A. Competence (Kompetensi)
Kompetensi adalah kepribadian yang melekat kepada seseorang pada berbagai keadaan
dan tugas pekerjaan. Faktor yang mempengaruhi kompetensi yaitu:
1. Keyakinan dan nilai-nilai
Keyakinan orang tentang dirinya maupun terhadap orang lain akan sangat
mempengaruhi perilaku.
2. Keterampilan
Pengembangan keterampilan yang secara spesifik berkaitan dengan kompetensi
dapat berdampak baik pada budaya organisasi dan kompetensi individual.
3. Pengalaman
Keahlian dari banyak kompetensi memerlukan pengalaman mengorganisasikan
orang, komunikasi di hadapan kelompok, menyelesaikan masalah, dan sebagainya.
4. Karakteristik kepribadian
Kepribadian dapat memengaruhi individu dalam sejumlah kompetensi seperti dalam
penyelesaian konflik.
5. Motivasi
Dengan memberikan dorongan, apresiasi memberikan pengakuan dan perhatian
individual dari atasan dapat mempunyai pengaruh positif terhadap motivasi bawahan
6. Isu emosional
Hambatan emosional dapat membatasi penguasaan kompetensi. Takut membuat
kesalahan, menjadi malu, cenderung membatasi motivasi dan inisiatif.
7. Kemampuan intelektual
Kompetensi bergantung pada pemikiran kognitif seperti pemikiran konseptual dan
pemikiran analitis
8. Budaya organisasi
Budaya organisasi mempengaruhi kompetensi sumber daya manusia dalam kegiatan
rekruitmen karyawan, sistem penghargaan dan filosofi organisasi
Michael Zwell (dalam Wibowo, 2007:93) memberikan lima kategori kompetensi, yang
terdiri dari:
1. Task achievement
Merupakan kategori kompetensi yang berhubungan dengan kinerja baik, seperti
orientasi pada hasil, mengelola kinerja dan efisiensi produksi.
2. Relationship
Merupakan kategori kompetensi yang berhubungan dengan komunikasi dengan
orang lain, seperti kerja sama dan kepedulian antar pribadi.
3. Personal attribute
Merupakan kompetensi intrinsik individu dan menghubungkan bagaimana orang
berpikir, merasa, belajar dan berkembang. Personal attribute merupakan kompetensi
yang meliputi: integritas dan kejujuran, pengembangan diri, ketegasan.
Created by: Indra Sakti – 201411286 (Management) | Esa Unggul University Page 1
Download other file at catatanis.wordpress.com | contact me: @is_29 (Line)
[RINGKASAN PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN SDM]
Dosen: Ir. Rojuaniah, MM
4. Managerial
Merupakan kompetensi yang berkaitan dengan pengelolaan orang, seperti
memotivasi, memberdayakan dan mengembangkan orang lain.
5. Leadership
Merupakan kompetensi yang berhubungan dengan memimpin organisasi dan orang
untuk mencapai tujuan, seperti kepemimpinan visioner dan berpikir strategis,
Created by: Indra Sakti – 201411286 (Management) | Esa Unggul University Page 2
Download other file at catatanis.wordpress.com | contact me: @is_29 (Line)
[RINGKASAN PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN SDM]
Dosen: Ir. Rojuaniah, MM
Komitmen adalah kepercayaan yang kuat terhadap pencapaian tujuan organisasi yang
diikuti dengan usaha. Melalui komitmen, maka kompetensi yang menjadi karakteristik
mendasar dari seseorang individu akan meningkat. Dalam hal ini modal intelektual
merupakan produk dari interaksi antara kompetensi dengan komitmen karena interaksi
keduanya menjadikan perusahaan mencapai keunggulan kompetitif.
Created by: Indra Sakti – 201411286 (Management) | Esa Unggul University Page 3
Download other file at catatanis.wordpress.com | contact me: @is_29 (Line)
[RINGKASAN PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN SDM]
Dosen: Ir. Rojuaniah, MM
Created by: Indra Sakti – 201411286 (Management) | Esa Unggul University Page 4
Download other file at catatanis.wordpress.com | contact me: @is_29 (Line)
[RINGKASAN PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN SDM]
Dosen: Ir. Rojuaniah, MM
Created by: Indra Sakti – 201411286 (Management) | Esa Unggul University Page 5
Download other file at catatanis.wordpress.com | contact me: @is_29 (Line)
[RINGKASAN PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN SDM]
Dosen: Ir. Rojuaniah, MM
Menurut Robbins (1996) ada tujuh karakteristik primer yang secara bersama-sama
menangkap hakikat budaya organisasi, yaitu:
1. Innovation and risk taking (inovasi dan pengambilan resiko), suatu tingkatan dimana
pekerja didorong untuk menjadi inovatif dan mengambil resiko.
2. Attention to detail (perhatian pada hal-hal detail), dimana pekerja diharapkan
menunjukkan ketepatan, analisis, dan perhatian pada hal detail.
3. Outcome orientation (orientasi pada manfaat), dimana menajemen memfokus pada
manfaat dari pada sekadar pada proses untuk mendapatkan manfaat tersebut.
4. People orientation (orientasi pada orang), di mana keputusan manajemen
mempertimbangkan pengaruh manfaatnya pada orang dalam organisasi.
5. Team orientation (orientasi pada tim), dimana aktivitas kerja di organisasi berdasar
tim daripada individual.
6. Aggresiveness (agresivitas), dimana orang cenderung lebih agresif dan kompetitif
daripada easygoing (santai).
7. Stability (stabilitas), organisasi menekankan dipertahankannya budaya organisasi
yang sudah baik.
Created by: Indra Sakti – 201411286 (Management) | Esa Unggul University Page 6
Download other file at catatanis.wordpress.com | contact me: @is_29 (Line)
[RINGKASAN PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN SDM]
Dosen: Ir. Rojuaniah, MM
J. Intrapreneurship
Intrapreneurship adalah entrepreneuship yang ada di dalam perusahaan. Seorang
intrapreneur, memfokuskan pada inovasi dan kreativitas dengan mentransformasi suatu
gagasan menjadi usaha yang menguntungkan yang dioperasikannya dalam lingkup
lingkungan perusahaan. Hubungan inovasi, kreatifitas dan kewirausahaan yaitu:
kreatifitas merupakan kemampuan seseorang melahirkan sesuatu yang baru baik berupa
gagasan maupun karya nyata yang berbeda dari sebelumnya. Kreatifitas merupakan
langkah pertama menuju inovasi karena sesuatu yang baru yang ditemukan dari
kreatifitas diimplementasikan kedalam situasi yang baru akan menghasilkan inovasi.
kewirausahaan sangan erat hubungannya dengan kreativitas dan inovatif sebab seorang
wirausaha harus memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi
agar usaha yang dibangunnya memiliki keunggulan kompetitif. Ciri-ciri intrapreneurship
antara lain:
1. melakukan hal-hal sesuai kehendak hatinya
2. konseptor sekaligus pelaksana
3. punya dedikasi agar mimpinya kenyataan.
4. menunjukkan kualitas yang baik
5. orang yang meraih target yang ditetapkannya sendiri
6. selalu menetapkan standar kerja yang tinggi
7. kegagalannya merupakan proses belajar
Created by: Indra Sakti – 201411286 (Management) | Esa Unggul University Page 7
Download other file at catatanis.wordpress.com | contact me: @is_29 (Line)