Anda di halaman 1dari 6

Ripy Mangkoesoebroto: Struktur Organisasi Sudah Bukan

Piramida, Melainkan Lingkaran

People and Culture Director HM Sampoerna Ripy Mangkoesoebroto berpendapat bahwa pandemi
menjadikan segala sesuatunya penuh dinamika. Untuk itu, penting bagi karyawan terutama divisi
sumberdaya manusia untuk melakukan eksperimen mencari model yang tepat untuk menghadapi
dinamika pada karyawan yang juga memengaruhi tatanan bisnis.
“Manajemen SDM kini menjadi tim yang membuka jalan. Bagaimana saat ini revolusi industri 4.0
mendorong penggunaan data analytics sehingga penting sekali kita menggunakan data yang
berlimpah untuk membuat gambaran agar para stakeholders punya gambaran ke depan akan
seperti apa,” Ripy dalam Webinar SWA, Selasa (28/9/2021).
Untuk mampu bereksperimen, karyawan harus memiliki keberanian untuk beradaptasi dan
bertumbuh seiring berjalannya waktu. Di HM Sampoerna, membuat manajemen yang human
centric adalah sebuah masa depan, untuk itu penting menggulirkan roda HR ke arah tersebut.
“Untuk mencapai ini, kami memetakan Behaviors, Symbol, Systems, dan Employee Journey. Kami
percaya bahwa kombinasi people dan culture akan menjadi kendaraan strategi. Kalau strategi
hanya sampai pada top management, itu akan tersendat-sendat,” tutur Ripy.
Beberapa poin penting yang menjadi perhatian Ripy adalah bagaimana mengelola kinerja dan
talenta yang ada, sekaligus mendorong kerja sama karyawan dalam menghadirkan solusi
permasalahan dan pengalaman baru bagi konsumen. Apabila berbicara tentang Smoke-Free Future
Beyond Nicotin mendatang, ada banyak cara untuk mencapainya. Untuk itu, Ripy mendorong
karyawannya untuk tetap membuka mata pada segala kemungkinan yang ada, apakah dicapai
dengan organic growth, Merger & Acquisition, atau cara lainnya.
Pergeseran lain yang dibubuhkan Ripy adalah adanya perubahan struktur organisasi. Menurutnya,
di masa mendatang struktur organisasi tidak lagi berbentuk piramida, melainkan lingkaran.
Menyoal ini, Ripy mengatakan bentuk tim sekarang adalah team-based project atau team-based
organizational. Perusahaan harus menyiapkan tim yang siap dikirimkan, bukan lagi berbicara
tentang peran.
“Sudah bukan masanya lagi kita menunggu instruksi dari atasan lalu baru bergerak. Tetapi kita
harus mulai mengamati ada masalah apa, ada sesuatu apa, lalu dilemparkan kepada karyawan
untuk ditemukan solusi bersama,” pungkas Ripy.

Sumber:
https://swa.co.id/swa/trends/management/ripy-mangkoesoebroto-struktur-organisasi-sudah-
bukan-piramida-melainkan-lingkaran
Berdasarkan Artikel di atas, jawablah pertanyaan dibawah ini.

Skor
No Pertanyaan
Maksimal
1 Berikan opini Anda mengenai struktur organisasi. 20
2 Apa yang Anda ketahui mengenai human-centric management? 20
3 Menurut Ripy, bagaimana mengelola kinerja dan talenta di HM 30
Sampoerna?
4 Struktur organisasi sudah bukan piramida, melainkan lingkaran. 30
Berikan analisa Anda mengenai pernyataan tersebut.
TUGAS TUTORIAL 3
PROGRAM STUDI MANAJEMEN

NAMA : FEBIANA EKA N


NIM : 044483678
UPBJJ : SURAKARTA

1. Struktur Organisasi :
Struktur organisasi merupakan kerangka yang menggambarkan hubungan, wewenang,
dan tanggung jawab antara berbagai posisi dan departemen di dalam perusahaan.
Pentingnya struktur organisasi dalam sebuah perusahaan dapat dilihat dari beberapa
aspek berikut:
a. Keteraturan dan Koordinasi: Struktur organisasi membantu menciptakan keteraturan
dalam perusahaan dengan menentukan tugas, tanggung jawab, dan wewenang setiap
individu atau unit kerja. Hal ini memungkinkan koordinasi yang efisien antara
berbagai departemen, memastikan aliran kerja yang lancar, dan menghindari tumpang
tindih atau tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
b. Penentuan Tanggung Jawab: Dengan adanya struktur organisasi yang jelas, setiap
individu atau unit kerja tahu dengan pasti apa yang diharapkan dari mereka. Setiap
posisi memiliki tanggung jawab yang ditetapkan dan peran yang jelas dalam
mencapai tujuan perusahaan. Ini membantu mencegah kebingungan dan konflik yang
mungkin timbul akibat ketidakjelasan peran dan tanggung jawab.
c. Pengambilan Keputusan yang Efisien: Struktur organisasi yang baik memberikan
kerangka kerja untuk pengambilan keputusan yang efisien. Dengan hierarki yang
terdefinisi, wewenang dan tanggung jawab terkait dengan pengambilan keputusan
dapat didelegasikan dengan jelas ke tingkat yang tepat dalam organisasi. Hal ini
menghindari keputusan yang bersifat subjektif atau ambiguitas dalam tanggung jawab
pengambilan keputusan.
d. Pengembangan Karier dan Penghargaan: Struktur organisasi memberikan jalur karier
yang jelas bagi karyawan. Dengan adanya tingkatan jabatan dan hirarki, individu
dapat melihat kesempatan untuk kemajuan dan perkembangan karier mereka. Selain
itu, struktur organisasi juga dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur kinerja
karyawan dan memberikan penghargaan atau pengakuan yang sesuai.
e. Efisiensi dan Efektivitas: Struktur organisasi yang baik dapat meningkatkan efisiensi
dan efektivitas dalam operasional perusahaan. Dengan menentukan tugas dan
tanggung jawab secara jelas, struktur organisasi membantu menghindari duplikasi
pekerjaan dan memastikan bahwa sumber daya perusahaan digunakan dengan efisien.
Selain itu, koordinasi yang baik antara departemen dan tim kerja dapat meningkatkan
produktivitas dan kualitas hasil kerja.
f. Komunikasi yang Efektif: Struktur organisasi yang baik mendukung komunikasi yang
efektif di dalam perusahaan. Garis komunikasi yang jelas dan hierarki yang terdefinisi
membantu dalam aliran informasi antara berbagai tingkatan dan departemen. Ini
memfasilitasi pertukaran informasi yang cepat, pemecahan masalah, dan pengambilan
keputusan yang lebih baik.
Dalam keseluruhan, struktur organisasi yang baik adalah landasan penting bagi
perusahaan untuk mencapai tujuan dan kesuksesan jangka panjang. Dengan adanya
struktur yang jelas, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang teratur, efisien,
dan saling mendukung.

2. Definisi Human Centric Management (HCM)


Human Centric Management adalah pendekatan manajemen yang menempatkan manusia
sebagai fokus utama dalam pengambilan keputusan dan perancangan sistem organisasi.
Ini mencakup pemahaman mendalam terhadap kebutuhan, keinginan, dan potensi
individu sebagai kontributor utama untuk mencapai tujuan organisasi. Human-centric
management berfokus pada memperkuat dan meningkatkan kemampuan organisasi
dengan cara memungkinkan semua anggotanya untuk mengembangkan individualitas
mereka, mencapai pertumbuhan, dan menunjukkan potensi penuh mereka.
Prinsip Human Centric Management :
a. Pemahaman akan Nilai Karyawan
Pendekatan human-centric management mengakui nilai karyawan sebagai aset
penting dalam organisasi. Karyawan dianggap sebagai sumber daya yang berharga
dan memiliki peran yang signifikan dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena
itu, manajemen harus memahami nilai dan potensi yang dimiliki oleh setiap karyawan
serta memberdayakan mereka untuk mencapai kesuksesan bersama.
b. Fokus pada Kesejahteraan Karyawan
Kesejahteraan karyawan adalah salah satu aspek penting dalam human-centric
management. Manajemen perlu memperhatikan kebutuhan fisik, emosional, dan
finansial karyawan serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman. Dengan
memastikan kesejahteraan karyawan, produktivitas dan kepuasan kerja dapat
ditingkatkan.
c. Pengembangan Keterampilan dan Potensi
Human-centric management juga melibatkan pengembangan keterampilan dan
potensi karyawan. Manajemen perlu memberikan peluang bagi karyawan untuk
meningkatkan keterampilan mereka melalui pelatihan, pembinaan, dan
pengembangan karir. Dengan memberikan kesempatan ini, karyawan dapat tumbuh
dan berkembang secara pribadi dan profesional, sehingga kontribusi mereka terhadap
organisasi semakin maksimal.
Komunikasi dan Kolaborasi
d. Komunikasi yang baik dan kolaborasi yang efektif merupakan prinsip penting dalam
human-centric management. Manajemen perlu mendorong komunikasi terbuka antara
karyawan, memfasilitasi pertukaran ide dan informasi, serta mendorong kolaborasi
dalam tim. Hal ini akan menciptakan iklim kerja yang harmonis dan mendorong
inovasi.
e. Pemberdayaan Karyawan
Pendekatan human-centric management juga melibatkan pemberdayaan karyawan.
Karyawan diberi kepercayaan, tanggung jawab, dan otoritas yang memadai untuk
mengambil keputusan dan berkontribusi pada perusahaan. Dengan memberdayakan
karyawan, mereka merasa dihargai dan memiliki rasa memiliki terhadap pekerjaan
mereka, yang pada gilirannya meningkatkan keterlibatan dan motivasi.

3. Pengelolaan kinerja dan talenta di HM Sampoerna menurut Ripy :


People and Culture Director HM Sampoerna Ripy Mangkoesoebroto berpendapat bahwa
pandemi menjadikan segala sesuatunya penuh dinamika. Untuk itu, penting bagi
karyawan terutama divisi sumberdaya manusia untuk melakukan eksperimen mencari
model yang tepat untuk menghadapi dinamika pada karyawan yang juga memengaruhi
tatanan bisnis.
“Manajemen SDM kini menjadi tim yang membuka jalan. Bagaimana saat ini revolusi
industri 4.0 mendorong penggunaan data analytics sehingga penting sekali kita
menggunakan data yang berlimpah untuk membuat gambaran agar para stakeholders
punya gambaran ke depan akan seperti apa,” Ripy dalam Webinar SWA, Selasa
(28/9/2021).

Untuk mampu bereksperimen, karyawan harus memiliki keberanian untuk beradaptasi


dan bertumbuh seiring berjalannya waktu. Di HM Sampoerna, membuat manajemen yang
human centric adalah sebuah masa depan, untuk itu penting menggulirkan roda HR ke
arah tersebut.

“Untuk mencapai ini, kami memetakan Behaviors, Symbol, Systems, dan Employee
Journey. Kami percaya bahwa kombinasi people dan culture akan menjadi kendaraan
strategi. Kalau strategi hanya sampai pada top management, itu akan tersendat-sendat,”
tutur Ripy.

Beberapa poin penting yang menjadi perhatian Ripy adalah bagaimana mengelola kinerja
dan talenta yang ada, sekaligus mendorong kerja sama karyawan dalam menghadirkan
solusi permasalahan dan pengalaman baru bagi konsumen. Apabila berbicara tentang
Smoke-Free Future Beyond Nicotin mendatang, ada banyak cara untuk mencapainya.
Untuk itu, Ripy mendorong karyawannya untuk tetap membuka mata pada segala
kemungkinan yang ada, apakah dicapai dengan organic growth, Merger & Acquisition,
atau cara lainnya.
Pergeseran lain yang dibubuhkan Ripy adalah adanya perubahan struktur organisasi.
Menurutnya, di masa mendatang struktur organisasi tidak lagi berbentuk piramida,
melainkan lingkaran. Menyoal ini, Ripy mengatakan bentuk tim sekarang adalah team-
based project atau team-based organizational. Perusahaan harus menyiapkan tim yang
siap dikirimkan, bukan lagi berbicara tentang peran.

“Sudah bukan masanya lagi kita menunggu instruksi dari atasan lalu baru bergerak.
Tetapi kita harus mulai mengamati ada masalah apa, ada sesuatu apa, lalu dilemparkan
kepada karyawan untuk ditemukan solusi bersama,” pungkas Ripy.

4. Struktur organisasi sudah bukan piramida, melainkan lingkaran :


Pada masa mendatang struktur organisasi tidak lagi berbentuk piramida, melainkan
lingkaran. bentuk tim sekarang adalah team-based project atau team-based organizational.
Perusahaan harus menyiapkan tim yang siap dikirimkan, bukan lagi berbicara tentang
peran. “Sudah bukan masanya lagi kita menunggu instruksi dari atasan lalu baru
bergerak. Tetapi kita harus mulai mengamati ada masalah apa, ada sesuatu apa, lalu
dilemparkan kepada karyawan untuk ditemukan solusi bersama,”
Dalam struktur lingkaran, kelompok kerja yang disebut "lingkaran" memiliki tanggung
jawab yang lebih besar untuk membuat keputusan yang relevan dengan bidang mereka.
Lingkaran ini biasanya terdiri dari individu yang memiliki keahlian dan pengetahuan
yang berbeda-beda, dan mereka bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama tanpa
harus melewati banyak tingkatan hierarki.

Sumber :
BMP EKMA4157
https://lpm.uma.ac.id/pentingnya-struktur-organisasi-di-dalam-perusahaan-2/
https://readmore.id/human-centric-management/#google_vignette

Anda mungkin juga menyukai