Anda di halaman 1dari 15

UNILA “BE STRONG”

ANALISIS BIAYA
DAN INVESTASI
PENDIDIKAN
Manajemen Pembiayaan Pendidikan

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
LAMPUNG
TAHUN 2024
ANALISIS BIAYA DAN INVESTASI PENDIDIKAN

KELOMPOK 3
Dosen Pengampu :
1. Dr. Riswanti Rini. M.Si.
2. Dr. Sultan Djasmi, M.Pd.

Disusun oleh:
Wiwin Sumiati (2323012003)
Fransika Pangestuti (2323012008)
Ayu Oktarina (2323012013)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2024
PEMBAHASAN
Konsep Biaya Pendidikan
Konsep biaya bisa dirujuk dari beberapa pakar, diantaranya Mulyono (2010;81) Dari definisi ini biaya bisa dibagi dalam
menyatakan biaya adalah suatu unsur yang menentukan dalam mekanisme empat unsur, yakni
penganggaran. Penentuan biaya akan memengaruhi tingkat efisiensi dan efektivitas 1) pengorbanan sumber ekonomi,
kegiatan dalam suatu organisasi mencapai tujuannya. Disamping itu Mulyadi (2014) 2) diukur dalam satuan uang,
mengelompokkan konsep biaya dalam arti sempit yaitu sebagai pengorbanan sumber 3) yang telah terjadi atau secara
ekonomi untuk memperoleh aktiva. Sedangkan dalam arti luas biaya merupakan potensial akan terjadi,
pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi dan 4) pengorbanan tersebut untuk tujuan
kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. tertentu
Model dan Formulasi
Pembiayaan Pendidikan
Model pembiayaan pendidikan di Indonesia sebenarnya merupakan modifikasi dan gabungan dari berbagai model
pembiayaan pendidikan di Negara lain di dunia. Model-model pembiayaan pendidikan itu pada prinsipnya memiliki dua
sisi yaitu sisi pengalokasian dan sisi penghasilan (Armida, 2011:145).

Sisi pengalokasian biaya pendidikan ditentukan dari penerimaan atau perolehan biaya, yang besarannya ditentukan dari
dana yang diterima oleh lembaga pendidikan yang bersumber dari pemerintah, orang tua dan masyarakat (Nanang Fattah,
2006:48).

Sedangkan sisi penghasilan (revenue) merupakan persentase dari penghasilan yang ditetapkan dari berbagai sumber seperti
negara bagian, pemerintah pusat dan pemerintah local (Kabupaten dan Kota).
Formulasi biaya pendidikan adalah proses pengaturan dan
perhitungan biaya yang diperlukan untuk
menyelenggarakan sistem pendidikan atau program
pendidikan tertentu. Ini melibatkan identifikasi dan
Tujuan dari formulasi biaya pendidikan adalah untuk:
estimasi semua elemen biaya yang terkait dengan
1)Memastikan bahwa semua biaya yang diperlukan
penyelenggaraan pendidikan, baik itu biaya langsung
untuk operasi dan pengembangan program pendidikan
maupun tidak langsung. Formulasi biaya pendidikan
telah diperhitungkan secara tepat.
penting dalam pengelolaan keuangan pendidikan, baik itu
2)Membantu dalam merencanakan dan
di tingkat individual seperti sekolah atau perguruan tinggi,
mengalokasikan sumber daya keuangan dengan efisien
maupun di tingkat lembaga atau sistem pendidikan yang
dan efektif.
lebih besar seperti departemen pendidikan di suatu negara 3)Memberikan dasar yang kuat untuk pengambilan
atau daerah keputusan terkait dengan kebijakan pendidikan,
termasuk penetapan tarif, alokasi anggaran, dan
pengembangan strategi keuangan jangka panjang.
Formulasi model pembiayaan pendidikan melibatkan desain sistem atau struktur yang
memungkinkan pendanaan pendidikan secara efisien dan berkelanjutan. Formulasi
pembiayaan pendidikan berbeda satu sama lainnya. Ada beberapa jenis formulasi model
pembiayaan pendidikan yang digunakan oleh pemerintah, institusi pendidikan, dan lembaga
lainnya
Ada beberapa jenis formulasi model pembiayaan pendidikan
yang umum:

a. Model Sumber Pembiayaan d. Model Berdasarkan Pengalaman


Resilience
(Historic Funding))
(The Resources Cost Model)

b. Model Surat Bukti/Penerimaan


Communication Integrity
e. Model Berdasarkan Usulan
(Models of Choice and Voucher Plans)
(Bidding Model)

c.Model Rencana Bobot Siswa f. Model Berdasarkan Kebijaksanaan (Discretion


Delegation
(Weight Student Plan) Model)
Pengukuran Biaya Pendidikan
Keterkaitan antara kinerja manajemen dengan kewajaran biaya yang dibebankan kepada peserta didik, didasarkan pada suatu dugaan
sementara, bahwa mutu penyelenggaraan pendidikan memiliki hubungan timbal balik dengan kewajaran biaya pendidikan yang dibebankan
kepada peserta didik.

a.Pembebanan biaya dan perhitungan biaya harus dilakukan b. Identifikasi Sumber Dana, Sekolah harus mampu menghasilkan
secara cermat dan hati-hati, karena biaya merupakan faktor layanan akademik yang bermutu dengan harga yang rendah untuk
penting dalam memenangkan persaingan. Peserta didik akan dapat tetap bertahan di pasar. Sekolah berlomba untuk
memilih sekolah yang mampu menghasilkan layanan menghasilkan layanan akademik yang bermutu dengan harga
akademik yang memiliki mutu tinggi dengan harga yang yang rendah dengan berpedoman bahwa pesera didik hanya
termurah. Harga murah hanya dapat dihasilkan oleh sekolah dibebani dengan biaya-biaya untuk aktivitaspenambah nilai
yang secara terus menerus melakukan perbaikan terhadap (value-added activities). Dengan demikian dalam persaingan yang
aktivitas-penambah nilai (value-added activities), dan yang semakin tajam, manajemen memerlukan informasi biaya yang
senantiasa berusaha menghilangkan aktivitas-bukan penambah teliti, yang memperhitungan secara cermat sumber dana
nilai (non-value-added activities). Dengan demikian, cost (resources) yang dikorbankan untuk aktivitas penambah nilai bagi
peserta didik. Sumber dana ini dapat berasal dari modal sendiri,
effectiveness menjadi salah satu faktor untuk memenangkan
dana pihak ketiga, dan dari masyarakat.
persaingan jangka panjang.
Pengukuran Biaya Pendidikan

c. Struktur Pentaripan. Dengan semakin mudahnya peserta d. Mutu Penyelenggaraan. Agar peserta didik terjamin hanya akan
didik memperoleh informasi mengenai mutu, harga, dan dibebani dengan biaya yang wajar, maka penyelenggara
peringkat akreditasi, maka peserta didik hanya memilih pendidikan harus senantiasa melakukan penyempurnaan aktivitas
sekolah yang mampu memberikan layanan akademik yang secara berkesinambungan (continual improvement) yang
sesuai dengan kebutuhannya, dengan harga yang terendah digunakan untuk menghasilkan layanan pendidikan. Pengumpulan
diantara harga berbagai yang ditawarkan oleh sekolah- informasi biaya penuh masa lalu ditujukan untuk memberikan
sekolah. Keadaan ini memaksa para penyelenggara pendidikan kemudahan dalam menghilangkan berbagai pemborosan yang
hanya membebani peserta didik dengan harga yang benar- terjadi dalam aktivitas untuk menghasilkan layanan pendidikan.
benar wajar. Dalam situasi seperti ini, struktur pentaripan Ukuran mutu yang digunakan ditetapkan berdasarkan empat
harus ditentukan berdasarkan biaya penuh layanan akademik perspektif, yaitu kualitas dan kapabilitas personal, kualitas proses
yang dihitung secara cermat. Biaya yang Dibebankan kepada penyelenggaraan, layanan kepada mahasiswa, dan kinerja
Peserta didik. Titik berat strategi untuk memenangkan keuangan.
persaingan yaitu pada usaha-usaha untuk menghilangkan non-
value added activities.
Pengukuran Biaya Pendidikan
e. Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada
tiga elemen utama, yaitu ekonomis, efisiensi, dan efektifitas (Lailiana, 2013).
1) Rasio Ekonomi. Rasio ini menggambarkan kehematan dalam penggunaan anggaran dan
kecermatan dalam pengelolaan serta menghindari pemborosan. Kegiatan operasional dikatakan
ekonomis jika dapat mengurangi biaya-biaya yang tidak perlu (Darmiyati & Purwanto, 2013;
Pramadhany, 2011; Iswari, 2011).
2) Rasio Efisiensi.Rasio ini menggambarkan perbandingan antara besarnya biaya yang digunakan
untuk memperoleh pendapatan dengan realisasi pendapatan (Pramadhany, 2011; Anonim, 1996).
3) Rasio Efektivitas.Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan. Semakin besar
kontribusi output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau kegiatan
(Lailiana, 2013).
Konsep Investasi Pendidikan
Pendidikan adalah awal dari kebangkitan semua aspek masyarakat misalnya bidang teknologi, sosial,
ekonomi, politik dan sebagainya. Investasi pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang sangat
bermanfaat dan sudah seharusnya menjadi prioritas. Seseorang yang berhasil dalam dunia pendidikan
akan sukses pula mengembangkan bidang-bidang di atas. Pendidikan yang baik sangat penting untuk
masa depan anak dan orang tua.
Menurut Jack Clark Francis (1991), investasi adalah penanaman model yang diharapkan dapat
menghasilkan tambahan dana di masa yang akan datang. Selanjutnya menurut Farnk Reilly (2009),
mengatakan investasi adalah komitmen satu dolar dalam satu periode tertentu, akan mampu memenuhi
kebutuhan investor di masa yang akan datang dengan :
(1) waktu dana tersebut digunakan,
(2) tingkat inflasi yang terjadi,
(3) ketidakpastian kondisi ekonomi di masa yang akan datang.
Fungsi Investasi Pendidikan
Investasi dalam pendidikan memiliki banyak fungsi yang penting dalam pembangunan individu dan masyarakat secara
keseluruhan. Anggaran 20% dari APBD atau APBN yang telah disetujui oleh MPR mengindikasikan bahwa saat ini, Indonesia
mulai melirik investasi jangka panjang. Keuntungan yang diperoleh dari investasi jangka panjang dapat dikelompokkan menjadi
3, yaitu:

1. Fungsi Teknis Ekonomis


Pendidikan adalah alat untuk perkembangan ekonomi dan bukan
3) Fungsi Non Ekonomi
sekedar pertumbuhan ekonomi. Pada praktik manajemen
pendidikan modern, salah satu fungsi pendidikan adalah fungsi Investasi dalam bidang pendidikan memiliki banyak fungsi
teknis ekonomis baik pada tataran individual hingga tataran selain fungsi teknis-ekonomis yaitu fungsi sosial-
global. Fungsi teknis ekonomis merujuk pada kontribusi kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya, dan fungsi
pendidikan untuk perkembangan ekonomi. kependidikan. Fungsi sosial-kemanusiaan merujuk pada
kontribusi pendidikan terhadap perkembangan manusia dan
hubungan sosial pada berbagai tingkat sosial yang berbeda.

2. Nilai Balik Pendidikan


Investasi pendidikan memberikan nilai balik (rate of return) yang
lebih tinggi dari pada investasi fisik di bidang lain. Nilai balik
pendidikan adalah perbandingan antara total biaya yang dikeluarkan
untuk membiayai pendidikan dengan total pendapatan yang akan
diperoleh setelah seseorang lulus dan memasuki dunia kerja.
KESIMPULAN
Dengan memperhatikan uraian analisis pembiayaan dan investasi pendidikan yang dibahas dalam makalah ini,
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pembiayaan pendidikan merupakan salah satu sumber daya baik berupa uang, tenaga atau barang yang
secara langsung dapat dan tidak langsung menunjang efektivitas dan penerapan penyelenggaraan pengelolaan
pendidikan
2. Konsep pembiayaan pendidikan, yaitu suatu unsur yang menentukan dalam mekanisme penganggaran.
Penentuan biaya akan memengaruhi tingkat efisiensi dan efektivitas kegiatan dalam suatu organisasi mencapai
tujuannya.
3. Model pembiayaan pendidikan itu pada prinsipnya memiliki dua sisi yaitu sisi pengalokasian dan sisi
penghasilan
4. Formulasi pembiayaan pendidikan berbeda satu sama lainnya;
a) model sumber pembiayaan, menerapkan suatu prototype pembiayaan pendidikan yang mencerminkan
kebutuhan berbeda dari kondisi ekonomi di setiap daerah;
b) model surat bukti atau penerimaan memberikan corak pembiayaan pendidikan yang langsung kepada
individu atau institusi rumah tangga berdasarkan kebutuhan pendidikan;
c) model rencana bobot siswa merupakan model pembiayaan pendidikan yang mempertimbangkan siswa-siswa
berdasarkan proporsinya;
KESIMPULAN
d) model berdasarkan pengalaman (incrementalism), dimana biaya yang diterima satu sekolah mengacu
pada penerimaan tahun yang lalu, dengan hanya penyesuaian;
e) model usulan dengan mengajukan usulan pada sumber dana dengan berbagai acuan, kemudian sumber
dana meneliti usulan yang masuk, dan menyesuaikan dengan kriteria;
f) model kebijaksanaan dengan memberikan formulasi dimana penyandang dana melakukan studi terlebih
dahulu untuk mengetahui komponen-komponen apa yang perlu dibantu berdasarkan prioritas pada suatu
tempat dari hasil eksplorasinya.
5. Pengukuran pembiayaan pendidikan melalui kewajaran dan kebijakan.
6. Investasi pendidikan adalah menanam modal dalam lembaga pendidikan guna memperoleh jaminan
masa depan yang lebih baik sesuai tujuan yang diinginkan. Tiga alasan untuk memprioritaskan
pendidikan sebagai investasi jangka panjang: Pendidikan adalah alat untuk perkembangan ekonomi, nilai
balik pendidikan, dan fungsi non ekonomi.
UNILA “BE STRONG”

Thank You
For Your Attention

Anda mungkin juga menyukai