Anda di halaman 1dari 3

NOTULENSI HASIL DISKUSI KELOMPOK 1

FUNGSI PENGENDALIAN MANAJEMEN


BAB 1 MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN
TANGGAL 27 SEPTEMBER 2021
NAMA ANGGOTA :
1. Muhammad Fajar Khoiruddin (19101021201)
2. Fita Agustina (19101021203)
3. Aura Rizky Aqmarina R (19101021206)
4. Maya Rifqi Amalia (19101021218)
5. Vindi Ayu Saputri (19101021223)
6. Eka Setiana (19101021240)
7. Muklis (19101021243)
8. Nur Rofikoh (19101021248)

PERTANYAAN :
1. Bagaimana caranya kita membeli asuransi yang tepat ! (Siti Soffiyatun
19101021250)
Jawaban :
 Melihat Track Record Perusahaan Asuransi
Tips asuransi jiwa untuk para pemula yang pertama adalah memperhatikan
track record perusahaan asuransi yang Anda pilih. Asuransi jiwa memiliki
waktu pemakaian jangka panjang. Anda harus mengecek apakah keuangan
perusahaan tersebut stabil dan mengecek apakah perusahaan tersebut bisa
dipercaya atau tidak.
 Memilih Premi Asuransi Sesuai dengan Kemampuan Finansial
 Memilih produk asuransi sesuai kebutuhan. (Eka Setiana 19101021240)

2. Penyebab masalah pengendalian ada 3 yang meliputi kurangnya pengarahan kerja,


masalah motivasi, keterbatasan individu. Dari 3 yang sudah disebutkan diatas bisa
dijelaskan mengenai 3 hal tersebut! (Siti Nufaidah 19101021217)
Jawaban:
 Kurangnya pengarahan Kinerja karyawan tidak memadai karena mereka tidak
mengetahui apa yang diinginkan oleh perusahaan, sehingga salah satu fiungsi
pengendalian manajemen yangmelibatkan pemberian informasi kepada
karyawan untuk memenuhi tujuan perusahaantidak dapat tercapai.Bentuk
perilaku karyawan karena salah pengarahan seperti penipuan yangmemiliki
pengaruh berat, seperti memburuknya moral karyawan, terganggunya
hubunganbisnis, hilangnya keuntungan akibat rusaknya reputasi dan lain-lain.
 Masalah motivasi
Terjadi karena tujuan individu dan tujuan perusahaan tidak sejalan,
karenaindividu memiliki kepentingan sendiri.Karyawan terutama manajer
sering membuat keputusan yang sesuai dengankeinginan mereka, tetapi tidak
sesuai dengan keinginan perusahaan sehingga terkadangmereka melakukan
“manajemen pendapatan” untuk membuat laporan kinerja terlibatbagus
walaupun tindakan yang mereka lakukan tidak memiliki nilai ekonomis
bagiperusahaan.
 Keterbatasan individu
Terjadi ketika karyawan tahu apa yang diharapkan dari mereka dan dimotivasi
untuk memiliki kinerja yang tinggi tetapi tidak melakukan dengan baik
karenaketerbatasan lain, yang mungkin disebabkan kurangnya kemampuan,
pelatihan,pengalaman, dsb. Contoh : Pekerjaan yang tidak didesain secara
tepat, sehinga karyawanmenjadi lelah/tertekan yang berakibat terjadinya
kecelakaan kerja dan pengambilankeputusan yang salah. (Muklis
19101021243)

3. Menurut kelompok 1 bagaimana cara menanggulangi atau mengatasi masalah


motivasi tersebut! (Askia Rahma 19101021238)
jawaban:
 Menjadi pendengar yang baik
Dalam menjalin koneksi antara atasan dan karyawan, perlu adanya sebuah
komunikasi. Komunikasi yang baik antara Anda dengan karyawan akan
membuat mereka lebih termotivasi saat bekerja. Karyawan juga manusia,
ingin didengarkan dan dihargai pendapatnya. Mereka tentu memiliki ide atau
pendapat tersendiri terhadap perusahaan. Dengarkan ide-ide tersebut dan
berikan apresiasi. Apabila memang dapat diterapkan di perusahaan, tidak ada
salahnya ide tersebut dipakai. Hal ini akan membuat karyawan merasa
dihargai pemikirannya. Mereka pun lebih termotivasi untuk bekerja atau
bahkan memberikan kontribusi yang maksimal kepada perusahaan.
 Mengarahkan karier karyawan
Mengarahkan karier karyawan sesuai dengan potensi asli mereka membuat
mereka lebih terarah. Saat seseorang merasa lebih terarah, ia tidak akan ragu
dalam melakukan pekerjaannya. Dalam kasus ini, karyawan yang diberi
arahan tentang kariernya di masa mendatang tentu akan lebih termotivasi
untuk bekerja dan meraih jenjang karier tersebut.
 Menciptakan atmosfer kerja yang menyenangkan
Untuk hubungan yang kurang baik di antara karyawan, manager bisa
mengajak berdiskusi tertutup. Dengarkan keluh kesah mereka dengan baik.
Coba tawarkan solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Dengan
begitu, masalah di antara karyawan bisa terpecahkan dan atmosfer kerja pun
kembali menyenangkan.
 Menerapkan program reward
Setiap karyawan pasti ingin di apresiasi dalam kinerjanya dalam
perrusahaannya. Apresiasi yang tepat juga bisa meningkatkan motivasi kerja
mereka. Apresiasi sangat beragam bentuknya, mulai dari yang sederhana
seperti pujian, hingga hadiah, atau bonus kerja. (Muhammad Fajar
Khoiruddin 19101021201)
4. Jelaskan bahwa sistem pengendalian manajemen yang paling efektif yaitu sistem yang
dapat menetapkan kriteria evaluasi dan mendorong perilaku yang sesuai dengan
tujuan. Sistem apa yang dimaksud dan seperti apa? (Ratma Lativa 19101021258)
jawaban :
Sistem yang dimaksud seperti mengidentifikasi tindakan perbaikan apa yang perlu
diambil setelah terjadi penyimpangan dari standar. Informasi harus sampai dalam
bentuk yang dapat digunakan ketika informasi itu tiba pada pihak yang bertanggung
jawab untuk mengambil tindakan perbaikan. (Nur Rofikoh 19101021248)

5. Didalam penghilangan aktivitas, apa yang bisa dihilangkan dengan cara yang
disebutkan? (Siti Suryani 19101021)
Jawaban :
kriteria aktivitas yang dapat dihilangkan ada jenis" aktivitas yang secara
operasionalnya atau pelaksanaannya sudah tidak efektif lagi contohnya dengan
subskontrak, perjanjian lisensi atau dibestasi. (Fita Agustina 19101021203)

6. Cara pengimplementasian cultur diperusahaan dan apakah point alternatif 1 sampai 4


itu berkaitan? (Lara Dutta 19101021208)
Jawaban:
Cultural controls dirancang untuk mendorong pemantauan timbal-balik (mutual
monitoring), yaitu bentuk tekanan kelompok (group pressure) yang sangat kuat
terhadap individu yang menyimpang dari norma dan nilai kelompok. Cultural
controls sangat efektif ketika para anggota kelompok memiliki hubungan
emosional satu sama lain.
Cultural Controls muncul pada saat para manajer mengambil berbagai tindakan untuk
membentuk norma perilaku organisasi dan mendorong para karyawannya untuk
memonitor dan mempengaruhi perilaku satu sama lain.
Para manajer dapat berupaya untuk menciptakan dan mengarahkan budaya
organisasi (organizational cultures) melalui berbagai cara seperti Code of Conduct,
Group-Based Rewards, Intraorganizational Transfers, Physical and Social
Arrangements, dan Tone at The Top. (Muhammad Fajar Khoiruddin
19101021201)

Anda mungkin juga menyukai