Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ulfian Hamdani

NPM : 181801022
Kelas :C
Mata Kuliah : Formulasi, Implementasi dan Evaluasi Kebijakan Publik
Dosen : Prof. DR. Marlon Sihombing, MA

KEBIJAKAN PEMBERIAN HIBAH BANTUAN BEASISWA KEPADA MAHASISWA


KABUPATEN LABUHANBATU

Analisis kebijakan adalah aktivitas menciptakan pengetahuan tentang dan dalam proses
pembuatan kebijakan. Dalam menciptakan pengetahuan tentang proses pembuatan kebijakan analis
kebijakan meneliti sebab, akibat, dan kinerja kebijakan dan program publik.
Kebijakan publik dan pembangunan merupakan satu kesatuan entitas yang saling terikat dan tidak
dapat dipisah-pisahkan. Hal ini patut untuk disadari karena setiap kebijakan publik hadir sebagai
instrumen utama dalam pembangunan. Pembangunan merupakan suatu proses kegiatan yang berlangsung
secara terus menerus dan berkelanjutan serta terdiri dari berbagai tahapan yang independen, namun antar
satu tahap dengan tahap lainnya tidak dapat saling berdiri sendiri. Pembangunan membutuhkan sebuah
perencanaan. Perencanaan tersebut harus tersusun secara sistematis meliputi sebuah agenda pemerintahan
yang hendak atau akan dilakukan oleh stakeholders di masa depan. Perencanaan pembangunan dapat
diterjemahkan sebagai suatu respons terhadap berbagai permasalahan publik yang membutuhkan sebuah
upaya tindak lanjut, sehingga daftar permasalahan tersebut haruslah diagendakan secara terstruktur
sebagai sarana stakeholders untuk memformulasikan usulan kebijakan publik. Dalam konteks otonomi
daerah, pembangunan perlu sinergi antara scope nasional dan daerah.
Salah satu kebijakan yang dinilai sangat strategis dan memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi
terhadap keberhasilan program-program pembangunan pemerintah daerah adalah kebijakan anggaran.
Tingkat partisipasi atau peran serta masyarakat terhadap proses perencanaan pembangunan dan
perumusan kebijakan anggaran di daerahnya pada dasarnya akan mencerminkan kualitas dari efektivitas
dan efisiensi pengalokasian anggaran yang ada; apakah alokasi tersebut dapat sesuai dengan kepentingan
dan kebutuhan publik (Shah, 2007).
Pembangunan di sektor pendidikan Indonesia masih sangat memprihatinkan. Seorang pakar
pendidikan, Soedijarto (dalam Kompas, 2008) menyatakan bahwa keadaan pendidikan di Indonesia masih
sangat memprihatinkan, di mana dari segi pengembangan keilmuan, Indonesia masih bergantung dari
dunia luar, hal ini disebabkan karena kepedulian terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia
masih sangatlah minim. Lebih lanjut, beliau menyatakan bahwa terpuruknya kondisi Negara Kesatuan
Republik Indonesia ini tidak terlepas pula dari kondisi pendidikan nasional yang memprihatinkan
(Kompas, 2008).
Biaya masuk perguruan tinggi sangat mahal dinilai mempersulit sebagian besar warga yang tidak
mampu untuk membayarnya. Seperti contoh, sejumlah siswa lulusan SMA Kabupaten Labuhanbatu,
Provinsi Sumatera Utara kecewa, karena tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
dikarenakan oleh tingginya biaya yang harus mereka keluarkan, sementara penghasilan orang tua mereka
tidak mencukupi. Kemudian permasalahan ini coba direspon oleh berbagai pihak baik pemerintah dan
lembaga pendidikan tinggi swasta dengan melaksanakan program beasiswa bagi para calon mahasiswa
yang kurang mampu secara finansial, namun memiliki prestasi akademik yang memuaskan.
Di Kabupaten Labuhanbatu telah menganggarkan bantuan Beasiswa Pendidikan untuk pelajar
SLTA sederajat yang masuk perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Penjabaran pengalokasian bantuan beasiswa tersebut 1 milyar untuk mahasiswa yang kurang
mampu dan 6 Milyar untuk untuk mahasiswa berprestasi di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan
Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan termasuk juga bantuan beasiswa pendidikan untuk 6 orang
mahasiswa di Kairo, Mesir dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Labuhanbatu
Tahun Anggaran 2019.
Program Beasiswa pendidikan ini merupakan program andalan yang diyakini mampu
membangun daerah secara luas dan memajukan generasi bangsa. Program ini sudah dilaksanakan sejak
tahun 2015. Pada tahun 2015 telah dianggarkan beasiswa untuk 700 orang pelajar yang lulus Perguruan
Tinggi Negeri dan mahasiswa berprestasi. Setiap mahasiswa telah menerima bantuan beasiswa
pendidikan antara Rp 4 Juta hingga Rp 7 Juta per tahun.
Pada tahun 2019, Program Beasiswa tersebut ditampung di dalam Peraturan Daerah Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) TA. 2019 Kabupaten Labuhanbatu Nomor 6 Tahun 2019 dan
Peraturan Bupati Labuhanbatu Nomor 37 Tahun 2019 tentang penjabaran APBD TA 2019. Untuk terus
meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan persiapan generasi muda Kabupaten Labuhanbatu
yang hebat, Pemerintah Daerah dan DPRD Labuhanbatu menetapkan belanja hibah sebagai keputusan
untuk bantuan Beasiswa pelajar kepada putra putri Kabupaten Labuhanbatu.
Terkait mekanisme dan prosedur untuk mendapatkan bantuan-bantuan Beasiswa telah diterbitkan
Peraturan Bupati Labuhanbatu Nomor 34 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati
Labuhanbatu Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pedoman Pemberian Dana Pendidikan Bagi Mahasiswa
Kabupaten Labuhanbatu.
Peraturan ini harus segera dirubah dan disyahkan kembali karena belum mengatur bantuan
beasiswa kepada mahasiswa Kabupaten Labuhanbatu yang berkuliah di Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Perubahan Peraturan Bupati ini nantinya akan menjadi pedoman dalam penyaluran dana bantuan
Beasiswa tahun 2019 ini. Sesuai dengan pernyataan Bupati Labuhanbatu bahwa bagi mahasiswa
Kabupaten Labuhanbatu yang sedang berkuliah dipastikan akan menerima bantuan Beasiswa sampai
wisuda.

Anda mungkin juga menyukai