Anda di halaman 1dari 6

Nama : Maulana Aslam Arrosyid

NBI : 1211800315
Kelas : Seminar MSDM (A)

1. Sumber daya manusia yang merupakan salah satu faktor penting dan memiliki peran yang besar
dalam suatuperusahaan.Sumber daya manusia merupakan salah satu bagian yang berperan penting di dalam
suatu organisasi, dengan hasil kinerja yang baik dari karyawannya maka tujuan perusahaan akan bisa dicapai
sesuai dengan apa yang telah dirumuskan. Setiap organisasi menginginkan kinerja yang dihasilkan karyawan
memperolehhasilyangbaik.

Untuk mencapai kinerja yang memuaskan diperlukan kemampuan profesional untuk mencapainya harus
melalui beberapa tahapan atau kondisi. Pendidikan formal masih belum memadai untuk mencapai kemampuan
yang profesional. Untuk itu kemampuan SDM karyawan harus diberdayakan melalui pelatihan
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang
diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Pembentukan sistem
kompensasi yang efektif merupakan bagian penting dari manajemen sumber daya manusia karena membantu
menarik dan mempertahankan pekerjaan–pekerjaan yang berbakat.

beban kerja yang berlebih dalam jangka panjang akan mengakibatkan terganggunya kesehatan sedangkan
beban kerja yang kurang menyebabkan perusahaan tidak efisien, selain hal tersebut yang perlu menjadi
perhatian adalah keseimbangan beban kerja diantara karyawan yang mempunya tingkatan yang sama artinya
pada level/jabatan yang setingkat beban kerja yang diberikan haruslah seimbang Kinerja adalah perilaku nyata
yang ditampilkan oleh karyawan dalam melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.
Kinerja adalah tingkat hasil kerja karyawan dalam mencapai persyaratanpersyaratan pekerjaan yang diberikan,
dengan kata lain kinerja adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan
standar kerja yang telah ditentukan Pada uraian di atas tentang motivasi kerja dengan kinerja karyawan
bahwa penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
dalam suatu organisasi perusahaan.
Berdasarkan pernyataan pernyataan tersebut, maka penelitian ini mengambil judul: “PENGARUH
KOMPETENSI, BEBAN KERJA, KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. X

2. RUMUSAN MASALAH
Bedasarkan Latar Belakang Masalah Di atas Maka Dapat di Rumuskan permasalahanya adalah
Sebagai Berikut :
1.) Apakah Pengaruh Kompetensi Berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan
Pada CV.X
2.) Apakah Kompetensi Berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan
Pada CV.X
3.) Apakah Beban Kerja Berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV.X
4.) Apakah Pengaruh Kompetensi,Morivasi Kerja Dan Beban Kerja Berpengaruh Signifikan
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.X
TUJUAN MASALAH
Adapun tujuan yang ingin dicapai Oleh Penulis Sehubungan Dengan Masalah
Yang telah Di rumuskan Di Atas adalah :
1. Untuk Mengetahui Apakah Terdapat Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan
Pada CV.X
2. Untuk Mengetahui Apakah Terdapat Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada CV.X
3. Untuk Mengetahui Apakah Terdapat Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada CV.X
4. Untuk Mengetahui Apakah Terdapat Pengaruh Kompetensi,Motivasi Kerja
Dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV.X

3. Dalam suatu perusahaan manusia merupakan sumber daya yang penting dalam mencapai
suatu keberhasilan dalam menjalankan semua aktifitas perusahaan. Walaupun ditunjang dengan aspek
teknologi yang sempurna, namun apabila tanpa aspek manusia sulit kiranya perusahaan mencapai
tujuannya dengan baik, Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan
dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan
dan masyarakat.

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dapat diartikan sebagai ilmu dan seni yang mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien dalam penggunaan kemampuan manusia
agar dapat mencapai tujuan di setiap perusahaan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber
daya manusia adalah proses pengelolaan sumber daya manusia yang bekerjasama dengan menerapkan
fungsi manajemen dalam aktivitas operasional untuk mencapai tujuan organisasi yang efektif dan
efisien.

4. Pengertian Pengaruh Kompetensi


Kompetensi pegawai adalah suatu untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas
keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.
Keterampilan atau kemampuan yang diperlukan pegawai yang ditunjukkan oleh kemampuan dengan
konsisten memberikan tingkat kinerja yang memadai atau tinggi dalam suatu fungsi pekerjaan
Kompetensi adalah terminologi yang sering didengar dan diucapkan banyak orang. Kita pun sering
mendengar atau bahkan mengucapkan terminologi itu dalam berbagai penggunaan, khususnya terkait
dengan pengembangan sumber daya manusia. Ada yang menginterpretasikan kompetensi sepadan
dengan kemampuan atau kecakapan, ada lagi yang mengartikan sepadan dengan keterampilan,
pengetahuan dan berpendidikan tinggi. Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan beberapa
adalah sebagai karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu
dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang memiliki hubungan kausal atau sebagai
sebab akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan. Menurut Spencer ini, kompetensi terletak pada
bagian dalam setiap manusia dan selamanya ada pada kepribadian seseorang yang dapat
memprediksikan tingkah laku dan performansi secara luas pada semua situasi dan tugas pekerjaan

beberapa faktor yang dapat memengaruhi kecakapan kompetensi seseorang, yaitu sebagai berikut:
1. Keyakinan dan Nilai-nilai 29 Keyakinan terhadap diri maupun terhadap orang lain
akan sangat memengaruhi perilaku. Apabila orang percaya bahwa mereka tidak kreatif dan
inovatif, mereka tidak akan berusaha berpikir tentang cara baru atau berbeda dalam
melakukan sesuatu.
2. Keterampilan Keterampilan memainkan peranan di berbagai kompetensi. Berbicara
di depan umum merupakan keterampilan yang dapat dipelajari, dipraktikkan, dan diperbaiki.
Keterampilan menulis juga dapat diperbaiki dengan instruksi, praktik dan umpan balik.
3. Pengalaman Keahlian dari banyak kompetensi memerlukan pengalaman
mengorganisasi orang, komunikasi di hadapan kelompok, menyelesaikan masalah, dan
sebagainya. Orang yang tidak pernah berhubungan dengan organisasi besar dan kompleks
tidak mungkin mengembangkan kecerdasan organisasional untuk memahami dinamika
kekuasaan dan pengaruh dalam lingkungan tersebut.
4. Karakteristik Kepribadian Dalam kepribadian termasuk banyak faktor yang di
antaranya sulit untuk berubah. Akan tetapi, kepribadian bukannya sesuatu yang tidak dapat
berubah. Kenyataannya, kepribadian seseorang dapat berubah sepanjang waktu. Orang
merespon dan berinteraksi dengan kekuatan dan lingkungan sekitarnya.
5.Motivasi Motivasi merupakan faktor dalam kompetensi yang dapat berubah.
Dengan memberikan dorongan, apresiasi terhadap pekerjaan bawahan, memberikan 30
pengakuan dan perhatian individual dari atasan dapat mempunyai pengaruh positif terhadap
motivasi seseorang bawahan.
6. Isu Emosional Hambatan emosional dapat membatasi penguasaan kompetensi.
Takut membuat kesalahan, menjadi malu, merasa tidak disukai atau tidak menjadi bagian,
semuanya cenderung membatasi motivasi dan inisiatif. Perasaan tentang kewenangan dapat
mempengaruhi kemampuan komunikasi dan menyelesaikan konflik dengan manajer. Orang
mungkin mengalami kesulitan mendengarkan orang lain apabila mereka tidak merasa
didengar.
7.Kemampuan Intelektual Kompetensi tergantung pada pemikiran kognitif seperti
pemikiran konseptual dan pemikiran analitis. Tidak mungkin memperbaiki melalui setiap
intervensi yang diwujudkan suatu organisasi. Sudah tentu faktor seperti pengalaman dapat
meningkatkan kecakapan dalam kompetensi ini.
8.Budaya Organisasi Budaya organisasi memengaruhi kompetensi sumber daya

5. Kompetensi terhadap kinerja karyawan


Suharsaputra (2010) menjelaskan bahwa faktor kemampuan/kompetensi dapat mempengaruhi kinerja
karena dengan kemampuan yang tinggi, maka kinerja pegawai pun akan tercapai. Sebaliknya, apabila
kemampuan pegawai rendah atau tidak sesuai dengan keahliannya, maka kinerja pun tidak akan
tercapai. Sejalan teori Wibowo (2007) meyatakan kompetensi adalah suatu kemampuan untuk
melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan
serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Hal ini, didukung oleh
penelitian empirik dari Pengaruh kompetensi dan kompensasi terhadap kepuasan kerja serta
implikasinya pada kinerja paramedis di Rumah Sakit Cibabat Kota Cimahi Jurnal Ester Manik,
Wiarah Vol.08 No.02, (2014)

Beban Kerja terhadap kinerja karyawan


Beban kerja merupakan tugas-tugas yang diberikan oleh perusahaan kepada para karyawannya.
Apabila beban kerja yang diberikan perusahaan terlalu tinggi maka akan dapat menimbulkan beberapa
efek bagi karyawan, seperti gampang capek, pusing, mudah emosi dan lain sebagainya. Dan juga
sebaliknya, apabila beban yang diberikan rendah maka dapat menyebabkan cepat bosan dan malas
bekerja. Kebosanan yang terus melanda dapat membuat perhatian karyawan terhadap pekerjaan
berkurang sehingga secara potensial hal tersebut dapat menurunkan kinerja karyawan. Maka sangatlah
penting bagi pimpinan dalam memberikan beban kerja yang tepat agar kinerja karyawan dapat
berjalan optimal sesuai dengan apa yang ditargetkan. Hal ini didukung Pengaruh beban kerja terhadap
kinerja perawat Di Rumah Sakit Umum Cibabat Kota Cimahi Jurnal, Andi Nugraha, Vol.1 No.02,
2015
H2 : Beban Kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

6. Dimensi dan Indikator Kompetensi Beberapa aspek yang terkandung dalam konsep kompetensi
menurut Gordon dalam Sutrisno (2011:204) sebagai berikut:
1. Pengetahuan (knowledge) Kesadaran dalam bidang kognitif. Misalnya seorang karyawan
mengetahui cara melakukan identifikasi belajar dan bagaimana melakukan pembelajaran yang baik
sesuai dengan kebutuhan yang ada dengan efektif dan efisien di perusahaan.
2. Pemahaman (understanding) Kedalam kognittif dan afektif yang dimiliki individu. Misalnya
seorang karyawan dalam melaksanakan pembelajaran harus mempunyai pemahaman yang baik tetang
karakteristik dan kondisi secara efektif dan efisien.
3. Kemampuan/Keterampilan (skill) Sesuatu yang dimiliki oleh individu yang melaksanakan tugas
atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Misalnya, kemampuan karyawan dalam memilih metode
kerja yang dianggap lebih efektif dan efisien.
4. Nilai (value) Suatu standar perilaku yang telah ditakini dan secara psikologis telah menyatu dalam
diri seseorang. Misalnya, standar perilaku para karyawan dalam melaksanakan tugas (kejujuran,
keterbukaan, demokratis dan lainlain).
5. Sikap (attitude) Perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak suka) atau reaksi terhadap suatu
rangsangan yang datang dari luar. Misalnya, reaksi terhadap krisis ekonomi, perasaan terhadap
kenaikan gaji dan sebagainya. 6. Minat (interest) Kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu
perbuatan. Misalnya, melakukan sesuatu aktivitas tugas.

Beban Kerja Dimensi dan indikator yang digunakan penulis menggunakan teori dari Menurut
Munandar (2014:23) yaitu:
1. Beban Fisik Beban kerja fisik yaitu beban kerja yang berdampak pada gangguan
kesehatan seperti pada sistem faal tubuh, jantung, pernapasan serta alat indera pada tubuh
seseorang yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan. Adapun indikator dari beban fisik yaitu :
beban fisik fisiologis dan beban fisik biomekanika.
2. Beban Mental Beban mental merupakan beban kerja yang timbul saat karyawan
melakukan aktivitas mental/psikis dilingkungan kerjanya. Adapun indikator dari beban
mental yaitu : konsentrasi, adanya rasa bingung, kewasapadaan dan ketepatan pelayanan.
3. Beban Waktu Beban waktu merupakan beban kerja yang timbul saat karyawan dituntut
untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai dnegan waktu yang telah ditentukan.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kompensasi merupakan alat pengikat
pegawai untuk setia terhadap organisasi dan memberikan pengorbanan yang lebih kepada perusahaan
atau segala sesuatu pemberian organisas atas balas jasa yang diterima oleh karyawan baik secara
langsung berupa uang, gaji, bonus dan lain-lain, maupun tidak langsung berupa tunjangan,
penghargaan, fasilitas dan cuti, sebagai imbalan sebagai ganti kontribusi karyawan kepada perusahaan
atas pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai.

1. Penawaran Dan Permintaan Pencari kerja (penawaran) jumlahnya lebih banyak


daripada lowongan pekerjaan (permintaan).
2. Pendidikan, Tanggungan dan Pengalaman Pemberian kompensasi harus sesuai
dengan pendidikan para pegawainya, misalnya pada tingkat pendidikan sarjana harus
dibedakan dengan jenjang pendidikan yang lainnya, demikian juga antara yang
berpengalaman dengan yang belum berpengalaman dan sesuai dengan pengorbanan yang
diberikan oleh pegawai terhadap perusahaan.
3. Kemampuan Perusahaan Pemberian kompensasi berdasarkan tingkat keuntungan
perusahaan, jika organisasi mengalami keuntungan maka pekerja akan menikmati keuntungan
organisasi tersebut, namun sebaliknya apabila perusahaan mengalami kerugian perusahaan
akan memberikan kompensasi sesuai dengan kemampuan perusahaan.
4. Serikat Buruh atau Organisasi Besar kecilnya pemberian suatu kompensasi akan
dipengaruhi oleh serikat buruh attau organisasi pekerja. Apabila serikat buruh memiliki
pengaruh besar terhadap jalannya perusahaan maka tingkat kompensasi yang diberikan akan
semakin besar.
5. Pemerintah dan Undang-undang Keppres Pemerintah telah menetapkan

Anda mungkin juga menyukai