PENGERTIAN MOTIVASI
1. Imron (1966) menjelaskan bahwa motivasi berasal dari bahasa
Inggris "motivation" yang berarti dorongan atau pengalasan untuk melakukan
suatu aktivitas hingga mencapai tujuan.
2. Malayu, menjelaskan bahwa motivasi diambil dari kata latin yaitu movere yang
artinya dorongan atau pemberian daya penggerak yang dapat menciptakan suatu
kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja efektif, bekerjasama dan
terintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai sebuah kepuasan.
3. Motivasi mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita
inginkan (Heidjachman dan Husnan, 2003:197) merupakan proses untuk
4. Dari serangkain pengertian para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
motivasi adalah sesuatu alasan yang mendorong seseorang untuk melakukan;
menyelesaikan; menghentikan; dsb, suatu aktivitas guna mencapai tujuan tertentu
yang diinginkan dari motivasi tersebut.
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN MOTIVASI.
Faktor internal merupakan faktor motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang.
Motivasi internal ini muncul akibat adanya keinginan individu untuk mendapatkan prestasi
dan tanggungjawab di dalam hidupnya. Ada beberapa hal yang bisa termasuk ke dalam faktor
internal, diantaranya adalah:
● Harga diri dan Prestasi, yaitu sebab timbulnya motivasi di dalam diri seseorang bisa
dikarenakan ingin mencapai prestasi tertentu atau ingin membuktikan dan
meningkatkan harga dirinya.
● Kebutuhan, motivasi juga dapat timbul karena adanya kebutuhan akan sesuatu di
dalam hidupnya sehingga ia termotivasi untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
● Harapan, adanya suatu harapan yang ingin dicapai seseorang di masa yang akan
datang dapat berpengaruh pada tindakan orang yang bersangkutan.
● Tanggungjawab, motivasi yang berasal di dalam diri seseorang untuk bekerja dengan
baik dan hati-hati dalam menghasilkan sesuatu yang berkualitas.
● Kepuasan kerja, adanya kepuasan kerja juga bisa menimbulkan motivasi dalam diri
seseorang
Faktor Eksternal (Ekstern). Faktor eksternal merupakan faktor motivasi yang bersumber
dari luar diri seseorang. Banyak faktor yang dapat menjadi faktor eksternal timbulnya
motivasi diantaranya adalah:
● Jenis dan sifat pekerjaan, faktor jenis dan sifat pekerjaan menjadi dorongan seseorang
untuk bekerja dan dipengaruhi oleh besar imbalan yang didapatkan.
● Kelompok kerja, ialah kelompok kerja dimana seseorang bekerja untuk mendapatkan
pendapatan bagi kebutuhan hidupnya.
● Kondisi kerja, ialah keadaan dimana seseorang bekerja sesuai dengan harapannya.
● Keamanan dan keselamatan kerja, ialah motivasi yang timbul karena adanya jaminan
keamanan dan keslamatan seseorang dalam bekerja.
● Hubungan interpersonal, ialah hubungan antara teman, atau dengan atasan, hubungan
dengan bawahan.
C. JENIS MOTIVASI
Ada beberapa jenis motivasi yang memberikan pengaruh dan memotivasi seseorang untuk
melakukan sesuatu dalam hidupnya.
a. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang datang dari kemauan diri sendiri untuk melakukan
sesuatu tanpa adanya imbalan eksternal yang jelas seperti mendapat hadiah atau bonus.
Contoh motivasi intrinsik adalah ketika kamu mengerjakan pekerjaan yang baru dan merasa
yakin jika pekerjaan tersebut akan bermanfaat bagi kamu secara pribadi.
b. Mobtivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik merupakan jenis motivasi yang mengacu pada perilaku yang didorong
oleh penghargaan eksternal seperti gaji, pengakuan, pujian, nilai, ketenaran dan sebagainya.
Jenis motivasi ini berasal dari luar individu berbeda halnya dengan motivasi intrinsik yang
berasal dari dalam keyakinan diri sendiri.
Salah satu contoh motivasi ekstrinsik adalah saat seseorang developer tetap mengerjakan
pekerjaan rutin setiap hari yang tidak menyenangkan karena alasan untuk mendapatkan uang.
Meski motivasi ekstrinsik bisa bermanfaat untuk beberapa kasus tertentu, akan tetapi ini bisa
menyebabkan kelelahan atau kehilangan efektivitas seiring waktu.
Dari dua bentuk motivasi di atas umumnya ada sekitar empat jenis motivasi yang kerap
ditemukan di tempat kerja yakni:
a. Motivasi kompetensi
Bentuk motivasi kompetensi ini berhubungan dengan kebutuhan individu untuk merasa
mampu atau kompeten. Biasanya karyawan yang memiliki motivasi ini akan lebih banyak
meningkatkan kemampuan dirinya dengan mengikuti kursus online, pelatihan hingga
mengambil pendidikan lanjut.
Contoh memiliki dorongan kompetensi adalah ketika kamu ingin mendapatkan sertifikasi di
tempat kerja atau pelatihan program perangkat baru untuk mempermudah pekerjaan.
Beberapa perusahaan sering kali mendukung karyawannya untuk bisa mengembangkan
kompetensi dengan mengizinkan mengambil pendidikan lanjut, menyediakan tunjangan
pendidikan hingga mengadakan pelatihan kerja.
b. Motivasi prestasi
Jenis-jenis motivasi kerja lainnya yang perlu kamu tahu yakni kebutuhan untuk merasa puas
ketika bisa mencapai suatu tujuan. Biasanya tujuan ini melibatkan keinginan untuk mendapat
pengakuan atas sebuah prestasi. Model motivasi semacam ini masuk ke dalam jenis motivasi
ekstrinsik, karena sumber dorongannya berasal dari orang lain saat suatu pekerjaan bisa
berhasil dan diakui.
Dorongan semacam ini termasuk jenis motivasi yang positif karena dapat mendorong
individu untuk mencapai tujuan dalam pekerjaannya. Beberapa contoh dari motivasi prestasi
di tempat kerja yakni:
● Pengakuan publik atas karyawan yang berprestasi.
● Adanya program employee of the month.
● Penghargaan atau sertifikat untuk pekerjaan yang dilakukan dengan baik.
c. Motivasi afiliasi
Motivasi afiliasi adalah suatu kebutuhan untuk menjadi bagian dari sekelompok orang atau
organisasi tertentu. Bentuk motivasi ini juga masuk ke dalam jenis motivasi ekstrinsik.
Umumnya mereka yang memiliki motivasi afiliasi ini akan merasakan manfaatnya saat bisa
berkontribusi pada tim atau ketika dianggap sebagai anggota yang berharga dalam tim.
Beberapa contoh motivasi afiliasi seperti mendorong karyawan untuk terhubung di luar
pekerjaan, mendorong kolaborasi dan kerja sama antar tim yang berbeda, memberi peluang
untuk melakukan acara yang membangun keakraban tim seperti makan bersama dan
sebagainya.
d. Motivasi insentif
Jenis motivasi ini mendorong kamu untuk mendapatkan imbalan berupa kompensasi saat
kamu bisa melakukan pekerjaan di atas rata-rata. Dengan adanya motivasi insentif ini kamu
bekerja untuk mendapatkan bonus atau hadiah dari pekerjaan yang kamu lakukan. Tentunya
bila melihat maksud tersebut, ini masuk ke dalam jenis motivasi ekstrinsik.
Di tempat kerja dorongan seperti ini umum diberikan oleh manajer untuk memotivasi
karyawannya supaya lebih berorientasi. Tak hanya untuk mendapatkan insentif, alasan untuk
memperoleh penghasilan berupa gaji juga termasuk dorongan dari motivasi insentif.
D. TUJUAN DARI MOTIVASI
• Meningatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
• Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
• Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.
• Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
• Mengefektivkan pengadaan karyawan.
• Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
• Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi karyawan.
• Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.
• Mempertinggi rasa tangung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
• Meningkatkan efesiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku
F. BENTUK MOTIVASI
a) Kompensasi bentuk uang. Salah satu bentuk yang paling sering diberikan kepada
karyawan adalah berupa kompensasi. Kompensasi yang diberikan karyawan biasanya
berwujud uang
b) Pengarahan dan pengendalian. Pengarahan dimaksudkan menetukan bagi karyawan
mengenai apa yang harus mereka kerjakan dan apa yang tidak harus mereka kerjakan.
Sedangkan pengendalian dimaksudkan menentukan bahwa karyawan harus
mengerjakan hal-hal yang telah diinstruksikan
c) Penetapan pola kerja yang efektif. Penyesuaian yang efektif dari pola kerja pada
kebutuhan karyawan yang meningkat tidak mungkin terjadi, minimum pada ukuran
yang besar, tanpa perubahan besar dalam budaya intern perusahaan. Perubahan yang
demikian lamban sifatnya dan cenderung ketinggalan di belakang kebutuhan
perubahan tersebut.
Untuk jangka waktu yang cukup lama, mungkin akan terus tampak suatu pola kerja
yang tidak rata. Beberapa perusahaan berhasil menyesuaikan diri dengan kebutuhan
akan pekerjaan yang memberikan tantangan, beberapa perusahaan lainnya akan
mengadakan percobaan secara tidak efektif, dan beberapa perusahaan lainnya
berusaha untuk menentang atau cenderung hostoris. Akhirnya, keuntungan ekonomis
yang diperoleh perusahaan yang berhasil menyesuaikan diri mungkin akan membuat
perusahaan yang ketinggalan tersebut menyadari kenyataan baru.
d) Kebajikan. Kebajikan dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan yang diambil dengan
sengaja oleh manajemen untuk memengaruhi sikap atau perasaan para karyawan.
Dengan kata lain, kebajikan adalah usaha untuk membuat karyawan bahagia.
H. MODEL-MODEL MOTIVASI
Pada tahap-tahap berbeda dalam evolusi aliran pemikiran para manajer berpegang pada
model atau teori yang berbeda mengenai motivasi. Tiga dari antaranya adalah : model
tradisional, model hubungan antar manusia, dan model sumberdaya manusia.
1. Model Motivasi Tradisional. Model Motivasi tradisional dikaitkan dengan Frederick
Taylor dan aliran manajemen ilmiah. Aliran ini berpendapat bahwa salah satu aspek
penting pekerjaan manajer adalah memastikan bahwa para pekerja melakukan
tugasnya yang membosankan dan berulang-ulang dengan cara yang paling efisien.
2. Model Hubungan Antara Manusia. Akhirnya menjadi nyata bahwa pendekatan
tradisional terhadap motivasi sudah tidak memadai lagi.Elton Mayo dan peneliti
hubungan antar manusia lainnya menemukan bahwa kontak sosial yang dialami
karyawan waktu bekerja juga penting dan bahwa kebosanan dan berulang-ulangnya
tugas itu sendiri merupakan faktor yang mengurangi motivasi.
3. Model Sumber Daya Manusia. Para ahli teori yang kemudian seperti McGregor dan
Maslow, dan para peneliti seperti Argyris dan Likert, mengeritik model hubungan
antar manusia sebagai suatu pendekatan yang lebih canggih untuk memanipulasi
karyawan. Para ahli teori ini berpendapat bahwa karyawan dimotivasi oleh banyak
faktor - bukan hanya uang, atau keinginan akan kepuasan, tetapi juga kebutuhan akan
prestasi dan kerja yang bermakna.