NPM : 1731019396 Kelas/ Semester : E1/ VII Mata Kuliah : Perilaku Organisasi Dosen Pengampu : Hj. Ratna Pujiastuti,S.E,M.Si
1. Jelaskan Pengaruh Budaya dalam Pembentukan Manajemen Kinerja.
Jika suatu organisasi menerapkan budaya kuat maka itu akan mendorong terjadinya peningkatan keefektifan pada organisasi tersebut. Budaya organisasi merupakan hasil interaksi antara: a. Bias dan asumsi para pendirinya b. Apa yang dipelajari oleh para anggota pertama organisasi, yang dipekerjakan oleh para pendiri, dari pengalaman mereka sendiri. Suatu organisasi jika ingin mempertahankan budaya kuat harus konsisten dan berusaha semaksimal mungkin menerapkannya secara terus menerus kepada para karyawannya. Suatu organisasi memiliki karakteristiknya masing-masing, dan karakteristik tersebutlah yang membedakan suatu organisasi dengan prganisasi lainnya. karakteristik utama yang menjasi pembeda budaya organisasi, yaitu: a. Inisiatif individual b. Toleransi terhadap tindakan berisiko c. Arah d. Integrasi e. Dukungan dari manajemen f. Kontrol g. Identitas h. Sistem imbalan i. Toleransi terhadap konflik j. Pola-pola komunikasi 2. Mengapa mempelajari Persepsi Penting dalam Perilaku Organisasi ? Beri contoh faktor situasi bisa mempengaruhi persepsi ! Persepsi itu penting dalam studi perilaku organisasi karena perilaku orang yang didasarkan pada persepsi mereka mengenai apa itu realitas dan bukan mengenai realitas itu sendiri. Individu itu memprekdisikan suatu benda yang sama berbeda- berbeda, hal ini dipengaruh oleh bebrapa faktor.
Contoh faktor situasi bisa mempengaruhi persepsi :
Seorang perempuan yang berparas cantik mungkin tidak akan terlalu “terlihat” dimata laki-laki bila dia berada di Mall. Namun, jika dia berada dipasar, kemungkinannya sangat besar bahwa para lelaki akan memandanginya
3. Terangkan Teori Motivasi 2 Faktor Herzberg, kenapa upah termasuk
Kebutuhan kesehatan lingkungan kerja (hygiene factors) , bukan motivators. Karena dengan adanya upah yang stabil atau meningkat lebih memudahkan karyawan dalam berbagai hal sebagai acuan mereka dalam bekerja dengan lebih baik lagi serta membuat para karyawan selalu berfikir positif terhadap perusahaan ataupun atasan. Karena dengan adanya rasa percaya dari karyawa, dengan sendirinya mereka akan bekerja semaksimal mungkin dengan rasa tanggung jawab serta dalam lingkungan perusahaan akan tercipta suasana yang damai dan kondusif. Jika sebaliknya upah dalam bekerja tidak sesuai maka akan timbul adanya rasa tidak percaya kepada perusahaan ataupun pimpinan, sebagai tempat mereka mencari nafkah dan akan muncul masalah- masalah lainnya yang timbul di lingkungan perusahaan, misalnya saling memiliki rasa ketidakpercayaan satu sama lain antara karyawan dan pimpinan yang berpengaruh terhadap perusahaan, yang mungkin karyawan akan bekerja dengan seenaknya karna merasa hak mereka tidak terpenuhi, sedangkan perusahaan menuntut mereka untuk kerja optimal. 4. Penting bagi Perusahaan mendorong kinerja bawahan agar bisa mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagaimana cara perusahaan melakukannya.? Tujuan perusahaan mendorong kinerja bawahan : a. Memotivasi karyawan agar mau dan mampu mengoptimalkan kualitas dan kuantitas produksi berdasarkan target-target tertentu yang menjadi tujuan perusahaan sesuai kesepakatan bersama tanpa memberi tekanan yang sekiranya memberatkan dan diluar kesanggupan sumber daya manusia. b. Membantu karyawan dalam mengeksplorasi pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk lebih dapat secara efisien melakukan pekerjaannya dalam kesanggupannya bersama-sama mencapai cita-cita perusahaan c. Memaksimalkan sistem komunikasi dua arah antara pemimpin dan karyawan untuk dapat mempertajam harapan perusahaan mengenai peran dan akuntabilitas karyawan dalam tanggung jawabnya terhadap pekerjaan. Tujuan fungsional sistem komunikasi ini dapat memberikan umpan balik yang sistematis dan transparan. d. Mengidentifikasi permasalahan yang menghambat kinerja sumber daya manusia dalam tubuh sebuah perusahaan. Dengan dirumuskannya masalah dan penyebabnya, maka akan memudahkan perusahaan mencari jalan tengah. e. Menciptakan landasan dan aturan bagi beberapa urusan administratif mengenai perencanaan strategis, perencanaan suksesi, promosi, kompensasi, dan sistem pengupahan yang berdasarkan pada kinerja karyawan itu sendiri. f. Meningkatkan diri pribadi karyawan dalam proses mengembangkan potensi diri dalam meniti karir dengan jalan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai. Berikut adalah cara yang paling efektif dalam mendorong kinerja kinerja : a. Reward and Punishment Menghargai karyawan berarti menghargai secara individu, sebagai wujud apresiasi atas suatu prestasi dan sebagai bentuk memanusiakan karyawan. Seperti layaknya kompetisi, perusahaan perlu memberikan reward dan punishment bagi karyawan yang berprestasi dan bagi karyawan yang melakukan kesalahan. b. Pelatihan untuk Karyawan Untuk mendongkrak performa kerja karyawan yang dinilai kurang bagus, perusahaan juga perlu mengadakan pelatihan-pelatihan khusus. Pelatihan tersebut tidak hanya sekali pada masa training atau magang, tapi juga pada masa kerja para karyawan berlangsung. Adapun tahapan pelatihan tersebut berupa pemantauan (monitoring), pembinaan (coaching), dan pengembangan (development). c. Visi dan Misi Perusahaan Jelas Dalam menjalankan roda organisasi, perusahaan harus memiliki strategi yang jelas dalam upaya mewujudkan visi misinya. Kepada para karyawannya, perusahaan wajib mengenalkan company profile, aturan kerja, metode kerja, dan kontrak kerja yang berlaku menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan secara jelas dan terperinci. Dengan tujuan dan visi misi perusahaan yang segamblang ini, maka karyawan tidak akan menilai bahwa perusahaan tempat mereka bekerja tidak memiliki pijakan atau pendirian. Hal ini juga yang akan menghindarkan kedua belah pihak saling tuntut karena ketidakpuasan. d. Pembagian Kerja yang Terstruktur Dalam sebuah pekerjaan, seringkali karyawan satu dengan yang lain berebut satu pekerjaan yang sama atau malah saling lempar tanggung jawab. Hal ini bisa jadi karyawan yang tidak memahami job description dan/atau job description-nya yang tidak terstruktur atau rancu. Mengingat hal ini akan berdampak buruk, maka perusahaan wajib melakukan pembagian kerja dan mengedukasi karyawannya. e. Dedikasi Tinggi Sebagai puncak panutan dari para karyawan, harus ada dedikasi tinggi dari kepemimpinan yang kuat di tingkat top managers yang nantinya akan memberikan contoh dan positive vibe bagi sumber daya manusia yang ada. Seorang pemimpin yang dengan antusias mencintai pekerjaannya akan dengan mudah menyalurkan energi positif bagi karyawannya. f. Evaluasi Kerja Proses evaluasi kinerja dilakukan setelah pencapaian target kinerja yang ditentukan dan hasil dijadikan umpan balik. Dari hasil evaluasi kinerja, perusahaan akan mendapatkan penilaian kinerja serta rekomendasi- rekomendasi supaya menjadi bahan pertimbangan perbaikan kinerja di kemudian hari. Dalam tahap evaluasi, perusahaan semestinya melibatkan berbagai pihak agar penilaian dapat obyektif.