Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MOTIVASI DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen
Dosen : Eko Sudarso S.T., M.M

Disusun Oleh :
Elis Siti Nurlela : 221010202592
Kelas : 01 SMJK 012

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1
UNIVERSITAS PAMULANG
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT, tak lupa shalawat serta salam kita
curahkan kepada Rasulullah SAW, karena atas limpahan rahmat beliau, tugas makalah
mandiri ini mampu diselesaikan tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen mata kulih Pengantar Manajemen yang telah memberikan arahan tugas
kepada kami.

Adapun judul makalah ini adalah “Motivasi dan Komunikasi Dalam Organisasi”,
penulis menyadari pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, maka kritik dan saran yang dapat
membangun sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna bagi saya
pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan.

Tangerang Selatan, Oktober 2022

Elis Siti Nurlela

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1

1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................2

1.2. Tujuan Penelitian..........................................................................................................2

1.3. Manfaat penelitian........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................3

2.1 Motivasi.......................................................................................................................3

2.1 Komunikasi..................................................................................................................6

BAB III PENUTUP..................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................10

3.1 Saran...........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mengelola sebuah organisasi bukanlah hal yang mudah, dan banyak elemen yang
terlibat dalam pelaksanaanya. diantara banyak elemen organisasi, ada satu yang
menyatukan semua aspek dan dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi,
yaitu unsur kepemimpinan. Pemimpin memainkan peran kunci dalam mewujudkan visi
misi organisasi. Seorang pemimpin menjadi orang yang mengidentifikas bagi sebuah
organisasi untuk mencapai visi dan msisinya. Selain itu, organisasi didukung oleh
pemimpin yang mampu melayani, terus berkembang dan belajar, mengoreksi kesalahan,
mengevaluasi pelaksanaan, kegiatan, dan memotivasi karyawan.

Keterampilan komunikasi adalah alat yang penting bagi para pemimpin untuk
memenuhi peran ini. Keterampilan komunikasi juga diperlukan untuk memberikan
pembinaan dan motivasi untuk meningkatkan kinerja, dan semnagat kerja karyawan.
Keterampilan komunikasi ini juga harus dikombinasikan dengan gaya kepemimpinan
yang efektif untuk menciptakan suasana perusaan yang memungkinkan karyawan untuk
melakukan yang terbaik.

Salah satu fungsi kunci komunikasi dalam suatu organisasi adalah untuk mengurangi
ketidakpastian, ambiguitas, kesulitan dan ketidakpastian. Hal ini secara teoritis dapat
dijelaskan oleh teori ambiguitas yang dikatakan oleh Karl Weick, Stephen W, Littlejohn
(2009) menempatkan ide-ide teoritis Weick ini ke dalam tradisi sibernetika. Teori
sibernetika itu sendiri menekankan pada proses komunikasi. Karl Weick
menggambarkan komunikasi sebagai dasar dari organisasi manusia. Asumsi teori Weick
adalah bahwa semua informasi dalam suatu organisasi adalah ambigu dan komunikasi
bertujuan untuk mengurangi ketidakpastian itu. Uraian ini menunjukan bahwa
komunikasi memiliki peran penting dalam organisasi sehingga diharuskan untuk mem

1
pelajari komunikasi organisasi dalam semua teorinya. Komunikasi juga merupakan
fenomena sentral dalam organisasi, ketika terjadi perubahan dalamn sitem organisasi,
komunikasi membantu menetapkan dan memelihara tujuan organisasi. Hal ini dilakukan
dengan memotivasi dan menginspirasi anggota organisasi yang dapat mendorong
inovasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah motivasi diperlukan dalam meningkatkan efektivitas suatu organisasi?
2. Bagaimana penerapan motivasi dalam organisasi?
3. Apa hubungan dan pengaruh komunikasi terhadap motivasi dalam sebuah
organisasi?

1.2. Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui sejauh mana peran motivasi dalam menunjang efektivitas
organisasi
2. Untuk mengetahui penerapan motivasi dalam organisasi
3. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi dalam motivasi bagi suatu organisasi

1.3. Manfaat penelitian


1. Memperkaya pengetahuan intelektual tentang Motivasi dan Komunikasi
2. Bermanfaat untuk menerapkan teori-teori yang dipelajari
3. Sebagai salah satu tugas Pengantar Manajemen dalam Fakultas Ekonomi dan
Bisnis

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata movere yang berarti dorongan atau menggerakkan.
Motivasi dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia pada
umumya dan khususnya untuk bawahan. Motivasi membahas bagaimana
caranya mengarahkan daya dan potensi kinerja dari bawahan, agar mau bekerja
secara produktif sehingga tujuan yang ditentukan bisa terwujud.

Pentingnya motivasi dikarenakan dengan motivasi bisa mendorong dan


mendukung perilaku seseorang agar mau bekerja keras dan lebih antusias dalam
mencapai hasil yang optimal. Motivasi menjadi sangat penting karena biasanya
manajer membagikan pekerjaan kepada bawajan untuk dikerjakan dengan baik
dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Perusahaan bukan hanya mengharapkan
karyawannya mampu untuk cakap dan terampil tetapi yang lebih penting dari itu
agar mereka bisa bekerja giat dalam mencapai hasil yang maksimal.
Ketangkasan seorang karyawan tidak ada artinya tanpa jika mereka tidak bisa
bekerja secara giat.

Dibawah ini merupakan beberapa pengertian dari motivasi, yaitu :


a. Menurut Malayu S.P. Hasibuan “Motivasi adalah pemberian daya penggerak
yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerja sama,
bekerja efektif dan teritegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai
kepuasan”
b. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara: “Motivasi adalah kondisi yang
menggerakan pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motifnya”

3
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah
dorongan yang melatar belakangi individu untuk lebih giat agar tercapai tujuan
yang dikehendakinya.
2. Teori-teori dalam Motivasi
Ada enam teori dalam motivasi itu sendiri, yakni
 Teori kebutuhan (Need) dari Abraham Maslow
Setiap orang memiliki kebutuhan dalam hidupnya, dan kebutuhan tersebut
terdiri dari kebutuhan fisik, kebutuhan psikis, dan kebutuhan spiritual. Dalam
teori ini, kebutuhan didefinisikan sebagai kekuatan/energi yang menciptakan
dorongan bagi seorang individu untuk melakukan aktivitas agar memenuhi
kebutuhan tersebut.
 Teori dua faktor dari Frederic Herzberg
Teori ini mengemukakan bahwa terdapat dua faktor yang memberikan kepuasan
dalam bekerja, diantaranya;
a. Faktor sesuatu yang dapat mempengaruhinya (Motivator). Faktor ini
biasanya seperti faktor prestasi, faktor penghargaan, faktor tanggung jawab,
faktor memperoleh kemauan, dan perkembangan dalam bekerja khususnya
promosi, dan pekerjaan itu sendiri.
b. Kebutuhan kesehatan lingkungan kerja (hygiene factorc). Faktor ini
biasnaya berbentuk gaji, hubungan antar rekan kerja, supervisi tekhnis, kondisi
pekerjaan, kenyamanan perusahaan, dan proses administrasi perusahaan. Dalam
prakteknya di lingkungan suatu organisasi maupun perusahaan, teori ini
menekankan tentang pentingnya menciptakan keseimbagan antara kedua faktor
tersebut. Jika salah satu diantara faktor tersebut tidak terpenihi, maka biasanya
akan mengakibatkan pekerjaan menjadi kurang efektif.
 Teori Prestasi (Achevement) dari David McClland
Teori ini mengklasifikasi berdasarkan suatu kegiatan berupa prestasi yang diraih,
termasuk dalam bekerja. Dengan istilah lain, kebutuhan berprestasi merupakan
merupakan motivasi dalam pelaksanaan pekerjaan. Jadi, manusia pada
hakekatnya, mempunyai kemampuan untuk berprestasi dibanding yang lainnya.
 Teori Penguatan (Reinforcement)

4
Teori penguatan (Reinforcement) pada dasarnya berarti pengulangan kegiatan
karena mendapat suatu balasan (imbalan). Imbalan ini berbentuk material
maupun nonmaterial. Imbalan dapat diartikan juga memberi insentif. Oleh
karena itu teori ini sering disebut juga sebagai “teori insentif”.
Penerapan teori ini bagi suatu organisasi maupun perusahaan para manajer
mampu mengatur cara pemberian insentif dalam memotivasi para karyawannya,
agar mereka melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dan
efisien.
 Teori Harapan (Expectetensy)
Harapan merupakan energi penggerak untuk melakukan suatu hal yang terarah
agar mencapai suatu yang diinginkan atau disebut juga usaha. Usaha di
lingkungan para karyawan dilaksanakan berupa kegiatan atau bekerja, dan hal
itu pada dasarnya di dorong oleh suatu harapan tertentu.
Usaha yang dapat dilakukan karyawan atau pekerja sebagai individu dipengaruhi
oleh jenis dan kualitas yang dimiliki, yang diimplementasikan berupa
keterampilan dalam bekerja. Berdasarkan hal terseut akan diperoleh hasil yang
sesuai dengan apa yang diharapkan dan hal tersebut dirasakan sebagai imbalan
yang memberikan rasa kepuasan.
 Teori tujuan sebagai motivasi
Setiap pekerja yang memahami dan menerima tujuan suatu organisasi atau
perusahaan dan hal tersebut sesuai dengan dirinya, maka akan merasa ikut
bertanggung jawab dalam mewujudkannya. Dalam hal seperti ini, tujuan
dijadikan sebagai motivasi dalam bekerja, yang mendrorong setiap individunya
memilih cara bekerja yang terbaik dan efisien. Oleh karena itu, setiap individu
dalam suatu organisasi maupun perusahan wajib mengetahui tujuan dari
organisasi atau perusahaan tersebut dengan jelas, agar terciptanya etos kerja
yang baik.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi

5
Kast dan James (2002;402), mengemukakan beberapa faktor yang
mempengaruhi motivasi, diantaranya ada faktor internal dan juga faktor
eksternal. Faktor internal sebagai contohnya seperti sasaran dan nila-nilai
organisasi, teknologi, struktur dan prose manajerial. Dengan faktor-faktor
tersebut secara individual maupun kolektif dapat mempengaruhi motivasi
individu dan kelompok dalam suatu organisasi. Tipe yang dipakai dalam suatu
organisasi juga dapat mempengaruhi suatu organisasi itu sendiri. Bahkan dalam
beberapa hal, kegiatan manusia didasari oleh kecepatan mesin. Prose manajemen
dalam organisasi dapat pula mempengaruhi motivasi, termasuk gaya
kepemimpinan menjadi salah satu alasan yang mempengaruhi motivasi, dan juga
bagaimana cara pengambilan keputusan dalam organisasi itu.

2.1 Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya manusia
membutuhkan manusia lainnya dan membutuhkan kelompok untuk saling
berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian pribadi manusia
terbentuk dari hasil integrasi dengan orang lain dalam organisasi dan
masyarakat. Seandainya sasaran komunikasi bisa diimplementasikan dalam
suatu organisasi/perusahaan, maka sasaran yang dituju akan beraneka ragam,
tapi tujuan penting nya untuk mempersatukan antar individu yang terkumpul
dalam organisasi/perusahaan tersebut.
Berdasarkan sifat komunikasi menurut Onong Uchyana Effendi, dalam bukunya
“Dimensi-dimensi komunikasi”, menyatakan bahwa komunikasi digolongkan ke
dalam tiga kategori, yaitu:
 Komunikasi Antar Pribadi
 Komunikasi Kelompok
 Komunikasi Massa
Pada dasarnya komunikasi di dalam organisasi, terbagi menjadi 3 bagian
yaitu:

6
 Komunikasi Vertikal, dimana bentuk komunikasi ini berupa komunikasi
yang terjadia antara atasan ke bawahan maupun sebaliknya.
Di bawah ini merupakan beberapa pengertian dari motivasi yaitu :
a) Menurut Malayu S.P. Hasibuan:
”Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja
seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan
segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan”.
b) Menurut Anwar Prabu Mangkunegara:
“Motivasi adalah kondisi yang menggerakan pegawai agar mampu mencapai tujuan
dari motifnya”.
Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan
mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai
hasil yang optimal. Motivasi semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan
pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan
yang
diinginkan.
Perusahaan tidak hanya mengharapkan karyawan mampu, cakap dan terampil tetapi
yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja
yang maksimal. Kemampuan dan kecakapan karyawan tidak ada artinya bagi
perusahaan
jika mereka tidak mau bekerja giat
Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan
mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai
hasil yang optimal. Motivasi semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan
pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan
yang
diinginkan.
Perusahaan tidak hanya mengharapkan karyawan mampu, cakap dan terampil tetapi
yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja
yang maksimal. Kemampuan dan kecakapan karyawan tidak ada artinya bagi
perusahaan
jika mereka tidak mau bekerja giat
Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan
mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai
hasil yang optimal. Motivasi semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan
pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan
yang
diinginkan.
Perusahaan tidak hanya mengharapkan karyawan mampu, cakap dan terampil tetapi
yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja
yang maksimal. Kemampuan dan kecakapan karyawan tidak ada artinya bagi
perusahaan
jika mereka tidak mau bekerja giat
Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan
mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai

7
hasil yang optimal. Motivasi semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan
pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan
yang
diinginkan.
Perusahaan tidak hanya mengharapkan karyawan mampu, cakap dan terampil tetapi
yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja
yang maksimal. Kemampuan dan kecakapan karyawan tidak ada artinya bagi
perusahaan
jika mereka tidak mau bekerja giat
Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan
mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai
hasil yang optimal. Motivasi semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan
pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan
yang
diinginkan.
Perusahaan tidak hanya mengharapkan karyawan mampu, cakap dan terampil tetapi
yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja
yang maksimal. Kemampuan dan kecakapan karyawan tidak ada artinya bagi
perusahaan
jika mereka tidak mau bekerja giat
 Komunikasi Horizontal, dimana komunikasi digunakan oleh kedua belah
pihak yang mempunyai level yang sama, atau komunikasi sesama karyawan.
 Komunikasi Diagonal, dimana bentuk komunikasi ini disebut juga sebagai
bentuk komunikasi silang. Terjadi diantara dua orang yang berbeda posisi.
2. Elemen dalam Komunikasi
Sebagai makhluk sosial tentunya kita membutuhkan komunikasi. Dalam dunia
kerja, komunikasi merupakan suatu hal yang paling penting dan menjadi bagian
dari tuntutan profesi. Bahkan terkadang penyebab dari terjadinya kerusakan
hubungan antar individu karena kurangnya komunikasi. Untuk bisa
berkomunikasi dengan baik dibutuhkan tidak hanya bakat, tapi harus diperlukan
kemaun yang gigih dan konsisten untuk belajar. Keahlian berkomunikasi yang
benar meliputi kemampuan dasar dalam memeberi pesan secara tepat untuk
memperlancar pertemuan, untuk memahami cara yang terbaik ketika hendak
menyebarkan suatu informasi mengenai organisasi, serta memahami tindakan
yang harus dilakukan oleh seorang manajer.
Pengirim, penerima, bahasa pesan, model, dan saluran merupakan bagian dari
elemen proses komunikasi. Pengirim bervariasi untuk memahami pesan apa

8
yang hendak dikirim, dan penerima menelaah apa yang diterima. Pesan itu bisa
disampaikan melalui lisan maupun tulisan. Biasanya untuk komunikasi yang
formal, bergerak di dalam organisasi yang terstruktur, sedangkan komunikasi
informal terjadi diluar organisasi yang tidak terstruktur. Dalam komunikasi
harus ada yang namanya feedback atau umpan balik dari pengirim pesan dan
dari pihak kedua yang menerima pesan.
Isyarat bahasa yang digunakan dalam suatu pesan bisa berwujud verbal dan
nonverbal. Jika pesan verbal merupakan pesan yang disampaikan langsung oleh
pengirim, maka nonverbal yaitu berupa suatu gerak-gerik atau tindakannya.
Komunikasi akan mengalami kegagalan atau ketidaksinkronan jika terjadinya
ketidak sesuaian antara pesan verbal dan nonverbal yang disampaikan pengirim.
Meskipun pengirim sudah berhasil menyampaikan secara verbal, tetapi akan
sulit menyampaikan secara nonverbalnya. Sebagai contoh, jika seseorang sedang
berbohong dan mengatakan suatu hal tetapi bahasa tubuhnya mengatakan hal
lain, maka pasti kita akan lebih mempercayai keakuratan dari bahasa nonverbal
dibandingkan verbalnya.
3. Fungsi komunikasi dalam organisasi
 Fungsi Informatif
Organisasi dinilai sebagai suatu wadah untuk sistem proses informasi.
Artinya, semua bagian dalam organisasi berharap mendapat informasi yang
banyak serta akurat.
 Fungsi Regulatif
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
Ada dua hal sangat berpengaruih terhdap fungsi Regulatif. Pertama, Orang
yang memiliki andil penting dalam suatu organisasi bisa mengendalikan
semua informasi yang disampaikan. Kedua, pesan regulatif biasanya
berorientasi pada kerja.
 Fungsi persuasif
Dalam suatu organisasi, kekuasaan dan jabatan tidak selalu membawa hasil
yang diinginkan. Dengan adanya faktor ini, maka biasanya atasan lebih suka
mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah.

9
 Fungsi Intergratif
Setiap organisasi selalu berusaha menyediakan fasilitas saluran yang akan
membuat karyawan menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.

4. Pendekatan Komunikasi dalam Organisasi


Untuk melihat komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi biasanya dapat
digunakan melalui tiga pendekatan, yaitu:
 Pendekatan Makro
Dalam pendekatan makro, organisasi dinilai sebagai struktur flobal yang
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam berinteraksi tersebut
organisasi melakukan aktivitas seperti:
a. Memproses informasi dan lingkungan
b. Mengadakan Terkait identifikasi
c. Melakukan intergrasi dengan organisasi lain
d. Menentukan tujuan dari organisasi
 Pendekatan Mikro
Komunikasi yang dibutuhkan pada pendekatan makro ini berupa
a. Komunikasi dalam memberikan arahan atau latihan
b. Komunikasi dalam pembagian tugas
c. Komukasi untuk menjaga kekompakan organisasi
d. Komuunikasi untuk mensurvei mengenai kepuasan kerja
 Pendekatan Individual
Berpusat pada tingkah laku setiap individu dalam organisasi. Bentuk dari
komukasi ini berupa :
a. Berinteraksi pada kelompok kerja
b. Mengahdiri kegiatan rapat
c. Menulis surat
d. Mengemukakan pendapat atas suatu usulan

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam suatu penerapan perilaku organisasi, pembahasan mengenai motivasi dan
komunikasi memang menjadi suatu kajian yang begitu penting. Karena dengan metivasi
seseorang merasa terdorong dalam meningkatkan kualitas kerjanya dan akan
mempercepat proses penyelesaian tugas yang diberikan. Komunikasi sebagai kunci agar
implementasi dan pengarahan berjalan dengan baik. Dalam impelemtasi organisasi
mengenai motivasi dan komunikasi semua individu harus ikut andil dalam
menerapkannya, terutama bagi seorang atasan karena harus mempunyai keterampilan
utama untuk dapat memberikan motivasi dan menjalin komunikasi secara efektif
terhadap bawahannya.

3.1 Saran
Sebagai makhluk sosial tentunya kita memerlukan kehadiran orang lain, maka dari itu
pentingnya membuat suatu organisasi atau ikut andil di dalamnya. Keuntungan yang di
dapat dari organisasi selain pengalaman yaitu sikap dan mental yang akan terus
berkembang sebagaimana yang sudah dipaparkan. Demikian makalah ini dibuat
sebagaimana mestinya untuk melaksanakan tugas terstruktur. Masih banyak kekurangan
dan kesalahan dalam penulisan , untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat
diperlukan guna perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermnfaat
bagi kita semua.

11
DAFTAR PUSTAKA

Arifin Tahir. (2014). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Deepublish


Sitti Roskina Mas, Ikhfan Haris. (2020). Komunikasi dalam Organisasi. Gorontalo:
UNG Press Gorontalo
M. Anang Firmansyah, Budi W. Mahardhika. (2018). Pengantar Manajemen.
Yogyakarta: Deepublish
Modul. Motivasi dan Komunikasi Dalam Organisasi, Universitas Pamulang

12

Anda mungkin juga menyukai