Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan
Disusun Oleh:
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt karena telah memberikan kesempatan kepada
kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah berjudul (Pasar Modal Syariah dan Pasar Uang Syariah) tepat
waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas ibu (Nur Haida, M.S.I) pada bidang
studi (Bank dan Lembaga Keuangan Syariah) di (Universitas Islam Bunga Bangsa
Cirebon).
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Selain itu, perkembangan bisnis ini juga berdampak pada meningkatnya daya
saing antar perusahaan sehingga setiap perusahaan dituntut untuk selalu
mengembangkan strateginya. Salah satu bentuk perusahaan dalam menunjang
kinerja perusahaan adalah dengan bergabung di Pasar Modal.
Aktivitas pasar modal di indonesia dimulai sejak tahun 1912 di Jakarta. Efek
yang diperdagangkan pada saat itu adalah saham milik perusahaan orang Belanda
dan obligasi yang diperdagangkan adalah obligasi milik pemerintah Hindia Belanda.
Aktivitas pasar modal ini berhenti ketika terjadi perang dunia II. Ketika Indonesia
merdeka, pemerintah menerbitkan obligasi pada tahun 1950. Pengaktifan pasar
modal di jakarta ini ditandai dengan diterbitkan Undang-Undang darurat tentang
Bursa Nomor 13 Tahun 1951 yang kemudian ditetapkan dengan Undang-Undang
Nomor 15 tahun 1952 yang berkaitan dengan pasar modal. (Malkan et al., 2018)
Dengan berbagai manfaat dan peran pasar modal menjadikan instrumen ini
semakin berkembang khususnya di Indonesia sendiri. Bagi penduduk Indonesia
yang notabennya mayoritas Muslim, tidak sedikit juga yang masih mempertanyan
kegiatan investasi dalam pasar modal ini.
Oleh karena itu, lahirlah pasar modal syariah yang menjawab keraguan sebagian
masyarakat dan telah disahkan pada tahun 2003. Pasar modal syariah ini juga turut
mewarnai kebangkitan Islam di bidang ekonomi dengan adanya transaksi dan
kegiatan ekonomi berdasarkan prinsip syariah. Dari sisi dasar hukum pasar modal
syariah didasarkan pada fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia
(DSN-MUI) dan juga diatur dalam UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. (Toha
et al., 2020)
Pasar uang syariah juga mempunyai fungsi yang sama dengan pasar uang
kovensional, namun dalam operasionalnya pasar finansial syariah tersebut
dijalankan berdasarkan syariah. Peningkatan jumlah instrumen pasar uang di pasar
uang syariah meningkatkan eksposur bank syariah untuk berbagai risiko seperti
likuiditas, dan risiko kredit. Pasar uang syariah adalah bagian integral dari fungsi
sistem perbankan syariah, pertama, dalam memberikan lembaga keuangan syariah
dengan fasilitas pendanaan dan menyesuaikan portofolio dalam jangka pendek.
(Evan Hamzah Muchtar, 2019)
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pasar modal syariah dan pasar uang syariah?
2. Apa fungsi dan tujuan dari pasar modal syariah dan pasar uang syariah?
3. Bagaimana karakteristik dari pasar modal syariah dan pasar uang syariah?
4. Apa perbedaan dari pasar modal syariah dan pasar uang syariah?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pasar modal syariah dan pasar uang syariah
2. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan dari pasar modal syariah dan pasar uang
syariah
3. Untuk mengetahui karakteristik dari pasar modal syariah dan pasar uang syariah
4. Untuk mengetahui perbedaan dari pasar modal syariah dan pasar uang syariah
BAB II
PEMBAHASAN
Pasar modal syariah mengacu pada pasar di mana kegiatan dilakukan dengan
cara yang tidak bertentangan dengan prinsip- prinsip Islam. Pasar modal syariah
mewakili penegasan hukum agama dalam transaksi pasar modal di mana pasar
bebas dari aktivitas dan elemen yang dilarang seperti riba (riba), maisir (judi),
dan gharar (ambiguitas). (Widiyanti, 2019)
Pasar modal syariah diluncurkan secara resmi pada tahun 2003 dan berkembang
sampai saat ini tak terkecuali di Indonesia. Terwujudnya pasar modal syariah ini
juga sebagai bagian penggerak perekonomian Indonesia yang tangguh dan
berdaya saing juga khususnya dalam membangkitkan ekonomi Islam. Pada
dasarnya sistem pasar modal syariah secara keseluruhan tidak jauh berbeda dari
pasar modal konvensional, hanya saja ada beberapa karakteristik khusus dalam
pasar modal syariah yaitu pada mekanisme dan produk di dalamnya tidak
bertentangan dengan prinsip syariah dan fiqh mu’amalah. (Toha et al., 2020)
Otoritas Jasa Keuangan adalah institusi yang bertugas untuk mendorong dan
mengawasi kegiatan pasar modal. Otoritas Jasa Keuangan telah secara aktif
mendorong berkembangnya aktivitas pasar modal syariah di Indonesia. Hal
tersebut dapat dilihat dari berbagai kebijakan diuraikan dalam Road Map Pasar
Modal Syariah Indonesia 2015-2019. Road Map merupakan kelanjutan dari
strategi dan program yang terdapat di dalam Rencana Induk Pasar Modal
Indonesia tahun 2005- 2009 dan tahun 2010-2014 yang mana berisikan strategi
dan program. Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan juga telah mengeluarkan
beberapa peraturan khusus yang mengatur penerbitan produk syariah di pasar
modal Indonesia sejak tahun 2006.5 Ini menunjukkan bahwa pemerintah juga
mendukung pengembangan Pasar Modal Syariah di Indonesia. (Subaidi, 2017)
Kedua, Fungsi Keuangan maksudnya bahwa dengan adanya pasar modal dapat
memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi
pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilihnya. Dipasar
modal uang berputar antar perusahaan dan atar investor, pasar modal pula dapat
menjadi wahana pengumpulan modal yang dapat menggerakan roda
perekonomian nasional.
Instrumen pasar modal bentuknya beraneka ragam, pada prinsipnya pasar modal
adalah semua surat-surat berharga (efek) yang diperdagangkan di bursa efek.
Dalam pasar modal syariah instrumen yang boleh diperjual belikan adalah
instrumen pasar modal yang memenuhi prinsip-prinsip Islam, adapun yang
menjadi instrumen pasar modal syariah adalah: (Widiyanti, 2019)
1. Saham Syariah
Ada dua jenis saham syariah yang diakui di pasar modal Indonesia. Pertama,
saham yang dinyatakan memenuhi kriteria seleksi saham syariah
berdasarkan peraturan OJK Nomor 35/POJK.04/2017 tentang Kriteria dan
Penerbitan Daftar Efek Syariah, kedua adalah saham yang dicatatkan sebagai
saham syariah oleh emiten atau perusahan publik syariah berdasarkan
peraturan OJK no. 17/POJK.04/2015. (Via Sukmaningati & Fadlilatul Ulya,
2021)
2. Sukuk
3. Reksadana Syariah
Pasar uang syariah dapat diartikan tempat dimana dipertemukan penjual dan
pembeli yang diperjual belikan adalah uang dalam waktu jangka pendek kurang
dari satu tahun. Dalam hal ini, pasar uang syariah dapat dikatakan sebagai
lembaga keuangan syariah yang menggunakan instrumen pasar yang
mekanismenya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yang mengatur persoalan
kelebihan likuiditas ataupun kekurangan likuiditas. Peraturan Bank Indonesia
Nomor 10/36/PBI/2008 tanggal 10 desember 2008 tentang operasi moneter
syariah yang merupakan pengendalian moneter syariah untuk mendukung tugas
BI dalam kebijakan moneter. Hal ini juga merupakan kebijakan mengenai pasar
uang syariah. (Rizki & Syakur, 2022)
Pasar uang adalah campuran dari penawaran dan permintaan mata uang
domestik dan asing, yaitu pasar di mana valuta asing diperdagangkan. Saat ini,
arus kas dan modal jarang dikaitkan dengan permintaan perdagangan
internasional dan modal investasi jangka Panjang. (Rahmi Syahfitri Harahap,
2022)
Ada beberapa prinsip dasar yang tidak bisa ditinggalkan dalam kita merancang
bangun pasar uang syariah, seperti transaksi tidak pada objek yang diharamkan,
tidak mengandung unsur riba, gharar dan maysir. Pasar uang dalam perspektif
Islam hanya diperbolehkan pada pasar uang yang tidak menggunakan sistem
bunga dan bisa diganti dengan alternatif akad seperti mudharabah, musyarakah,
al-qard, wadiah, dan al-sharf dan menghilangkan unsur gharar dan maysir yang
terkandung didalamnya. (Evan Hamzah Muchtar, 2019)
Adapun pihak-pihak yang terilabat dalam pasar uang, pertama adalah pihak yang
membutuhkan dana, yaitu bank ataupun perusahaan non bank yang kebetulan
membutuhkan dana yang segera harus dipenuhi untuk kepentingan tertentu.
Kedua adalah pihak yang menanamkan dana atau pihak yang menjual dana baik
bank maupun perusaan non bank dengan tujuan investasi di pasar uang. Para
pelaku pasar uang terdiri dari bank komersial, perusahaan, pemerintah, dan
perusahaan swasta yang bergerak dibidang keuangan yang terkait erat dengan
pemerintah. (Batubara, 2020)
Di samping itu, pasar uang juga dapat berfungsi sebagai informasi dimana pasar
uang dapat memberikan informasi bagi perusahaan, pemerintah, masyarakat,
perorangan, sektor luar negeri, dan peserta pasar uang lainnya mengenai kondisi
moneter, prefernsi dan tingkah laku pasar uang, pengaruh kebijakan moneter
serta pengaruh interaksi kegiatan ekonomi dalam dan luar negeri. (Batubara,
2020)
Tujuan pasar uang adalah untuk memberikan alternatif, baik bagi lembaga
keuangan bank maupun bukan bank untuk memperoleh sumber dana atau
menanamkan dananya. Tanpa adanya pasar keuangan ini maka peminjam uang
(kreditur) akan mengalami kesulitan dalam menemukan debitur yang bersedia
untuk memberikan pinjaman kepadanya. Pengantara seperti bank membantu
dalam melakukan proses ini, dimana bank menerima deposito dari nasabahnya
yang memiliki uang untuk ditabung dan kemudian bank dapat meminjamkan
uang ini kepada orang yang berniat untuk meminjam uang. (Fatimah, 2019)
Perbedaan pasar modal syariah dan pasar uang syariah dari segi waktu pasar
uang memiliki jangka waktu pendek biasannya dibawah 1 tahun sedangkan
pasar modal memiliki jangka waktu yang panjang. Tempat perdagangan dalam
pasar uang transaksi bersifat abstrak yang artinya tidak diperdagangkan di pasar
tertentu sedangkan pasar modal diperdagangkan di bursa efek.
DAFTAR PUSTAKA
Basrowi, & Ma’rifah, A. N. (2018). Sistem Investasi Pasar Modal Syariah. Naskah
Publikasi - Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 18(2), 1–26.
https://osf.io/f3xv4/download
Batubara, S. (2020). Al-Sharf Transaksi Pasar Uang Pada Perbankan Syariah. 1(2),
98–112. https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/
Dhea Rizky Amalia. (2019). STRATEGI PENGEMBANGAN EKSISTENSI PASAR
MODAL SYARIAH DALAM KAJIAN ISLAM. 4(1), 88–100.
Evan Hamzah Muchtar, dkk. (2019). APLIKASI SISTEM KEUANGAN SYARIAH
PADA PASAR UANG. Jurnal Asy- Syukriyyah, 20, 52–65.
Fadilla. (2018). PASAR MODAL SYARIAH DAN KONVENSIONAL. Pasar Modal
Syariah Dan Konvensional, 3, 45.
Fatimah, S. (2019). Analisis Peran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Sumatera Utara Untuk Meningkatkan Pasar Keuangan Syariah. 3(1).
http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/2918
Hasbiyah, W. (2020). Reksadana Dalam Persfektif Ekonomi Syariah. Jurnal Al-
Hikmah, 8, 17–26.
Indah Maesaroh. (2020). Penerapan prinsip syariah di pasar modal tentunya
bersumberkan pada Al Quran sebagai sumber hukum tertinggi dan Hadits Nabi
Muhammad SAW. Selanjutnya, dari kedua sumber hukum tersebut para ulama
melakukan penafsiran yang kemudian disebut ilmu fiqih. Salah. Jurnal Dinamika
Wacana Mahasiswa Berparadigma, 4(1), 88–100.
Malkan, M., Kurniawan, I., & Noval, N. (2018). PENGARUH PENGETAHUAN
TENTANG PASAR MODAL SYARIAH TERHADAP MINAT INVESTASI SAHAM
DI PASAR MODAL SYARIAH Malkan. 3(1).
Nabiil Salasa Ramadhan, dkk. (2022). APLIKASI KEUANGAN SYARIAH PADA
PASAR UANG. 1(5), 773–778.
Nidia Konita, D. (2023). Jurnal Pijar Studi Manajemen dan Bisnis. 1(2), 83–88.
Nurafiati, N. (2019). Perkembangan Pasar Modal Syariah Dan Kontribusinya Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia. Inklusif (Jurnal Pengkajian Penelitian
Ekonomi Dan Hukum Islam), 4(1), 65. https://doi.org/10.24235/inklusif.v4i1.4167
Putri Jamilah, Wahyi Busyro, Rika Septianingsih, M. L. (2019). Prospektus Reksadana
Sebagai Prinsip Bisnis Syariah. Jurnal Islamika, 2(2), 110–119.
https://ejurnal.umri.ac.id/index.php/JSI/article/view/1640
Rahmarisa, F. (2019). Investasi Pasar Modal Syariah. JEKKP (Jurnal Ekonomi,
Keuangan Dan Kebijakan Publik), 1(2), 79–84.
https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/JEKKP/article/view/2263
Rahmi Syahfitri Harahap, dkk. (2022). Konsep pasar Uang dalam Persfektif Ekonomi
Islam. Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi Dan Manajemen (JIKEM), 2(1), 923–926.
Rizki, R., & Syakur, F. (2022). Jurnal Hukum Ekonomi Islam (JHEI) Problematika
Investasi Pasar Uang Syariah bagi Bak Syariah di Indonesia ABST RAK. Jurnal
Hukum Ekonomi Islam (JHEI), 6(1), 52–73. www.jhei.appheisi.or.id
Subaidi, S. (2017). Rekonstruksi Hukum Pasar Modal Syariah dalam Memberi Jaminan
Kepastian Hukum. Istidlal: Jurnal Ekonomi Dan Hukum Islam, 1(2), 155–166.
https://doi.org/10.35316/istidlal.v1i2.105
Toha, M., Manaku, A. C., & Zamroni, M. A. (2020). Perkembangan Dan Problematika
Pasar Modal Syariah Di Indonesia. Jurnal Al-Tsaman, 2(1), 135–144.
Via Sukmaningati, & Fadlilatul Ulya. (2021). Keuntungan Investasi di saham syariah.
Jurnal Investasi Islam, 5(1), 59–68. https://doi.org/10.32505/jii.v5i1.1648
Widiyanti, M. dkk. (2019). Kajian Pasar Modal Syariah Dalam Mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Ekonomikawan: Jurnal Ilmu Ekonomi Dan
Studi Pembangunan, 19(1), 21–30.
https://doi.org/10.30596/ekonomikawan.v19i1.3236