Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Pengertian, Prinsip-prinsip, dan Langkah-langkah Motivasi

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan

Dosen pembimbing:

Moh. Zainal Fanani, M.Pd.I

Disusun oleh : KELOMPOK 13

Frisca Ayu Alvina NIM 932407820

Natasya Dia Ayu Nabila NIM 932406420

Umi Latifah NIM 932407420

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI(IAIN)KEDIRI

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Motivasi untuk Meningkatkan
Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar” untuk memenuhi tugas dasar-
dasar manajemen islam ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan
didalamnya. Dan pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kami kepada semua pihak yang telah membimbing, membantu, dan
mendorong dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pentingnya
motivasi dalam proses pembelajaran. Dan kami sepenuhnya juga menyadari
bahwa makalah ini memangmasih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik, saran, dan usulan yang bersifat
membangun demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan
dating nantinya, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya saran
yang membangun. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
inspirasi bagi para pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................4
PENDAHULUAN...............................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................4
BAB 2...................................................................................................................6
PEMBAHASAN..................................................................................................6
A. Pengertian Motivasi.....................................................................................6
B. Prinsip Prinsip Motivasi..............................................................................7
KESIMPULAN.................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Motivasi merupakan keinginan yang terdapat pada seseorang individu yang


merangsangnya untuk melakukan tindakan tindakan atau sesuatu yang menjadi dasar atau
alasan seseorang berperilaku.

Motivasi juga bisa dikatakan sebagai dorongan terhadap diri kita agar melakukan
sesuatu. Dorongan yang kita dapat itu bersumber dari mana saja. Dorongan yang kita sebut
motivasi tersebut juga menjadi suatu sumber tenaga dalam kita mengerjakan suatu t
ujuan yang kita inginkan.
Motivasi juga bisa dikatakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan
memelihara manusia. Dan motivasi merupakan subjek yang penting bagi manajer karena
menurut definisi manajer harus bekerja dengan melalui orang lain. Disini manajer juga
perlu memahami orang orang yang berperilaku tertentu agar dapat mempengaruhinya
untuk bekerja sesuai denganyang diinginkannya. Motivasi biasanya diwujudkan dalam
bentuk perilaku.
Oleh karena itu,disini penulis akan membahas tentang apa itu motivasi,bagaima prinsip
prinsip motivasi,dan langkah langkah dalam motivasi, sebagai dasar untuk mencari
hal,apa bahkan siapa yang membuat kita termotivasi.dengan adanya motivator kita bisa
menemukan potensi diri kita dan kelak akan bermanfaat bagi orang lain dan duri kita
sendiri.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang muncul dari latar belakang yang telah disajikan di atas adalah
sebagai berikut :

1. Apa pengertian motivasi?

2. prinsip prinsip apa saja yang ada pada motivasi ?

3. Langkah langkah apa saja yang bisa dilakukan pada motivasi?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitihan ini bertujuan untuk:

1.Untuk mengetahui pengertian motivasi

2.Untuk mengetahui prinsip prinsip motivasi

3.Untuk mengetahui langkah langkah dalam motivasi


BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari bahasa latin remove yang berarti bergerak atau bahasa
inggrisnya move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri
organisme yang mendorong untuk berbuat(driving force).
Motivasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkanperilaku
tertentu dan memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku1
Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau
tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.(kamus besar
Indonesia,1990:73)2

Motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang


ditandai dengan timbulnya afektif atau perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.

Menurut Sardiman fungsi motivasi adalah :

1. Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai, dengan
demikian motivasi dapat memberi arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai
dengan rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia. Motivasi juga


daoat menjadi subjek yang penting bagi manajer, karena menurut definisi manajer
harus bekerja dengan melalui orang lain

1
NRA BLOG”makalah tentang motivasi diri”(https://nrarabia.blogspot.com/2005/04/makalah-tentang-
motivasi-diri.html?m=1,Diakses pada 2 april 2015)
2
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=&url=https://eprints.ums.ac.id/
29053/2/04._BAB_I.pdf&ved=2ahUKEwjRv5PuutLsAhUaX30KHbxxALQQFJACegQIBBAB&usg=AOvVaw1BK003U
Tkb2bpWNMOsw4Ehi&cshid=1603721164615
Motivasi juga bisa dikatakan sebagai objek yang membingungkan, karena motif
tidak dapat diamati atau diukur secara langsung ,tetapi harus disimpulkan dari
perilaku orang yang tampak.
Tetapi motivasi bukan satu satunya faktor yang mempengaruhi tingkat
presentasi seseorang, Karen ada dua faktor lain yang terlibat yaitu kemampuan
individu dan pemahaman tentang perilaku yang diperlakukan untuk mencapai prestasi
yang tinggi atau disebut dengan persepsi peranan. Diantara tiga faktor tesebut yakni
saling berhubungan karena bila salah satu faktor rendah maka tingkatan prestasi juga
akan rendah walaupun faktor lainnya tinggi.3
Dari pendapat tersebut maka sangat jelas bahwa motivasi sangat penting dalam
proses belajar mengajar, karena motivasi dapat mendorong seseorang untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu yang berhubungan dengan kegiatan belajar
mengajar. Dalam proses belajar mengajar tersebut diperlukan suatu upaya yang dapat
meningkatkan motivasi untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

B. Prinsip Prinsip Motivasi

Prinsip adalah pegangan hidup yang diyakini seseorang dan mampu


membantu dirinya mencapai tujuan hidup yang diinginkan atau
diprogramkan.4Sebagai calon pengajar yang baik dapat digunakan dalam proses
belajar mengajar secara efektif dan efisian salah satunya motivasi yang harus
diperhatikan oleh seorang guru. Jika perhatian siswa sudah terpusat pada guru maka
langkah selanjutnya yakni memotivasi siswa kepada materinya.5 Begitupun seorang
manajer pendidikan harus memiliki prinsip bagi bawahannya untuk dapat membantu
mencapai tujuan yang diinginkan oleh manajer pendidikan. Berikut prinsip prinsip
untuk meningkatkan motivasi yaitu:
1. Prinsip partisipasi.
Sebagai atasan sebaiknya memberikan bawahannya untuk ikut andil berpartisipasi
dalam menentukan tujuan kerja yang ingin dicapai.
2. Prinsip komunikasi.
Sebagai manajer seharusnya memberikan informasi kepada bawahannya tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencapaian tugas.
3
T.HANI HANDOKO,Manajemen edisi 2,(yogyakarta: BPFE)hlm249
4
Drs. Suharsono dan Dra.Ana Retnoningsih,Kamus Besar Bahasa Indonesia, Semarang:CV Widya
Karya,2005.391.
5
Dr.KH.U.Saefullah,M.M.Pd.,Manajemen Pendidikan Islam,Bandung:CV Pustaka Setia. Hal.10.
3. Prinsip mengakui andil bawahannya.
Motivasi kerja dapat ditingkatkan apabila manajer bersedia mengakui bahwa
bawahannya mempunyai andil didalam usaha pencapaian tujuan.
4. Prinsip pendelegasian wewenang.
Sebagai pemimpin perlu memberikan otoritas kepada bawahannya untuk memutuskan
suatu yang mempengaruhi hasil kerja. Manajer lebih banyak mengijinkan
bawahannya untuk membuat keputusan sendiri yang berhubungan dengan pekerjaan
yang dilakukan karena banyak bawahan yang akan merasa terlibat dengan emosional
kepada tujuan yang akan dicapai.
5. Prinsip memberikan perhatian timbal balik.
Pada umumnya atasan sangat menuntut perhatian bawahannya. Atasan menginginkan
apa yang menjadi tujuan harus tercapai dan mungkin memaksa bawahannya agar
bawahannya menyadari apa yang diinginkan atasannya. Hal itu tidak salah tetapi
jangan membuat keputusan sepihak. Atasan harus menunjukan perhatian yang tulus
untuk keinginan dan tujuan yang ingin dicapai bawahannya.6
Selain itu prinsip prinsip motivasi juga diterapkan kepada siswa dalam kegiatan
belajar.

Prinsip-prinsip motivasi dalam belajar bagi siswa adalah sebagai berikut :


1. Kebermaknaan. Siswa akan termotivasi untuk belajar jika kegiatan dan materi belajatr
dirasa bermakna bagi dirinya. Keberadaan lazimnya terkait dengan bakat, minat,
pengetahuan, dan tata nilai siswa.
2. Pengetahuan dan keterampilan Prasyarat. Siswa akan dapat belajat dengan baik jika
dia telah menguasai semua prasyarat baik berupa pengetahuan, keterampilan, dan
sikap. Oleh karena itu, siswa akan menggunakan pengetahuan awalnya untuk
menafsirkan informasi dan pengalamannya. Penafsiran itu akan membangun
pemahaman yang dipengaruhi oleh pengetahuan awal itu. Dengan demikian, guru
perlu memahami pengetahuan awal siswa untuk dikaitkan dengan bahan yang akan
dipelajarinya. Sehingga membuat belajar menjadi lebih mudah dan bermakna.
3. Model. Siswa akan menguasai keterampilan baru dengan baik jika guru memberikan
contoh dan model untuk dilihat dan ditiru.

6
Yuda kons,”Makalah Manajemen Pendidikan:Motivasi”. (http://yudakons.blogspot.com/2015/11/makalah-
manajemen-pendidikan-motivasi.html. Diakses 8 november 2015)
4. Komunikasi Terbuka. Siswa akan termotivasi untuk belajar jika penyampaian
dilakukan secara terstuktur sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa
sehingga pesan pembelajaran dapat dievaluasi dengan tepat.
5. Keaslian dan Tugas yang Menantang. Siswa akan termotivasi untuk belajar jika
mereka disediakan materi, kegiatan baru atau gagasan murni/asli (novelty) dan
berbeda. Kebaruan atau keaslian gagasan akan menambah konsentrasi siswa pada
pembelajaran. Hal ini berpengaruh pada pencapaian hasil belajar. Konsentrasi juga
dapat bertambah bila siswa menghadapi tugas yang menantang dan sedikit melebihi
kemampuan. Sebaliknya bila tugas terlalu jauh dari kemampuan, akan terjadi
kecemasan, dan bila tugas kurang dari kemampuan akan terjadi kebosanan.
6. Latihan yang Tepat dan Aktif. Siswa akan dapat menguasai materi pembelajaran
dengan efektif jika KBM memberikan kegiatan latihan yang sesuai dengan
kemamapuan siswa dan siswa dapat berperan aktif untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan.
7. Penilaian Tugas. Siswa akan memperoleh pencapaian belajar yang efektif jika tugas
dibagi dalam rentang waktu yang tidak terlalu panjang dengan frekuensi pengulangan
yang tinggi.
8. Kondisi dan Konsekuensi yang Menyenangkan. Siswa akan belajar dan terus belajar
jika kondisi pembelajaran dibuat menyenangkan, nyaman dan jauh dari perilaku yang
menyakitkan perasaan siswa. Belajar melibatkan perasaan. Suasana belajar yang
menyenangkan sangat diperlukan karena otak tidak akan bekerja optimal bila
perasaan dalam keadaan tertekan. Perasaan senang biasanya akan muncul bila belajar
diwujudkan dalam bentuk permainan khususnya pendidikan usia dini. Selanjutnya
bermain dapat dikembangkan menjadi eksperimentas yang lebih tinggi.
9. Keragaman Pendekatan. Siswa akan belajar jika mereka diberi kesempatan untuk
memilih dan menggunakan berbagai pendekatan dan stategi belajar. Pengalaman
belajar tidak hanya berorientasi pada buku teks tetapi jugadapat dikemas dalam
berbagai kegiatan praktis seperti proyek, simulasi, drama dan atau
penelitian/pengujian.
10. Mengembangkan Beragam Kemampuan. Siswa akan belajar secara optimal jika
pelajaran disajikan dapat mengembangkan berbagai kemampuan seperti kemampuan
logis matematis, bahasa, musik, kinestetik, dan kemampuan inter maupun intra
personal. Tiap siswa memiliki lebih dari satu kecerdasan yang meliputi kecerdasan :
musik, gerak badan (kinestetik), logika-matematika, bahasa, ruang, intra pribadi, dan
antar pribadi. Sekolah perlu menyediakan berbagai pengalaman belajar yang
memungkinkan kecerdasan itu berkembang; sehingga anak dengan berbagai
kecerdasan yang berbeda dapat terlayani secara optimal.
11. Melibatkan Sebanyak Mungkin Indera. Siswa akan menguasai hasil belajar dengan
optimal jika dalam belajar siswa dimungkinkan menggunakan sebanyak mungkin
indera untuk berinteraksi dengan isi pembelajaran.
12. Keseimbangan Pengaturan Pengalaman Belajar. Siswa akan lebih menguasai materi
pembelajaran jika pengalaman belajar diatur sedemikian rupa sehingga siswa
mempunyai kesempatan untuk membuat suatu refleksi penghayatan, mengungkapkan
dan mengevaluasi apa yang dia pelajari.

C. Langkah langkah motivasi

Pada dasarnya membangun diri sendiri maupun orang lain itu sama saja. Membangun
motivasi bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain itu sama. Ada unsur yang harus kita
perhatikan agar kita dapat membangun motivasi diri kita maun orang lain dalam berbagai
bidang. Ada dua unsur yang dapat membangun motivasi yaitu: pain dan pleasure, yang
dimaksut yakni kesengsaraan dan kesenangan.

Orang melakukan sesuatu untuk menghindari kesengsaraan seperti sakit,kemiskinan,


penderitaan, kehilangan, penolakan dan sebagainya. Begitu juga dengan orang yang mau
bertindak karena dia mengejar kesenangan seperti cinta, kebahagiaan, kekayaan, keceriaan,
dan sebagainya.

Ada tiga langkah untuk membangun motivasi bagi diri kita maupun orang lain. Tiga
langkah yang harus kita tempuh meliputi:

1. Penyandaran.
Langkah yang pertama perlunya sebuah kesadaran bahwa apa yang tidak diinginkan
dana pa yang kita inginkan. Jadi langkah yang pertama berpusat pada keinginan kita.
Umtuk permasalahan penyadaran yang kita buat yakni dengan mencoba menulis 100
keinginan kita. Banyak orang yang tidak memiliki motivasi karena keinginan diri
sendiri saja tidak disadarinya.
2. Penegasan
Setelah anda mulai sadar apa yang diinginkan. Sekarang saatnya and memulai
penegasan pada keinginan anda dengan cara membuat tujuan. Ada perbedaan antara
tujuan dan keinginan yakni jika tujuan lebih jelas dan spesifik. Cara untuk mencapai
tujuan yakni denga membuat metode SMART.
3. Pemantapan.
Setelah sadar,lalu ditegaskan dengan goal setting yang SMART,lalu selanjutnya
dengan pemantapan. Agar benar benar masuk kedalam hati maka baca berkali kali
daftar keinginan anda dan temple tulisan tersebut ditempat yang mudah dilihat dan
sebagainya.7

Sesuai dengan tujuannya,motivasi juga digunakan oleh seorang manajer untuk


mengarahkan daya dan potensi bawahannya agar dapat bekerja dengan produktif dan
berhasil mencapai tujuan yang telah ditentukan. Seorang manager dalam memotivasi
bawahannya akan mempengaruhi efektifitas manajer dan bawahannya selain itu manajer
dapat melihat bagaimana system kerja bawahannya dan mampu meramalkan perilaku
bawahannya.8 Keberanekaragaman tujuan yang diinginkan oleh manajer terhadap
organisasi atau lembaga yanga kan meneyebabkan seorang motivator harus
menyeimbangi antara individu dan organisasi. Pemberian motivasi juga harus
diperhatikan oleh kebutuhan individu atau seorang bawahan atau bisa dikatakan staf
karyawan yang meliputi motif motifnya bagaimana, harapan harapannya apa saja dan
insentatif kebutuhan dalam dirinya, yang dapat meningkatkan semangat para anggota staf,
dan nantinya akan berpengaruh pada efektifitas bekerjanya.9 Setelah seorang manajer
mengetahui motif motif,harapan harapan dan insentatif pada staf nya maka manajer dapat
melakukan hal berikut:
a. Memberi pekerjaan yang menarik bagi stafnya. Manajer juga harus berhati hati dalam
memeriksa setiap pekerjaan stafnya dengan mengawasi bagaimana dia bekerja. Selain
itu manajer juga harus selalu bertanya apakah pekerjaan tersebut dapat meningkat
atau malah menurun?. Selain itu manajer harus mengetahui batasan batasan seberapa
jauh staf tersebut melaksanakan tugasnya.
b. Sebagai manajer juga harus memiliki sebuah ganjaran bagi stafnya, dan
perlihatkanlah ganjaran ganjaran dengan pelaksanaan.
c. Perlakukanlah pegawai sebagai perorangan karena sebagai manajer juga harus
mengetahui bagaimana kebutuhan individu stafnya.

7
http://faisolakhmad.blogspot.com/2015/09/langkah-langkah-membangun-motivasi.html
8
Mentary Fransiska,”motivasi dalam manajemen”,(https://mentaryblog.blogspot.com/2015/01/motivasi-
dalam-manajemen.html?m=1. Diakses 6 januari 2015)
9
T Ambar, R Sulistiyani,Manajemen Sumber Daya Manusia,Yogyakarta: Graha Ilmu,2009
d. Doronglah dengan partisipasi dan koperasi. Ada sebagian orang yang merasakan
bahwa mereka memberikan sumbangan kepada sekelilingnya dan merkea merasa
terikat dengan keputusan dimana mereka harus ikut serta.10
Setiap manajer memiliki prinsip dan langkah langkah masing masing untuk
mencapai sebuah tujuan, maka dari itu ada sebagian yang mengatakan bahwa seorang
manajer memiliki langkah langkah untuk memotivasi stafnya agar dapat meningkatkan
kinerjanya:
a. Melakukan training kepada karyawan. Seorang manajer harus mengetahui batas
kemampuan seorang stafnya, setelah majaer tau batasan dari kinerja stafnya, manajer
memberikan training kepada stafnya untuk lebih bersemangat dalam bekerjanya.
b. Memberikan reward bagi karyawan yang berprestasi. Seorang manajer harus memiliki
reward(ganjaran) bagi stafnya yang bekerja dengan baik(prestasi) agar staf tersebut
lebih bersemangat.
c. Melakukan pendekatan untuk mengoptimalkan kinerja stafnya. Seorang manajer
harus melakukan pendekatan terhadap para stafnya agar manajer tau bagaimana
system kerja para stafnya.
d. Mengadakan kegiatan khusus untuk membangun rasa kekeluargaan dan organisasi.
Jadi seorang manajer perlu sekali mengadakan kegiatan yang dapat membangun rasa
kekeluargaan seperti mengadakan liburan bersama para stafnya agar manajer dapat
lebih dekat dengan para stafnya.11

10
Georgi R.Terry, Dasar Dasar Manajemen,(Jakarta:Bumi Aksara)2019.
11
Ibid,,
KESIMPULAN

Motivasi berasal dari Bahasa latin remove yang berarti bergerak aatau Bahasa inggrisnya
move. Motif diatikan sebagai kakuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong
untuk berbuat (driving force). Motivasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan atau
menimbulkan perilaku tertentu dan memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku.
Menurut Sadirman fungsi motivasi adalah :
1. Mendorong manusia untuk berbuat
2. Menentukan arah perbuatan dan
3. Menyeleksi perbuatan.
Prinsip prinsip motivasi manajer adalah:
1. Prinsip partisipasi
2. Prinsip komunikasi
3. Prinsip mengakui andil bawahannya.
4. Prinsip pendelegasian wewenang.
5. Prinsip memberikan perhatian timbal balik.
Manajer juga memiliki langkah langkah untuk memotivasi stafnya agar dapat meningkatkan
kinerja para stafnya. Akan tetapi setiap manjer memiliki langkah yang berbeda dan harus
disesuaikan dengan tujuan yang dimilikinya, salah satu dar langkah langkah nya sebagai
berikut:
1. Memberikan training kepada para stafnya.
2. Memberikan reward bagi staf yang berprestasi.
3. Melakukan pendekatan terhadap individu stafnya.
4. Mengadakan kegiatan khusus untuk mempererat dan membangun kekeluargaan dalam
organisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. BumiAngkasa.


A.M. Sardiman. (2004). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Handoko,T Hani.(2017).Manajemen Part 2.Yogyakarta:BPFE.
Terry,Georgi R dan Leslie W Rue.(2019).Dasar Dasar Manajemen. Jakarta:Bumi Aksara.
Blog,NRA. (2015).”makalah tentang motivasi diri”.
(https://nrarabia.blogspot.com/2005/04/makalah-tentang-motivasi-diri.html?m=1, Diakses
pada 2 april 2015)
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=&url=https://eprints.ums.ac.id/
29053/2/04._BAB_I.pdf&ved=2ahUKEwjRv5PuutLsAhUaX30KHbxxALQQFJACegQIBB
AB&usg=AOvVaw1BK003UTkb2bpWNMOsw4Ehi&cshid=1603721164615
Suharsono dan Ana Retnoningsih.(2015)Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: CV
Widya Karya.
Saefullah,U.(2014)Manajemen Pendidikan Islam,Bandung:CV Pustaka Setia.
Kons,Yuda.(2015)”Makalah Manajemen Pendidikan:Motivasi”.
http://yudakons.blogspot.com/2015/11/makalah-manajemen-pendidikan-motivasi.html.
Diakses 8 november 2015
http://faisolakhmad.blogspot.com/2015/09/langkah-langkah-membangun-motivasi.html
Mentary Fransiska,”motivasi dalam manajemen”,
(https://mentaryblog.blogspot.com/2015/01/motivasi-dalam-manajemen.html?m=1. Diakses
6 januari 2015)
Georgi R.Terry, Dasar Dasar Manajemen,(Jakarta:Bumi Aksara)2019.
T Ambar, R Sulistiyani.(2009)Manajemen Sumber Daya Manusia,Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai