Afrika. Infeksi biasanya terjadi disepanjang aliran sungai atau anak
penular penyakit pada saat KLB penyakit tidur jenis rhodiense yang terjadi di
Kenya dan Zaire dan vector ini juga sejak tahun 1976 diketahui sebagai
Kingdom : animalia
Filum : arthropoda
Kelas : insecta
Ordo : diptera
8
posterior dekat axonema, letak nukleus di tengah-tengah atau sentral. Bentuk
hidup ekstra seluler di dalam darah, limfe dan cairan otak. Terdapat granula
memanjang, bila diwarnai dengan Giemsa atau Wright, inti akan berwarna
merah udang, dan sitoplasma berwarna biru. Bentuk kritidia berukuran 15-20
berbeda, yaitu:
Bentuk bulat atau lonjong, mempunyai satu inti dan satu kinetoplas serta
9
Bentuk memanjang mempunyai satu inti ditengah dan satu flagella
mikron.
memiliki bentuk mirip bulan sabit dengan ukuran panjang 15-35 mikrondan
• Kinetoplas, berbentuk bulat atau batang. Ukuran lebih kecil dari inti dan
10
• Flagela merupakan cambuk halus yang keluar dari blefaroplas dan
peranan binatang peliharaan dan binatang buas sebagai reservoir tidak jelas.
Binatang buas terutama babi hutan dan sapi peliharaan merupakan reservoir
11
2.6 Siklus Hidup Trypanosoma Rhodesiense
telur, larva belatung ( maggot ), kepompong, dan lalat dewasa. Jika diamati
secara seksama dan kemudian dibandingkan dengan siklus hidup lalat lain,
siklus hidup dari lalat tsetse biasa dikatakan unik. Contoh keunikan dari
siklus hidup lalat tsetse adalah saat sudah wktunya bertelur, induk lalat tsetse
menjadi larva yang baru menetas tersebut tetap berada di dalam tubuh
induknya dan hidup dengan mengkomsumsi senyawa mirip cairan susu yang
Jika larva sudah memasuki ukuran tertentu, barulah larva lalat tsetse
keluar dari tubuh induknya dan “lahir” ke dunia. Masa hidup larva di dunia
relatif singkat karena hanyya dalam waktu beberapa jam usai keluar dari
tubuh induknya, larva lalat tsetse segera mencari tempat yang terlindung
12
untuk berubah menjadi pupa. Masa pupa atau kepompong berlangsung
selama beberapa hari dan sesudah itu lalat tsetse dewasa akan keluar. Di fase
dewasa ini, lalat tsetse hanya hidup dari mengisap darah mamalia dan bisa
hidupnya dengan tidur. Tidur bukan saja karena kelelahan tetapi juga karena
mutlak; isolat yang diambil dari kasus virulen dengan perjalanan penyakit
Afrika bagian barat dan tengah, biasanya perjalanan penyakit lebih kronis
penyakit tidur. Penyakit ini adalah penyakit yang menyerang sistem syaraf
melalui gigitan lalat tsetse. Lalat tsetse adalah salah satu spesies lalat yang
13
Gambar 3. Orang yang terkena penyakit trypanosomiasis.
Menurut penelitian, penyakit unik ini berasal dari Afrika dan sudah
lalat tsetse. Setiap tahunnya juga dilaporkan sekitar 300.000 orang meninggal
Gigitan lalat ini menyebabkan rasa sakit dan bengkak merah di bekas
gigitan. Infeksi ini akan menyebar melalui darah dan mengakibatkan gejala
awal demam, sakit kepala, sakit sendi, gatal-gatal pada kulit, dan lemas.
ginjal.
Serta pola tidur yang lebih lama dari biasanya. Penyakit ini sangat sulit
14
Apabila seseorang terjangkit, penderita akan merasakan kantuk yang
sangat hebat disiang hari. Tetapi penderita akan menjadi insomnia atau susah
tidur pada malam hari. Apabila pola tidur semakin sulit dikendalikan,
darahnya. Selain melalui lalat tsetse, penyakit ini juga bisa ditularkan melalui
transfusi darah.
15
Gambar 5. Bakteri trypanosoma dalam darah.
harus melakukan terapi. Selain itu, penderita juga di harapkan meminum obat
untuk menyembuhkan penyakit ini. Namu cara yang kedua ini sangat
yang digunakan.
Pada akhir Maret 2010 lalu, ilmuwan asal Kanada dan Inggris berhasil
diharapkan bisa mempertahankan hidup seseorang. Obat itu sudah di uji klinis
penyakit yang disebabkan lalat tsetse ini. Para ilmuwan menjelaskan bahwa
tsetse yang dapat menyembuhkan penyakit tersebut. Gen bakteri akan diubah
tubuh manusia.
16
dilakukan seperti melakukan penyemprotan memakai insektisida,
pemasangan jebakan, dan melepaskan lalat jantan steril (mandul) ke alam liar
1. Cara-cara Pencegahan
pencegahan :
17
reklamasi dan dimanfaatkan untuk lahan pertanian maka masalah
2. Penanggulangan Wabah
dengan baik dan berikan pengobatan bagi penderita yang ditemukan serta
3. Penanganan Internasional
vektor.
18
Kembangkan sistem yang efektif pendistribusian reagen dan obat-
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
terinfeksi. Efeknya pada sistem syaraf berupa penurunan nafsu makan, dan
gangguan mental. Penyakit ini jarang dalam bentuk kronis (dalam jangka
waktu lama)' karena menyerang ginjal, dan otot-otot jantung yang dampaknya
3.2 Saran
cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit tersebut. Kritik dan
20
DAFTAR PUSTAKA
http://kesehatan.bandungkab.go.id/index.php?
http://lutfhieekaseptian.blogspot.com/2012/02/penyakit-tidur.html
http://republik-tawon.blogspot.com/2012/05/lalat-tsetse-sang-penyebar-
http://internetuniversityid.blogspot.com/2012/01/penyakit-tidur-afrika-barat.html
http://putrinspiration.blogspot.com/2012/06/trypanosoma.html
http://www.pantonanews.com/1871-lalat-tsetse-dan-penyakit-tidur
http://ceriffeta.blogspot.com/2011/10/penyakit-tidur-yang-mematikan.html
https://evinursyafitrisyamsul.blogspot.com/2015/03/makalah-trypanosoma-
rhodesiense.html
21