Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 2

Nama Mahasiswa : MELY ANGGRAINI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 049506224

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4158 / PERILAKU ORGANISASI

Kode/Nama UPBJJ : 18 / PALEMBANG

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Motivasi yang rendah akan berdampak pada kinerja, sehingga harapan karyawan mempunyai
motivasi kerja yang baik adalah sebuah keinginan diperusahaan manapun, karena dengan motivasi
yang baik dapat turut membantu meningkatkan kemajuan Perusahaan. Disisi lain bentuk kinerja
yang muncul diharapkan bukan hanya bersifat loyalitas yang pasif, tetapi juga melibatkan
hubungan yang aktif dengan organisasi kerja yang memiliki tujuan memberikan segala usaha demi
keberhasilan Perusahaan. Hampir seluruh karyawan di perusahaan setuju akan adanya motivasi
kerja di Perusahaan, namun demikian banyak juga karyawan berkeinginan motivasi kerja
ditingkatkan dalam hal pemenuhan kebutuhan perumahan yang wajar, jaminan kehidupan di hari
tua, bonus kalau apabila bekerja melebihi target, ada kesempatan untuk mengembangkan potensi
yang ada pada dirinya untuk lebih maju, dan meningkatkan tantangan untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan. Dari kasus ini, Saudara diminta :

1. Memberikan rekomendasi motivasi kerja sesuai kebutuhan karyawan di perusahaan


berdasarkan pendekatan teori motivasi?

Berdasarkan kasus yang di berikan, rekomendasi motivasi kerja dapat diberikan dengan mempertimbangkan
berbagai teori motivasi yang ada. Beberapa pendekatan teori motivasi yang dapat diterapkan untuk
memenuhi kebutuhan karyawan di perusahaan adalah:

1. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow : Rekomendasi ini didasarkan pada konsep bahwa individu memiliki lima
tingkat kebutuhan yang diurutkan dari yang paling mendasar hingga yang lebih tinggi, yaitu: kebutuhan fisik,
keamanan, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri. Perusahaan dapat memotivasi karyawan dengan:
- Menyediakan gaji yang kompetitif dan tunjangan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan fisik dan
keamanan.
- Mendorong hubungan sosial yang kuat melalui tim kerja, acara sosial, dan kolaborasi.
- Memberikan penghargaan dan pengakuan atas kinerja yang luar biasa, seperti bonus atau penghargaan.
- Memberikan peluang pengembangan karir dan pelatihan untuk membantu karyawan mencapai aktualisasi
diri.

2. Teori Motivasi-Higiene (Teori Herzberg) : Teori ini mengidentifikasi faktor-faktor motivasi (seperti prestasi,
pengakuan, tanggung jawab) dan faktor-faktor higiene (seperti kebijakan perusahaan, kondisi kerja, gaji) sebagai
dua aspek yang berbeda dalam memotivasi karyawan. Rekomendasi berdasarkan teori Herzberg mencakup:
- Memastikan bahwa faktor higiene, seperti kondisi kerja yang baik dan kompensasi yang wajar, tidak
menjadi sumber ketidakpuasan.
- Memberikan tugas yang menantang dan tanggung jawab yang lebih besar kepada karyawan untuk
memenuhi faktor motivasi.
- Memberikan pengakuan dan apresiasi secara teratur.

3. Teori Keadilan (Teori Equity) : Menurut teori ini, karyawan akan merasa termotivasi jika mereka percaya
bahwa perlakuan yang mereka terima sebanding dengan kontribusi dan usaha yang mereka berikan.
Rekomendasi berdasarkan teori keadilan adalah:
- Memastikan gaji dan imbalan lainnya adil dan sejalan dengan kontribusi karyawan.
- Memberikan transparansi dalam penilaian kinerja dan penghargaan.
- Memastikan bahwa kebijakan perusahaan diterapkan dengan konsisten untuk semua karyawan.

4. Teori X dan Y McGregor : Rekomendasi berdasarkan teori X dan Y mencakup:


- Mengadopsi pendekatan teori Y yang melibatkan pengelolaan berbasis kepercayaan, memberikan
otonomi kepada karyawan, dan memberi mereka kesempatan untuk mengembangkan potensi mereka.
- Mendorong partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan dan memberikan tantangan yang sesuai
dengan tingkat kemampuan mereka.

Rekomendasi motivasi kerja yang efektif akan memadukan berbagai elemen dari teori motivasi tersebut,
dengan mempertimbangkan kebutuhan karyawan dan karakteristik perusahaan. Penting untuk terus
memantau dan mengevaluasi efektivitas rekomendasi ini untuk memastikan bahwa karyawan merasa
termotivasi dan produktif.

2. Jelaskan cara motivasi kerja yang dilakukan oleh pimpinan di suatu perusahaan?

Motivasi kerja yang efektif oleh pimpinan di suatu perusahaan dapat memiliki dampak positif pada
kinerja karyawan dan produktivitas organisasi. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan
oleh pimpinan untuk memotivasi karyawan:

1. Komunikasi yang Efektif : Pimpinan perlu berkomunikasi secara terbuka, jelas, dan teratur dengan
karyawan. Mereka harus mengkomunikasikan visi, tujuan, dan harapan perusahaan, serta
memberikan umpan balik konstruktif kepada karyawan. Mendengarkan masukan dan kekhawatiran
karyawan juga merupakan bagian penting dari komunikasi yang efektif.

2. Memberikan Tanggung Jawab dan Otonomi : Memberikan karyawan tanggung jawab yang sesuai
dengan kemampuan dan minat mereka, serta memberikan otonomi dalam menjalankan tugas
mereka, dapat meningkatkan motivasi. Karyawan merasa dihargai dan memiliki kendali atas
pekerjaan mereka.

3. Menetapkan Tujuan yang Tantangan : Menetapkan tujuan yang menantang, tetapi masih dapat
dicapai, dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih keras. Tujuan ini harus spesifik, terukur,
dapat dicapai, relevan, dan memiliki batas waktu (SMART).

4. Memberikan Pengakuan dan Penghargaan : Pengakuan atas kinerja yang baik dan pencapaian
karyawan adalah cara yang efektif untuk memotivasi. Pimpinan dapat memberikan pujian,
penghargaan, atau bonus sebagai bentuk pengakuan atas usaha karyawan.

5. Peluang Pengembangan Karir : Menawarkan peluang pengembangan karir kepada karyawan,


seperti pelatihan, peningkatan keterampilan, atau promosi internal, dapat menjadi motivator yang
kuat. Karyawan akan merasa terdorong untuk meningkatkan kinerja mereka ketika mereka melihat
peluang untuk pertumbuhan karir.

6. Partisipasi dalam Pengambilan Keputusan : Melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan


yang memengaruhi pekerjaan mereka dapat membuat mereka merasa lebih terlibat dalam
organisasi. Ini menciptakan rasa kepemilikan dan tanggung jawab terhadap hasil.

7. Tim Kerja yang Solid : Membangun tim kerja yang solid dan memberikan dukungan untuk kerja
sama tim dapat menjadi faktor motivasi yang kuat. Karyawan akan merasa terlibat dan bersemangat
untuk berkontribusi pada kesuksesan tim.

8. Menyediakan Umpan Balik Konstruktif : Pimpinan harus memberikan umpan balik yang
konstruktif kepada karyawan untuk membantu mereka memahami kekuatan dan area yang perlu
ditingkatkan. Ini dapat membantu karyawan untuk terus berkembang.

9. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif: Pimpinan harus menciptakan lingkungan kerja yang
positif di mana karyawan merasa aman, dihargai, dan diakui. Budaya perusahaan yang mendukung
keseimbangan kerja-kehidupan dan merayakan keberagaman juga dapat meningkatkan motivasi.

10. Model Perilaku Positif : Pimpinan harus menjadi contoh dalam perilaku dan etika kerja. Ketika
karyawan melihat pemimpin yang berdedikasi dan berkomitmen, mereka cenderung mengikuti
jejaknya.

Pimpinan yang menerapkan berbagai strategi motivasi ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang
memotivasi karyawan untuk berkinerja tinggi dan berkontribusi secara positif pada kesuksesan
perusahaan. Penting juga untuk memahami bahwa motivasi kerja adalah proses berkelanjutan, dan
pimpinan harus terus memantau dan mengevaluasi efektivitas upaya motivasi mereka.

Anda mungkin juga menyukai