Anda di halaman 1dari 13

Motivasi Dan Pemberdayaan Pegawai

Kelompok 1

- Melly Febriana (2061201248)


- Catur Wira Dewa (1861201154)
Latar Belakang

Sebagai seorang individu, pegawai juga mempunyai sesuatu yang utama


mengenai perilaku, sikap, tabiat dan kebiasaan-kebiasaan yang tumbuh dan
berkembang yang dibentuk oleh kondisi lingkungan dan pengalaman-pengalaman
di tempat kerja. Tujuan organisasi akan sulit dicapai, bila para pegawai tidak
mau menggali potensi yang ada dalam dirinya untuk bekerja semaksimal
mungkin. Dengan kata lain, pemberian motivasi oleh organisasi adalah agar
pegawai tetap bekerja dengan baik dan selalu memberikan prestasi yang terbaik
bagi organisasi.
Pengertian Motivasi
Dalam istilah motivasi tercakup berbagai aspek tingkah manusia yang
mendorongnya untuk berbuat atau tidak berbuat. Namun dalam uraian
berikut, motivasi berarti pendorong manusia untuk bertindak dan
berbuat. Sedangkan pengertian motivasi dalam kehidupan kita sehari-
hari, motivasi diartikan sebagai keseluruhan proses pemberian dorongan
atau rangsangan kepada para karyawan sehingga mereka bersedia
bekerja dengan rela tanpa dipaksa (Saydam, 2000:326)
Organisasi akan berhasil melaksanakan program-programnya bila orang-
orang yang bekerja dalam organisasi dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik sesuai dengan bidang dan tanggung jawabnya masing-
masing. Dalam melaksanakan tugas tersebut, para pegawai perlu
diberikan arahan dan dorongan sehingga potensi yang ada dalam dirinya
dapat diubah menjadi potensi yang menguntungkan organisasi.
Indikator Motivasi

Indikator-indikator Motivasi Indikator Motivasi Kerja menurut Anwar Prabu


Mangkunegara (2009:93) dalam Bayu Fadillah, (2013:5) sebagai berikut :
 1. Tanggung Jawab Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi terhadap
pekerjaannya
 2. Prestasi Kerja Melakukan sesuatu/pekerjaan dengan sebaik-baiknya
 3. Peluang Untuk Maju Keinginan mendapatkan upah yang adil sesuai dengan
pekerjaan
 4. Pengakuan Atas Kinerja Keinginan mendapatkan upah lebih tinggi dari
biasanya.
 5. Pekerjaan yang menantang Keinginan untuk belajar menguasai pekerjaanya
di bidangnya.
Pandangan Tentang Motivasi
Berbagai Pandangan Tentang Motivasi . Ada 3 model – model motivasi diantaranya model tradisional, model hubungan
manusiawi, dan model sumber daya manusia.
a. Model Tradisional
Model Tradisional motivasi dihubungkan dengan Frederick Taylor dan aliran manajemen ilmiah. Sesuai dengan
aliran ini aspek yang sangat penting dari pekerjaan para manajer adalah bagaimana membuat para karyawan bisa
menjalankan pekerjaan mereka yang membosankan dan berulang-ulang dengan cara yang paling efisiensi.
b. Model Hubungan Manusiawi
Ketika tampak bahwa pendekatan tradisional tidak lagi tepat, para ahli manajemen mulai mencari berbagai
penjelasan tentang perilaku karyawan. Elton Mayo dan peneliti-peneliti tentang hubungan manusiawi lainnya
menemukan bahwa kontak social yang dialami karyawan dalam bekerja merupakan hal yang sangat penting bagi
mereka, dan kebosanan serta kerutinan pekerjaan merupakan hal-hal mengurangi motivasi mereka dalam bekerja.
Para peneliti tersebut menganjurkan bahwa para manajer bisa memotivisir para karyawan dengan mengakui
kebutuhan social dan dengan membuat mereka merasa penting dan berguna. Sebagai hasilnya, para karyawan diberi
berbagai kebebasan untuk membuat keputusan sendiri dalam pekerjaannya. Perhatian yang lebih besar diarahkan
pada kelompok-kelompok kerja organisasi informal. Lebih banyak informasi disediakan untuk karyawan tentang
perhatian manajer dan operasi organisasi (Handoko, 1984:253).
c. Model Sumber Daya Manusia
Kemudian para teoritisi seperti McGregor dan Maslow, dan para peneliti seperti Argyris dan Likert, melontarkan
kritik kepada model hubungan duniawi, dan mengemukakan pendekatan yang lebih canggih “sophisticated” untuk
memanfaatkan para karyawan. Model ini menyatakan bahwa para karyawan dimotivasi oleh banyak faktor. Mereka
beralasan bahwa kebanyakan orang telah dimotivasi untuk melakukan pekerjaan secara baik. Mereka mengemukakan
bahwa parakaryawan lebih menyukai pemenuhan kepuasan dari suatu prestasi kerja yang baik. Jadi, para karyawan
dapat diberi tanggung jawab yang lebih besar untuk pembuat keputusan dan pelaksana tugas-tugas.
Sumber-Sumber Motivasi

Sumber motivasi digolongkan menjadi dua, yaitu sumber motivasi dari dalam diri (intrinsik) dan
sumber motivasi dari luar (ekstrinsik).
 
 Motivasi Intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif – motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu. Itu sebabnya motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai
bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan
dari dalam diri dan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajarnya.
 Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif – motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari
luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas
dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak terkait dengan dirinya.
Ada dua faktor utama di dalam organisasi (faktor eksternal) yang membuat
karyawan merasa puas terhadap pekerjaan yang dilakukan, dan kepuasan
tersebut akan mendorong mereka untuk bekerja lebih baik, kedua faktor
tersebut antara lain :
a.Motivator, yaitu prestasi kerja, penghargaan, tanggung jawab yang diberikan,
kesempatan untuk mengembangkan diri dan pekerjaannya itu sendiri.
b) Faktor kesehatan kerja, merupakan kebijakan dan administrasi perusahaan
yang baik, supervisi teknisi yang memadai, gaji yang memuaskan, kondisi kerja
yang baik dan keselamatan kerja.
Teori Teori Motivasi

Ada beberapa macam teori motivasi Yaitu :

a.Hierarki Teori Kebutuhan (Hierarchical of Needs Thry)


Teori motivasi Maslow dinamakan, “ A theory of human motivation ”. Teori ini mengikuti teori
jamak, yakni seorang berperilaku atau bekerja karena adanya dorongan untuk memenuhi
bermacam – macam kebutuhan
b. Teori Kebutuhan Berprestasi Motivasi
Berbeda – beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Kebutuhan akan
prestasi tersebut sebagai keinginan yang melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit.
c. Teori Keadilan
Teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk menghasilkan kesenjangan
antara usaha yang dibuat bagi kepentingan organisasi dengan imbalan yang diterima.
Karakteristik dan Kebutuhan Akan Motivasi Kerja
1) Hasil Maksimal
Apapun yang dikerjakan menggunakan hati dan minat pasti akan bagus. Jika kita
melihat  Pengertian Minat Menurut Para Ahli maka akan ada hubungannya
dengan karakter dan cara bekerja. Meskipun lelah namun banyak orang yang
merasa bahwa dengan perasaan yang memang benar-benar tulus akan
menghasilkan pekerjaan yang maksimal.
2) Berkembang
Ketika bekerja apa yang diinginkan di tempat tersebut, tentu keterampilan
karyawan yang semakin berkembang dan karyawan bisa menambah keahlian
dengan pekerjaan baru yang mungkin belum ia dapatkan. Terutama para pekerja
yang baru lulus sekolah atau kuliah. Nah bagaimana kaitannya dengan
karakteristik ? jika sesuai maka karyawan tersebut pasti memiliki motivasi untuk
belajar kemudian mengasahnya dan akhirnya jadi berkembang baik.
Karakteristik dan Kebutuhan Akan Motivasi Kerja
3) Nyaman
Apa yang diinginkan ketika mulai bekerja ? pasti merasa nyaman sehingga tidak perlu
berpindah atau bahkan menganggur dan mencari pekerjaan baru, seorang pegawai akan
merasa betah jika memang sesuai dengan keinginan dan juga kebutuhan ketika melakukan
pekerjaan. Semua bisa didapatkan jika memang sesuai dengan minat. Pastinya karyawan
tersebut tidak akan merasa bermasalah untuk kerja yang disesuaikan dengan minatnya.
Itulah yang menggambarkan hubungan karakteristik individu dengan motivasi kerja.
4) Percaya Diri
Banyak Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri dan Berani ketika membawa karakteristik
individu yang positif maka anda akan merasa percaya diri. Terkadang memasuki lingkungan
kerja sebenarnya anda mampu melakukan banyak hal atau melakukan banyak pekerjaan.
Namun terkendala oleh banyak hal, mulai dari tidak percaya diri akan kemampuan anda dan
potensi yang anda miliki.
Teori Kepercayaan Diri (Self-Confidence) menjelaskan bahwa faktor luar seperti teman kerja
yang tidak bisa diajak kerja sama dan sejenisnya. Karakteristik individu anda yang memang
sesuai akan menambah rasa percaya diri. Misalnya saja anda memang senang bekerja di
bidang komunikasi kemudian anda bekerja di bidang pelayanan jasa dan bertemu banyak
orang.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja
Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan
faktor motivasi (motivation).
Faktor Kemampuan
Secara psikologis, kemampuan (ability) karyawan terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan
kemampuan reality (knowledge + skill). Artinya, pegawai yang memiliki IQ di atas rata –
rata (IQ 110 – 120) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam
mengerjakan pekerjaan sehari hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang
diharapkan. Oleh karena itu, karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai
dengan keahliannya.
Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang karyawan dalam menghadapi situasi
(situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri karyawan yang
terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). Seorang karyawan juga harus
mempunyai sikap mental, sikap mental yang siap secara psikofisik (siap secara mental,
fisik, tujuan, dan situasi). Sikap mental yang siap secara psikofisik terbentuk karena
karyawan mempunyai “Modal dan Kreatif”.
Kesimpulan

Motivasi diartikan sebagai keseluruhan proses pemberian dorongan atau


rangsangan kepada para karyawan sehingga mereka bersedia bekerja dengan rela
tanpa dipaksa. Teori-teori motivasi kerja yaitu teori kepuasan dan teori proses.
Tujuan dari motivasi kerja terhadap para karyawan antara lain meningkatkan
gairah dan semangat kerja, meningkatkan kedislipinan, meningkatkan prestasi kerja,
meningkatkan loyalitas, dan meningkatkan produktivitas serta efisiensi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja yaitu faktor intern (dalam diri
karyawan) dan faktor ekstern (di luar diri karyawan). Kedua faktor tesebut harus
berjalan secara seimbang. Ketidakseimbangan dapat terlihat dari sering resahnya
atau gejolak para pegawai.
Harapan karyawan terhadap pemberian motivasi kerja adalah agar terciptanya
suasana pekerjaan yang memberikan semangat dalam meningkatkan prestasi kerja
dan kinerja yang lebih baik.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai