Anda di halaman 1dari 2

Nama Kelompok :

1. Fajar Wulaningsih (19101021202)


2. Ajeng Faradia Adityarini (19101021207)
3. Kaswati (19101021220)
4. Ahmad Rifan (19101021236)
5. Achmad Dwi Prihandani (19101021237)
6. Siti Suryani (19101021241)
7. Ratma Lativa Nuzulia Pertiwi (19101021258)
Materi Pembahasan : BAB 4 KETATNYA SISTEM PENGENDALIAN

HASIL DISKUSI DARI KELOMPOK 4


1. Pada slide ke 2 terdapat kalimat, keberhasilan pengendalian hasil yang ketat
tergantung pada karakteristik definisi dari area hasil yang diinginkan, pengukuran
kinerja, dan penguatan atau insentif yang diberikan. Jika ketiga hal itu tidak
diterapkan dampak apa yang terjadi? (Pertanyaan dari Fita Agustina_19101021203)
2. Pada slide ke 5 point 2 terdapat, Walk and talk interviews bagaimana sistemnya dalam
pengendalian? Dan yang mendekati cenderung dalam 3 point itu yang mana?
(Pertanyaan dari Sasa Yuliana Iswara_19101021252)
3. Bagaimana cara mengatasi jika system pengendalian hasil mungkin mengalami
kesesuaian, dikarenakan manajer tidak memaksimalkan dengan baik tujuan organisasi
yang sebenarnya? (Pertanyaan dari Ichtiyar Widiasih_19101021205)
4. Bagaimana cara mendidik etika karyawan agar sesuai dengan Tindakan yang
diinginkan perusahaan? (Pertanyaan dari Ahmad Sirojudin Maljum_19101021254)
Jawaban :
1. Jika ketiga hal tersebut tidak diterapkan berarti pengendalian hasil yang diinginkan
tidak akan berhasil sesuai yang telah diterapkan seperti target kinerja yang spesifik,
dan jika pengukuran kinerja tidak diterapkan maka akan terjadi permasalahan perilaku
seperti tidak teliti, dan tidak tepatnya waktu pada suatu karyawan, sehingga tujuan
dari pengendalian hasil yang ketat tidak akan bisa berjalan dengan baik dan menjadi
longgar.
2. Walk and interviews itu tidak ada bedanya sama dengan interview pada umumnya,
tetapi interview-interview biasanya kalua tidak menerapkan system pengendalian
kultural.
3. Dalam kesesuaian ada beberapa tipe organisasi, dan untuk banyak area khususnya
dalam organisasi, jika tujuan yang sesungguhnya dipahami dengan baik, hal itu akan
menjadi asumsi yang beraladan. Contohnya karyawan pada bagian produksi harus
lebih efisien dan personel penjualan harus menjual lebih banyak, segala sesuatu harus
seimbang. Namun pada banyak organisasi lain, pemahaman yang baik mengenai
tujuan yang sesungguhnya dan bagaimana tujuan tersebut harus diprioritaskan
bukanlah asumsi yang beralasan. Lebih lanjut, pemilihan dimensi kinerja yang dapat
diukur yang meregifleksikan tujuan organisasi yang sesungguhnya seringkali
menantang.
4. Apa yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam mendiidik etika karyawan?
 Memiliki Visi, Misi dan Credo serta menjalankannya dengan maksimal.
 Mempertahankan standar yang tinggi terhadap profesionalisme dan tingkah
lakupribadi
 Mengejar pertumbuhan pribadi dalam manajemen sumber daya manusia.
 Mendukung tujuan sosial dan objektifitas dalam pengembangan manajemen
sumberdaya manusia.
 Memberikan contoh kepada karyawan untuk memperlakukan semua
karyawandengan adil
 Bekerja keras untuk membuat karyawan mnguntungkan dalam segi keuangan
danmemberikan dukungan dan semangat dalam efektifitas pekerja.
 Menanamkan kepada karyawan mengenai kepedulian masyarakat
 Mempertahankan loyalitas terhadap karyawan
 Menegakkan aturan dan hukum yang berhubungan dengan karyawan
 Menahan diri mengunakan kekuasaan dan jabatan demi mendapatkan
keuntunganbagi diri sendiri
 Mempertahankan kerahasiaan informasi
 Memperbaiki pengertian masyarakat terhadap peran manajemen sumber
dayamanusia

Anda mungkin juga menyukai