Anda di halaman 1dari 4

MOTIVASI SDM

A. Pengertian motivasi
Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mendorong gairah kerja bawahan, agar mau bekerja keras dengan
memberikan semua kemampuan dan keterampilan untuk mewujudkan tujuan perusahaan (Hasibuan, 1999).
ada dua prinsip yang dapat digunakan untuk meninjau motivasi, yaitu:

1. Motivasi dipandang sebagai suatu proses


2. Menentukan karakter dari proses ini

Motivasi untuk bekerja ini sangat penting bagi tinggi rendahnya produktivitas perusahaan. Tanpa adanya
motivasi dari para karyawan untuk bekerja sama bagi kepentingan perusahaan, maka tujuan yang telah ditetapkan
tidak akan tercapai. Sebaliknya, apabila terdapat motivasi yang tinggi dari para karyawan, maka hal ini merupakan
suatu jaminan atas keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Motivasi juga memeliki komponen, yakni komponen dalam dan luar. Komponen dalam ialah perubahan dalam diri
seseorang, keaadan merasa tidak puas, ketegangan psikologis. Komponen luar ialah apa yang diinginkan seseorang,
tujuan yang menjadi arah tingkah lakunya.

Motivasi mengandung tiga hal yang amat penting, yaitu:

1. Motivasi berkaitan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasional. Artinya,
didalam tujuan dan sasaran organisasi telah tercakup tujuan dan sasaran pribadi para anggota organisasi.
2. Motivasi merupakan proses keterkaitan antara usaha dan pemuasan kebutuhan tertentu. Dengan perkataan
lain, motivasi merupakan kesediaan mengerahkan usaha tingkat tinggi untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Dalam usaha memahami motivasi, yang dimaksud dengan kebutuhan ialah interval seseorang yang
menyebabkan hasil usaha tertentu menjadi menarik. Artinya, suatu kebutuhan yang belum
terpuaskan menciptakan ketegangan yang pada gilirannya menimbulkan dorongan tertentu dalam
diri seseorang.

B. Faktor - faktor yang mempengaruhi motivasi

1. Faktor intern
Faktor intern yang dapat memengaruhi pemberian motivasi pada seseorang antara lain:
A. keinginan untuk dapat hidup
Keinginan untuk dapat hidup meliputi kebutuhan untuk:

memperoleh kompensasi yang memadai

Pekerjaan yang tetap walaupun penghasilan tidak begitu memadai

Kondisi kerja yang aman dan nyaman
B. Keinginan untuk dapat memiliki
Keinginan yang keras untuk dapat memiliki itu dapat mendorong orang untuk mau bekerja.

C. Keinginan untuk memperoleh penghargaan


Sesorang mau bekerja disebabkan adanya keinginan untuk di akui, dihormati oleh orang lain.

D. Keinginan untuk memperoleh pengakuan


Maka keinginan untuk memperoleh pengakuan itu dapat meliputi hal-hal:

adanya penghargaan terhadap prestasi

Adanya hubungan kerja yang harmonis dan kompak

Pimpinan yang adil dan bijaksana

Perusahaan tempat bekerja dihargai oleh masyarakat

E. Keinginan untuk berkuasa


Keinginan untuk berkuasa akan mendorong sesorang untuk bekerja. Tetapi pada dasarnya ada hal-hal yang umum
yang harus dipenuhi untuk terdapatnya kepuasan kerja bagi para karyawan. Karyawan akan dapat merasa puas bila
dalam pekerjaan terdapat yaitu:
1. Hak otonomi
2. Variasi dalam melakukan pekerjaan
3. Kesempatan untuk memberikan sumbangan pemikiran
4. Kesempatan memperoleh umpan balik tentang hasil pekerjaan yang telah dilakukan

2. Faktor ekstern

1. Kondisi lingkungan kerja


Lingkungan pekerjaan adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada disekitar
karyawan yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat memengaruhi pelaksanaan pekerjaan.

2. Kompensasi yang memadai


Kompensasi merupakan sumber penghasilan utama bagi para karyawan untuk menghidupi
diri beserta keluarganya. Kompensasi yang memadai merupakan alat motivasi yang paling ampuh bagi perusahaan
untuk mendorong para karyawan bekerja dengan baik.

3. Supervisi yang baik


Fungsi supervisi dalam suatu pekerjaan adalah memberikan pengarahan, membimbing kerja
para karyawan, agar dapat melaksanakan kerja dengan baik tanpa membuat kesalahan.

4. Adanya jaminan pekerjaan


Adanya promosi jabatan, pangkat, maupun jaminan pemberian kesempatan untuk
mengembangkan potensi diri.

5. Status dan tanggung jawab


Status atau kedudukan dalam jabatan tertentu merupakan dambaan setiap karyawan dalam bekerja. Mereka juga
berharap akan dapat kesempatan menduduki jabatan dalam suatu perusahaan.

6. Peraturan yang fleksibel


Bagi perusahaan besar, biasanya sudah ditetapkan sistem dan prosedur kerja yang harus
dipatuhi oleh seluruh karyawan. Sistem dan prosedur kerja ini dapat bersifat mengatur dan melindungi karyawan.

C. Teori-Teori motivasi

1. Teori kepuasan
Teori ini mendasarkan pendekatannya atas faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu
yang menyebabkannya bertindak dan berprilaku dengan cara tertentu. Jika kebutuhan dan kepuasannya semakin
terpenuhi, semangat bekerjanya pun akan semakin baik pula. Jadi, pada dasarnya teori ini mengemukakan bahwa
seseorang akan bertindak untuk dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasannya. Teori kepuasaan tersebut di pelopori
oleh:

F. W. Taylor dengan teori motivasi konvensional

Abraham H. Maslow dengan teori Hierarki

David Mcclelland dengan teori motivasi prestasi

Frederick Hezberg dengan teori model dan faktor

Clayton P. Alderfer dengan teori ERG

Douglas Mc Gregor dengan teori X dan Y

2. TEORI MOTIVASI PROSES


Teori motivasi proses memusatkan perhatian nya pada bagaimana motivasi terjadi. Dengan
kata lain, teori proses pada dasarnya berusaha menjawab pertanyaan bagaimana Menguatkan, mengarahkan,
memelihara, dan menghentikan perilaku individu agar setiap individu bekerja giat sesuai dengan keinginan manajer.
Bila diperhatikan secara mendalam, teori ini merupakan proses sebab dan akibat bagaimana seseorang bekerja serta
hasil apa yang telah diperolehnya.
Ada tiga teori motivasi proses yang lazim dikenal, yaitu teori harapan, keadilan, dan pengukuhan.
1. Teori harapan, menyatakan bahwa kekuatan yang memotivasi seorang bekerja giat dalam melaksanakan
pekerjaannya bergantung pada hubungan timbal balik antara apa yang ia inginkan dengan kebutuhan dari
hasil pekerjaan itu.
2. Teori keadilan, teori ini menekankan bahwa ego manusia selalu mendambakan keadilan dalam pemberian
hadiah maupun hukuman terhadap setiap perilaku yang relatif sama. Stoner dan freeman, menjelaskan
bahwa kebanyakan pembahasan dan penelitian mengenai teori keadilan berpusat pada uang sebagai
imbalan yang dianggap paling penting ditempat kerja.
3. Teori pengukuhan, teori pengukuhan didasarkan atas hubungan sebab dan akibat perilaku dengan kompensasi.
Misalnya, promosi bergantung pada prestasi yang selalu dapat dipertahankan. Teori pengukuhan teridiri
dari dua jenis, yaitu:

pengukuhan positif

Pengukuhan negatif

D. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMBERIAN MOTIVASI

1. Memahami perilaku bawahan.


Pimpinan harus dapat memahami perilaku bawahan. Dengan memahami perilaku mereka
akan lebih memudahkan tugasnya memberi motivasi kerja.

2. Harus berbuat dan berperilaku realistis.


Seorang pimpinan mengetahui bahwa kemampuan para bawahan tidak sama, sehingga
dapat memberikan tugas yang kira-kira sama dengan kemampuan mereka masing-masing.

3. Tingakat kebutuhan setiap orang berbeda.


Tingkat kebutuhan setiap orang tidak sama disebabkan karena adanya kecendrungan,
keinginan, perasaan, dan harapan yang berbeda antara satu orang dengan orang lain pada waktu yang sama.

4. Mampu menggunakan keahliannya:



Menciptakan iklim kerja yang menyenangkan

Memberikan penghargaan dan pujian bagi yang berprestasi dan membimbing yang belum berprestasi

Membagi tugas sesuai dengan kemampuan para bawahan

Memberi umpan balik tentang hasil pekerjaan

Memberi kesempatan kepada bawahan untuk maju dan berkreativitas

5. Pemberian motivasi harus mengacu pada orang.


Seorang pemimpin harus memperlakukan seorang bawahan sebagai bawahan, bukan
sebagai diri sendiri yang sedang mempunyai kesadaran tinggi untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Oleh karena
itu, motivasi harus dapat mendorong setiap karyawan untuk berprilaku dan berbuat sesuai dengan apa yang
diinginkan pemimpin.

6. Harus dapat memberi keteladanan.


Dengan keteladanan seorang pemimpin, bawahan akan dapat termotivasi dengan
bagaimana cara bekerja dengan baik, berkata, dan berbuat yang baik.

Anda mungkin juga menyukai