Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MOTIVASI DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI


Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Komunikasi Organisasi

Dosen Pengampu : Ilmi Hidayati,M.S.I

Disusun oleh :

Kelompok 2

1. Helmi Roy Syafii (2140310033)


2. Arini Nur Fandhila (2149310047)
3. Tyasya Aulia Khusna (2140310058)

PROGAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk menyelesaikan makalah ini.Atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah berjudul “Motivasi Dalam Komunikasi Organisasi” dengan tepat
waktu. Makalah “Motivasi Dalam Komunikasi Organisasi” disusun guna memenuhi tugas
mata kuliah Komunikasi Organisasi yang diampu oleh Ilmi Hidayati,M.S.I.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan
dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima
kasih kepada:

1. Kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan serta doa yang tiada henti-
hentinya kepada kami.
2. Ibu Ilmi Hidayati,M.S.I sebagai guru pengampu komunikasi organisasi kelas B2
Manajemen Dakwah
3. Semua pihak yang turut membantu kami menyelesaikan makalah ini, semoga Allah
senantiasa membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak guna perbaikan dan kelengkapan penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kudus,30 Maret 2022

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam mengelola organisasi bukanlah hal yang termasuk mudah,sehingga membutuhkan


banyak elemen dalam pelaksanaannya. Di antara elemen dalam organisasi yang dapat
menyatukan seluruh aspek untuk bersinergi mencapai satu tujuan organisasi, yaitu elemen
pemimpin yang memiliki kemampuan dalam berkomunikasi serta dapat mengkombinasikannya
dengan gaya kepemimpinan yang efektif hingga bisa menciptakan suasana berorganisasi yang
dapat memotivasi para pegawainya untuk memberikan kinerja terbaiknya. Kemampuan
berkomunikasi adalah alat yang paling penting untuk dimiliki pemimpin untuk dapat
menjalankan peranannya tersebut. Keputusan yang akan diambil oleh organisasi merupakan
wewenang pemimpin, namun komunikasi yang tepat guna tentunya dapat memberikan
kemudahan dalam pelaksanaan keputusan tersebut. Melakukan pembinaan serta motivasi agar
dapat meningkatkan kinerja dan semangat pegawainya juga memerlukan kemampuan
berkomunikasi. Kemampuan komunikasi tersebut pun perlu dikombinasikan dengan gaya
kepemimpinan yang efektif sehingga dapat menciptakan suasana berorganisasi yang dapat
memotivasi para pegawainya untuk memberikan kinerja terbaiknya

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Pengertian Motivasi dan Komuikasi Organisasi ?

2. Macam-macam teori motivasi dan teori komunikasi?

3. Sebutkan macam-macam fungi dan tujuan motivasi?

4. Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dalam komunikasi organisasi?

C. Tujuan Makalah

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian motivasi dan komunikasi organisasi

2. Untuk mengetahui macam-macam teori motivasi dan teori komunikasi

3. Untuk memahami macam-macam fungsi dan tujuan motivasi

4. Untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dalam komunikasi


organisasi
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi dan komunikasi organisasi

Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai kekuatan (energy) yang terdapat dalam
diri manusia, yang menyebabkan setiap orang tersebut bertindak atau berbuat. Motivasi secara umum
dapat diartikan sebagai dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk melakukan perubahan
tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhanya. Dalam melakukan kegiatan motivasi
sangat diperlukan. Motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan kegiatan yang mencapai tujuan”. Dorongan yang kuat dalam diri seseorang dalam
melakukan kegiatan akan membuat dirinya berusaha mencapai tujuan yang diharapkan. Menurut
Suprihanto (2003) motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi berbeda satu dengan yang
lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi berbeda satu dengan yang lainnya. Hal
ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi adalah unik secara biologis maupun sikologis, dan
berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula. Secara umum mengidentifikasikan motivasi
sebagai suatu perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi pencapaian
tujuan. Karena kelakuan manusia itu selalu bertujuan, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan
tenaga yang memberi kekuatan bagi tingkah laku mencapai tujuan, telah terjadi didalam diri
seseorang. Dalam buku psikologi pendidikan
Drs. M. Dalyono memaparkan bahwa “Motivasi adalah daya penggerak atau dorongan untuk
melakukan sesuatu pekerjaan, yang bisa berasal dari dalam diri dan dari luar“ (Dalyono, 2005: 55).
Dalam melakukan pekerjaan pendoronan dipengaruhi dari dalam diri dan juga luar yang bisa terlihat
dari hasil kerja iu sendiri.
Pengertian Komunikasi organisasi adalah pengirim dan penerima berbagai pesan organisasi
didalam kelompok formal maupun informal di suatu organisasi. bila organisasi semakin besar dan
kompleks maka akan mengakibatkan semakin kompleks pula proses komunikasinya. Organisasi kecil
yang anggotanya hanya tiga orang, proses komunikasi yang anggotannya seribu orang menjadi
komunikasinya sangat kompleks.
Menurut Goldhaber (1986) komunikasi organisasi adalah sebuah proses penciptaan serta
saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang bergantung oleh satu sama lain untuk
mengatasi lingkungan tidak pasti atau lingkungan yang berubah- ubah.
Ron Ludlow mengemukakan pendapat bahwa komunikasi organisasi adalah suatu program
komunikasi pada kajian bidang Public Relations (PR) mengenai hubungan internal serta hubungan
pemerintah dan hubungan investor dalam organisasi.
Dari kedua pendapat ahli mengenai definisi komunikasi organisasi, dapat disimpulkan bahwa
komunikasi organisasi merupakan sebuah proses yang terjadi dalam suatu organisasi berupa
penyampaian, penerimaan serta pertukaran informasi dan pesan yang dilakukan untuk mencapai suatu
tujuan tertentu yang sudah ditetapkan oleh bersama (anggota serta pemimpin organisasi).Proses
penyampaian, penerimaan maupun bertukar informasi dan pesan dapat dilakukan secara formal
maupun informal selama tujuan yang ditetapkan terwujud. 1

1
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT. Grasindo, 2004), hal. 54.
B. Macam-macam teori motivasi dan teknik komunikasi
I. Macam-macam teori motivasi
1. Maslow (Teori Kebutuhan)
Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada
pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu :
a. kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus, istirahat
dan sex
b. kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi
juga mental, psikologikal dan intelektual
c. kebutuhan akan kasih sayang (love needs)
d. kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam
berbagai simbol-simbol status dan
e. aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi
seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga
berubah menjadi kemampuan nyata.
2. Teori dua Faktor Herzberg
Frederick Herzberg menyatakan bahwa ada faktor-faktor tertentu di tempat kerja
yang menyebabkan kepuasan kerja, sementara pada bagian lain ada pula faktor lain yang
menyebabkan ketidakpuasan. Dengan kata lain kepuasan dan ketidakpuasan kerja
berhubungan satu sama lain.
Faktor-faktor tertentu di tempat kerja tersebut oleh Frederick Herzberg diidentifikasi
sebagai :
a. Hygiene Factors
Hygiene factors (faktor kesehatan) adalah faktor pekerjaan yang penting
untuk adanya motivasi di tempat kerja. Faktor ini tidak mengarah pada kepuasan
positif untuk jangka panjang. Tetapi jika faktor-faktor ini tidak hadir, maka
muncul ketidakpuasan. Faktor ini adalah faktor ekstrinsik untuk bekerja. Faktor
higienis juga disebut sebagai dissatisfiers atau faktor pemeliharaan yang
diperlukan untuk menghindari ketidakpuasan. Hygiene factors (faktor kesehatan)
adalah gambaran kebutuhan fisiologis individu yang diharapkan untuk dipenuhi.
Hygiene factors (faktor kesehatan) meliputi gaji, kehidupan pribadi, kualitas
supervisi, kondisi kerja, jaminan kerja, hubungan antar pribadi, kebijaksanaan
dan administrasi perusahaan.
b. Motivation Factors
Menurut Herzberg, hygiene factors (faktor kesehatan) tidak dapat dianggap
sebagai motivator. Faktor motivasi harus menghasilkan kepuasan positif. Faktor-
faktor yang melekat dalam pekerjaan dan memotivasi karyawan untuk sebuah
kinerja yang unggul disebut sebagai faktor pemuas. Karyawan hanya menemukan
faktor-faktor intrinsik yang berharga pada motivation factors (faktor pemuas).
Para motivator melambangkan kebutuhan psikologis yang dirasakan sebagai
manfaat tambahan. Faktor motivasi dikaitkan dengan isi pekerjaan mencakup
keberhasilan, pengakuan, pekerjaan yang menantang, peningkatan dan
pertumbuhan dalam pekerjaan.
3. Teori tiga Kebutuhan McClelland
Teori tiga kebutuhan ini disusulkan oleh David Mc Clelland bersama rekan-rekannya,
mereka menyebutkan bahwa dalam pekerjaan terdapat motivator utama yaitu tiga
kebutuhan yang didapatkan oleh seorang karyawan. Apa sajakah ketiga kebutuhan
tersebut, berikut adalah teori tiga kebutuhan MC Clelland :
a. Kebutuhan akan prestasi
Merupakan pendorong untuk sukses dan unggul dalam kaitannya dengan
serangkaian standar. Maksudnya adalah seorang karyawan dalam pekerjaannya,
memiliki motivasi agar beprestasi, pendorong agar sukses dan unggul ini akan
membuatnya lebih giat dan semangat dalam bekerja.Orang yang mempunyai n-ACC
yang tinggi akan membuat seseorang karyawan bekerja lebih baik dan tidak
mempengaruhi pekerjaan orang lain.
b. Kebutuhan akan kekuasaan (nPow)
Maksud dari kebutuhan akan kekuasaan adalah seseorang memiliki motivasi
untuk mendapatkan kekuasaan, menjadi berpengaruh dan mengendalikan sebagai
jabatan tertentu. Mereka yang termotivasi akan kekuasaan, memiliki pandangan dan
ide-ide yang harus mendominasi dan ia termotivasi untuk memimpin demi reputasi
dan harga dirinya. Seseorang yang memiliki motivasi akan kekuasan (n-Pow) lebih
besar akan menjadi manajer yang lebih baik apabila dibandingkan dengan manajer
yang memiliki kebutuhan akan kekuasaan yang seadanya saja. Mereka akan menjadi
manajer yang sukses, tekun dan setiap pada perusahaan tempat mereka bekerja.
c. Kebutuhan akan affiliasi/hubungan (n-Aff)
Seseorang yang memiliki motivasi akan hubungan atau affilisia memiliki
dorongan untuk lingkungan yang ramah dan mendukung. Ia akan memiliki kinerja
yang baik apabila ia bekerja dalam suatu tim.
Orang yang seperti ini, biasanya kurang baik apabila ditempatkan sebagai pemimpin.
Seorang manajer apabila memiliki kebutuhan akan affiliasi yang tinggi maka hasilnya
akan kurang baik, hal ini karena keputusannya terhambat karena mereka lebih memilih
untuk diterima dan disukai oleh orang lain, buka untuk perusahaan yang dipimpinnya.
Orang yang memiliki kebutuhan kekuasaan (n-Pow) yang tinggi dan kebutuhan akan
affiliasi rendah (n-Aff) akan memiliki kemampuan manajerial yang baik.
Orang yang memiliki kebutuhan akan kekuasaan (n-Pow) yang tinggi menandakan
bahwa dia adalah seseorang yang tertarik dengan kepemimpinan. 2
II. Teori- teori komunikasi
Teori komunikasi digunakan supaya komunikasi antar manusia terjalin secara efektif.
Pengertian teori adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan sesuatu hal. Sedangkan
pengertian komunikasi adalah penyampaian informasi dari komunikator ke komunikan melalui
media tertentu. Maka pengertian teori komunikasi adalah suatu cara yang digunakan dalam
menyampaikan informasi dari komunikator ke komunikan dengan media tertentu. Dengan adanya
teori ini diharapkan setiap orang dapat secara efektif melakukan komunikasi satu sama lain dan
secara tepat menggunakannya.
            Beberapa teori-teori komunikasi menurut para ahli :
1. Teori Komunikasi Behaviorisme
Jenis teori komunikasi yang satu ini mungkin sangat sering anda dengar. Teori ini
dikembangkan oleh ilmuan asal Amerika Serikat bernama Jhon B. Watson (1878 – 1958).
Menurutnya Teori Behaviorisme ini mencakup semua perilaku, termasuk tindakan balasan
atau respon terhadap suatu rangsangan atau stimulus. Artinya bahwa selalu ada kaitan antara
stimulus dengan respon pada perilaku manusia. Jika suatu stimulus atau rangsangan yang
diterima seseorang telah teramati, maka dapat diprediksikan pula respon dari orang tersebut.
2. Teori Informatif

2
Hasibuan, Malayu SP. Organisasi dan Motivasi . Jakarta. Bumi aksara 1996
Teori ini dikembangkan oleh Sannon dan Weaver (1949). Teori informasi merupakan
salah satu teori klasik, dimana teori ini menitikberatkan pada komunikasi sebagai suatu
transmisi pesan dan bagaimana transmitter menggunakan media dalam berkomunikasi. Dalam
hal ini, jika sinyal media yang digunakan baik, maka komunikasi akan berjalan efektif, begitu
pula sebaliknya. Apabila sinyal media tidak baik, maka komunikasi tidak akan berjalan
dengan lancar.
3. Teori Komunikasi Lasswell
Harold Lasswell, Teoritikus ternama yang banyak menyumbangkan ide dan
fikirannya terkait cabang ilmu sosial dan komunikasi. Di tahun 1948, Ia mengemukakan
model komunikasi yang sederhana dan hingga kini masih diterapkan sebagai model
komunikasi dasar. Model tersebut yakni :
[box title=”” align=”centerSiapa (Who) – Berbicara apa (Says What) – Dengan media apa (In
Which Channel) – Kepada Siapa (To Whom) – Dan dengan Efek apa (With What
Effect)[/box]
C. Fungsi dan tujuan Motivasi
Pada umumnya, fungsi dari motivasi ialah menjadi pendorong maupun daya tarik di dalam
seorang individu agarmau mengerjakan suatu tindakan dengan tingkat antusiasme atau semangat
yang tinggi. Namun ada juga beberapa fungsi lain dari motivasi yang perlu kalian ketahui,
diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Menentukan Cepat atau Lambatnya Suatu Tindakan
Motivasi juga bisa berfungsi sebagai promotor yakni mesin pendorong atau
penggerak yang akan memberikan kekuatan untuk seorang individu dalam mengerjakan
suatu tindakan. Seseorang yang sudah termotivasi akan menentukan usaha apa yang
nantinya harus ditempuh supaya tujuan yang diinginkan semakin cepat diraih.
2. Menyeleksi Perbuatan
Seseorang yang sudah tertanam motivasi di dalam dirinya juga akan melakukan usaha
tertentu pada saat akan melakukan tindakan demi meraih hasil yang diinginkan. Dengan
begitu, motivasi ini juga befungsi sebagai penyeleksi untuk membantu seorang individu
dalam membuang perbuatan yang tak berhubungan dengan tujuannya.
Motivasi juga bisa berfungsi menjadi pengarah artinya motivasi bisa menggambarkan
arah kepada aktivitas yang dikerjakan oleh seorang individu yang sesuai dengan tujuan
yang hendak diraih.Dalam konteks ini, terdapat dua jenis arah yang dapat diraih, yakni
arah positif serta arah negatif.
Menurut pendapat dari Hasibuan, pemberian motivasi kepada seorang individu juga
dapat menghasilkan beberapa tujuan, antara lain:
1. Memberikan semangat atau dorongan kepada bawahannya.
2. Meningkatkan produktivitas dari seorang pegawai pada saat bekerja.
3. Menjadikan karyawan lebih kreatif serta selalu berpartisipasi dalam aktivitas kantor.
4. Meningkatkan kedisiplinan pada karyawan guna mengurangi angka absensi pada
karyawan.
5. Menciptakan rasa tanggung jawab untuk karyawannya kepada berbagai tugas yang
mereka terima.
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi dalam Komunikasi Organisasi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi terdiri dari beberapa macam. Motivasi yang ada
dalam diri seseorang bukan merupakan indikator yang berdiri sendiri. Motivasi itu sendiri
muncul sebagai akibat dari interaksi yang terjadi di dalam individu.
Motivasi sebagai psikologis dalam diri seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor,
baik yang bersifat internal maupun eksternal (Sutrisno, 2011:116-120)
a. Faktor Eksternal yang dapat mempengaruhi motivasi tersebut mencakup antara lain:
Faktor internal merupakan faktor motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang.
Motivasi eksternal ini muncul disebabkan adanya peran dari luar, misalnya seperti
organisai, yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupannya.
Beberapa hal yang termasuk didalam faktor eksternal diantaranya :
1) Jenis dan sifat pekerjaan, merupakan suatu dorongan di dalam diri seseorang untuk
mau bekerja pada jenis serta sifat pekerjaan tertentu. Kondisi ini pun dipengaruhi
oleh besar imbalan yang didapatkan pada pekerjaan tersebut.
2) Kelompok kerja, merupakan suatu organisasi yang mana seseorang mau bekerja
untuk mendapatkan penghasilan bagi kebutuhan hidupnya.
3) Kondisi kerja, merupakan suatu keadaan yang mana seseorang bekerja sesuai dengan
harapannya (kondusif) sehingga bisa bekerja dengan baik.
4) Keamanan dan keselamatan kerja, merupakan suatu perlindungan yang diberikan
oleh organisasi terhadap jaminan kemanan serta juga keselamatan seseorang dalam
bekerja.
5) Hubungan interpersonal, merupakan suatu hubungan antara teman sejawat, dengan
atasan, serta juga dengan bawahan. Dalam hal ini, tiap-tiap orang ingin dihargai serta
juga menghargai dalam organisasi sehingga tercipta suasana kerja yang harmonis.
b. Faktor internal merupakan faktor motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang.
Motivasi internal ini muncul akibat adanya keinginan individu untuk mendapatkan prestasi
dan tanggungjawab di dalam hidupnya. Ada beberapa hal yang bisa termasuk ke dalam
faktor internal, diantaranya adalah:
1) Harga diri dan Prestasi, yaitu sebab timbulnya motivasi di dalam diri seseorang bisa
dikarenakan ingin mencapai prestasi tertentu atau ingin membuktikan dan
meningkatkan harga dirinya.
2) Kebutuhan, motivasi juga dapat timbul karena adanya kebutuhan akan sesuatu di
dalam hidupnya sehingga ia termotivasi untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
3) Harapan, adanya suatu harapan yang ingin dicapai seseorang di masa yang akan
datang dapat berpengaruh pada tindakan orang yang bersangkutan.
4) Tanggungjawab, motivasi yang berasal di dalam diri seseorang untuk bekerja dengan
baik dan hati-hati dalam menghasilkan sesuatu yang berkualitas.
5) Kepuasan kerja, adanya kepuasan kerja juga bisa menimbulkan motivasi dalam diri
seseorang.3

BAB III
PENUTUP

3
Winardi, J. Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2002.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa :
Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai kekuatan (energy) yang
terdapat dalam diri manusia, yang menyebabkan setiap orang tersebut bertindak atau
berbuat. Motivasi secara umum dapat diartikan sebagai dorongan yang terdapat dalam diri
seseorang untuk melakukan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi
kebutuhanya. sedangkan Pengertian Komunikasi organisasi adalah pengirim dan
penerima berbagai pesan organisasi didalam kelompok formal maupun informal di suatu
organisasi. Selain itu macam-macam teori dalam motivasi antara lain : teori Maslow
(Teori Kebutuhan), Teori dua Faktor Herzberg dan Teori tiga Kebutuhan McClelland.
Adapun macam macam teori komunikasi antara lain : Teori Komunikasi Behaviorisme,
Teori Informatif dan Teori Komunikasi Lasswell. Selanjutnya Motivasi juga memiliki
fungsi dan tujuannya sendiri, maka di bawah ini akan dijelaskan mengenai fungsi
motivasi, yaitu sebagai berikut : Menentukan Cepat atau Lambatnya Suatu Tindakan,
Menyeleksi Perbuatan dan Menentukan Arah yang Ingin Diraih selanjutnya tujuan
motifasi antara lain : Memberikan semangat atau dorongan kepada bawahannya.
Meningkatkan produktivitas dari seorang pegawai pada saat bekerja.
Adapun yang terakhir Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi terdiri dari
beberapa macam. Motivasi yang ada dalam diri seseorang bukan merupakan indikator
yang berdiri sendiri. Motivasi itu sendiri muncul sebagai akibat dari interaksi yang terjadi
di dalam individu. Motivasi sebagai psikologis dalam diri seseorang dipengaruhi oleh
beberapa faktor,baik yang bersifat internal maupun eksternal (Sutrisno, 2011:116-120),
faktor eksternal antara lain : jenis dan sifat pekerjaan, kelompok kerja, kondisi kerja,
keamanan dan keselamatan kerja dan hubungan interpersonal. Selanjutnya faktor internal
terdiri dari : harga diri dan prestasi, kebutuhan, harapan, tanggung jawab dan kepuasaan
kerja.

DAFTAR PUSTAKA
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT. Grasindo, 2004), hal. 54.

Hasibuan, Malayu SP. Organisasi dan Motivasi . Jakarta. Bumi aksara 1996

Winardi, J. Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: PT. RajaGrafindo


Persada, 2002.

Anda mungkin juga menyukai