C. MOTIVASI
Motivasi manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia pada umumnya dan
bawahan pada khususnya.
Edwin B. Flippo mengatakan :
Motivasi adalah suatu keahlian dalam mengarahkan pegawai organisasi agar mau
bekerja secara berhasil, sehingga tercapai keinginan para pegawai sekaligus tercapai
tujuan organisasi.
G.R. Terry mengemukakan :
Motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri individu yang merangsangnya untuk
melakukan tindakan-tindakan.
Setiap pekerjaan mempunyai motif atau needs tertentu dan mengharapkan kepuasan
dari hasil kerjanya seperti :
1. Kebutuhan fisik dan keamanan
2. Kebutuhan sosial.
3. Kebutuhan egoistik
Seseorang bekerja karena ada dorongan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan.
Seperti dikatakan oleh Abraham Maslow bahwa kebutuhan yang diinginkan seseorang
berjenjang, artinya bila kebutuhan pertama dipenuhinya maka kebutuhan kedua menjadi
utama demikian seterusnya.
Karena pada dasarnya motif daripada bawahan menggabungkan diri pada suatu
perusahaan adalah motif pemuasan kebutuhan, maka di dalam memberikan motivasi haruslah
senantiasa memperhatikan kebutuhan tersebut. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk
memotivasi karyawan antara lain :
1. Memberikan upah yang layak.
Upah yang layak dapat meningkatkan kepuasan seorang karyawan, sehingga gairahnya
untuk bekerja juga meningkat
2. Pemberian insentif
Untuk mendapatkan hasil langsung, kepada karyawan dapat diberikan insentif, yaitu
pemberian penghasilan tambahan kepada karyawan yang telah memberikan prestasi
sesuai dengan yang diharapkan, atau pekerjaannya melebihi target.
3. Memperhatikan rasa harga diri
Upah dan insentif yang tinggi belum menjamin karyawan bisa senang, kalau harga
dirinya tidak mendapat perhatian sebagaimana mestinya. Jadi perlu diperhatikan jangan
sampai seorang karyawan merasa harga dirinya diinjak-injak.
4. Memenuhi kebutuhan rohani
Kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan masalah keagamaan, kepercayaan atau
tradisi yang masih tertanam kuat di masyarakat dan dalam hati karyawan haruslah
mendapat Perhatian
5. Memenuhi kebutuhan berpartisipasi
Seorang pekerja akan bekerja lebih semangat bila ia diikutsertakan dalam setiap tahapan
pekerjaan tersebut. Oleh karena itu ia harus diberikan kesempatan untuk ikut
berpartisipasi, sehingga merasa dihargai.
6. Menempatkan pekerja pada tempat yang tepat
Penempatan pekerja sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya, merupakan suatu
motivasi yang sangat baik
7. Menimbulkan rasa aman di masa depan.
Untuk dapat menjamin rasa aman di masa depan (masa tua) perlu diadakan program
pensiun
8. Memperhatikan lingkungan tempat bekerja.
Lingkungan kerja yang nyaman, sejuk, bersih, indah dan rapi tentu lebih mampu
meningkatkan gairah kerja bila tentu lebih mampu meningkatkan gairah kerja bila
dibandingkan suasana kerja yang sumpek, panas, berdebu, gelap dan sebagainya.
9. Memberikan kesempatan untuk maju.
Pimpinan harus mampu mengamati siapa-siapa karyawan yang berprestasi, menunjukkan
loyalitas agar dapat dinaikkan pangkatnya atau ditempatkan pada tempat yang lebih baik.
10. Menciptakan persaingan sehat.
Dengan adanya persaingan yang sehat, akan memacu karyawan berlomba untuk lebih dari
yang lainnya.
2. Motivasi negative ; yaitu dorongan bawahan dengan ancaman hukuman artinya jika
prestasinya kurang dari prestasi standar akan dikenakan hukuman, sedang jika prestasinya
di atas standar tidak diberikan apa-apa.
D. KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
Seorang pimpinan harus memperhatikan dua hal, yaitu : “internal environment dan
external inveronment”.
Pimpinan perusahaan harus menyadari bahwa tujuannya baru dapat dicapai dengan baik jika
terjalin kerjasama yang baik antara internal dan external environment dan ini membutuhkan
Cooperative social system approach