Anda di halaman 1dari 6

RESUME PENGANTAR

BISNIS DAN MANAJEMEN

Topik : Motivasi Karyawan


(Dosen Pengampu : I Made Dwi Hita Darmawan S.E.,M.Sc)

Oleh:
Ni Made Meyzia Sabrina Yunika Putri
2201010037

Program Studi Sistem Informasi


Primakara University
2023
1) Motivasi Karyawan

a. Pengertian & Konsep Motivasi Karyawan


Motivasi adalah konstruksi teoritis yang digunakan untuk menggambarkan perilaku.
Ini mewakili alasan aktivitas, keinginan, dan kebutuhan orang. Motivasi digambarkan
sebagai petunjuk arah agar melakukan aktivitas atau penyebab karyawan melakukan
tindakan. Para pemimpin sudah seharusnya menjadikan unsur motivasi sebagai bahan
dasar implikasi manajerial dari perilaku kerja karyawan. Olah motivasi pada diri karyawan
perlu pengamatan dari pemimpin agar berkembang untuk mendukung pencapaian hasil
kerja yang lebih baik. Pada dasarnya karyawan ingin dihargai dari setiap hasil kerja dan
pengakuan itu akan membentuk pengulangan dan pengembangan upaya yang lebih baik.

Motivasi karyawan merupakan paket penghargaan yang tepat yang dapat


mendorong karyawan untuk mengembangkan sikap positif terhadap pekerjaan mereka dan
diharapkan terjadi peningkatan produktivitas kerja (Darmawan, 2012). Motivasi dapat
berupa ekstrinsik atau intrinsik. Motivasi yang berasal dari kondisi luar diri karyawan adalah
secara ekstrinsik. Bentuk motivasi ini melibatkan penghargaan berbentuk finansial,
promosi, dan sebagainya. Bentuk negatif adalah melibatkan paksaan dan ancaman
hukuman. Motivasi ekstrinsik mendorong persaingan antar karyawan untuk menerima
penghargaan utama di tempat kerja (Hariani et al., 2019).

Motivasi ekstrinsik mampu mendukung kondisi psikologis saat karyawan merasakan


keyakinan telah memberikan kontribusi dari menjalankan kewajiban dan ada hasil tertentu.
Motivasi intrinsik tidak dapat dimanipulasi karena berasal dari individu. Mereka adalah
imbalan yang dapat disebut dorongan secara psikologis. Bentuk ini termasuk adanya
penghargaan, kondisi nyaman, dan dukungan organisasi dengan perlakuan yang layak.

Dari hasil olah data-data, ditemukan bahwa motivasi sendiri terbukti memiliki peran
terhadap hasil kerja karyawan. Selain itu, motivasi intrinsik karyawan secara parsial dan
motivasi ekstrinsik berkontribusi terhadap hasil kerja. Temuan ini memberikan
rekomendasi kepada pihak perusahaan bahwa motivasi intrinsik, ekstrinsik dan hasil kerja
karyawan merupakan elemen dasar dari tercapai tujuan organisasi.

b. Contoh Tindakan Memotivasi Karyawan


Setiap organisasi mungkin memiliki kebutuhan dan budaya yang berbeda, sehingga
penting untuk merancang program motivasi yang sesuai dengan konteks dan karakteristik
perusahaan tersebut.

Berikut adalah beberapa contoh tindakan yang dapat diambil oleh perusahaan atau
pemimpin untuk memotivasi karyawan:
• Pengakuan Pencapaian
Mengakui dan memberikan penghargaan kepada karyawan yang telah mencapai
atau melebihi target dapat meningkatkan motivasi. Misalnya, memberikan sertifikat
penghargaan, piala, atau bonus kinerja.
• Program Penghargaan Karyawan Bulanan
Mengadakan program penghargaan bulanan di mana karyawan dapat
dinominasikan oleh rekan kerja mereka atas pencapaian atau kontribusi yang luar
biasa. Pemenang dapat menerima hadiah atau keistimewaan tertentu.
• Pelatihan dan Pengembangan
Memberikan peluang pelatihan dan pengembangan yang relevan dengan pekerjaan
mereka dapat memberikan motivasi karena karyawan merasa perusahaan
berinvestasi dalam pengembangan keterampilan mereka.
• Program Kesejahteraan Karyawan
Menyediakan program kesejahteraan seperti kelas kebugaran, sesi meditasi, atau
asuransi kesehatan yang baik dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan dan
memberi mereka motivasi untuk tetap produktif.
• Sesi Umpan Balik dan Pengakuan Secara Berkala
Menyelenggarakan pertemuan satu lawan satu secara teratur untuk memberikan
umpan balik tentang kinerja karyawan dan memberikan pengakuan atas upaya
mereka.
• Pemberian Tanggung Jawab Tambahan
Memberikan tanggung jawab tambahan atau proyek-proyek yang menantang dapat
memberikan kesempatan kepada karyawan untuk tumbuh dan berkembang, yang
dapat menjadi faktor motivasi.
• Fleksibilitas Jadwal Kerja
Menyediakan fleksibilitas dalam jadwal kerja atau bahkan memperkenankan kerja
jarak jauh dapat meningkatkan kepuasan karyawan dengan memenuhi kebutuhan
keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi.

2) Pengendalian Psikologi Karyawan


Pengendalian internal berpengaruh terhadap kinerja karyawan yang telah dilakukan
pada penelitian sebelumnya oleh (Harini , Kurniawan, & Umiyati, 2019) menunjukkan bahwa
pengendalian internal berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hasil penelitian lainnya seperti pada penelitian (Sabira , Icih, & Kurniawan, 2019)
menunjukkan bahwa pengendalian internal berpengaruh positif secara signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Penting untuk dicatat bahwa setiap karyawan memiliki kebutuhan dan preferensi
yang unik. Oleh karena itu, pengelolaan psikologi karyawan perlu dilakukan dengan
pendekatan yang individual dan responsif terhadap perbedaan individu. Pengendalian
psikologi karyawan melibatkan upaya untuk memahami dan mengelola aspek-aspek
psikologis yang dapat memengaruhi motivasi, kesejahteraan, dan kinerja karyawan di
tempat kerja.

Berikut adalah beberapa strategi pengendalian psikologi karyawan yang dapat


diterapkan:
• Komunikasi Terbuka
Menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa nyaman berbicara dan
membagikan pemikiran serta perasaan mereka dapat membantu mengendalikan
tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan psikologis.
• Bertanggung Jawab atas Tugas
Memberikan karyawan tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuan mereka
dapat membangun rasa pencapaian dan meningkatkan motivasi.
• Pemberian Umpan Balik yang Konstruktif
Memberikan umpan balik secara teratur, konstruktif, dan jelas dapat membantu
mengendalikan perasaan ketidakpastian dan meningkatkan fokus pada
peningkatan kinerja.
• Bekerja Sama dalam Tim
Mendorong kerja sama dalam tim dapat menciptakan ikatan sosial yang positif,
mengurangi isolasi, dan mendukung kesejahteraan psikologis.
• Fasilitasi Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi
Membantu karyawan mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan
pribadi dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan
psikologis.
• Pengakuan dan Penghargaan
Mengakui pencapaian karyawan secara terbuka dapat meningkatkan motivasi dan
memperkuat rasa nilai diri mereka.
• Klarifikasi Harapan
Menyediakan panduan yang jelas tentang harapan kerja, tanggung jawab, dan
tujuan dapat membantu mengurangi kebingungan dan meningkatkan fokus.
• Pengembangan Keterampilan dan Karir
Menawarkan peluang pengembangan keterampilan dan kemajuan karir dapat
meningkatkan motivasi dan kepuasan psikologis karyawan.
• Mengelola Konflik dengan Baik
Menangani konflik dengan cara yang konstruktif dan adil dapat membantu
mencegah dampak negatif pada kesejahteraan psikologis karyawan.
• Memberikan Keterlibatan pada Pengambilan Keputusan
Melibatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan yang memengaruhi
pekerjaan mereka dapat meningkatkan rasa kendali dan kepuasan psikologis.
• Membangun Budaya Organisasi yang Positif
Menciptakan budaya organisasi yang mendukung, inklusif, dan positif dapat
memperkuat kesejahteraan psikologis dan motivasi karyawan.

3) Kepuasan Dan Semangat Kerja Karyawan


Kepuasan dan semangat kerja karyawan adalah dua aspek yang saling terkait dan
sangat penting untuk produktivitas dan kesejahteraan di tempat kerja. Berikut adalah
beberapa faktor yang dapat memengaruhi kepuasan dan semangat kerja karyawan:
1. Pengakuan dan Penghargaan
Pengakuan atas kerja keras dan pencapaian karyawan dapat meningkatkan
kepuasan dan semangat kerja mereka. Penghargaan formal atau informal, baik
secara pribadi maupun di depan tim, dapat memberikan dampak positif.
2. Lingkungan Kerja yang Positif
Suasana kerja yang positif dengan hubungan yang baik antar rekan kerja dan
pimpinan dapat menciptakan suasana yang mendukung dan memotivasi karyawan.
3. Kesempatan Pengembangan dan Pelatihan
Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan keterampilan
mereka melalui pelatihan dan pengembangan dapat meningkatkan kepuasan
karena mereka merasa perusahaan peduli terhadap perkembangan karir mereka.
4. Komunikasi Terbuka
Komunikasi yang jelas dan terbuka antara manajemen dan karyawan dapat
membantu mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan kepuasan serta
semangat kerja.
5. Kesempatan Karir
Menyediakan jalur karir yang jelas dan memberikan karyawan peluang untuk
berkembang dapat meningkatkan semangat kerja karena mereka memiliki visi
jangka panjang dalam perusahaan.
6. Keterlibatan dalam Pengambilan Keputusan
Melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi pekerjaan
mereka dapat memberikan rasa tanggung jawab dan meningkatkan semangat kerja.
7. Tantangan dan Tanggung Jawab
Memberikan tugas yang menantang dan tanggung jawab yang sesuai dengan
kemampuan karyawan dapat meningkatkan semangat kerja karena mereka merasa
dihargai dan diberikan kepercayaan.
8. Kesejahteraan Psikologis
Mendorong kesejahteraan psikologis karyawan, termasuk dukungan mental dan
emosional, dapat meningkatkan kepuasan dan semangat kerja.
9. Pembangunan Budaya Organisasi
Membangun budaya organisasi yang positif, inklusif, dan mendukung dapat
memberikan dampak positif pada kepuasan dan semangat kerja karyawan.

Daftar Pustaka
Didit Darmawan,, & Ernawati. (2021). MOTIVASI KARYAWAN DAN HASIL KERJA BAGI ORGANISASI.
Surabaya: Jurnal Baruna Horizon.
Capah, A. S. (2020). PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI,
PENGENDALIAN INTERNAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN. Subang:
ENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, PENGENDALIAN
INTERNAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN.

Anda mungkin juga menyukai