Anda di halaman 1dari 5

REVIEW MATERI PASAR MODAL SYARIAH

Disusun untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Lembaga Keuangan
Syariah Oleh Dosen Pengampu Nur Ariani Aqidah, S.E., M.Sc.

Oleh

VIOLA APRILIA PUTRI


(1904020029)

PERBANKAN SYARIAH 3F

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALOPO
2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah merupakan satu kata yang pantas diucapkan kepada


Allah SWT karena bimbingan-Nya maka saya dapat menyelesaikan sebuah review
materi tentang “Pasar Modal Syariah”
Review ini saya buat dengan membaca beberapa referensi dari jurnal dalam
jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan sebuah review yang dapat
dipertanggung jawabkan hasilnya. Saya ucapkan terima kasih kepada pihak terkait
yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penulisan
review ini, terkhususnya karena masalah waktu yang terbatas.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar dalam
review ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun sangat saya harapkan. Terimaksih dan semoga review ini dapat
memberikan sumbangan positif bagi semua.

Palopo, 03 Februari 2021

Penulis
A. Pembahasan Review Terkait Pasar Modal Syariah
Dalam review ini, saya tulis dari membaca beberapa jurnal yang dimana
keselurahan jurnal tersebut secara harfiah memiliki pemahaman yang sama
mengenai pasar modal syariah. Bahwa Pasar modal syariah merupakan pasar yang
dimana keseluruhan kegiatan mekanismenya mengenai emiten maupun
perdagangan jenis efek yang mana perdagangan mekanismenya itu sudah sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah. Baik itu dalam bentuk modal sendiri maupun
utang. Adapun pengertian dari efek syariah merupakan efek yang sebagaimana
dalam bidang pasar modal yang pengelolaan perusahaan maupun akad yang
diterbitkan harus dengan prinsip-prinsip syariah.
Lalu, bagaimana dengan sejarah pasar modal syariah di Indonesia? Di Jakarta
sejak tahun 1912 aktivitas pasar modal telah dimulai. Obligasi milik pemerintah
Belanda serta obligasi perusahaan kepunyaan Belanda dan saham menjadi salah
satu efek yang diperdagangkan. Tetapi berhenti pada saat perang dunia kedua.
Untuk itu pemerintah membentuk Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM) Di
Indonesia perkembangan pasar modal terus mengalami peningkatan cukup pesat
terlebih setelah pemerintah membuat bermacam regulasi di bidang perbankan dan
keuangan dan juga dalam pasar modal syariah. Para pelaku menyadari bahwa
perdagangan efek di dalam pasar modal syariah dapat menghasilkan cukup
banyak keuntungan bagi investor dan juga untuk perekonomian di Indonesia
tentunya akan membuat kontribusi yang besar.
Adapun di dalam jurnal pembahasan mengenai instrumen pasar modal syariah
di Indonesia. Pada prinsipnya, instrumen pasar modal merupakan keseluruhan
efek (surat-surat berharga) yang melalui pasar modal umumnya diperjual belikan.
Instrumen pasar modal syariah yaitu meliputi: sekuritas utang, sekuritas modal
dan sekuritas aset. Dan dari instrumen tersebut jenis produk atau efek yang
memenuhi kriteria syariah yaitu obligasi syariah, saham syariah serta reksa dana
syariah. Pasar modal syariah dan pasar modal konvensional jika dibandingkan dari
segi instrumen mempunyai karakteristik yang unik. Sekuritas yang menawarkan
segala jenis pemasukan yang sudah sedari awal ditentukan, karena termasuk riba
jadi dalam Islam tidak diperbolehkan. Jadi, semua instrumen dengan demikian
yang mengandung riba masuk ke dalam daftar yang tidak sah dalam investasi baik
itu dalam jangka pendek maupun panjang. Diperbolehkan hanya jika sekuritas
pemerintah sesuai dengan prinsip syariah baik itu akadnya maupun bagi hasil.
Dan selanjutnya membahas tentang fungsi pasar modal syariah. Dalam fungsi
keuangan, peran pasar modal yaitu untuk pendanaan usaha ataupun juga sebagai
sarana untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal atau investor bagi
perusahaan. Dan dalam fungsi yang kedua, untuk masyarakat pasar modal bisa
menjadi sarana pada instrumen keuangan dalam berinvestasi seperti, obligasi,
saham, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, dalam masing-masing
instrumen masyarakat dapat menempatkan dana yang dimiliknya sesuai dengan
karakteristik keuntungan dan risiko.
Kemudian, bagaimana dengan karakteristik pasar modal syariah? Di dalam
jurnal, karakteristik pasar modal syariah menurut Mokhtar Muhammad Metwally
salah satunya itu meliputi: pada bursa efek harus diperjual belikannya semua
saham, melalui pialang saham dapat diperjual belikan dimana bursa perlu
mempersiapkan setelah perdagangan, tiap-tiap perusahaan menerapkan komite
manajemen harga saham tertinggi (HST) dengan ketentuan tidak lebih dari tiga
bulan sekali, jika saham lebih tinggi dari HST maka saham tidak boleh diperjual
belikan, perusahaan yang terlibat dalam bursa efek komite manajemen harus
memastikannya bahwa telah mengikuti standar akuntansi syariah, dan setelah
menentukan HST periode perdagangan saham semestinya hanya berlangsung
dalam satu minggu.
Dan apa perbedaan dari pasar modal syariah dan konvensional? Efek yang
diperdagangkan dalam pasar modal syariah tentunya tidak bertentangan dengan
prinsip-prinsip syariah, sedangkan untuk pasar modal biasa kegiatan operasional
perusahaan tidak ada aturan yang mengatur. Dan juga dalam pasar modal syariah
landasan hukumnya ialah Al-Qur’an dan Hadist dipertegas oleh Fatwa Dewan
Syariah (DSN), sedangkan pasar modal konvensional yang mengatur ialah
Undang-undang pasar modal yaitu Undang-undang N0.8 tahun 1995, serta yang
paling penting pasar modal syariah kegiatan operasionalnya diawasi oleh DSN
sedangkan pasar modal konvensional tidak.
B. Daftar Referensi

Awaluddin, “Pasar Modal Syariah: Analisis Penawaran Efek di Bursa Efek


Indonesia.” STAI Solok nan Indah. Volume 1 nomor 2, 2016.
http://journal.febi.uinib.ac.id (03 Februari 2021)

Fadilla, “Pasar Modal Syariah dan Konvensional.” Prodi Perbankan Syariah


STEBIS IGM Palembang. Volume 3 nomor 2, 2018. http://media.neliti.com (03
Februari 2021)

Falah, Human. “Peran Pasar Modal Syariah dalam Mendorong Laju


Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia.” STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar.
Volume 5 nomor 1, 2018. http://jurnal.uinsu.ac.id (03 Februari 2021)

Anda mungkin juga menyukai