Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 1

Matakuliah Manajemen SDM


Kompetensi

Anggota:
Ahmad Fauzi (20107006)
Achmad Rofiul Fajar (20107010)
Achmad Labiq Aufa(933603119)
Ruang lingkup kompetensi
 Apa yang dimaksud dengan Kompetensi ?
 Apa saja manfaat Kompetensi ?
 Apa saja faktor kompetensi ?
 Bagaimana cara memunculkan Kompetensi ?
Pengertiaan Kompetensi
Menurut Clark Busro: “Competency is a knowledge or know
howfor doing an ffective job.” artinya: “Kompetensi adalah ilmu
pengetahuan atau sepengetahuan bagaimana mengerjakan
pekerjaan secara efektif.”
Menurut Davis dan Newstroom: “Competency is acapability
perspective and people kwnoeledge, especially to impact an
ability for need in business via minimizes cost and optimilization
services to customer more for less.” artinya: “Kompetensi adalah
perspektif kemampuan dan pengetahuan manusia, khususnya
kemampuan untuk berbagai kebutuhan dalam bisnis dengan
meminimalisasi biaya dan mengoptimalkan pelayanan kepada
pelanggan secara lebih, bukan kurang.
Menurut Surya: kompetensi (kemampuan) yang harus dimiliki oleh
wirausaha tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan
kemauan untuk memulai usaha (start up), kemampuan untuk
mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan dan
kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), kemauan dan
kemampuan untuk menanggung resiko (risk bearing), dan
kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya.
Kesimpulannya: kompetensi adalah segala sesuatu yang dimiliki
oleh seseorang berupa pengetahuan ketrampilan dan faktor-faktor
internal individu lainnya untuk dapat mengerjakan sesuatu
pekerjaan berdasarkan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki.
Manfaat Kompetensi
Manfaat kompetensi dan penggunaannya dalam
manajemen sumber daya manusia sangat besar.
Berbagai aspek sudah menerapkan kompetensi
dalam penerapannya, seperti aspek manajemen
sumber daya manusia dan paling banyak
digunakan dalam bidang pelatihan dan
pengembangan, rekrutmen dan seleksi dan
sistem remunisasi.
perusahaan-perusahaan besar memanfaatkan kagai berikut:
1. Memperjelas standar kerja dan harapan yang ingin dicapai
Dalam hal ini, model kompetensi akan mampu menjawab dua
pertanyaan mendasar: keterampilan, pengetahuan, dan
karakteristik apa saja yang dibutuhkan dalam pekerjaan, dan
perilaku apa saja yang berpengaruh langsung dengan kinerja.
2. Alat seleksi karyawan: Penggunaan kompetensi standar sebagai
alat seleksi dapat membantu organisasi untuk memilih calon
karyawan yang terbaik. Dengan kejelasan terhadap perilaku
efektif yang diharapkan dari karyawan, kita dapat mengarahkan
pada sasaran yang selektif serta mengurangi biaya rekrutmen
yang tidak perlu.
3. memaksimalkan produktifitas: Tuntutan untuk menjadikan suatu organisasi
ramping mengharuskan kita untuk mencari karyawan yang dapat dikembangkan
secara terarah untuk menutupi kesenjangan dalam keterampilannya sehingga
mampu untuk dimobilisasikan secara vertikal maupun horizontal.
4. dasar untuk pengembangan sistem remunerasi:
Model kompetensi dapat digunakan untuk mengembangkan sistem remunerasi
(imbalan) yang akan dianggap lebih adil.
5. Memudahkan adaptasi terhadap perubahan:
Dalam era perubahan yang sangat cepat, sifat dari suatu pekerjaan sangat cepat
berubah dan kebutuhan akan kemampuan baru terus meningkat
6. Menyelaraskan prilaku kerjadengan nilai-nilai organisasi
Model kompetensi merupakan cara yang paling mudah untuk mengkomunikasikan
nilai-nilai dan hal-hal apa saja yang harus menjadi fokus dalam unjuk kerja
karyawan.
Faktor-Faktor Yang mempengaruhi
kompetensi
1. Keyakinan dan nilai-nilai: Keyakinan orang tentang dirinya maupun terhadap orang lain akan
sangat mempengaruhi perilaku. Apabila orang percaya bahwa mereka tidak kreatif dan
inovatif, mereka tidak akan berusaha berpikir tentang cara baru atau berbeda dalam
melakukan sesuatu.
2. Keterampilan: Dengan memperbaiki keterampilan, individu akan meningkat kecakapannya
dalam kompetensi.

3. Pengalaman: Keahlian dari banyak kompetensi memerlukan pengalaman. Diantaranya


pengalaman dalam mengorganisasi orang, komunikasi dihadapan kelompok, menyelesaikan
masalah, dan sebagainya.
4. Karakteristik kepribadian: Kepribadian bukanlah sesuatu yang tidak dapat berubah.
Kepribadian seseorang dapat berubah sepanjang waktu. Orang merespon dan berinteraksi
dengan kekuatan dan lingkungan sekitar. Walaupun dapat berubah. Kepribadian cenderung
berubah dengan tidak mudah.
5. Motivasi: Motivasi dapat dilakukan dengan memberikan dorongan. Apresiasi terhadap
pekerjaan bawahan, memberikan pengakuan dan perhatian individual dari atasan dapat
memberikan pengaruh positif terhadap motivasi seseorang bawahan.
6. Isu emosional: Kondisi emosional seseorang akan berpengaruh dalam setiap
penampilannya, termasuk dalam penampilan kerjanya. Rasa percaya diri membuat
orang akan dapat melakukan suatu pekerjaan dengan lebih baik, begitu juga
sebaliknya, gangguan emosional seperti rasa takut dan malu juga bisa menurunkan
performance/penampilan kerja seseorang, sehingga kompetensinya akan menurun.
7. kemampuan intelektual:
Kompetensi tergantung pada pemikiran kognitif seperti pemikiran analitis dan
pemikiran konseptual. Pemikiran-pemikiran tersebut akan menimbulkan kepekaan
dalam seorang sumber daya manusia bekerja. Karena pengetahuannya tinggi.
8. Budaya organisasi:
Budaya organisasi berpengaruh pada kompetensi seseorang dalam berbagai kegiatan,
karena budaya organisasi mempengaruhi kinerja, hubungan antar pegawai, motivasi
kerja dan kesemuanya itu akan berpengaruh pada kompetensi orang tersebut.
Budaya organisasi mempengaruhi kompetensi sumber daya manusia dalam
kegiatan sebagai berikut:
a)Praktik rekruitmen dan seleksi karyawan mempertimbangkan siapa diantara pekerja
yang dimasukkan dalam organisasi dan tingkat keahliannya tentang kompetensi.
b)Sistem penghargaan mengkomunikasikan pada pekerja bagaimana organisasi
menghargai kompetensi.
c)Praktik pengambilan keputusan mempengaruhi kompetensi dalam memberdayakan
orang lain, inisiatif, dan memotivasi orang lain.
d)Filosofi organisasi, visi-misi, dan nilai-nilai berhubungan dengan semua kompetensi.
e)Kebiasaan dan prosedur member informasi kepada pekerja tentang berapa banyak
kompetensi yang diharapkan.
f) Komitmen pada pelatihan dan pengembangan mengkomunikasikan pada pekerja
tentang pentingnya kompetensi tentang pembangunan berkelanjutan.
g)Proses organisasional yang mengembangkan pemimpin secara langsung
mempengaruhi kompetensi kepemimpinan.
Indikator Kompetensi
Menurut Sedarmayanti (2017:211), kompetensi
itu kombinasi dari pengetahuan, keterampilan,
dan perilaku yang digunakan untuk
meningkatkan kinerja atau keadaan atau kualitas
yang memadai atau sangat berkualitas,
mempunyai kemampuan untuk menampilkan
peran tertentu.
1. Pengetahuan (Knowledge)
Informasi yang dimiliki atau dikuasai seseorang dalam bidang
tertentu. Contoh: mengerti ilmu manajemen keuangan.
2. Keterampilan (Skill)
Keahlian atau kecakapan melakukan sesuatu dengan baik.
Contoh: kempuan mengemudi.
3. Perilaku (Attitude)
Respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau
rangsangan dari luar maupun dalam dirinya.
Kesimpulan
kompetensi adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh seseorang berupa pengetahuan
ketrampilan dan faktor-faktor internal individu lainnya untuk dapat mengerjakan
sesuatu pekerjaan berdasarkan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki.
Kompetensi sudah digunakan oleh perusahaan besar dengan berbagai alasan seperti,
Memperjelas standar kerja dan harapan yang ingin dicapai, alat seleksi karyawan,
Memaksimalkan produktivitas, dasar untuk pengembangan sistem remunerasi dan
memudahkan adaptasi terhadap perubahan
Faktor yang mempengaruhi kompetensi yaitu, keyakinan dan nilai, keterampilan,
pengalaman, karakteristik kepribadian, motivasi, isu emosional, kemampuan
intelektual dan budaya organisasi
Ruang lingkup kompetensi yaitu, kompetensi teknis, kompetensi konseptual dan
kompetensi untuk Hidup dalam Kebergantungan Kemampuan
Indikator kompetensi yaitu, pengetahuan, keterampilan dan prilaku
pertanyaan
• 1. Akbar Tanjung (933603119) Apakah
kaitannya kompetensi dengan Psikologi?
• 2. Imam Faruqi (201007029) Di Indonesia
dalam pengelolaan Sumber dayanya selalu
orang luar yang mengelola?
• 3. Devi Novita (933603819) Bagaimana cara
untuk mengetahui kompetensi yang ada pada
diri kita?
Jawaban
• 1. saya Achmad rofi`ul fajar (20107010) Keterkaitan Kompetenski dan Psiqologi terletak pada waktu
pelaksanaannya, maksutnya kompetensi bisa muncul atau tercipta dengan adanya suatu kemampuan,
keterampilan, dan kesiapan pada psiqolog itu sendiri. Jadi, kompetensi itu tidak bisa terwujud tanpa adanya
suatu kemampuan, kesiapan, dan keterampilan.
• 2. saya Ahmad Fauzi (20107006) karena kurangnya pengetahuan dan juga kesadaran individu dalam
mengolah sumber daya dan juga minimnya teknologi dan support dari pemerintah
• 3. Saya achmad labiq aufa (933603119) akan menjawab pertanyaan nomer tiga dari mbak devi novita, jadi
untuk mengetahui kompetensi diri ada banyak cara yaitu:1. Berfikir terbuka (tidak terpaku pada hal yang
umum)2. Menyingkirkan rasa takut dan gagal3. Mencoba berbagai macam kegiatan4. Diskusi dengan orang-
orang terdekat5. Melalukan tes potensi diri (tes kepribadian ke psikolog)
• tanggapan1. Saya Sonia Syifaul Maulas Sa'diyah (933600419) izin menanggapi jawaban pemateri terkait
keterkaitan kompetensi dan psikologi yang terkait berdasarkan waktu pelaksanaan. Sedangkan dipenjelasan
pemateri tidak ada yang menjelaskan waktu pelaksanaan seperti apa yang mengaitkan antara psikologi dan
kompetensi. Mungkin bisa dijelaskan lebih jelas lagi terkait pembahasan tersebut?
• Feedback1. Pelaksanaan yang seperti apa? Jadi gini, ketika kita mempunyai suatu kemampuan, kesiapan,
dan keterampilan. Lalu kita melayani beberapa orang-orang diluar.Exp: seorang dokter bertanya kepada
pasiennya. "Apa saja keluhan anda?". Lalu pasien menjawab. "Saya sakit bagian kepala karena banyak
fikiran atau masalah". Lalu dokter tersebut memberikan sebuah resep.Lalu dimanakah pelaksanaanya?
Ketika seseorang dokter memberikan suatu resep pada pasiennya, makstnya kompetensi yang dimiliki
dokter tersebut yaitu dalam hal menyembuhkan.

Anda mungkin juga menyukai