1 , 2 0 1 8 : 2 8 - 3 9
ABSTRAK
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan program rintisan pendidikan wajib 12
tahun wajib. Salah satu tujuan program ini adalah memberi kesempatan kepada semua orang,
terutama yang secara ekonomi kurang beruntung mendapatkan pendidikan tingkat menengah
terutama di sekolah menengah atas. Untuk mencapai tujuan program rintisan pemerintah, Wajib 12
telah membentuk Sekolah Menengah Bantuan Operasional Sekolah Menengah (BOS) yang akan
didistribusikan ke sekolah menengah atas dan swasta di seluruh Indonesia. Salah satu tujuan program
BOS SMA ini adalah membantu sekolah untuk memenuhi biaya operasional non-personil. Persoalan
yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana kualitas layanan penyampaian dana
operasional di tingkat SMA yang diberikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Tanjungpinang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis kualitas
pelayanan publik dalam penyaluran dana BOS tingkat SMA di kota Tanjungpinang. Penelitian ini
menggunakan model penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara
dengan alat pengumpulan data wawancara. Informan dalam penelitian ini adalah KASI SARPRAS
jurusan pendidikan SMA, SMA kasi sarpras sebagai pengelola dana BOS tingkat sekolah menengah
atas. Hasil dari penelitian ini: Tingkat Penyaluran Layanan Mutu Pelayanan BOS, hal ini dapat
dilihat dari keterlambatan dana yang masuk ke rekening sekolah.
ABSTRACT
The Ministry of Education and Culture to develop stub programs 12-years compulsory education. One
of the program purpose is to give opportunity to all people, especially the econimacally disadvantaged
to obtain secondary level educational sevices, especially high school. To achieve the goal of the
government stub program Compulsory 12 has set up a School Operational Assistance (BOS) High
School that will be distributed to public and private high school across Indonesia. One of this SMA
BOS program purpose is helping schools to meet the non-personnel operating costs. The issue is
raised in this research is how the quality of operational fund delivery service in the high school level
that given by the Tanjungpinang city department of education and culture. This research’s purpose
are to describe and analyze the quality of public sevices in the distribution of BOS funds high school
level in Tanjungpinang city. This research used a qualitative research model with data collection
technique through interviews with instrument data collecting interview guide. The informan in this
research is KASI SARPRAS of high school education department, kasi sarpras High School as the
responsible management of BOS funds high-school level. The results from this research : The level of
Service Qualty Distribution of BOS funds, this can be seen from the delay in funds that go into the
school’s account.
maupun kualitatif biaya pendidikan memiliki dengan manusia yang secara fundamental
peranan yang sangat menentukan. Hampir bergantung pada pengamatan. Penelitian
tidak ada upaya pendidikan yang dapat kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
untuk memahami fenomena tentang apa yang
mengabaikan peranan biaya, sehingga
dialami oleh subjek penelitian misalnya
dikatakan bahwa tanpa biaya proses perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-
pendidikan disekolah tidak akan berjalan. lain secara holistic dan dengan cara deskripsi
Biaya dalam pengertian ini memiliki cakupan dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
yang luas, yakni semua jenis pengeluaran yang konteks khusus yang alamiah dan dengan
berkenaan dengan penyelenggaraan memanfaatkan berbagai metode alamiah
pendidikan, baik dalam bentuk uang maupun (Mulyana, 2013).
Dalam penelitian ini menggunakan
barang. Dalam pengertian ini misalnya, iuran
metodologi kualitatif, yang akan
siswa adalah jelas merupakan biaya , tetapi mendeskripsikan kualitas pelayanan publik
sarana fisik, buku sekolah, dan guru (Supriadi, terhadap penyaluran dana BOS tingkat SMA di
2010). Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang.
Metodologi kualitatif (yang sering bertujuan
5. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) menghasilkan hipotesis dari penelitian
BOS adalah program pemerintah untuk lapangan). Penelitian ini bertujuan agar peneliti
penyediaan pendanaan biaya nonpersonalia lebih mengenal lingkungan penelitian,
bagi satuan pendidikan dasar sebagai misalnya sebelum menyusun kuesioner,
pelaksana program wajib belajar. Jenis menentukan narasumber, dan
kegiatan yang boleh dibiayai oleh BOS secara mengkuantifikasikan data yang diperoleh
detail tercantum dalam Buku Petunjuk Teknis (Mulyana, 2013).
Penggunaan dan Pertanggungjawaban Data penelitian ini adalah data kualintatif,
Keuangan Dana Bantuan Operasional Sekolah yaitu data yang menunjukan kualitas atau mutu
untuk sekolah menengah atas. Berdasarkan yang ada, berupa keadaan, proses,
petunjuk yang tercantum di dalamnya kejadian/peristiwa dan lain-lain yang
bertujuan, sebagai berikut: (1) membantu biaya dinyatakan dalam bentuk perkataan.
operasional sekolah non-personalia (2) Sedangkan bentuk operasional data penelitian
meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) ini ialah melalui pendekatan kualitatif
siswa SMA (3) mengurangi angka putus deskriptif yaitu berupa narasi, cerita,
sekolah SMA (4) mewujudkan kepihakan pengaturan informan, dokumen-dokumen
pemerintah bagi siswa miskin SMA dengan pribadi seperti foto, catatan pribadi, perilaku,
membebaskan atau membantu tagihan biaya gerak tubuh, dan banyak hal lain yang tidak di
sekolah dan biaya lainnya di sekolah, dominasi angka-angka sebagaimana penelitian
khususnya siswa miskin (5) memberikan kualitatif.
kesempatan yang setara bagi siswa miskin Sumber data penelitian yaitu sumber
SMA untuk mendapatkan layanan pendidikan subjek dari tempat mana data bisa didapatkan.
yang terjangkau dan bermutu (6) Sumber data yang akan digunakan dalam
meningkatkan kualitas proses pembelajaran penelitian ini meliputi data sekunder dan data
disekolah. primer.
a. Data Sekunder, data sekunder yang
METODE
dibutuhkan bukan menekankan pada
Penelitian ini menggunakan pendekatan
jumlah tetapi pada kualitas dan
kualitatif, karena permasalahan berhubungan
kesesuaian oleh karena itu peneliti
32 | J U R N A L M A N A J E M E N D A N B I S N I S T A N J U N G P I N A N G , V O L . 2 , N O . 1 , 2 0 1 8 : 2 8 - 3 9
harus selektif dan hati-hati dalam adalah proses wawancara dilakukan secara
memilih dan menggunakannya. Data terencana. Dalam hal ini, peneliti telebih
sekunder adalah data diperoleh melalui dahulu menyiapkan interview guide (panduan
study pustaka untuk mengumpulkan
wawancara) sebagai panduan dalam
data-data melalui buku-buku,
peraturan-peraturan, serta dokumen- mewawancarai informan untuk mendapatkan
dokumen yang relevansinya dengan informasi.
penelitian. b. Studi Dokumentasi
b. Data Primer, adalah untuk memperoleh Selain wawancara dan observasi,
data primer ini dengan melakukan pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti
penelitian langsung terhadap objek dalam penelitian ini adalah menggunakan
penelitian dengan menggunakan teknik teknik dokumentasi atau studi pustaka. Intinya,
pengumpulan data, dengan cara
dokumentasi atau studi pustaka adalah metode
pengamatan (observation), wawancara
(interview). yang digunakan untuk menelusuri data history
atau mengkaji literatur-literatur dan laporan-
Teknik pengumpulan data yang laporan yang berkaitan dengan judul peneliti.
direncanakan untuk digunakan dilapangan Studi dokumentasi adalah mengumpulkan
adalah sebagai berikut : sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai
a. Wawancara bahan data informasi. Biasanya dikatakan data
Wawancara adalah bentuk komunikasi sekunder yaitu data yang telah dibuat dan
antara dua orang, melibatkan seseorang yang dikumpulkan oleh orang atau lembaga lain.
ingin memperoleh informasi dari seorang Informasi ini sangat penting untuk membantu
lainnya dengan mengajukan pertanyaan- melengkapi data yang dikumpulkan. Studi
pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu. dokumen merupakan pelengkap dari
Peneliti harus mendorong subjek penelitian penggunaan dari metode obeservasi dan
agar jawabannya bukan hanya secara jujur wawancara dalam penelitian kualintatif (Aulia,
tetapi juga cukup lengkap atau tejabarkan. 2013).
Maka dalam konteks ini tujuan wawancara Teknik analisa data adalah upaya yang
sebenarnya sejajar dengan tujuan pengamatan dilakukan dengan cara menganalisa/memeriksa
berperan-serta (Mulyana, Metodologi Penelitian data, mengorganisasikan data, memilih dan
Kualitatif, 2013). memilahnya menjadi sesuatu yang dapat
Berdasarkan hal ini peneliti mengajukan diolah, mencari dan menemukan pola,
pertanyaan kepada informan, terkait dengan menemukan apa yang penting berdasarkan
penelitian yang dilakukan. Sedangkan kebutuhan dalam penelitian dan memutuskan
informan bertugas untuk menjawab pertanyaan apa yang dapat dipublikasikan. Langkah
yang diajukan oleh pewawancara. Meskipun analisis data akan melalui beberapa tahap
demikian, informan berhak untuk tidak yaitu: pengumpulan data, mengelompokannya,
menjawab pertanyaan yang menurutnya privasi memilih dan memilah data, lalu kemudian
atau rahasia instansi. menganalisanya. Analisia data ini berupa
Teknik wawancara yang gunakan dalam narasi dari rangkaian hasil penelitian yang
penelitian ini adalah menggunakan teknik muaranya untuk menjawab masalah penelitian
wawancara yang terstruktur. Maksudnya ini. Data yang telah dikumpulkan melalui
33 | J U R N A L M A N A J E M E N D A N B I S N I S T A N J U N G P I N A N G , V O L . 2 , N O . 1 , 2 0 1 8 : 2 8 - 3 9
observasi, wawancara dan studi pustaka dalam Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
penelitian ini selanjutnya dianalisis secara Kota Tanjungpinang hanya melakukan
kualitatif. Metode ini ditunjukan untuk perencanaan untuk kegiatan sosialisasi
memahami gejala masalah yang di teliti ke sekolah-sekolah dan pelatihan ke
dengan menekankan pada permasalahan bendahara BOS yang tunjuk oleh
pokok, mengenai pelayanan publik yang di sekolah sebagai penanggung jawab
fokuskan pada pelayanan penyaluran dana keuangan Dana BOS.
BOS tingkat SMA Kota Tanjungpinang b. Organizing
Pembagian tugas dalam manajemen
HASIL DAN PEMBAHASAN penyaluran BOS tahun 2016 telah
tercantum pula dalam Peraturan
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
berbentuk uang maupun buku adalah bantuan
agar peserta didik dapat sekolah atau secara Nomor 80 Tahun 2015 tentang
minimum bisa mengenyam pendidikan yang JUKNIS Penggunaan dan
targetnya adalah minimal pendidikan yang Pertanggungjawaban Dana BOS Tahun
wajib bisa diikuti oleh sebagian besar atau dari 2015. Struktur dari Tim Manajemen
semua anak usia sekolah bisa besekolah dan BOS Tingkat Kota terdiri dari Ketua
tidak ada alasan bagi orang tua untuk mampu Tim Pelaksana BOS Pendidikan
menyekolahkan anaknya. Oleh karena itu perlu
Menengah Atas, Unit Pendataan Siswa
manajemen yang baik, terutama yang
dilakukan oleh para pengelolanya. Secara Sekolah (Unit Data BOS SMA), Unit
klasik inti manajemen ada empat, yaitu Monitoring dan Evaluasi serta
planning, organizing, actuating, dan Pelayanan dan Penanganan Pengaduan
controlling (Gutri, 2012). Dengan adanya Masyarakat (unit yang menangani
manajemen yang baik maka akan SMA).
mempermudahkan dalam melakukan
pengawasan nantinya.
c. Actuanting
1. Manajemen Pelayanan Sektor Pendidikan Berdasarkan Peraturan Menteri
Pada Dana BOS SMA di Kota Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 80
Tanjungpinang Tahun 2015 tentang JUKNIS
a. Planning Penggunaan dan Pertanggungjawaban
Perencanaan penyaluran Dana BOS Dana BOS Tahun 2015. Dijelaskan
tahun 2016 telah tercantum dalam bahwa penetapan alokasi BOS di tiap
Peraturan Menteri Pendidikan dan sekolah untuk keperluan pencairan
Kebudayaan Nomor 80 Tahun 2015 dana tiap triwulan, alokasi dana BOS
tentang Petunjuk Teknis Penggunaan SMA untuk sekolah per triwulan
dan Pertanggung Jawaban Dana BOS. ditetapkan dalam 2 tahap, yaitu alokasi
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sementara untuk penyaluran di awal
Kota Tanjungpinang sebagai Tim triwulan berjalan dan alokasi final
Manajemen BOS Kota telah untuk dasar penyaluran lebih/kurang
menjalankan perecanaan sesuai dengan salur. Alokasi semantara untuk
regulasi yang dibuat, sebagai fasilisator penyaluran dana BOS SMA tiap
34 | J U R N A L M A N A J E M E N D A N B I S N I S T A N J U N G P I N A N G , V O L . 2 , N O . 1 , 2 0 1 8 : 2 8 - 3 9
birokrasi pelayanan publik. Standar pelayanan dana BOS itu, jadi jumlah siswa yang
merupakan acuan untuk mencapai kualitas sudah benar. Misalkan ada tahun ajaran
pelayanan (GANAP, 2016). Masyarakat baru siswa baru atau seluruh jumlah
menginginkan suatu pelayanan yang mudah,
siswa harus segera dilaporkan untuk
sederhana, pelayanan yang ramah dan
mempunyai kepastian hukum. Oleh karena itu, bisa menentukan biayanya dari pusat
aparatur daerah sebagai pelaksaan kebijakan berapa jumlah siswa, persiswa
layanan publik senantiasa berupaya untuk mendapatkan biaya sebesar Rp.
memenuhi standar layanan publik yang sesuai 1.200.000. Jadi dalam mendata jumlah
dengan harapan masyarakat, yaitu: transparan, siswa harus hati-hati dan teliti agar data
tidak diskriminatif, terjangkau, proses mudah benar-benar sesuai dengan depodi.
dan mempunyai akuntabilitas publik tinggi.
Keluhan masyarakat penting untuk dicermati
sebagai masukan untuk meningkatkan kinerja
system dan standar layanan publik (Dr.
Hardiansyah, 2011). Identifikasi yang
dilakukan terhadap kualitas pelayanan
penyaluran dana BOS ini bersumber dari
beberapa indikator kualitas pelayanan yang
meliputi dari kejelasan prosedur, pelayanan
yang akurat, kompetensi petugas dan ketepatan
waktu. Dari beberapa indikator yang dipakai Gambar 1. Tahap Pendataan Untuk
ini maka akan dijadikan dasar penilaian Pencairan Dana BOS SMA
mengenai kualitas pelayanan publik sektor
pendidikan pada dana BOS SMA tahun 2016 b. Pelayanan yang akurat
di Kota Tanjungpinang. Pelayanan yang akurat untuk dana BOS
2. Kualitas Pelayanan Publik Sektor itu harus sesuai dengan pedoman
Pendidikan Pada Dana BOS SMA di Kota Peraturan Menteri Pendidikan dan
Tanjungpinang Kebudayaan Nomor 80 Tahun 2015
a. Kejelasan Prosedur Pelayanan tentang Petunjuk Teknis Penggunaan
Prosedur tentang tahap-tahap prosedur dan Pertanggung Jawaban Dana BOS
pelaksanaan BOS SMA telah tercantum yang sudah diberikan dari pusat,
dalam Peraturan Menteri Pendidikan diterima oleh sekolah dapat digunakan
dan Kebudayaan Nomor 80 Tahun sebagai membiayai komponen
2015 tentang Petunjuk Teknis kegiatan-kegiatan dengan urutan
Penggunaan dan Pertanggung Jawaban prioritas sebagaimana berikut:
Dana BOS, narasumber dari Dinas 1.Pengadaan buku pelajaran dan buku
pendidikan Kota Tanjungpinang selaku bacaan; 2.Pembiayaan pengelolaan
pelaksana telah menjelaskan tahap- sekolah; 3.Pengadaan alat habis pakai
tahap prosesnya dana BOS itu lewat pratikum pembelajaran; 4.Pengadaan
depodi (data pokok pendidikan) itu dari bahan habis pakai pratikum
sekolah menginput jumlah siswa yang pembelajaran; 5.Langganan daya dan
ada untuk dilaporkan kepusat kemudian jasa; 6.Penyelanggaraan evaluasi
dari depodi itu ditentukan untuk dapat pembelajaran; 7.Kegiatan pembelajaran
36 | J U R N A L M A N A J E M E N D A N B I S N I S T A N J U N G P I N A N G , V O L . 2 , N O . 1 , 2 0 1 8 : 2 8 - 3 9
wajib diinformasikan secara terbuka agar masih berbelit-belit banyak birokrasi yang
mudah diketahui dan dipahami oleh pihak harus dilewati panjang.
sekolah maupun masyarakat, baik diminta 4. Strategi yang dilakukan oleh Dinas
maupun tidak diminta (Hardiansyah, 2011). Pendidikan dalam Pelayanan Dana BOS ini
sudah cukup bagus, dengan memiliki
Dalam rangka memfasilitasi penyelesaian strategi yang meningkatkan Pelayanan
atas pengaduan masyarakat tentang Penyaluran Dana BOS SMA di Kota
pelaksanaan program BOS SMA serta Tanjungpinang pihak Dinas Pendidikan
memberikan informasi tentang mekanisme dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang telah
program BOS SMA pusat membentuk Unit berusaha untuk memberikan pelayanan
Pelayanan Masyarakat (UPM) yang bertujuan yang berkualitas bagi masyarakat terkait
untuk mengatur, menyediakan informasi, dengan Dana BOS SMA.
menindaklanjuti setiap pengaduan yang masuk. 5. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Pelayanan informasi dan pengaduan Tanjungpinang dapat menerapkan fasilitas
masyarakat sangat penting bagi pengelola penyelesaian atas pengaduan masyarakat
program dalam rangka tentang pelaksanaan program BOS SMA
transparansi/keterbukaan terhadap masyarakat. serta memberikan informasi tentang
mekanisme program BOS, Tim
SIMPULAN Manajemen BOS SMA Pusat membentuk
Berdasarkan hasil uraian di atas maka Unit Pelayanan Masyarakat (UPM) yang
dapat di simpulkan: bertujuan untuk menindaklanjuti setiap
1. Manajemen Pelayanan Publik Bidang pengaduan yang masuk;
Pendidikan pada dana BOS SMA sudah mendokumentasikan pengaduan secara
cukup baik. Hal ini terlihat dama proses jelas; menyediakan bentuk informasi
perencanaan sampai umum BOS SMA; mengatur alur informasi
pengawasan/controlling yang dilaksakan pengaduan/temuan masalah agar dapat
sangat berpedoman pada Juknis diterima oleh pihak yang tepat.
Penggunaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan Biaya Operasional Sekolah. Hal DAFTAR PUSTAKA
ini terlihat dengan adanya monitoring dan
evaluasi kesekolah-sekolah setiap
pertriwulan setlah pencairan dana BOS Aulia, M. A. (2013). Kesadaran Hukum
tersebut. Masyarakat Kampung Mahmud Untuk
2. Tingkat Kualitas Pelayanan Publik Bidang Memiliki Hak Sertifikat Tanah.
Pendidikan pada Dana BOS SMA di Kota Administrasi Publik, 73-74.
Tanjungpinang sudah baik, akan tetapi
karna tidak ada kepastian waktu atau Dwiyanto, A. (2010). Manajemen Pelayanan
terlambatnya dana BOS tesebut masuk Publik : Peduli, inklusif, dan
dalam rekening sekolah membuat kolaboratif. Yogyakarta: Gadjah Mada
pelayanan yang diberikan oleh pihak University Press.
terlihat tidak baik meskipun mereka hanya
tim pelaksanaan dana BOS tersebut. Gutri, H. H. (2012). Analisis Kualitas
3. Sistem Pelayanan Publik Sektor Pelayanan Pelayanan Penyaluran Dana
Pendidikan pada Dana BOS SMA juga BOS Tahun 2011 Di Dinas Pendidikan
masih terganggu, karena adanya rangkaian- Kota Semarang. Administrasi Publik
rangkaian dalam system pelayanan yang dan Manajemen, 4-5.
39 | J U R N A L M A N A J E M E N D A N B I S N I S T A N J U N G P I N A N G , V O L . 2 , N O . 1 , 2 0 1 8 : 2 8 - 3 9