Anda di halaman 1dari 3

Anggota Kelompok 1

Nurul Hafizah 1811211020

Winda Desri Ramadhani 1811211048

Namira Salsabilla 1811212007

Nindi Clorita M 1811212008

Melanie Amelia Fitri H 1811212018

Muthia Khairunnisa 1811212016

Dewinda Nurfaiza 1811212043

Rima Ramadhani Putri 1811213009

Cyndi Yuniatri 1811213014

Dwi Utari Helmi 1811213018

Fanny Hanifah Irfan 1811213023

1. Penanya : Silvi Amelia (1811212015)

Pertanyaan :

Jika audit internal dilakukan di rumah sakit, kepada siapakah auditor internal yang melaksanakan
audit di rumah sakit ini bertanggung jawab, dan seberapa penting audit internal ini dilakukan di
suatu rumah sakit?

Penjawab : Nindi Clorita (1811212008)

Jawaban :

Auditor internal yang melaksanakan audit di rumah sakit ini bertanggung jawab kepada kepala
unit auditor internal rs, kemudian kepala unit auditor bertanggung jawab kepada direktur utama
Rs. Kegiatan audit internal di Rs sangat penting yaitu untuk menjamin sistem/manajemen yang
ada di rumah sakit supaya berjalan sesuai yang diinginkan, selain itu dengan adanya audit
internal dapat menghindari adanya resiko kesalahan, penyalahgunaan, dan kendala dengan
mengembangkan efisiensi dan efektivitas rumah sakit. Oleh karena itu rumah sakit seharusnya
menyusun SOP audit internal serta melakukan pengendalian internal audit dengan tujuan sebagai
pengembangan dalam menilai kinerja karyawannya.. Tujuan dari adanya pengendalian internal
adalah untuk menilai Jika pengendalian internal rumah sakit tersebut kuat, maka tingkat
kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sehingga ketika kinerja tidak efektif dapat diketahui
dengan cepat dan juga dapat diambil tindakan-tindakan perbaikan sedini mungkin.

Contoh melakukan audit internal di unit pelayanan farmasi di suatu rs permasalahannya lamanya
waktu tunggu pemberian obat, terjadinya kesalahan pemberian obat maka permasalahan ini perlu
dilakukan audit, dicari penyebabnya dan solusi dari masalah tersebut agar bisa meningkatkan
mutu ataupun kepuasan pasien saat datang ke pelayanan farmasi. Dengan demikian peran audit
internal dan pengendalian internal sangat penting dan diperlukan dalam mendukung kegiatan
kinerja karyawan pada bidang pelayanan kesehatan seperti contoh di dalam unit farmasi, serta
dapat memberikan solusi dan mengevaluasi agar kedepannya pelayanan kesehatan unit farmasi
di rumah sakit menjadi efektif dan sesuai dengan tujuan utama dari rumah sakit itu sendiri.

2. Penanya : Hadisty Aisyah Putri (1811212045)

Pertanyaan :

Tadi kelompok sudah menjelaskan mengenai audit internal, dimana syarat untuk menjadi auditor
internal itu adalah orang berkompeten, jadi kompetensi seperti apa yang harus dimiliki seorang
auditor internal tersebut?

Penjawab : Muthia Khairunnisa (1811212016)

Jawaban :

Syarat atau kompetensi yang hendaknya dimiliki oleh seorang auditor internal itu

a. Memahami bidang yang akan diauditnya, karena auditor interna ini adalah orang yang akan
mengevaluasi penerapan sistem di suatu organisasi dan hasil audit tersebut digunakan untuk
membantu menyelesaikan permasalahan dalam rangka meningkatkan mutu dan kinerja
organisasi, maka dalam pelaksanaan audit internal, seorang auditor itu harus paham akan
bidang yang diauditnya itu, Misalkan yang akan diaudit itu adalah terkait unit gizi di suatu
puskesmas, maka yang harus mengauditnya itu adalah seroang auditor yang paham terkait gizi
tersebut seperti paham dengan indikator-indikator yang harus dicapai oleh unit gizi tersebut.
Sehingga jika yang dinilai adalah unit gizi tapi yang melakukan audit adalah bidang lainnya,
maka tujuan penyelesaian masalah itu tidak akan tercapai

b. Syarat kedua yaitu seroang auditor harus mengerti akan metode-metode yang digunakan
dalam kegiatan audit internal, seperti paham bagaimana cara pengumpulan data atau informasi
melalui wawancara, telaah dokumen, dan metode pngumpulan data lainnya. Misalkan, seroang
auditor ingin mengumpulkan informasi terkait permasalahan dalam proses logistik di suatu
puskesmas, namun karena auditor ini tidak memiliki kemampuan menggunakan metode-metode
pengumpulan data sehingga kegiatan audit itu tidak dapat melakukan proses audit tersebut. Nah,
agar kompetensi auditor internal ini semakin dalam dan semakin baik ,maka auditor internal
dapat mengikuti pelatihan atau training auditor internal

c. Memiliki kemampuan komunikais yang baik, salah satu cara pengumpulan data atau informasi
yang akan dievaluasi oleh auditor internal adalah dengan mewawancarai auditee atau orang yang
diaudit, maka dalam proses wawancara tersebut sangat dibuthkan kemampuan komunikasi yang
baik agar informasi-informasi yang diinginkan dapat diperoleh dari hasil wawancara dengan
auditee tersebut.

3. Penanya : Ade Betasril (1811211010)

Pertanyaan :

Bagaimana pengimplementasian klausal atau elemen yang diterapkan pada audit internal, apakah
sama dasar pengimplementasian klausal audit internal dan eksternal atau berbeda tergantung
pada jenis auditnya jika dikaitkan dengan klausal ISO 9001: 2015 ?

Penjawab : Rima Ramadhani Putri (1811213009)

Jawaban :

Jika kita kaitkan dengan klausal ISO 9001: 2015, dalam klausal iso ini hanya ada dasar
pengimplementasian tentang audit internal saja.

Yaitu pada klausal 9 tentang evaluasi kerja, dimana poin 9.2 itu menjelaskan tentang audit
internal saja bahwa audit internal ini dilakukan untuk memeriksa apakah SMM suatu organisasi
mematuhi persyaratan Iso dan diimplementasikan secara efektif.

Tidak ada klausal dalam iso 9001 : 2015 membahas mengenai pengimplementasian tentang audit
eksternal.

Anda mungkin juga menyukai