NAMA KELOMPOK 2 :
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
i| E v a l u a s i J a b a t a n
DAFTAR ISI
BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………………………..19
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………..19
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………20
i| E v a l u a s i J a b a t a n
BAB I
PENDAHULUAN
Di era globalisasi seperti sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang mengalami
perkembangan dan bahkan kalah bersaing karena begitu ketatnya persaingan yang terjadi. Setiap
organisasi atau perusahaan tentunya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut dapat
diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber daya yang ada.
Sumber daya manusia adalah aset penting yang dimiliki oleh suatu organisasi, sedangkan
manajemen yang efektif adalah kunci keberhasilan organisasi (Kaswan, 2012: 5). Manajemen
dapat mendayagunakan sumber daya manusia tersebut agar mau dan mampu bekerja secara
optimal untuk mencapai tujuan organisasi. Manusia akan mau dan mampu bekerja secara baik
apabila ia ditempatkan pada posisi atau jabatan sesuai minat dan kemampuan dengan didukung
oleh ilmu pengetahuannya. Suatu jabatan memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda sesuai
kemampuan dan ilmu pengetahuannya.
Evaluasi jabatan sangat penting bagi perusahaan untuk menetapkan upah yang tepat dan
adil sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diterima seseorang. Penempatan karyawan pada
posisi atau jabatan yang tepat dengan upah yang tepat juga akan menambah kondusifnya situasi
dan kondisi kerja.
1.2.2. Apa Faktor – faktor yang mendorong dan menghambat evaluasi jabatan ?
1|Evaluasi Jabatan
1.3. TUJUAN
1.3.2. Untuk mengetahui Faktor – faktor yang mendorong dan menghambat evaluasi
jabatan
2|Evaluasi Jabatan
BAB 2
PEMBAHASAN
Definisi yang paling sederhana dan bisa kita jumpai dalam pergaulan sehari-hari, evaluasi
jabatan ialah suatu usaha untuk menentukan dan membandingkan nilai suatu jabatan untuk
menentukan dan membandingkan nilai suatu jabatan tertentu dengan nilai jabatan-jabatan yang
lain ada dalam suatu organisasi. Sedangkan definisi lainnya adalah sebagai berikut:
1. Evaluasi jabatan ialah suatu proses analisis dan penilaian jabatan tertentu untuk menentukan
tingkat harga/ balas jasa yang wajar, dengan mana struktur upah yang adil akan disusun.
2. Evaluasi jabatan adalah suatu metode yang digunakan untuk menyusun tingkatan-tingkatan
(rank) jabatan secara keseluruhan guna dijadikan dasar penentuan upah.
3. Evaluasi jabatan adalah penilaian jabatan guna menetukan jabatan tertentu dalam suatu hierarki
jabatan.
4. Tujuan utama suatu sistem evaluasi jabatan adalah menentukan nilai relatif dari jabatan-jabatan
yang ada dalam suatu organisasi, dengan cara yang logis dan disepakati bersama. Beberapa
pengertian tersebut di atas terlihat bahwa yang dimaksud dengan evaluasi jabatan ini ialah penen-
tuan nilai relatif atau harga dari suatu jabatan guna menyusun ranking di dalam penentuan upah.
1. Pendidikan.
3|Evaluasi Jabatan
2. Pengalaman
3. Usaha mental,
4. usaha phisik
Semakin banyak energi phisik yang diperlukan semakin besar bobot pekerjaan
tersebut. Ada pekerjaan yang hanya mengangkat file ringan, beban satu atau dua kilo; ada
pekerjaan yang mengangkat beban yang lebih berat. Berat beban ini diperhitungkan dalam
metode evaluasi jabatan.
5. Relasi
tanggung jawab untuk melakukan rapat atau mempengaruhi orang lain di luar
pekerjaan misalnya dengan melalui telepon, surat menyurat, e-mail, dan sebagainya.
Kemudian, alasan untuk melakukan hubungan juga diperhitungkan dalam metode evaluasi
jabatan. Seorang sekretaris di bagian produksi misalnya akan mempunyai nilai kontak yang
lebih kecil dibandingkan dengan seorang Manager Marketing yang mempengaruhi orang
lain agar membeli produk perusahaan.
Tidak hanya itu relasi yang dimaksudkan adalah bagaimana hubungan kita dengan
orang lain sehingga dengan adanya sifat yang memiliki banyak relasi akan mempermudah
kita dalam melakukan sesuatu dan mengasah jiwa kepemimpinan.
6. 'tangibles',
4|Evaluasi Jabatan
7. metode,
tanggung jawab untuk menentukan cara yang baru atau yang diperlukan untuk
melakukan aktifitas. Misalnya, pekerjaan yang membuat perencanaan, memberi usulan,
atau menyetujui sebuah kebijakan atau prosedur akan memiliki bobot pekerjaan yang
berbeda juga.
8. supervisi,
1.Ketidaknyaman
Ketidaknyamanan, yaitu hal-hal yang membuat kondisi kerja tidak terkontrol sehingga
membuat pekerjaan tidak menyenangkan.
Misalnya, kebisingan, getaran, suara yang bisa mengganggu kenyamanan, pekerjaan yang
memerlukan perjalanan yang cukup banyak atau pekerjaan yang membutuhkan jam kerja yang
tidak teratur. Berapa sering hal itu terjadi- ini diperhitungkan dalam menghitung bobot pekerjaan.
2 .Bahaya
Bahaya , yaitu faktor-faktor yang membuat pekerjaan itu mengakibatkan potensi bahaya
dan sejauh mana akibatnya bila hal itu terjadi.
Misalnya, orang yang bekerja sebagai reseptionist tidaklah berbahaya dibandingkan dengan orang
yang bekerja sebagai operator di pabrik kimia karena bahaya yang diakibatkan oleh pekerjaan di
pabrik kimia akan jauh lebih besar dari pada sebagai sekretaris.
3. Perubahan Standar
Standar yang tidak konsisten dan berubah-ubah akan mempengaruhi pengukuran prestasi
karyawan. Sebagai contoh, manajer mungkin cenderung memberikan penilaian yang baik
terhadap karyawan yang kelihatannya penurut dibandingkan karyawan yang suka membantah,
meskipun karyawan tersebut mempunyai prestasi yang bagus
4.Hallo-Effect
Hallo effect terjadi apabila penilaian manajer terhadap prestasi karyawan secara
keseluruhan hanya bergantung pada satu atau beberapa aspek saja. Efek tersebut merupakan efek
5|Evaluasi Jabatan
berantai. Biasanya hal ini terjadi karena pemimpin melibatkan emosi dalam melakukan
penilaian, menilai terlalu lunak atau keras, melibatkan prasangka pribadi, serta menilai
berdasarkan data atau fakta dari waktu yang paling akhir saja
1. Perusahaan harus mengadakan suatu analisis jabatan yang baik untuk menentukan deskripsi jabatan dan
spesifikasi jabatannya. Yang dimaksud dengan analisis jabatan ini di sini ialah suatu proses mempelajari
dan mengumpulkan data tentang suatu operasi dan tanggung jawab suatu jabatan tertentu.
Dalam analisis jabatan ini perlu diketahui tentang berbagai hal yaitu:
Cara pengumpulan data untuk analisa jabatan ini dapat dilaksanakan dengan:
6|Evaluasi Jabatan
c. pengamatan (observasi);
d. wawancara (interview);
b. bagaimana ia mengerjakan;
Hasil dari analisa jabatan ini, biasa disebut deskripsi jabatan, yaitu catatan yang sistematis tentang
tugas dan tanggung jawab suatu jabatan tertentu yang didasarkan pada kenyataan-kenyataannya.
a. identifikasi jabatan;
b. ringkasan jabatan;
g. kondisi kerja
Dari deskripsi jabatan yang ada, bisa disusun suatu spesifikasi jabatan, yaitu suatu catatan tentang
kule yang diperlukan oleh seorang personal untuk memangku suatu jabatan tertentu.
a. Klasifikasi jabatan:
- nama jabatan;
7|Evaluasi Jabatan
- kode jabatan; dan
- bagian departemennya.
b. Ringkasan jabatan.
c. Syarat-syarat kerja, antara lain berupa:
i. pendidikan yang diperlukan untuk memangku jabatan tertentu;
ii. jenis pengalaman yang diperlukan;
iii. tingkat inisiatif yang diperlukan;
iv. usaha fisik yang diperlukan;
v. usaha mental yang diperlukan;
vi. tanggung jawab terhadap berbagai hal yang berhubungan dengan jabatan tersebut;
vii. kondisi kerjanya
viii. risiko kerjanya;
ix. umur yang cocok untuk memangku jabatan tersebut
x. jenis kelamin yang cocok;
xi. tinggi dan berat badan yang diperlukan; dan
xii. lain-lain syarat yang dipandang perlu dan relevan dengan jabatan.
2. Setelah diketahui spesifikasi jabatan ini maka perlu diadakan penggolongan jabatan, misalnya jabatan-
jabatan yang ada di kantor dan jabatan-jabatan yang ada di pabrik. Kedua jabatan ini perlu dibedakan, sebab
keduanya memiliki unsur-unsur dan syarat-syarat jabatan yang berbeda.
3. Sebelum dimulainya suatu penilaian jabatan perlu terlebih dahulu diadakan penyebaran ide sehingga
semua karyawan betul-betul memahami dan memaklumi akan evaluasi jabatan tersebut.
Dengan demikian diharapkan para karyawan dapat memberikan bantuan dalam pelaksanaan
penilaian dan mau menerima dan mentaati hasil penilaian tersebut.
Pada dasarnya ada 4 macam metode evaluasi jabatan. Tetapi di dalam praktik banyak
istilah dipergunakan untuk keempat metode tersebut. Keempat tipe utama tersebut ialah sebagai
beriut :
8|Evaluasi Jabatan
dipisah-pisahkan mana yang berada ditingkat atas dan mana yang berada ditingkat bawah
atau mana yang paling sukar dan mana yang paling mudah. Jabatan-jabatan tersebut
kemudian diperbandingkan satu dengan yang lain dan dinilai oleh suatu tim guna
menentukan hasil perbandingan tersebut. Dari hasil perbandingan tersebut kemudian
disusunlah suatu urut-urutan jabatan guna menentukan besarnya upah untuk msing-masing
jabatan tersebut.
Metode ini juga merupakan metode evaluasi jabatan yang dilakukan dengan
membandingkan tingkat kepentingan antara jabatan yang satu dengan jabatan yang lain.
Indikatior penilaian yang digunakan adalah :
1. Bila jabatan yang dinilai ternyata lebih penting (more important) dibandingkan dengan
jabatan lain maka memperoleh nilai 2
2. Bila jabatan yang dinilai sama penting (same important) dengan jabatan lain maka
memperoleh nilai 1
3. Bila jabatan yang dinilai ternyata kurang penting (less important) dibandingkan dengan
jabatan lain memperoleh nilai 0
Tahap-tahap terdiri dari :
1. Tahap awal dari metode ini adalah melakukan pemeringkatan jabatan atau pekerjaan
untuk setiap divisi atau departemen. Pemeringkatan dapat dilakukan berdasarkan
uraian dan spesifikasi serta persyaratan jabatan. Dalam hal ini harus ditetapkan apa
jabatan atau pekerjaan yang paling sukar sampai yang paling mudah. Misalnya untuk
divisi atau departemen penjualan, peringkat jabatannya adalah manajer penjualan,
kepala cabang, supervisor penjualan, kepala bagian administrasi penjualan, salesman,
staf administrsai penjualan. Divisi atau departemen lainnya juga harus menyusun
pemeringkatan serupa untuk jabatan-jabatan atau pekerjaan di divisinya masing-
masing.
2. Setelah semua divisi menyerahkan pemeringkatan jabatannya, maka ditunjuk suatu
komite untuk menentukan ranking atau peringkat jabatan untuk seluruh perusahaan.
Biasanya komite ini terdiri dari perwakilan setiap divisi. Komite mempelajari serta
membandingkan setiap jabatan dan kemudian menetapkan peringkatnya. Dalam hal ini
bisa saja terjadi bahwa satu atau lebih jabatan berada dalam peringkat yang sama,
9|Evaluasi Jabatan
misalnya supervisor administrasi penjualan, kepala bagian umum dan supervisor
produksi memiliki peringkat jabatan yang sama.
3. Hasil komite kemudian dijadikan dasar untuk menetapkan golongan penggajian.
Metode ini merupakan perbaikan dari metode ranking, yaitu dengan menyusun suatu kelompok
jabatan yang akan digunakan sebagai standar pengukur untuk jabatan-jabatan yang akan dinilai.
- Keburukan metode ini karena sifatnya yang sederhana, metode ini tidak efektif untuk
diterapkan pada perusahaan yang besar dan memiliki pekerjaan yang kompleks.
Proses evaluasinya berjalan sebagai berikut :
i. Pertama-tama disusun suatu kelas kelas jabatan dengan deskripsi jabatan atau
spesifikasi jabatan yang bersifat utama.
10 | E v a l u a s i J a b a t a n
Contoh kelas jabatan berikut deskripsi jabatannya berikut.
Spesifikasi Jabatan
Jenis Jabatan
Kecerdasan Pengalaman Pendidikan Tanggung Jawab
Pimpinan Atas Cerdas Berpengalaman Tinggi Besar/Langsung
Pimpinan
Menengah Agak Cerdas Sedikit Berpengalaman Menengah Sedang/Tidak Langsung
Pimpinan Bawah Kurang Cerdas Kurang Berpengalaman Bawah/Standar Ringan/Lapor
ii. Setelah disusun kelas-kelas jabatan beserta deskripsi atau spesifikasi jabatannya
dapat dimulai. Jabatan-jabatan yang akan dinilai, diperbandingkan dengan deskripsi
jabatannya dengan deskripsi-deskripsi jabatan dalam kelas jabatan, kemudian
dicocokan masuk kelas jabatan yang mana.
Contoh :
Spesifikasi :
Kecerdasan : kurang
Pengalaman : 1 tahun
Pendidikan : SD/SLP
Dengan demikian dapatlah diketahui suatu jabatan itu masuk kelas jabatan yang mana dan dapat
ditentukan tingkat upahnya.
11 | E v a l u a s i J a b a t a n
3. The Factor Comparison Method
a. Penjelasan Metode ini lebih kompleks daripada dua metode yang telah dijelaskan dimuka
Tetapi di dalam praktik kurang disukai karena tidak diteliti pada sistem pointnya. Proses
penerapan sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Memilih dan memberikan penjelasan terhadap faktor-faktor jabatan yang akan dinilai.
Misalnya: jabatan dibagi ke dalam faktor jabatan seperti di bawah ini.
2. Sesudah faktor atau sub faktor ditentukan, lalu diadakan pemilihan jabatan-jabatan kunci.
Jabatan yang akan dijadikan kunci hendaknya memenuhi syarat-syarat berikut.
12 | E v a l u a s i J a b a t a n
4. Setelah ranking jabatan kunci atas faktor-faktornya tersusun, seterusnya dapat disusun alei
dari nilai uang untuk menentukan besarnya upah. Nilai uang untuk setiap faktor jabatan dis
dan disepakati bersama oleh komite.
Dengan menggunakan tabel penilaian ranking di atas dapatlah disusun struktur upah untuk
jabatan-jabatan kuncinya.
Jika tabel ranking dan nilai rupiah untuk jabatan-jabatan kunci sudah tersusun maka
diadakan penilaian terhadap jabatan-jabatan lain dengan cara membandingkan faktor-
faktor jabatannya dengan faktor-faktor jabatan kunci.
13 | E v a l u a s i J a b a t a n
Dengan demikian, ranking dan nilai rupiah untuk faktor-faktor jabatan tukang bungkus
akan nampak sebagai berikut:
a. Penjelasan
Metode ini paling banyak dipakai dalam praktik . Hal ini disebabkan sifat - sifat dari
metode ini sendiri yang dianggap lebih teliti di dalam menentukan nilai suatu jabatan .
Secara singkat evaluasi jabatan dengan metode ini prosesnya adalah sebagai berikut :
1) Memilih dan menentukan faktor - faktor jabatan yang akan dinilai
2) Menentukan degree ( tingkat - tingkat ) dari bobot tiap faktor jabatan dan
definisinya
3) Menentukan nilai point untuk setiap tingkat dari setiap faktor sehingga dapat
dihitung berapa jumlah point untuk suatu jabatan tertentu
b. Penerapan
1) Menentukan faktor-faktor jabatan yang akan dinilai
14 | E v a l u a s i J a b a t a n
Faktor jabatan ialah suatu kebutuhan khusus pemegang jabatan yang diperlukan
untuk dapat memberikan sumbangan-sumbangannya pada penyelesaian pekerjaan.
Dengan perkataan lain faktor jabatan adalah nilai-nilai untuk mana pengusaha
membayarkan uangnya kepada buruh. Pada umumnya faktor-faktor jabatan ini
dibedakan menjadi (empat) faktor dan dibagi ke dalam 11 (sebelas) subfaktor.
15 | E v a l u a s i J a b a t a n
Contoh degree dan definisi faktor-faktor jabatan:
16 | E v a l u a s i J a b a t a n
Kalau total point sudah diperoleh maka tingkatan menerjemahkan point-point
tersebut ke dalam term moneter dengan menentukan berapa rupiah harga untuk
tiap-tiap point. Nilai rupiah untuk setiap point ini dapat diperoleh dengan
mengadakan survei upah maupun ditentukan berdasarkan anggaran yang tersedia.
Struktur upahnya akan dapat segera dibentuk apabila total point untuk setiap
jabatan telah diterjemahkan ke dalam uang (Rp).
Jadi total point untuk jabatan mandor produksi ini adalah = 125
Apabila harga 1 point = Rp.100,00 maka upah mandor tersebut = 125 x Rp.100,00
= Rp.12.500,00
17 | E v a l u a s i J a b a t a n
tidak mampu menghadapi perubahan- perubahan ekonomi yang dapat mempengaruhi
struktur pengupahannya.
18 | E v a l u a s i J a b a t a n
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Definisi yang paling sederhana dari evaluasi jabutan adalah suatu usaha untuk
menentukan dan membandingkan nilai suatu jabatan untuk menentukan dan membanding
kan nilai suatu jabatan tertentu degan nilai jabatan-jabatan yang lain ada dalam suatu
organisasi. Faktor – faktor pendorong penerapan evaluasi jabatan adalah dapat menjamin
ketenangan kerjanya sehingga membantu meningkatkan semangat (moral) kerja buruh,
karena adanya konsistensi internal dan eksternal. Bagi majikan dapat menghilangkan atau
mengurangi keluh kesah karyawan. Bagi pemerintah, evaluasi jabatan dapat mempercepat
jalannya pembangunan. Faktor penghambatnya di Indonesia sistem evaluasi jabatan ini
masih belum selancar negara-negara lain. Perlu adanya jalinan kontak yang baik antara
pihak perusahaan dan pihak konsultan di luar perusahaan dan juga dengan karyawan
perusahaan tersebut karena jika tidak akan menimbulkan ketidakterangan pihak buruh di
perusahaan tersebut. Syarat – syarat evaluasi jabatan adalah yang pertama harus
mengadakan suatu analisis jabatan yang baik untuk menentukan deskripsi jabatan dan
spesifikasi jabatannya. Kedua setelah diketahui spesifikasi jabatan ini maka perlu diadakan
penggolongan jabatan dan yang terakhir sebelum dimulainya suatu penilaian jabatan perlu
terlebih dahulu diadakan penyebaran ide sehingga semua karyawan betul-betul memahami
dan memaklumi akan evaluasi jabatan tersebut. Metode – metode evaluasi jabatan ada 4
yakni : The Ranking Method / The Simple Ranking Method. The Grade or Classification
Method / Job Grading, The Factor Comparison Method , dan yang terakhir The Point
Rating Method / The Point System.
19 | E v a l u a s i J a b a t a n
DAFTAR PUSTAKA
Ardana, I.K., Mujiati, N.W. dan Utama, I.W.M.(2012) Manajemen Sumber Daya Manusia
. Penerbit: Graha Ilmu (AMMU), Indonesia
20 | E v a l u a s i J a b a t a n