Disusun Oleh
Kelompok 4
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat, rahmat, serta anugerah-Nya, penulis berhasil
menyelesaikan laporan yang berjudul “Analisis Kasus PT. Garuda”
Maksud dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan informasi
dan membuka wawasan pembaca mengenai analisis dan intervensi yang dapat
dilakukan pada kasus PT. Garuda. Semoga kehadiran laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Akhir kata, penulis mengucapkan mohon maaf apabila ada kesalahan
dalam laporan ini. Tiada gading yang tak retak, begitu juga dengan makalah
ini, masih sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan rendah hati
penulis menerima kritik dan saran dari pembaca.
Hormat kami
Penulis
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................4
A. Latar Belakang Kasus ........................................................................4
1. Intro Berita tentang Permasalahan di Garuda Indonesia..............4
2. Profil Perusahaan.........................................................................5
3. Asal Nama Garuda Indonesia......................................................7
4. Logo Garuda Indonesia................................................................8
5. Visi dan Misi Garuda Indonesia..................................................9
6. Sasaran Perusahaan Garuda Indonesia......................................10
7. Stuktur Organisasi PT Garuda Indonesia........................................................10
8. Aspek Kegiatan PT Garuda Indonesia............................................................12
B. Analisis Kasus PT Garuda Indonesia.....................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
2. Profil Perusahaan
Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan Indonesia yang
berkonsep sebagai full service airline (maskapai dengan pelayanan
penuh). Saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan 82 armada untuk
melayani 33 rute domestik dan 18 rute internasional termasuk Asia
(Regional Asia Tenggara, Timur Tengah, China, Jepang dan Korea
Selatan), Australia serta Eropa (Belanda). Sebagai bentuk
kepeduliannya akan keselamatan, Garuda Indonesia telah mendapatkan
sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA). Hal ini
membuktikan bahwa maskapai ini telah memenuhi standar
internasional di bidang keselamatan dan keamanan.
Untuk meningkatkan pelayanan, Garuda Indonesia telah
meluncurkan layanan baru yang disebut “Garuda Indonesia
Experience”. Layanan baru ini menawarkan konsep yang
mencerminkan keramahan asli Indonesia dalam segala aspek. Untuk
mendukung layanan ini, semua armada baru dilengkapi dengan interior
paling mutakhir, yang dilengkapi LCD TV layar sentuh individual di
seluruh kelas eksekutif dan ekonomi. Selain itu, penumpang juga
dimanjakan dengan Audio and Video on Demand (AVOD), yaitu
sistem hiburan yang menawarkan berbagai pilihan film atau lagu,
sesuai pilihan masing-masing penumpang.
Berbagai penghargaan pun telah diterima oleh Garuda Indonesia
sebagai bukti dari keunggulannya. Pada tahun 2010, Skytrax
menobatkan Garuda Indonesia sebagai “Four Star Airline” dan
sebagai “The World’s Most Best Improved Airline”. Selanjutnya pada
Juli 2012, Garuda Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai
“World’s Best Regional Airline” dan “Maskapai Regional Terbaik di
6
Misi Perusahaan
Sebagai perusahan penerbangan pembawa bendera Bangsa
Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia
guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan
memberikan pelayanan yang profesional. Melaksanakan
usaha jasa angkutan udara yang memberikan kepuasan
kepada pengguna jasa yang terpadu dengan industri lainnya
melalui pengelolaan secara profesional dan didukung oleh
sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi tinggi.
Menghasilkan keuntungan dengan jaringan domestik yang
kuat untuk terus meningkatkan mangsa pasar domestik dan
internasional bagi usahawan, perorangan, wisatawan, dan
kargo termasuk penerbangan borongan. Memiliki bisnis unit
yang mendukung produk inti untuk meningkatkan
keuntungan serta menghasilkan pendapatan tambahan dari
usaha unit pendukung tersebut.
BAB II
DIAGNOSA ORGANISASI
Structure (Struktur)
Struktur berkaitan dengan bagaimana organisasi
memberikan tugas kepada karyawan dan bagaimana tugas
dilaksanakan. Misalnya, apakah struktur formal mendukung atau
menghambat pelaksanaan pekerjaan? selain itu struktur juga
terdiri dari hak serta kewajiban yang sesuai kesepakatan
bersama.
Reward (imbalan)
Imbalan merupakan segala sesuatu baik finansial maupun
bukan finansial yang diberikan organisasi kepada karyawan.
Dalam hal ini perlu diketahui apakah imbalan efektif untuk
menimbulkan motivasi karyawan? Jenis imbalan apa yang
dipandang menarik bagi karyawan? Apakah imbalan menjamin
keadilan bagi karyawan? Apakah sistem imbalan dapat
mendorong karyawan bekerja sama (teamwork), belajar,
berkembang, dan inovatif?.
20
Relationship (hubungan)
Hubungan manusia dalam organisasi merupakan salah satu
faktor yang amat penting. Hal ini disebabkan pencapaian tujuan
organisasi perusahaan dilaksanakan oleh orang-orang (manusia).
Bagaimana hubungan antara atasan dengan bawahan? seberapa
baik tingkat kerjasama antara karyawan? bagaimana
kepercayaan bawahan terhadap atasan dan sebaliknya?
bagaimana konflik yang terjadi dalam organisasi? apakah
konfllik yang terjadi tersebut masih wajar, dapat ditolerir atau
tidak?.
Leadership (kepemimpinan)
Kepemimpinan sangat menentukan kemajuan dan
kemunduran organisasi. Tidak ada organisasi yang dapat maju
tanpa kepemimpinan yang baik. bagaimana gaya kepemimpinan
yang digunakan oleh manajer dalam berbagai bagian dalam
organisasi? apakah gaya kepemimpinan efektif? bagaimana
pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan?
apakah gaya kepemimpinan cocok dengan situasi yang
mengalami perubahan?.
21
Integration Strategies
Forward Integration
Garuda Indonesia tidak melakukan Forward
Integration, melainkan hanya melakukan backward
integration dengan mendirikan anak perusahaan yang
bergerak pada bidang perbaikan dan perawatan pesawat
terbang dan horizintal integration dengan mendirikan
perusahaan maskapai lain namun dengan menyasar pasar
yang berbeda.
Backward Integration
Garuda Indonesia mendirikan PT Garuda Maintenance
Facility Aero Asia. PT Garuda Indonesia Maintenance
Facility Aero Asia bergerak dalam bidang usaha jasa
perbaikan dan perawatan pesawat terbang termasuk mesin
dan komponennya. Garuda Indonesia bermaksud
memperoleh keuntungan yang lebih dengan memiliki
penyelenggara jasa perbaikan dan perawatan pesawat
terbang termasuk mesin dan komponennya sendiri.
Horizintal integration
Garuda Indonesia melakukan Horizontal Integration
dengan mendirikan PT Citilink Indonesia pada tanggal 6
Januari 2009. Tujuan Garuda Indonesia adalah dengan
mendirikan Citilink diharapkan dapat menjangkau
konsumen yang mencari penerbangan berbiaya murah
(Low Cost) dimana Garuda Indonesia sendiri menyediakan
penerbangan premium yang mengutamakan kenyamanan
dengan biaya sebanding dengan kenyamanan premium
yang diberikan.
25
Loyalitas 1. Disiplin.
2. Bekerja keras, cerdas, dan
tuntas.
f. Leadership (Kepemimpinan)
Kepemimpinan sangat menentukan kemajuan dan kemunduran
organisasi. Tidak ada organisasi yang dapat maju tanpa kepemimpinan
yang baik. Berdasarkan hasil analisis dari kasus PT Garuda Indonesia
tersebut, dapat dikatakan bahwa kepemimpinan yang ada di PT Garuda
Indonesia kurang berjalan dengan baik, karena dapat dibuktikan bahwa
pemimpin dari PT Garuda Indonesia melakukan suatu pelanggaran
berupa penyelundupan Motor Harley dan sepeda serta tidak melakukan
tugasnya sebagai seorang pimpinan yang harus mampu mengendalikan
dan memimpin organisasi atau perusahaan dalam rangka untuk mencapai
tujuan. Hal tersebut akan mempengaruhi kinerja dari bawahannya,
karena kurangnya kepimpinan dalam suatu organisasi.
27
2. Observasi
Menurut Hasanah (2016) Observasi merupakan salah satu kegiatan
ilmiah empiris yang mendasarkan fakta-fakta lapangan maupun teks,
melalui pengalaman panca indra tanpa menggunakan manipulasi apapun.
Observasi dapat juga diartikan sebagai metode yang digunakan dengan
cara memperhatikan secara akurat dan mencatat fenomena yang muncul
dan mempertimbangkan hubungan antara aspek yang terjadi
(Poewandari, 2005). Menurut Sugiyono (2015), memaparkan bahwa
observasi merupakan kegiatan pemuatan penelitian terhadap suatu objek.
Sedangkan menurut Kamus Ilmiah Populer (dalam Suardeyasasri, 2010)
kata observasi berarti suatu pengamatan yang teliti dan sistematis,
dilakukan secara berulang-ulang. Metode observasi seperti yang
dikatakan Hadi dan Nurkancana (dalam Suardeyasasri, 2010) adalah
suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis baik secara
langsung maupun secara tidak langsung pada tempat yang diamati.
Dalam kegiatan penelitian ini, peneliti memilih untuk menggunakan
metode observasi non-partisipan. Adapun teknik observasi non-partisipan
adalah metode dimana peneliti hanya melakukan satu fungsi, yaitu
mengadakan pengamatan. Teknik observasi non-partisipan digunakan
karena dalam proses penelitian ini peneliti tidak ikut serta dalam
kegiatan, akan tetapi hanya berperan mengamati kegiatan. Pemilihan
teknik jenis ini dilakukan agar peneliti dapat lebih fokus dalam
melakukan pengamatan terhadap objek yang sedang diamati sehingga
data observasi yang dihasilkan benar-benar valid dan sesuai dengan
kondisi yang sedang diamati.
Terdapat beberapa tujuan utama dari observasi yaitu untuk
mendeskripsikan keadaan yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang
29
BAB III
RANCANGAN INTERVENSI
c. Memberikan pelatihan
Tahap ini akan memberikan implementasi terkait program
pengembangan yang sudah dirancang sebelumnya. Peserta pelatihan
ini nantinya akan mengikuti proses pelatihan dan menyelesaikan
pelatihan ini sehingga dapat menerapkan ketika kembali ke tempat
kerjanya.
d. Evaluasi pelatihan
33
C. Intervensi Organisasi
1. Pengertian Management and Leadership Development
Management and Leadership Development merupakan salah satu dari
intervensi yang ada dalam developing talent. Intervensi ini dapat
didefinisikan sebagai intervensi sumber daya manusia yang memiliki
tujuan untuk menyalurkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
kepada beberapa individu yang ada dalam perusahaan. Intervensi ini
dapat meliputi program pelatihan in-house, peluang pendidikan eksternal,
proyek pembelajaran aksi, dan beberapa kegiatan lainnya.
Pengembangan manajemen dan kepemimpinan ini merupakan salah
satu intervensi yang ada dalam bidang Psikologi Industri dan Organisasi
yang sering digunakan untuk mengembangkan bakat serta meningkatkan
retensi dari karyawan. Program ini memberikan beberapa peningkatan
34
D. Intervensi
Intervensi yang akan dilakukan pada perusahaan PT. Garuda Indonesia
ditujukan kepada pimpinan yang menjabat. Calon pemimpin dan pemimpin
di PT. Garuda Indonesia ini nanti dapat menjadi pemimpin yang tidak
35
3. Memberikan Pelatihan
Tahap selanjutnya setelah menentukan pengembangan tujuan dan
desain pelatihan untuk intervensi, maka pemimpin maupun calon
pemimpin dari PT. Garuda Indonesia ini dapat mengikuti pelatihan
program pengembangan ini dengan sebaik mungkin. Mengapa sebaik
mungkin? Hal ini dilakukan agar nantinya pemimpin dari PT. Garuda
Indonesia dapat mengimplementasikan apa yang didapat ketika
mengikuti intervensi ini, ke dalam situasi kerja normal yang dia duduki
saat ini.
4. Evaluasi pelatihan
37
DAFTAR PUSTAKA
KONTRIBUSI ANGGOTA