Anda di halaman 1dari 12

PENYUSUNAN SISTEM

BIAYA PENDIDIKAN
Oleh kelompok 7:
1. Eka Nur Sabila
(20205022)
2. Cahaya Tsalatsa A (20205038)
3. Dimas Agustin M. K
(20205050)
4. Ira Eviana (20205052)
5. Ana Fatikhun Ni`mah
(20205053)
6. Niken Ayu Muliawati
(20205061)
Lingkup Biaya Pendidikan
Dalam melaksanakan kegiatan sekolah, pastinya sekolah
membutuhkan sebuah biaya, Biaya pendidikan adalah
seluruh pengeluaran baik yang berupa uang meupun bukan
uang sebagai ungkapan rasa tanggung jawab semua pihak
(masyarakat, orang tua, dan pemerintah) terhadap
pembangunan pendidikan agar tujuan pendidikan yang
dicita-citakan tercapai secara efektif dan efisien, yang
harus terus digali dari berbagai sumber, dipelihara,
dikonsolidasikan, dan ditata secara administratif sehingga
dapat digunakan secara efektif dan efisien
Jenis Biaya Pendidikan
a. Biaya langsung (direct cost)
Biaya langsung yaitu pengeluaran uang yang secara
langsung membiayai penyelenggaraan pendidikan,
pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Berikut ini salah satu contoh biaya yang
merupakan bagian dari biaya langsung (direct cost)
yaitu, Biaya rutin (recurrent cost), merupakan biaya
yang digunakan untuk membiayai kegiatan
operasional pendidikan selama satu tahun anggaran.
Jenis Biaya Pendidikan
b. Biaya tidak langsung (indirect cost)
Biaya yang meliputi hilangnya pendapatan peserta didik karena
sedang mengikuti pendidikan (earning foregone by students),
bebasnya sewa perangkat sekolah yang tidak dipakai secara langsung
dalam proses pendidikan serta penyusutan sebagai cermin pemakaian
perangkat sekolah yang sudah lama tidak digunakan. Adapun jenis
yang termasuk dalam biaya tidak langsung, yaitu:
1) Biaya pribadi
2) Biaya masyarakat
3) Monetary cost, monetary cost adalah semua bentuk pengeluaran
dalam bentuk uang, baik langsung maupun tidak langsung yang
dikeluarkan untuk kegiatan pendidikan.
Menurut Nanang Fatah Terdapat Jenis-jenis Biaya
Pendidikan Yang Dibagi Menjadi:

a. Biaya Uang vs Biaya Oportunitas


Input dari pendidikan dapat diukur dalam bentuk
uang, dapat jugadiukur dari seluruh sumber daya riil
yang digunakan dalam prosespendidikan (waktu
guru/dosen, waktu murid, waktu staf, buku,material,
peralatan, gedung). Meskipun tidak dapat diukur
secaralangsung dengan uang, tetapi sumber daya ini
memiliki nilai karena dapat digunakan di bidang
lainnya, sehingga dinamakan opportunitycosts.
b. Biaya Modal vs Biaya Operasional/Rutin
Biaya operasional meliputi semua pengeluaran pada barang-
barang konsumtif seperti buku, stationary, bahan bakar, dan
jasalainnya yang dapat membawa keuntungan dalam jangka
menengah atau pendek. Capital costs atau expenditure meliputi
pembelian durable assets seperti gedung atau perlengkapan
yang diharapkan memberikan keuntungan untuk jangka
panjang. Pembelian barang-barang capital/ modal ini dapat
dikatakan sebagai suatuinvestasi. Baik current maupun capital
expenditure dapat diukur. secara actual atau current price atau
dalam tingkat harga yang konstan/ constant purchasing power
c. Biaya Rata-Rata (Average Cost) dan Biaya Marginal
(MarginalCost)
Analisis biaya ini merupakan analisis biaya yang
berkaitandengan total biaya pendidikan atau dengan
unit cost (biaya per murid). Untuk menunjukkan
hubungan antara biaya-biaya dengan output atauskala
operasional suatu usaha dan melihat keterkaitannya
dengan biayatotal (TC), biaya rata-rata (AC) dan biaya
marginal (MC) adalah dengan memperhatikan fungsi
biaya.
Konsep Biaya Pendidikan
Biaya pendidikan sebagai salah satu komponen masukan instrumental
input yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah,
dalam setiap upaya pencapaian tujuan pendidikan, baik tujuan- tujuan yang
bersifat kuantitatif biaya pendidikan memiliki peran yang sangat penting.
Biaya dalam pengertian ini memiliki cakupan ya ng sangat luas, yakni
semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan
pendidikan, baik dalam bentuk uang maupun barang dan tenaga. Sehingga
dengan demikian, untuk menjalankan organisasi pendidikan diperlukan
manajemen pembiayaan yang efektif
Di Indonesia, pemerintah membiayai pendidikan melalui anggaran
pendidikan yang disediakan dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara). Pemerintah juga dapat memberikan bantuan keuangan
kepada keluarga yang membutuhkan untuk membayar biaya pendidikan
anak-anak mereka.
Sistem Biaya Pendidikan
1. Job Order Costing
Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method) Metode harga pokok
pesanan adalah metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya-biaya
produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan biaya produksi per satuan produk
yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan tersebut dihitung dengan cara membagi
total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam
pesanan yang bersangkutan.
Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang memproduksi barang atau
jasa yang dihasilkan berdasarkan transaksi pelanggan. Namun, metode ini juga
dapat digunakan dalam konteks pendidikan. Sistem pendidikan pada dasarnya
adalah sebuah bisnis yang menyediakan layanan pendidikan kepada siswa atau
mahasiswa. Dalam sistem pendidikan, job order costing dapat digunakan untuk
menghitung biaya pendidikan yang berkaitan dengan setiap siswa atau mahasiswa.
Setiap siswa atau mahasiswa memiliki biaya pendidikan yang berbeda, tergantung
pada program studi, fakultas, kebutuhan khusus, dan faktor lainnya.
Sistem Biaya Pendidikan
2. Process Costing
Sodikin (2015:69), metode penentuan biaya proses (process
costing) adalah metode pengumpulan biaya produk berdasar
proses. Proses merupakan suatu sistem pengumpulan biaya
produksiyang dilakukan untuk setiap departemen atau pusat biaya.
Metode ini digunakan oleh perusahaan pemanfakturan yang
membuat produk massa.
Dalam metode ini, biaya produksi dikumpulkan tiap bulan atau
periode. Penentuan harga pokok produk per unit dihitung dengan
cara membagi total biaya produksi yang telah dikeluarkan selama
bulan atau periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang
dihasilkan selama bulan atau periode yang bersangkutan.
Sistem Biaya Pendidikan
3. Activity Based Costing
Activity Based Costing Sistem adalah suatu sistem
akuntansi yang terfokus pada aktivitas-aktifitas yang
dilakukan untuk menghasilkan produk/jasa. Activity Based
Costing menyediakan informasi perihal aktivitas-aktivitas
dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan
aktivitas-aktivitas tersebut. Aktivitas adalah setiap kejadian
atau transaksi yang merupakan pemicu biaya (cost driver)
yakni, bertindak sebagai faktor penyebab dalam
pengeluaran biaya dalam organisasi.
SEKIAN TERIMA
KA SIH 

Anda mungkin juga menyukai