STERILISASI
Dosen Pengampu
Dr. Solha Elrifda, M.Kes
Disusun Oleh :
Kelompok II
1. Sri Hartati 6. Indah Mutiara
2. Asnimar 7. Nurbaity
3. Ika Moniza 8. Bayu Arpudi Yanti
4. Adil Indrawati 9. Fauziah Dwi Putri
5. Ratumas Juairiah 10. Erdawati
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Makalah ini berjudul “STERILISASI”
dengan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami, maka tugas ini masih jauh
dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya.
Kami sangat menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari teknik penyampaian maupun dari segi materi, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembacaAkhirnya kami mengharapkan semoga
tugas ini bermanfaat bagi kami selaku penyusun dan bagi semua mahasiswa
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Tujuan Penelitian ........................................................................ 2
BAB II ISI
A. Pengertian Sterilisasi....................................................................
3
B. Tujuan Sterilisasi ........................................................................
3
C. Klasifikasi dan Penggunaan Sterilisasi .......................................
5
D. Metode Desinfeksi dan Penjelasannya ........................................
10
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu bagian yang penting dalam mikrobiologi adalah pengetahuan
tergantung spesies yang dihadapi. Selain itu lingkungan dan tempat mikroba ini
pun berbeda-beda misalnya dalam darah, makanan, air, sampah, roil, dan tanah.
Hal tersebut juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan
mekanik, fisik dan kimia. Teknik aseptis dibutuhkan untuk mencegah ataupun
1
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui berbagai cara sterilisasi peralatan dan ruang kerja atau
laboratorium.
2. Tujuan Khusus
2
BAB II
ISI
A. Pengertian Sterilisasi
substansi dari semua kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan mikrobiologi
atau sinar gamma. Mikroorganisme juga dapat disingkirkan secara mekanik oleh
semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda (Hadioetomo,
1990). Bahan atau peralatan yang digunakan dalam bidang mikrobiologi harus
fisika, kimia dan mekanik yang membunuh semua bentuk kehidupan terutama
B. Tujuan Sterilisasi
3
Hadioetomo (1990) menyatakan bahwa proses sterilisasi lain juga
dilakukan pada suhu kamar ialah penyaringan. Dengan cara ini larutan atau
lewat saringan dengan ukuran pori yang sedemikian kecilnya (0,45 atau 0,22um)
sehingga bakteri dan sel-sel yang lebih besar tertahan diatasnya sedangkan
filtratnya ditampung di dalam wadah yang steril. Beberapa contoh bahan yang
biasa disterilkan dengan cara ini adalah serum, larutan bikarbonat, enzim, toksin
Agar efektif sterilisasi butuh waktu, kontak, suhu dengan sterilisasi uap,
mikroorganisme tersebut.
goresan, retakan dan celah, seperti jepitan yang bergerigi tajam dan curam
jaringan. Akhirnya pada pembersihan yang teliti, untuk membuang sisa bahan
4
C. Klasifikasi dan Penggunaan Sterilisasi
dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi, antara
lain :
saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga
mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi
dengan saringan/filter. Sistem kerja filter, seperti pada saringan lain adalah
melakukan seleksi terhadap partikel-partikel yang lewat (dalam hal ini adalah
mikroba).
a. Pemanasan
2) Panas kering
Beberapa bahan yang tidak dapat disterilkan dengan uap, paling baik
5
bervariasi telah diterapkanberdasarkan tipe indikator steril yang
panas. Pada umumnya suhu yang lebih tinggi dan waktu pemaparan
sampai 170°C selama 1-4 jam. Alat yang digunakan pada umumnya
oven :
6
tambah sumber karbon organik seperti gula.Sedangkan mikroorganime
Gambar Oven
3) Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang
terjadi dehidrasi.
7
Sterilisasi panas lembab sangat efektif digunakan meskipun
pada suhu yang tidak begitu tinggi, karena ketika uap air berkondensasi
per gram uap air pada suhu 121 derajat C. Panas ini mendenaturasikan
autoklaf.
selama 15 menit.
b. Penyinaran
8
Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi,
dengan suhu yang cukup tinggi dan waktu yang cukup lama untuk merusak
mikrobia dan aktivitas enzim. Sebagai hasilnya, bahan yang disterilkan akan
memiliki daya simpan lebih dari enam bulan pada suhu ruang. Contoh proses
sterilisasi adalah produk olahan dalam kaleng seperti kornet, sarden dan
kain dan kertas dapat disterilkan dengan alat ini. Pada umumnya suhu yang
digunakan pada sterilisasi secara kering adalah 170 – 180 derajat C selama
paling sedikit 2 jam. Lama sterilisasi tergantung pada alat dan jumlahnya.
Sterilisasi dengan uap air panas, bahan yang mengandung cairan tidak
dapat didterilkan dengan oven sehingga digunakan alat ini.alat ini disebut
9
sederhana dapat pula digunakan dandang.Mula-mula bahan disterilkan pada
kesempatan spora tumbuh menjadi sel vegetatif, lalu dipanaskan lagi 100 0C
30 menit. dan diinkubasi lagi 24 jam dan disterilkan lagi, jadi ada 3 kali
sterilisasi. Banyak bakteri berspora belum mati dengan cara ini sehingga
Sterilisasi dengan uap air panas bertekanan, alat ini disebut autoklaf
dari katup pengaman kelaur uap air dengan lancara lalu ditutup. Suhu akan
naik sampai 1210C dan biarkan selama 15 menit (untuk industri pengalengan
ada perhitungan tersendiri), lalu biarkan dingin sampai tekanan normal dan
klep pengaman dibuka,cara ini akan mematikan spora dengan cara penetrasi
panas ke dalam sel atau spora sehingga lebih cepat.Cara mana yang dipilih
tergantung bahan, biaya dan ketersediaan alat,untuk bahan yang tidak tahan
Prosedur Kerja
10
b. Cucilah luka dengan H2O2, betadine, atau
larutan lainnya.
larutan sejenisnya.
Prosedur Kerja :
selama 2 jam.
Prosedur Kerja :
Jemurlah kasur, tempat tidur, urinal, pispot, dan lain-lain dengan masing-
11
BAB III
PENUTUP
2. Sterilisasi bertujuan agar alat atau bahan dalam keadaan steril sehingga tidak ada
kontaminasi
3. Agar efektif sterilisasi butuh waktu, kontak, suhu dengan sterilisasi uap,
bertekanan tinggi.
4. Sterilisasi terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu mekanik, fisik, dan kimiawi
5. Adapula sterilisasi pada benda yang tidak tahan terhadap suhu tinggi dengan cara
12
DAFTAR PUSTAKA
Curtis, Helena, Barnes, N. Sue. 1999. Biology 5th Edition. New York :Worth
Publisher Inc