Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS

TENTANG

NETWORK PLANNING 2

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 8

Siti raihan :160105001

Nur anisa :1601016

Haerini :1601005

JURUSAN PENDIDIKAN IPS EKONOMI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN ( FITK )

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MATARAM
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim

Segala puji hanya untuk Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat, hidayah, dan
kesempatan kepada kita. sehingga karena kesempatan iman, dan kesempatan waktu yang telah
diberikan itu, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ‘STUDI KELAYAKAN BISNIS’ ini,
dengan judul “ NETWORK PLANNING 2”

Shalawat serta salam juga senantiasa kita panjatkan kepada junjungan besar kita Nabi
Muhammad SAW. yang telah mengenalkan kepada kita agama rahmatan lil’alamin, dan yang
telah menyelamatkan kita dari zaman gelap gulita menuju kepada zaman yang terang benderang
seperti sekarang ini.

Semoga makalah kami ini bisa berguna bagi teman-teman semua, dan bisa bermanfaat
bagi kita semua. Kami sangat menyadari masih banyaknya kekurangan dalam makalah kami ini,
sehingga sangat besar harapan kami atas masukan-masukan yang membangun agar kedepannya
nanti kami bisa lebih baik lagi dari sebelumnya.

Mataram,februari 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dan untuk lebih memahami
rumusan permasalahan ingin di bahas dalam makalah ini maka kami,
merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana network planning 2?
2. Apa saja struktur organisasi yang cocok dengan jenis usaha
3. Bagaimana kompetensi sdm?
BAB II

PEMBAHASAN

A. NETWORK PLANNING 2

B. JENIS STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN


1. organisasi lini
organisasi lini merupakan struktur organisasi tertua dan paling sederhana,
Organisasi lini, merupakan struktur organisasi tertua dan paling sederhana,
menentukan suatu aliran wewenang langsung dari CEO hingga ke para
bawahannya. Kelemahan organisasi lini adalah manajer harus bertanggung jawab
penuh atas beberapa aktivitas yang dilakukannya. Departemen lini adalah
departemen yang langsung berkaitan dengan produksi dan penjualan produk-
produk tertentu dan sangat berperan penting bagi keberhasilan organisasi.
2. Organisasi staf,
Organisasi staf merupakan struktur organisasi yang didasarkan pada
keahlian khusus dan biasanya berupa tugas memberikan penyuluhan dan nasihat
kepada para manajer. Anggota staf terdiri atas para pakar (penasihat dan
penyuluhan) dalam bidang-bidang tertentu yang membantu departemen lini dalam
mengambil keputusan tetapi tidak memiliki wewenang untuk membuat keputusan
akhir. Departemen staf adalah hubungan ketenagakerjaan, penasihat hukum,
akuntansi, teknik, teknologi informasi, dan sumber daya manusia.
3. Organisasi lini dan staf
Organisasi ini merupakan struktur organisasi yang menggabungkan aliran
wewenang langsung dari organisasi lini dengan organisasi staf. Struktur ini
merupakan struktur yang efektif karena mengkombinasikan kemampuan
pengambilan keputusan yang cepat dari organisasi lini dan komunikasi
pengetahuan langsung dari organisasi staf.
4. Organisasi komite atau kelompok
merupakan struktur organisasi yang menempatkan wewenang dan
tanggung jawab secara bersama-sama di tangan sekelompok individu dari pada
ditangan seorang manajer. Kelemahan struktur organisasi komite adalah
cenderung bertindak lambat dan konservatif, dan mengambil keputusan karena
kompromi berbagai kepentingan, bukan memilih alternatif terbaik.

C. KOMPETENSI SDM

Perusahaan perlu menerapkan sistem manajemen SDM berbasis kompetensi untuk


mengeliminir terjadinya konflik antara perusahaan dan pegawai, sebab di dalam filosofi
manajemen modern, pegawai adalah manusia yang memiliki kebutuhan, harapan yang perlu
didengar seiring dengan potensi dan kompetensi yang dapat dikembangkan untuk mencapai
prestasi dan kinerja perusahaan.
Sumber Daya Manusia dalam organisasi atau perusahaan mempunyai arti yang sama
pentingnya dengan pekerjaan itu sendiri, mengingat pentingnya peran Sumber Daya
Manusia dalam organisasi atau perusahaan, SDM sebagai faktor penentu organisasi, maka
kompetensi menjadi aspek yang menentukan keberhasilan organisasi atau perusahaan.
Dengan Kompetensi yang tinggi yang dimiliki oleh SDM dalam suatu organisasi atau
perusahaan tentu hal ini akan menentukan kualitas SDM yang dimiliki yang pada akhirnya
akan menentukan kualitas kompetitif perusahaan itu sendiri.
Menurut Spencer and Spencer ( 1993 ) Kompetensi adalah “Underlying
characteristic’s of individual which is causally related to criterion referenced effective and
or superior performance in a job or situation” yaitu, merupakan karakteristik yang
mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam
pekerjaannya. Secara umum, kompetensi adalah sebuah kombinasi antara keterampilan
(skill), atribut personal dan pengetahuan (knowledge) yang tercermin melalui perilaku
kinerja (job behavior) yang dapat diamati, diukur dan dievaluasi.
Kompetensi terdiri dari atas 5 (Lima) Karakteristik yaitu :
a. Knowledge
Informasi yang dimiliki seseorang untuk bidang tertentu. Pengetahuan
(knowledge) merupakan kompetensi yang kompleks. Pengetahuan pegawai turut
menentukan berhasil tidaknya pelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanya,
pegawai yang mempunyai pengetahuan yang cukup akan meningkatkan efisiensi
perusahaan. Namun bagi pegawai yang belum mempunyai pengetahuan cukup,
maka akan bekerja tersendat-sendat. Pemborosan bahan, waktu dan tenaga serta
faktor produksi yang lain akan diperbuat oleh pegawai berpengetahuan kurang.
Pemborosan ini akan mempertinggi biaya dalam pencapaian tujuan organisasi.

b. Skills

Adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu baik secara


fisik maupun mental. Dengan mengetahui tingkat kompetensi maka perencanaan
sumber daya manusia akan lebih baik hasilnya.

c. Self-Concept

Adalah sikap dan nilai – nilai yang dimiliki seseorang. Sikap dan nilai
diukur melalui tes kepada responden untuk mengetahui nilai yang dimiliki
seseorang dan apa yang menarik bagi seseorang untuk melakukan sesuatu.

d. Traits
Adalah watak yang membuat orang untuk berperilaku atau bagaimana
seseorang merespon sesuatu dengan cara tertentu. Sebagai contoh seperti percaya
diri, kontrol diri, ketabahan atau daya tahan.

e. Motives

Adalah sesuatu dimana sesorang secara konsisten berpikir sehingga ia


melakukan tindakan. Spencer (1993) menambahkan bahwa motives adalah “drive,
direct and select behavior toward certain actions or goals and away from others“.
Misalnya seseorang yang memiliki motivasi berprestasi secara konsisten
mengembangkan tujuan – tujuan yang memberi suatu tantangan pada dirinya
sendiri dan bertanggung jawab penuh untuk mencapai tujuan tersebut serta
mengharapkan semacam “feedback“ untuk memperbaiki dirinya.
Penerapan konsep MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) berbasis kompetensi
bisa dilihat dari keseluruhan proses penilaian terhadap kinerja karyawan, yaitu:

 Proses rekruitmen

Saat merekrut pegawai baru, perusahaan menentukan persyaratan tertentu


yang mencakup informasi pribadi dan kompetensi yang harus dimiliki untuk bisa
menempati posisi yang ditawarkan. Pengaturan semacam ini berdampak positif
pada ke-efektivitasan penggunaan dana perekrutan orang baru serta penentuan
keberhasilan perusahaan sebab bisa memilih karyawan yang tepat.

 Program pelatihan dan pengembangan

Pemberian training dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja para


pegawai sehingga perusahaan lebih mudah mencapai visi dan misinya. Agar
pelaksanaannya dapat berjalan efektif dan menghasilkan dampak positif secara
signifikan , maka pelatihan didasarkan pada kompetensi masing-masing
individu. Dengan begitu, strategi yang disusun akan jauh lebih fokus dan terarah
sesuai dengan kebutuhan.
 Program pembinaan karir

Dalam proses ini, perusahaan bisa melakukan penilaian terhadap


kompetensi sumber daya manusianya. Mereka yang berkompeten akan lebih
mudah diidentifikasi dan dikembangkan. Penilaian ini menjadi dasar penentuan
individu mana yang lebih tepat menduduki suatu jabatan. Perusahaan dapat
melaksanakan mutasi atau promosi yang diinformasikan secara jelas kepada
semua karyawan sehingga mereka termotivasi untuk meningkatkan kinerja.

 Pengembangan kinerja perusahaan secara keseluruhan

Selain memperoleh gambaran karyawan mana yang lebih kompeten dari


yang lain, sistem MSDM berbasis kompetensi juga bisa menjadi tolak ukur
kemampuan perusahaan dengan pesaingnya. Memiliki pegawai yang kompeten
tentu menjadi aset berharga bagi suatu perusahaan dan merupakan cerminan
pengembangan kinerja SDM secara keseluruhan.

 Pemberian penghargaan

Tanpa adanya karyawan, perusahaan tidak bisa berjalan dengan baik.


SDM kompeten dan berkualitas tentu menjadi aset kebanggaan. Sebagai timbal
balik dari kontribusi yang diberikan, perusahaan dapat menawarkan penghargaan
dan remunerasi kepada pegawai yang berhak dimana umumnya penilaian
dilakukan berdasarkan kompetensi masing-masing individu.

Peningkatan kualitas sumber daya pegawai menjadi sangat urgent dan perlu
dilakukan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan dalam rangka meningkatkan
kemampuan dan profesionalisme. Sasaran dari pengembangan kualitas sumber daya
pegawai adalah untuk meningkatkan kinerja operasional pegawai dalam melaksanakan
tugas. Selain itu, kualitas sumber daya pegawai yang tinggi akan bermuara pada lahirnya
komitmen yang kuat dalam penyelesaian tugas.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Network Planning merupakan suatu cara baru dalam bidang perencanaan dan
pengawasan suatu proyek. Yaitu suatu gambaran dari rencana proyek dan urutan-urutan
dari pada kegiatan yang harus dilaksanakan.

Penggunaan network planning pada penyelenggaraan proyek yaitu ;


1. Untuk memasukkan informasi tetap
2. Kemampuan yang tinggi untuk mengambil keputusan
3. Sumber daya dalam keadaan siap pakai
4. Kemampuan untuk melaksanakan proses pengelolahan sumber daya

Sumber Daya Manusia dalam organisasi atau perusahaan mempunyai arti yang sama
pentingnya dengan pekerjaan itu sendiri, mengingat pentingnya peran Sumber Daya
Manusia dalam organisasi atau perusahaan, SDM sebagai faktor penentu organisasi,
maka kompetensi menjadi aspek yang menentukan keberhasilan organisasi atau
perusahaan. Dengan Kompetensi yang tinggi yang dimiliki oleh SDM dalam suatu
organisasi atau perusahaan tentu hal ini akan menentukan kualitas SDM yang dimiliki
yang pada akhirnya akan menentukan kualitas kompetitif perusahaan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

 https://alvinburhani.wordpress.com/2011/05/14/jenis-jenis-struktur-organisasi/\
 https://studikita.wordpress.com/2016/05/09/kompetensi-sumber-daya-manusia/
 sumber : http://dc347.4shared.com/doc/qm8wCRlT/preview.html

Anda mungkin juga menyukai