Oleh :
MAP820206
MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
MARET 2024
MENGANALISIS PERMASALAHAN BUDGETING
Oleh :
Ikhman Alhakki, Hermawan, Joko Triyantoro,
(Magister Administrasi Pendidikan, FKIP Unila)
1. Pendahuluan
Kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari pendidikan yang diyakini berperan
penting dalam mencapai tujuan ataupun cita-cita. Di Indonesia, pada pembukaan
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, alinea ke-4 telah mengamanatkan
upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, negara dalam hal ini
pemerintah baik tingkat lokal maupun pusat berkewajiban untuk menjadikan
pendidikan sebagai bagian penting dalam memajukan bangsa dan negara.
1
aktivitasnya, sehingga organisasi tersebut dapat mendanai kebutuhan modalnya
dari pihak ketiga dan kebutuhan operasionalnya dari pendapatan jasa yang
diberikan kepada publik. Organisasi nirlaba merupakan organisasi yang
menitikberatkan pada tanggung jawab sosial dan harapan semua pihak yang
terkait (stakeholders) perlu disesuaikan dengan tujuan organisasi tersebut.
Berdasarkan tujuan institusi yang memprioritaskan tanggung jawab sosial namun
tidak berarti harus defisit, maka perlu dibuat anggaran laba rugi demi menjamin
eksistensinya
2
Anggaran yang dialokasikan mungkin tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan seluruh sistem pendidikan, termasuk infrastruktur, fasilitas, gaji guru,
dan program- program pendidikan lainnya.. Keterbatasan anggaran dapat
menyebabkan kurangnya investasi dalam pengembangan sumber daya manusia,
seperti pelatihan guru dan peningkatan kualitas tenaga pendidik. Sektor
pendidikan non-formal, seperti pendidikan anak usia dini dan pendidikan
kejuruan, seringkali kurang mendapat perhatian dan pendanaan yang memadai.
Wilayah perkotaan dan pedesaan, wilayah yang kaya dan miskin menyebabkan
ketimpangan dalam mengalokasikan anggaran. Bentuk dari masalah dalam
penganggaran tersebut dapat menyebabkan timbulnya kesenjangan dalam akses
dan kualitas pendidikan antara daerah-daerah tersebut.
3
dapat menyebabkan ketidakpastian keberlanjutan pendanaan dan ketergantungan
yang berlebihan.
Salah satu kesenjangan (gap) yang sering muncul adalah jumlah anggaran yang
dialokasikan untuk pendidikan dengan kebutuhan riil di lapangan. Ini bisa terjadi
karena anggaran yang tersedia tidak mencukupi untuk memenuhi semua aspek
pendidikan yang diinginkan atau karena prioritas alokasi dana yang tidak tepat.
Hambatan yang muncul sebagai akibat dari keterlambatan dalam pencairan dana
pendidikan, birokrasi yang rumit, atau kendala administratif lainnya dapat
mengganggu pelaksanaan program-program pendidikan dan proyek-proyek
pembangunan.
4
Perubahan prioritas atau kebijakan pemerintah dapat menyebabkan pergeseran
dalam alokasi anggaran, yang dapat mengakibatkan kesenjangan antara rencana
dan realisasi. Misalnya, adanya perubahan dalam kebijakan pendidikan atau
prioritas politik bisa memengaruhi alokasi dana.
Menurut Fathony, Aditya Achmad dan Prianty, Feti (2019) menyatakan bahwa
evaluasi program merupakan proses untuk mengetahui apakah suatu program
dimulai dari implementasi sampai keluaran (output) dan dampak (impact) dari
program tersebut telah sesuai dengan tujuan program bersangkutan.
5
DAFTAR PUSTAKA
Aditya Achmad dan Prianty, Feti. 2019. Pengaruh Anggaran Pendidikan Dan
Penggunaan Anggaran Dana Bos Terhadap Peningkatan Mutu
Pendidikan Di Smp Negeri Se-Kecamatan Solokan Jeruk. AKURAT
Jurnal Ilmiah Akuntansi. 10(1). 1-12
https://drive.google.com/file/d/1jjLmfro1a_IRtnGA1CxuNl1Ow0kNTXs
t/view?usp=sharing