Anda di halaman 1dari 13

EVALUASI KINERJA PELAPORAN DAN

PERTANGGUNGJAWABAN

Makalah

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategik
Oleh Dosen Pengampu DR. H. Muh. Rasbi, S.E., M.M.

Oleh

Kelompok 5 PBS 6F

1. Viola Aprilia Putri : 1904020029


2. Mutiara : 1904020018
3. Nurianti Lukman : 1904020023
4. Nuralda Paradita : 1904020022
5. Muhammad Haerul : 1904020016

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALOPO
2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah merupakan satu kata yang pantas diucapkan kepada


Allah SWT karena bimbingan-Nya maka kami dapat menyelesaikan sebuah karya
tulis ilmiah berjudul “Evaluasi Kinerja Pelaporan dan Pertanggungjawaban”.
Makalah ini dibuat dengan berbagai obsevasi dalam jangka waktu tertentu
sehingga menghasilkan sebuah karya tulis ilmiah yang dapat dipertanggung
jawabkan hasilnya. Kami ucapkan terimah kasih kepada pihak terkait yang telah
membantu kami dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan karya
tulis ilmiah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar dalam
makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun sangat kami harapkan. Terima kasih dan semoga makalah ini dapat
memberikan sumbangan positif bagi semua.

Palopo, 30 Maret 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii


BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3


A. Evaluasi Kinerja ....................................................................................... 3
B. Pelaporan ................................................................................................. 6
C. Pertanggungjawaban ................................................................................ 7

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 9

A. Kesimpulan .............................................................................................. 9
B. Saran ........................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Evaluasi kinerja pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
kadar profesionalisme karyawan serta seberapa tepat pegawai telah
menjalankan fungsinya. Penilaian kinerja dimaksudkan untuk menilai dan
mencari jenis perlakuan yang tepat sehingga karyawan dapat berkembang
lebih cepat sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, banyak para karyawan
yang kinerjanya menurun dan pada akhirnya harus mengundurkan diri karena
kompensasi yang tidak sesuai. Dengan adanya kasus seperti inilah bagi
instansi pemerintahan, maupun perusahaan swasta, evaluasi kinerja sangat
berguna untuk menilai kuantitas,kualitas, efisiensi perubahan, motivasi para
aparatur serta melakukan pengawasan dan perbaikan.
Salah satu persoalan penting dalam pengelolaan sumber daya manusia
dalam organisasi adalah evaluasi kinerja, pelaporan dan pertanggungjawaban.
Ketidaktepatan dalam melakukan evaluasi kinerja akan berdampak pada
pelaporan dan pertanggungjawaban yang pada akhirnya akan mempengaruhi
perilaku dan sikap karyawan, karyawan akan merasa tidak puas dengan
kompensasi yang didapat sehingga akan berdampak terbalik pada kinerja
pegawai yang menurun dan bahkan karyawan akan mencoba mencari
pekerjaan lain yang memberi kompensasi baik. Setiap instansi tidak akan
pernah luput dari hal pemberian balas jasa yang merupakan salah satu
masalah penting dalam menciptakan motivasi kerja pegawai, karena untuk
meningkatkan kinerja pegawai dibutuhkan pemenuhan kompensasi untuk
mendukung motivasi para pegawai.
Dengan terbentuknya motivasi yang kuat, maka akan dapat membuahkan
hasil atau kinerja yang baik sekaligus berkualitas dari pekerjaan yang
dilaksanakannya. Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai
evaluasi kinerja, pelaporan dan pertanggungjawaban.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi evaluasi kinerja beserta fungsinya?
2. Apa definisi pelaporan dan tujuan pelaporan?
3. Bagaimana yang dimaksud dengan pertanggungjawaban?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa definisi evaluasi kinerja beserta fungsinya.
2. Untuk mengetahui apa definisi pelaporan dan tujuan pelaporan.
3. Untuk mengetahui bagaimana yang dimaksud pertanggungjawaban.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Evaluasi Kinerja
1. Definisi Evaluasi Kinerja
Evaluasi kinerja merupakan suatu proses umpan balik atas kinerja masa
lalu yang berguna untuk meningkatkan produktivitas di masa yang akan
mendatang. Evaluasi kinerja juga merupakan pendapat yang bersifat
evaluatif atas sifat, perilaku seseorang, atau prestasi sebagai dasar untuk
keputusan dan rencana pengembangan personal. Sebagai suatu proses yang
berkelanjutan, evaluasi kinerja menyediakan informasi mengenai kinerja
dalam hubungannya terhadap tujuan dan sasaran.
Evaluasi dapat dibagi ke dalam dua bagian besar misalnya evaluasi
yang formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif ini dapat meliputi
evaluasi yang dilakukan sebelum program berjalan, atau sedang dalam
pelaksanaan, atau setelah progaram selesai dan dapat diteliti hasil dan
dampaknya. Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan beberapa
periode/tahun sehingga memerlukan pengumpulan data time series untuk
beberapa tahun yang dievaluasi.
Di antara berbagai metode evaluasi yang paling lengkap adalah metode
evaluasi 360%. Adapun metode evaluasi 360% adalah :
a. Evaluasi antar unit internal
Seluruh unit organisasi melakukan evaluasi kinerjanya dengan cara
melakukan evaluasi antar unit organisasi yang memiliki keterkaitan atau
dengan lainnya.
b. Evaluasi mandiri
Setiap unit organisasi melakukan sendiri evaluasi terhadap kinerjanya
dengan menggunakan alat dan penilaian yang sama dengan yang
digunakan dalam kegiatan evaluasi antar unit organisasi.

3
c. Evaluasi manajemen
Evaluasi kinerja dapat dilakukan oleh tim yang dapat terdiri dari
pimpinan eksekutif, manejer umum dan manejer fungsional lainnya.
d. Evaluasi senior manajemen
Unit-unit organisasi harus melakukan evaluasi dan memberikan umpan
balik atas kinerja para senior manajer, termasuk di dalamnya adalah
para pimpinan tertinggi dan manajer lainnya. 1
2. Fungsi Evaluasi Kinerja
Beberapa fungsi evaluasi kinerja sebagai berikut :
a. Memberikan balikan kepada pegawai ternilai mengenai kinerjanya.
Ketika merekrut pegawai (Ternilai), organisasi mengharapkan ia
memenuhi ketentuan atau ekspektasi organisasi. Ia harus melaksanakan
pekerjaan yang ditugaskan kepadanya sesuai dengan uraian tugas,
prosedur operasi, dan memenuhi standar kinerjanya. Setelah evaluasi
kinerja dilakukan, hasilnya diberitahukan kepada pegawai yang dinilai
sebagai balikan atas kinerjanya. Balikan tersebut sebagai alat
manajemen kinerja pegawai ternilai. Dengan diberitahukannya kinerja
seorang karyawan, ia mengatahui hasil upayanya, kelemahan dan
kekuatan kinerjanya, serta apa yang harus ia lakukan di masa yang akan
datang untuk mempertahankan jika kinerjanya baik.
b. Alat promosi dan demosi.
Hampir di semua sistem evaluasi kinerja, hasil evaluasi digunakan
untuk mengambil keputusan memberikan promosi kepada pegawai
ternilai yang kinerjanya memenuhi ketentuan pemberian promosi.
Promosi dapat berupa kenaikan gaji, pemberian bonus atau komisi,
kenaikan pangkat atau menduduki jabatan tertentu. Sebaliknya, jika
kinerja karyawan ternilai tidak memenuhi standar kinerja atau buruk,
organisasi menggunakan hasilnya sebagai dasar untuk memberikan
demosi berupa penurunan gaji, pangkat atau jabatan pegawai.

1
Unknown, “Makalah Manajemen Strategik Evaluasi Kinerja dan Penyusunan Akip”. Blog
Mutiara Hati. http://kumpulanmakalah2012.blogspot.com/2015/01/makalah-manajemen-strategik-
evaluasi.html?m=1 (30 Maret 2022)

4
c. Alat motivasi ternilai.
Kinerja ternilai memenuhi standar kinerja, sangat baik, atau superior,
evaluasi kinerja merupakan alat untuk memotivasi kinerjanya. Ternilai
mengetahui tentang kinerja yang dinilai organisasi sangat baik dan
merupakan kebanggaan untuk mencapainya. Evaluasi kinerja
mendorong ternilai untuk menghindari mendapatkan stigma sebagai
orang yang berkinerja inferior atau sedang-sedang saja. Hasil evaluasi
dapat digunakan oleh organisasi untuk memotivasi karyawan agar
mempertahankan kinerja yang superior dan meningkatkan kinerja baik
atau sedang.
d. Sebagai alat pemutusan hubungan kerja dan merampingkan organisasi.
Jika kinerja ternilai buruk, biasanya setelah beberapa periode evaluasi
kinerja, organisasi menggunakan hasil evaluasi kinerja sebagai alasan
untuk melakukan pemutusan hubungan kerja atau memecat pegawai
ternilai. Pegawai tidak dapat dipertahankan bekerja di organisasi karena
akan memengaruhi kinerja organisasi. Hasil evaluasi juga digunakan
untuk menilai karyawan jika terjadi akuisisi, perampingan organisasi,
merger, dan restrukturisasi organisasi, yang sering diikuti oleh
pengurangan jumlah karyawan.
e. Menyediakan alasan hukum untuk pengambilan keputusan personalia.
Pemutusan hubungan kerja dan pemutasian pegawai yang dilakukan
organisai sering tidak disukai oleh pegawai yang terkena. Dalam hal
pemutusan hubungan kerja, pegawai sering menggugat manajemen
organisasi ke pengadilan. Jika pemutusan hubungan kerja didasarkan
pada hasil evaluasi kinerja yang telah dilaksanakan berdasarkan
ketentuan perundangan dan peraturan organisasi, hasil tersebut dapat
digunakan untuk beracara dan memperkuat posisi organisasi di
pengadilan melawan gugatan pegawai. 2

2
Wirawan, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. (Cet.I;Salemba Empat:
Jakarta,2009),h.24.

5
B. Pelaporan
1. Definisi Pelaporan
Pelaporan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa
penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian
keterangan mengenai segala hal yang berkaitan dengan tugas dan fungsi-
fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi. Baik secara lisan maupun tertulis
sehingga dalam penerimaan laporan dapat memperoleh gambaran
bagaimana pelaksanaan tugas orang yang memberi laporan. Selain itu,
pelaporan merupakan catatan yang memberikan informasi tentang kegiatan
tertentu dan hasilnya disampaikan ke pihak yang berwenang atau berkaitan
dengan kegiatan tertentu.
Pelaporan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan bawahan untuk
menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan hasil pekerjaan yang
telah dilakukan selama satu periode tertentu. Pelaporan dilakukan kepada
atasan kepada siapa bawahan tersebut bertanggung jawab. Pelaporan
adalah aktivitas yang berlawanan arah dari pengawasan, Jika pengawasan
dilakukan oleh pihak atasan untuk mengetahui semua hal yang
menyangkut pelaksanaan kerja bawahan, maka pelaporan merupakan
jawaban dari kegiatan pengawasan tersebut. Pelaporan tidak dibawa
langsung oleh atasan pada waktu mengadakan pengawasan, tetapi
“diantar” oleh bawahan baik dibawa sendiri maupun dikirim. Laporan
dibuat oleh semua personal yang mendapat tugas dari atasan. Laporan
bukan merupakan monopoli para atasan saja. Karena atasan harus
membuat laporan kepada atasannya lagi. Laporan yang disampaikan
kepada atasan tidak harus berupa uraian lengkap seperti memorandum
akhir jabatan, atau tidak juga seperti laporan penelitian yang wujudnya
tebal dengan sistematika baku, tetapi dapat disusun mulai dari bentuk yang
paling sederhana sampai yang paling lengkap.
Laporan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban atas suatu
tindakan atau kegiatan yang dilakukan. Berikut ini merupakan pengertian
laporan yang disampaikan oleh beberapa ahli. Menurut Keraf (2001: 284)

6
laporan adalah suatu cara komunikasi di mana penulis menyampaikan
informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang
dibebankan kepadanya. Laporan berisi informasi yang didukung oleh data
yang lengkap sesuai dengan fakta yang ditemukan. Data disusun
sedemikian rupa sehingga akurasi informasi yang kita berikan dapat
dipercaya dan mudah dipahami (Soegito dalam Rajab 2009).
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa laporan
adalah suatu bentuk penyampaian informasi yang didukung oleh data yang
lengkap sesuai dengan fakta sehingga informasi yang diberikan dapat
dipercaya serta mudah dipahami. Dalam penyampaiannya, laporan dapat
bersifat lisan maupun tertulis.
2. Tujuan Pelaporan
Beberapa tujuan dari pelaporan yaitu sebagai berikut:
a. Komunikasi. Bertujuan sebagai alat komunikasi yang efektif untuk
karyawan sehingga terjadinya kesinambungan informasi.
b. Pengalokasian dana. Dapat digunakan untuk merencanakan tindakan
dan kegiatan yang tepat dengan dana yang tersedia.
c. Evaluasi. Sebagai dasar untuk melakukan evaluasi terhadap hasil
intervensi yang diberikan.
d. Dokumen yang sah. Bertujuan sebagai bukti nyata dan legal yang dapat
digunakan bila didapatkan adanya penyimpangan serta bila diperlukan
untuk keperluan pengadilan.
e. Penelitian. Bertujuan sebagai sumber data yang sangat bemanfaat untuk
kepentingan penelitian atau riset.3

C. Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban adalah keharusan untuk melakukan semua
kewajiban/tugas-tugas yang dibebankan kepadanya sebagai akibat dari
wewenang yang diterima atau dimilikinya. Setiap wewenang akan

3
Nurfaizin Yunus, “Reporting (Pelaporan)”. Blog Nurfaizinyunus.
http://nurfaizinyunus.blogspot.com/2015/03/reporting-pelaporan.html?m=1 (30 Maret 2022)

7
menimbulkan hak, pertanggungjawaban, kewajiban-kewajiban untuk
melaksanakan dan mempertanggungjawabkan, tegasnya tanggung jawab
tercipta, karena penerimaan wewenang. Pertanggungjawaban harus sama
besarnya dengan wewenang yang dimiliki. Pertanggungjawaban hanya
diberikan kepada orang atau lembaga yang memberikan (mendelegasikan)
wewenang tersebut atau delegate hanya bertanggung jawab kepada delegator.
Pertanggung jawaban ini timbul karena adanya hubungan anatara atasan
(delegator) dan bawahan (delegate), dimana delegator (atasan)
mendelegasikan sebagian wewenang (pekerjaan)-nya kepada delegate
(bawahan) untuk dikerjakan. Delegate harus benar-benar
mempertanggungjawabkan wewenang yang diterimanya kepada delegator.
Jika tidak sewaktu-waktu wewenang itu dapat di tarik kembali oleh delegator
dari delegate-nya.
Wewenang sebenarnya mengalir dari atasan ke bawahan, jika diadakan
penyerahan (perintah) tugas, sedangkan pertanggung jawaban merupakan
kewajiban bawahan melakukan tugas itu. Pertanggung jawaban mengalir dari
bawah ke atas, jadi merupakan arus balik dari perintah-printah itu. Karena
perusahaan selalu terkait dengan perusahaan-perusahaan lainnya yang berada
dalam lingkungan sistem sosial maka manajer puncak atau top manager suatu
perusahaan khususnya harus bertanggung jawab kepada:
1. Pemilik perusahaan.
2. Karyawan perusahaan.
3. Pemerintah dan konsumen.
Dengan demikian, manajer puncak dalam mencapai tujuannya
bertanggungjawab dan mengkoordinasikan kepentingan dari pemilik
perusahaan, karyawan perusahaan, serta pemerintah dan konsumen. 4

4
Malayu Hasibuan, Manajemen, Dasar, Pengertian dan Masalah. (Cet.III;PT Bumi Aksara:
Jakarta,2004),h.70-71.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemaparan materi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
evaluasi kinerja merupakan suatu proses umpan balik atas kinerja masa lalu
yang berguna untuk meningkatkan produktivitas di masa yang akan
mendatang. Evaluasi kinerja juga merupakan pendapat yang bersifat evaluatif
atas sifat, perilaku seseorang, atau prestasi sebagai dasar untuk keputusan dan
rencana pengembangan personel.
Pelaporan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian
perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai
segala hal yang berkaitan dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat
yang lebih tinggi. Pertanggungjawaban adalah keharusan untuk melakukan
semua kewajiban/tugas-tugas yang dibebankan kepadanya sebagai akibat dari
wewenang yang diterima atau dimilikinya. Setiap wewenang akan
menimbulkan hak, pertanggungjawaban, kewajiban-kewajiban untuk
melaksanakan dan mempertanggungjawabkan, tegasnya tanggung jawab
tercipta, karena penerimaan wewenang.

B. Saran
Dalam makalah ini sudah menjelaskan mengenai definisi evaluasi kinerja,
pelaporan dan pertanggungjawaban. Tentunya masih banyak sekali
kelemahan dan kekurangan dalam makalah ini karena tidak cukupnya rujukan
serta referensi yang berhubungan dengan tema, dan juga terbatasnya
pengetahuan. Untuk kedepannya saran dari kami yaitu agar penulisan
makalah berikutnya dengan judul yang sama bisa lebih baik lagi mengenai
pembahasan yang dikaji.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Malayu. Manajemen, Dasar, Pengertian dan Masalah. Cet.III;PT Bumi


Aksara: Jakarta,2004.

Unknown, “Makalah Manajemen Strategik Evaluasi Kinerja dan Penyusunan


Akip”. Blog Mutiara Hati. http://kumpulanmakalah2012.blogspot.com (30
Maret 2022)

Wirawan, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Cet.I;Salemba Empat:


Jakarta,2009.

Yunus, Nurfaizin. “Reporting (Pelaporan)”. Blog Nurfaizinyunus.


http://nurfaizinyunus.blogspot.com/2015/03/reporting-pelaporan.html?m=1
(30 Maret 2022)

10

Anda mungkin juga menyukai