Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

EVALUASI KINERJA
MEMFORMAT DAN LANGKAH-LANGKAH EVALUASI KERJA
Dosen Pengampu
Dr. Ida Riyanti, M.Pd

Disusun oleh
Sofiana Nur Afifah (203180090)
Wulandari Fitrianingtyas (203180067)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SYAFUDDIN JAMBI
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MEMFORMAT DAN
LANGKAH-LANGKAH EVALUASI KERJA” ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam
tak lupa kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menerangi semua umat di
muka bumi ini dengan cahaya kebenaran. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian penyusunan laporan ini. Khususnya kepada
dosen pengampu yaitu Dr. Ida Riyanti, M.Pd. yang telah membimbing dan membagi
pengalamannya kepada kami. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat
berbagai kekurangan dan kesalahan, baik dari segi isi maupun dari segi bahasa. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif untuk penyempurnaan
makalah ini. Kami berharap agar laporan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.

Jambi, 09 Juni 2021

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................4
C. Tujuan.................................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................................9
Kesimpulan..............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memastikan keseluruhan bagian yang ingin
dinilai tercakup dalam penilaian yang akan dilakukan serta data dan informasi dapat
terkumpul dari bagian tersebut. Hal ini juga untuk memastikan bahwa dalam penilihan
pimpinan dan anggota tim self asessment mencerminkan representasi dari bagian
tersebut.Prosesnya dilakukan dengan menentukan bagian mana yang akan dinilai dan
mana yang tidak akan dinilai. Untuk penilaian dalam lingkup Dinas atau Lembaga Teknis
(Badan, Kantor, UP) organisasi pemerintah daerah, maka Gambar struktur organisasi
perangkat daerah akan sangat membantu dalam proses ini. Namun apabila hanya dalam
lingkup bagian, seksi atau bidang dalam Dinas/Lembaga Teknis maka gambar struktur
Dinas/Lembaga Teknis dimaksud sudah cukup membantu.
Format yang kedua didisain agar setiap pernyataan-pernyataan mendapat
tanggapan dari setiap organisasi pemerintah. Dalam memberikan tanggapan secara
tertulis ini hal-hal yang perlu diperhatikan adalah pertanyaan-pertanyaan dibuat
mengarah pada indikator/karateristik organisasi berkinerja tinggi seperti : visi dan misi,
focus on result and creating value, costumerdriven-excelence, fleksible, pemberdayaan
pegawai serta selalu berkompetisi meningkatkan kinerja/pemupukan semangat berusaha.

B. Rumusan Masalah
1. Apa format evaluasi kerja ?

4
2. Bagaimana langkah-langkah evaluasi kerja ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui format evaluasi kerja
2. Untuk mengetahui langkah-langkah evaluasi kerja

BAB II

PEMBAHASAN

A. Identifikasi Bagian dari Organisasi yang akan Dinilai


Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memastikan keseluruhan bagian yang ingin dinilai
tercakup dalam penilaian yang akan dilakukan serta data dan informasi dapat terkumpul dari
bagian tersebut. Hal ini juga untuk memastikan bahwa dalam penilihan pimpinan dan anggota
tim self asessment mencerminkan representasi dari bagian tersebut.Prosesnya dilakukan dengan
menentukan bagian mana yang akan dinilai dan mana yang tidak akan dinilai. Untuk penilaian
dalam lingkup Dinas atau Lembaga Teknis (Badan, Kantor, UP) organisasi pemerintah daerah,
maka Gambar struktur organisasi perangkat daerah akan sangat membantu dalam proses ini.
Namun apabila hanya dalam lingkup bagian, seksi atau bidang dalam Dinas/Lembaga Teknis
maka gambar struktur Dinas/Lembaga Teknis dimaksud sudah cukup membantu.
Di dalam sebuah perusahaan, kinerja karyawan menjadi elemen penting karena akan menentukan
produktivitas dan kualitas. Namun tiap orang memiliki asumsinya sendiri dalam menilai kinerja
seseorang. Perbedaan inilah yang harusnya dibuat standar terukur berdasarkan kriteria-kriteria
yang disepakati bersama atau biasa disebut sebagai penilaian kinerja.
Sebagaimana menurut Mathis dan Jackson, memiliki pengertian bahwa penilaian kinerja sebagai
proses evaluasi terhadap karyawan dalam melakukan pekerjaan yang dikomparasikan mesti
dengan standar yang dilanjutkan dengan memberikan informasi tersebut kepada karyawan.
Penilaian kinerja ini sering juga dengan memberi peringkat pada karyawan melalui peninjauan,
evaluasi, dan penilaian hasil kerja.

5
Dalam melakukan penilaian kinerja, tentu tidak dilakukan secara asal-asalan. Semua hal harus
dipikirkan agar penilaian kinerja yang dilakukan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan
optimal. Berikut 5 tahapan yang bisa dilakukan dalam melakukan penilaian kinerja.

1.     Tahap Perencanaan

Sebagaimana umumnya suatu kegiatan, penilaian kinerja juga harus diawali dengan suatu
perencanaan. Perencanaan, biasanya disusun pada awal tahun untuk rencana satu tahun
kedepannya. Tahap ini diambil dalam upaya penyusunan sasaran kinerja yang diharapkan kepada
karyawan dan kompetensi apa yang diharapkan oleh perusahaan untuk setiap karyawan. Selain
itu harus dipertimbangkan hal-hal apa saja yang harus menjadi standar dalam penilaian kinerja
agar penilaian menjadi ideal. Untuk mencapai penilaian yang ideal tersebut maka penilaian
haruslah objektif. Penilaian yang objektif ini adalah berdasarkan standar-standar acuan yang
sudah disetujui dan nilainya sesuai dengan tingkat pencapaian.
Pada tahap ini juga sudah harus ditentukan sistem atau metode penilaian kerja apa yang akan
dipakai. Secara umum, ada empat metode yang digunakan dalam penilaian kinerja karyawan
yaitu Behavior Appraisal System (tingkah laku), Personal/Performer Appraisal System (ciri dan
sifat individu), Result Oriented Appraisal System (hasil kerja), dan Contingency Appraisal
System (kombinasi ketiganya).

2.     Penyusunan Data dan Bahan

Setelah perencanaan sudah matang, langkah berikutnya adalah melakukan penyusunan data dan
bahan. Data-data yang terkait seperti laporan kerja, catatan perusahaan, hingga data-data
penunjang lain harus disiapkan. Selanjutnya, data-data itu dijadikan rujukan dari pihak penilai
baik itu manajer, pimpinan, kepala divisi, dan lainnya untuk berdiskusi dalam melakukan
penyusunan bahan yang diperlukan dalam penilaian kinerja.
Bahan penilaian yang dibuat sudah memasukkan standar kinerja yang terstruktur, terukur,
realistis, tidak rumit, dan memiliki kekuatan nilai. Standar kinerja juga dispesifikkan berdasarkan
posisi dan jabatan karyawan agar lebih mudah dalam menjabarkan penilaiannya berdasarkan
tanggung jawab yang dimiliki.

3.     Pelaksanaan atau Performing

Pelaksanaan menjadi tahap pamungkas dengan malakukan pemantauan (Ongoing Tracking) dan
umpan balik (Feedback) yang dilaksanakan sepanjang tahun berjalan. Biasanya, dalam
pelaksanaannya akan ada proses review baik tiap bulan atau pada tengah tahun. Proses umpan
balik dilakukan bisa berupa pemberian coaching dari atasan kepada karyawannya.
Oleh karena itu, pada tahap ini perlu komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan agar tidak
terjadi kesalah pahaman. Pemberian arahan atau teguran sangat penting pada langkah
pelaksanaan ini agar tujuan yang telah dibuat dalam perencanaan bisa tercapai. Namun, jika
memang diperlukan bisa juga dilakukan review kembali akan sasaran kinerja yang dibuat saat
tahap perencanaan.

6
4.     Penilaian dan Review

Hasil yang didapat dari pelaksanaan tentunya harus dilakukan penilaian di tiap akhir tahun
pelaksanaan. Tahap ini membutuhkan komunikasi yang intens mengenai review dari seluruh
proses pelaksanaan penilaian kinerja sepanjang tahun. Para penilai atau pimpinan harus kembali
berdiskusi dengan melihat berbagai sudut pandang dan kondisi.
Tahap penilaian dilakukan dengan mengkomparasikan antara hasil kerja karyawan dengan
standar yang telah ditetapkan. Perbandingan inilah yang akan digunakan dalam
pengidentifikasian kinerja karyawan apakah sudah sesuai dengan target yang diinginkan.
Mengulas kembali hasil penilaian juga harus dilakukan dengan melibatkan respon dari karyawan.
Hal ini karena mungkin saja mereka memiliki pandangan yang tidak sama yang bisa menjadi
bahan rujukan.

5.     Pembuatan Laporan Hasil

Setelah semua langkah dilakukan termasuk mereview hasil penilaian, langkah terakhir adalah
dengan membuat laporan. Laporan hasil dari proses penilaian kinerja ini selayaknya diberikan
kepada setiap karyawan sebagai bahan rujukan mereka. Sampaikan juga rencana pengembangan
yang direncanakan perusahaan untuk selanjutnya agar karyawan juga bisa melakukan persiapan
atau bahkan memberikan saran dan masukannya.
Mengetahui proses penilaian kinerja karyawan secara bertahap merupakan hal yang penting
untuk dilakukan. Terlebih lagi jika didukung oleh sistem yang baik. LinovHR adalah salah satu
Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan yang dapat membantu manajemen dalam melakukan
proses penilaian kinerja karyawan secara otomatis dan tepat.

B. Memilih ketua-ketua tim


Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menentukan orang-orang yang akan terlibat dalam
penyusunan profil organisasi. Prosesnya dilakukan dengan memilih orangorang yang mempunyai
kemampuan memimpin dan fasilitasi serta mempunyai pengetahuan yang luas mengenai
organisasi. Hal ini dilakukan apabila penilaian kinerja dilakukan melalui self assessment, namun
bila dilakukan melalui pihak lain (pihak ketiga) maka pemilihan tim pelaksana sepenuhnya
menjadi tanggung jawab pihak ketiga.
Sebagai contoh, pemilihan ketua tim dapat ditunjuk 7 (tujuh) orang sebagai pimpinan
kelompok, satu untuk setiap indikator dan selanjutnya orang-orang ini disebut sebagai para ketua
tim. Indikator-indikator tersebut adalah :

7
1. Struktur organisasi,
2. Visi dan misi,
3. Menetapkan hasil yang akan dicapai dan berfokus pada pencapaian keberhasilan tersebut
(focus on the results and creating value),
4. Hasil-hasil yang berorientasi pada pengguna jasa / masyarakat (customerdriven-
excellence),
5. Fleksibel,
6. Pemberdayaan pegawai serta
7. Selalu berkompetisi meningkatkan kinerja/pemupukan semangat berusaha.

C. Menentukan Format dan Lingkup Penilaian


1. Format Kuantitatif
Penilaian kinerja organisasi dengan format kuantitatif dilakukan dengan menyusun
pernyataan-pernyataan yang terkait dengan indikator-indikator di atas. Pernyataan yang dibuat
dibawah ini dapat didisain sesuai dengan kegiatan yang akan diukur. Pernyataan yang dibuat
setidaknya dapat mempresentasikan kinerja organisasi dengan prinsip-prinsip yang telah
ditetapkan pada bab-bab terdahulu. Selanjutnya pernyataan-pernyataan tersebut dimintakan
tanggapannya kepada narasumber/responden yang dipilih. Tanggapan/komentar tersebut dapat
dikelompokkan dalam kategori seperti : (a) Sangat Setuju/SS, (b) Setuju/S, (c) Ragu-ragu/R, (d)
Tidak Setuju/TS, dan (e) Sangat Tidak Setuju/STS. Contoh pernyataan kinerja yang diukur untuk
masing-masing indicator adalah sebagai berikut :
a. Organisasi Berkinerja Tinggi (Strategi Struktural)

1. Struktur organisasi yang dibentuk sudah mampu mendukung terbentuknya organisasi


berkinerja tinggi
2. Disain organisasi yang dibentuk sudah sesuai dengan fungsi dan kewenangan
organisasi, dan seterusnya.
b. Organisasi Berkinerja Tinggi (Strategi Budaya) (Visi dan Misi)
1. Kami mengetahui visi, misi dan tujuan organisasi kami
2. Pimpinan menggunakan nilai-nilai organisasi dalam membimbing kami
3. Pimpinan menciptakan suatu lingkungan kerja yang kondusif bagi pekerjaan kami
4. Pimpinan membagi informasi (kepada kami) mengenai organisasi
5. Pimpinan mendorong pembelajaran yang membantu kami dalam karier
6. Pimpinan memberitahu kami apa yang ia anggap paling penting
7. Dan seterusnya.
c. Menetapkan hasil yang akan dicapai dan berfokus pada pencapaian keberhasilan tersebut
(Focus on result and creating value)
1. Dalam menyusun perencanaan masa depan, organisasi meminta masukan dari kami.
2. Kami tahu bagaimana mengenali progress yang ada pada bagian kami, sesuai dengan
perencanaan yang telah dibuat.

8
3. Organisasi memiliki standard dan etika yang tinggi.
4. Organisasi senantiasa melakukan evaluasi/pengukuran kinerja,
5. Dan seterusnya.
d. Selalu berkomunikasi dengan stakeholders/pihak yang terkait dengan kinerja organisasi
(customer-driven excellence)
1. Kami mengetahui siapa yang harus kami layani.
2. Kami menjaga hubungan baik dengan pihak yang kami layani.
3. Kami mempunyai mekanisme bagi pihak yang kami layani untuk menyampaikan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dari kami.
4. Kami menanyakan apakah pihak yang kami layani puas atau tidak puas dengan
pelayanan yang kami berikan
5. Kami diijinkan untuk membuat keputusan dalam rangka menyelesaikan masalah
dengan pihak yang kami layani.
6. Masyarakat puas dengan pelayanan/pekerjaan kami.
7. Dan seterusnya.
e. Fleksibel
1. Kami diperbolehkan membuat perubahan yang akan meningkatkan hasil pekerjaan
kami.
2. Kami saling bekerjasama dan bekerja sebagai satu tim.
3. Kami memahami pekerjaan kami.
4. Kami memiliki lingkungan kerja yang aman.
5. Organisasi menaruh perhatian pada kami dalam hal pengembangan pegawai.
6. Kami diberi kesempatan untuk belajar.
7. Dan seterusnya.
f. Pemberdayaan Pegawai
1. Setiap pegawai mempunyai uraian tugas yang jelas
2. Kami mempunyai prosedur kerja yang jelas dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
3. Dalam berhubungan dengan orang atau bagian lain dalam organisasi, kami
mempunyai tata kerja yang jelas.
4. Dalam menyusun uraian tugas, prosedur kerja dan tata kerja kami memperhatikan
perkembangan lingkungan strategis.
5. Dan seterusnya.
g. Selalu berkompetisi meningkatkan kinerja/pemupukan semangat berusaha
1. Hasil pekerjaan kami telah memenuhi seluruh persyaratan yang ada dan memuaskan
kami.
2. Organisasi mengatasi segala sesuatu yang menghalangi pencapaian tujuan.
3. Organisasi mengutamakan hasil
4. Organisasi membantu memberdayakan masyarakat sekitar.
5. Dan seterusnya

9
3. Format Kualitatif

Format yang kedua didisain agar setiap pernyataan-pernyataan mendapat tanggapan dari setiap
organisasi pemerintah. Dalam memberikan tanggapan secara tertulis ini hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah pertanyaan-pertanyaan dibuat mengarah pada indikator/karateristik
organisasi berkinerja tinggi seperti : visi dan misi, focus on result and creating
value, costumerdriven-excelence, fleksible, pemberdayaan pegawai serta selalu berkompetisi
meningkatkan kinerja/pemupukan semangat berusaha. Contoh pertanyaan-pertanyaannya adalah
sebagai berikut :
Visi dan Misi
1. Bagaimana strategi pimpinan organisasi dalam mengembangkan visi, misi dan nilai
organisasi ?
2. Bagaimana peran pimpinan dalam menciptakan lingkungan kerja yang kondusif ?
3. Bagaimana pimpinan mendorong tercapainya pembelajaran pada lingkungan kerja ?
4. Bagaimana respon pegawai terhadap visi dan misi organisasi ?
5. Bagaimana upaya pegawai dalam mewujudkan visi dan misi ?
Menetapkan hasil yang akan dicapai dan berfokus pada pencapaian keberhasilan tersebut
(Focus on the results and creating value)
1. Bagaimana proses penyusunan rencana stratejik pada organisasi anda dan keterlibatan
pegawai dalam mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang ?
2. Bagaimana standar kinerja organisasi yang digunakan saat ini ?
3. Bagaimana cara mengukur kinerja organisasi ?
4. Bagaimana cara organisasi melayani masyarakat dan apa standar yang digunakan ?
5. Bagaimana organisasi menjamin bahwa pelayanan yang diberikan telah memenuhi
standar kualitas yang telah ditetapkan ?
6. Alat apa yang digunakan untuk mengontrol dan meningkatkan proses layanan ?
7. Bagaimana pengukuran-pengukuran yang ada digunakan untuk memastikan bahwa
kinerja organisasi dapat dibandingkan dengan organisasi-organisasi counterpart yang
terkemuka ?
8. Bagaimana organisasi menjaga agar pengukuran kinerja organisasi sesuai dengan
kebutuhan dan arah organisasi ?
Selalu berkomunikasi dengan stakeholder/pihak terkait dengan kinerja organisasi
(Customer-driven-excellence)
1. Bagaimana cara organisasi menjaga tingkat kepuasan pihak yang dilayani ?
2. Bagaimana organisasi menciptakan mekanisme pelayanan agar pihak yang dilayani
benar-benar mendapat pelayanan yang memuaskan ?
3. Bagaimana organisasi membuat keputusan yang dapat memuaskan kedua belah pihak ?
4. Bagaimana organisasi mengetahui tingkat kepuasan pihak yang dilayani ?
5. Bagaimana organisasi mempertahankan kemampuan mendengar dan belajar dalam
menentukan kebutuhan pihak yang dilayani, mitra (partner) dan pemasok (supplier) ?
6. Dan seterusnya.
Fleksibel

10
1. Bagaimana strategi organisasi dalam mengantisipasi perubahan yang terjadi ?
2. Bagaimana organisasi melakukan perubahan untuk memenuhi kepuasan pihak yang
dilayani, mitra (partner) dan pemasok (supplier) ?
3. Apa yang dilakukan organisasi untuk membangun kapasitas organisasi sehubungan
dengan peningkatan layanan yang terus-menerus ?
4. Bagaimana organisasi menciptakan struktur organisasi yang mampu mendukung
tercapainya organisasi berkinerja tinggi ?
5. Bagaimana organisasi mendisain organisasinya sesuai dengan fungsi organisasi yang
diharapkan ?
6. Dan seterusnya.
Pemberdayaan pegawai
1. Bagaimana organisasi menciptakan komunikasi yang efektif dan mendorong pegawai
untuk saling berbagi pengetahuan dan ketrampilan ?
2. Bagaimana organisasi memotivasi pegawai untuk membagun dan menggunakan seluruh
potensi untuk mencapai tujuan mereka dalam pekerjaan dan karir ?
3. Bagaimana sistem manajemen kinerja pegawai memberikan feedback, kompensasi dan
penghargaan bagi pegawai dalam rangka menunjang pencapaian kinerja yang tinggi ?
4. Bagaimana organisasi mengidentifikasi karakteristik dan ketrampilan yang dibutuhkan
seorang pegawai?
5. Bagaimna pendidikan dan latihan berkontribusi dalam pencapaian tujuan organisasi,
memenuhi kebutuhan pegawai termasuk didalamnya pengembangan, pembelajaran dan
kemajuan karir ?
6. Bagaimana organisasi mengumpulkan informasi dari pegawai dan atasannya dalam
mengidentifikasi kebutuhan pelatihan (training needs) ?
7. Bagaimana organisasi menyesuaikan pendidikan, latihan dan pengembangan pegawai
dengan kebutuhan pengembangan organisasi ?
8. Bagaimana evaluasi pendidikan, latihan dan pengembangan pegawai terkait dengan
kinerja individu dan organisasi ?
9. Bagaimana organisasi mendorong penggunaan pengetahuan dan ketrampilan dalam
pelaksanaan tugas ?
10. Bagaimana organisasi meningkatkan kesehatan lingkungan kerja, keamanan dan
ergonomi.
11. Bagaimana para pegawai ambil bagian dalam peningkatan tersebut ?
12. Bagaimana organisasi mengidentifikasi faktor utama yang mempengaruhi kepuasan dan
motivasi pegawai ?
13. Bagaimana organisasi memberi kemudahan pada pegawai (seperti dalam proses
pelayanan kesehatan dan lain-lain) ?
14. Bagaimana organisasi meningkatkan kerjasama, inisiatif dan inovasi dalam
melaksanakan pekerjaan ?
15. Bagaimana organisasi memotivasi dan mendukung orang-orang dalam organisasi ?
16. Bagaimana tingkat kepuasan/ketidakpuasan pegawai terhadap organisasi ?

Skoring terhadap response dari setiap pernyataan dilakukan berdasar pada dua dimensi.

11
a. Dimensi proses, yaitu pendekatan apa yang digunakan untuk menanggapi suatu
keadaan/pernyataan dan bagaimana pendekatan tersebut dilaksanakan. Termasuk dalam
dimensi proses ini adalah:
 pendekatan yang tepat
 evektivitas penggunaan pendekatan dilihat dari pengulangan penggunaan,
pengintegrasian, kekonsistensian, pemasukan unsure evaluasi dan perbaikan
(dalam pendekatan tersebut) serta berdasarkan data dan informasi yang dapat
dipercaya.
 kesesuaian dengan kebutuhan organisasi
 bukti adanya keuntungan dari inovasi dan perubahan yang dilakukan
 pendekatan sudah disebarkan sehingga terdapat penggunaan pendekatan (yang
sama) pada beberapa unit yang ada.
b. Dimensi hasil, merujuk pada outcomes yang dicapai pada keadaan/pertanyaan yang
ditanyakan (pada indikator hasil organisasi). Termasuk dalam dimensi hasil ini adalah:
 tingkat kinerja yang ada.
 tingkat kinerja dibandingkan organisasi lain.
 tingkat perbaikan kinerja (kecepatan dan keluasan).

12
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Langkah-langkah evaluasi kinerja organisasi dapat dilakukan melalui self asessment atau
dengan bantuan pihak lain. Apabila dilakukan sendiri, maka langkah-langkah pokoknya adalah:
(1) Mengidentifikasi bagian/dinas mana yang akan dinilai, (2) Memilih Ketua-ketua Tim, (3)
Menentukan format penilaian, (4) Menyusun instrumen/pernyataan-pernyataan, (5)
Menyebarkan instrumen, dan (6) Menghitung skor dan penilaian.
Apabila menggunakan format kuantitatif, maka untuk mengetahui tingkat kinerja
organisasi, scoring dilakukukan dengan cara pemberian skor terhadap setiap jawaban, dimana
untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberikan nilai 1 berurutan hingga jawaban Sangat
Setuju (SS) diberikan nilai 5. Selanjutnya dilakukan penjumlahan keseluruhan skor yang
diperoleh sehingga didapat nilai perolehan Sedangkan dalam format kualitatif, skoring dilakukan
terhadap response dari setiap pernyataan dilakukan berdasar pada dua dimensi, yaitu: (a).
Dimensi proses, yaitu pendekatan apa yang digunakan untuk menanggapi suatu
keadaan/pernyataan dan bagaimana pendekatan tersebut dilaksanakan, (b) Dimensi hasil,
merujuk pada outcomes yang dicapai pada keadaan/pertanyaan yang ditanyakan (pada indikator
hasil organisasi).

13
DAFTAR PUSTAKA

https;//alisadikinwear.wordpress.com/2012/05/19/langkah-langkah-evaluasi-kinerja-organisasi/amp/

14

Anda mungkin juga menyukai