Anda di halaman 1dari 10

TUGAS DAN FUNGSI BAZNAS

Makalah

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ekonomi Zakat dan
Wakaf Oleh Dosen Pengampu Hendra Safri, S.E., M.M.

Oleh

Kelompok 2 PBS 5F

1. Edi Kasmada : 1804020218


2. Iksan Nawir : 1904020231
3. Muni Paulus : 1904020017
4. Nurianti Lukman : 1904020023
5. Riska Saputri : 1904020026
6. Savirayani : 1904020034
7. Viola Aprilia Putri : 1904020029

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah merupakansatu kata yang pantas diucapkan kepada


Allah SWT karena bimbingan-Nya maka kami dapat menyelesaikan sebuah karya
tulis ilmiah dengan judul “Tugas dan fungsi Baznas.”
Makalah ini dibuat dengan berbagai obsevasi dalam jangka waktu tertentu
sehingga menghasilkan sebuh karya tulis ilmiah yang dapat dipertanggung
jawabkan hasilnya. Kami ucapkan terimah kasih kepada pihak terkait yang telah
membantu kami dalam menghadapi berbagai tantangan dalam dalam penyusunan
karya tulis ilmiah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar dalam
makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun sangat kami harapkan. Terima kasih dan semoga makalah ini dapat
memberikan sumbangan positif bagi semua.

Palopo, 21 November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1


A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3


A. Pengertian Baznas ........................................................................................3
B. Tugas dan fungsi Baznas ..............................................................................3
C. Tujuan dan Kebijakan Mutu Baznas ............................................................4
D. Visi, Misi dan Nilai Baznas .........................................................................5

BAB III PENUTUP ................................................................................................6


A. Kesimpulan ..................................................................................................6
B. Saran .............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Agama islam merupakan penyempurna segala agama. Dalam agama
islam segala suatu sudah diatur didalam Al-Qur’an dan Al-Hadist,
termasuk aturan mengenai zakat. Dalam Al- Qur’an anjuran atau perintah
untuk melaksanakan zakat tercantum dalam Al-Qur’an Surat
AlBaqarah:43, Surat At-Taubah:103, dan Surat Ar-Rum:39. Zakat juga
termasuk kedalam rukun islam.
Zakat adalah mengeluarkan sebagian harta yang tertentu dari harta
yang tertentu pula yang sudah mencapai nishab kepada orang-orang yang
berhak menerima. Zakat merupakan hal yang wajib dilakukan oleh setiap
muslim. Waktu untuk melaksanakan zakat pun sudah diatur dalam Al-
Qur’an. Pembagian zakat juga sudah ditentukan, golongan mana yang
berhak menerima zakat.
Supaya dalam pelaksanaan zakat tidak melakukan salah dalam
penyalurannya maka harus memahami secara detail mengenai golongan-
golongan yang berhak menerima zakat. Di Indonesia sendiri pembagian
zakat biasanya dilakukan secara langsung dengan memanggil penerima
zakat ataupun dengan menyalurkan ke lembaga yang berwenang yaitu
BAZNAS atau Badan Amil Zakat Nasional.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai golongan-golongan yang
berhak menerima zakat yang disebut dengan mustahiq zakat sesuai dengan
yang tercantum didalam Al-Qur’an serta cara penyaluran zakat yang benar
melalui lembaga yang sudah legal yaitu BAZNAS. Pemakalah akan
membahas kedua pokok bahasan tersebut di dalam makalah.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Baznas?
2. Bagaimana tugas dan fungsi Baznas?
3. Bagaimana tujuan dan kebijakan mutu Baznas?
4. Bagaimana visi, misi dan nilai Baznas?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa pengertian Baznas.
2. Untuk mengetahui bagaimana tugas dan fungsi Baznas.
3. Untuk mengetahui bagaimana tujuan dan kebijakan mutu Baznas.
4. Untuk mengetahui bagaimana visi, misi dan nilai Baznas.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Baznas
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan badan resmi dan satu-
satunya yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 8
Tahun 2001 yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan menyalurkan zakat,
infaq, dan sedekah (ZIS) pada tingkat nasional. Lahirnya Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat semakin mengukuhkan peran
BAZNAS sebagai lembaga yang berwenang melakukan pengelolaan zakat secara
nasional. Dalam UU tersebut, BAZNAS dinyatakan sebagai lembaga pemerintah
nonstruktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden
melalui Menteri Agama.
Dengan demikian, BAZNAS bersama Pemerintah bertanggung jawab untuk
mengawal pengelolaan zakat yang berasaskan: syariat Islam, amanah,
kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, terintegrasi dan akuntabilitas.

B. Tugas dan Fungsi Baznas


Tugas dan funsi Baznas antara lain:
1. Perencaan pengelolaan zakat nasional,
2. Pengumpulan zakat nasional,
3. Pendistribusian dan pendayaan zakat nasional,
4. Pelaporan dan pertanggungjawaban pengelolaan zakat nasional,
5. Pemberian pertimbangan pembentukan Baznas provinsi dan Baznas
kabupaten/kota,
6. Pemberian pertimbangan pengangkatan unsure pimpinan Baznas provinsi
dan Baznas kabupaten/kota,
7. Penegesahan hak amil dan RKAT BAZNAS provinsi dan Basnas
kabupaten/kota,
8. Pemberian rekomendasi izin pembuatan LAZ.

3
C. Tujuan dan Kebijakan Mutu Baznas
1. Tujuan
Sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang No.23 Tahun 2011
Tentang Pengelolaan Zakat bahwa tujuan pengelolaan zakat nasional
yaitu:
a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan
zakat.
b. Meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.
2. Kebijakan
a. Meningkatkan kesadaran berzakat sesuai syariah dan peraturan
perundangan untuk meningkatkan kesejahteraan mustahik.
b. Memberikan layanan terbaik bagi muzaki dan mustahik.
c. Membuat program pendayagunaan zakat sesuai dengan syariah secara
terencana, terukur dan berkesinambungan dalam peningkatan
kesejahteraan mustahik.
d. Membina, mengembangkan dan mengkoordinasikan BAZNAS
Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota dan LAZ.
e. Mengembangkan sistem teknologi informasi yang handal untuk
menyajikan data penerimaan, pendistribusian dan pendayagunaan
zakat secara nasional.
f. Mengembangkan manajemen yang profesional, transparan dan
akuntabel yang sesuai untuk lembaga keuangan syariah.
g. Membina dan mengembangkan amil yang amanah, berintegritas dan
kompeten yang mampu menumbuhkan budaya kerja Islami.
h. Mengembangkan model-model terbaik pengelolaan zakat yang dapat
dijadikan acuan dunia.

4
D. Visi, Misi dan Nilai Baznas
1. Visi
“Menjadi pengelola zakat terbaik dan terpercaya di dunia.”
2. Misi BAZNAS
a. Mengkoordinasikan BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota,
dan LAZ dalam mencapai target-target nasional.
b. Mengoptimalkan secara terukur pengumpulan zakat nasional.
c. Mengoptimalkan pendistribusian dan pendayagunaan zakat untuk
pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan
pemoderasian kesenjangan sosial.
d. Menerapkan sistem manajemen keuangan yang transparan dan
akuntabel berbasis teknologi informasi dan komunikasi terkini.
e. Menerapkan sistem pelayanan prima kepada seluruh pemangkuh
kepentingan zakat nasional.
f. Menggerakkan dakwa islam untuk kebangkitan zakat nasional melalui
sinergi ummat.
g. Terlibat aktif dan mempimpin gerakan zakat dunia.
h. Mengutamakan zakat sebagai instrumen pembangun menuju
masyarakat yang adil dan makmur.
i. Mengembangkan kompetensi amil zakat yang unggul dan menjadi
rujukan dunia.
3. Nilai Baznas
a. Visioner
b. Obtimis
c. Jujur
d. Sabar
e. Amanah
f. Keteladanan
g. Professional

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembagian zakat sudah diatur dalam Al- Qur’an Surat At-Taubah : 60, yang
manadisebutkan bahwa zakat dapat dibagikan kepada delapan kelompok. Delapan
kelompok tersebutantara lain orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-
pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan
budak), orang-orang yang berutang, untuk jalan Allahdan orang-orang yang
sedang dalam perjalanan.BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional). BAZNAS
dalam susunan organisasinya terbagimenjadi beberapa baian dan memiliki fungsi
serta tugas masing-masing.

B. Saran
Kami mengucapkan berterima kasih untuk antusiasme dari pembaca yang
mau menelaah isi dari makalah kami, tentunya masih banyak sekali kelemahan
dan kekurangannya, karena tidak cukupnya rujukan serta referensi yang
berhubungan dengan tema makalah kelompok kami, serta terbatasnya
pengetahuan. Untuk kedepannya saran dari kami yaitu agar penulisan makalah
berikutnya dengan judul yang sama bisa lebih baik lagi mengenai pembahasan
yang dikaji.

6
DAFTAR PUSTAKA

Zulfa, Natasha. “Makalah Tentang Baznas.” Blog Scribd.


https://id.scribd.com/document/441780666/MAKALAH-TENTANG-
BAZNAS-docx (21 November 2021)

Baznas. “Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).” Blog Baznas


https://baznas.go.id/profil#section-five (21 November 2021)

Anda mungkin juga menyukai