Anda di halaman 1dari 12

28 | J U R N A L M A N A J E M E N D A N B I S N I S T A N J U N G P I N A N G , V O L . 2 , N O .

1 , 2 0 1 8 : 2 8 - 3 9

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK SEKTOR PENDIDIKAN


(STUDI PELAYANAN PROGRAM DANA BOS TINGKAT SMA PADA
DINAS PENDIDIKAN KOTA TANJUNGPINANG)
Satriadi)1, Tubel Agusven)2, Surya Kusumah)3,

Program Studi Manajemen, STIE Pembangunan Tanjungpinang, Indonesia


Jl. Raja Haji Fisabilillah N0. 34 Tanjungpinang 29124
Email : satriadi456@gmail.com, t17abel@gmail.com, surya.kusumah@yahoo.com

ABSTRAK
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan program rintisan pendidikan wajib 12
tahun wajib. Salah satu tujuan program ini adalah memberi kesempatan kepada semua orang,
terutama yang secara ekonomi kurang beruntung mendapatkan pendidikan tingkat menengah
terutama di sekolah menengah atas. Untuk mencapai tujuan program rintisan pemerintah, Wajib 12
telah membentuk Sekolah Menengah Bantuan Operasional Sekolah Menengah (BOS) yang akan
didistribusikan ke sekolah menengah atas dan swasta di seluruh Indonesia. Salah satu tujuan program
BOS SMA ini adalah membantu sekolah untuk memenuhi biaya operasional non-personil. Persoalan
yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana kualitas layanan penyampaian dana
operasional di tingkat SMA yang diberikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Tanjungpinang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis kualitas
pelayanan publik dalam penyaluran dana BOS tingkat SMA di kota Tanjungpinang. Penelitian ini
menggunakan model penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara
dengan alat pengumpulan data wawancara. Informan dalam penelitian ini adalah KASI SARPRAS
jurusan pendidikan SMA, SMA kasi sarpras sebagai pengelola dana BOS tingkat sekolah menengah
atas. Hasil dari penelitian ini: Tingkat Penyaluran Layanan Mutu Pelayanan BOS, hal ini dapat
dilihat dari keterlambatan dana yang masuk ke rekening sekolah.

Kata kunci: Kualitas Pelayanan Publik, Pelayanan Pendidikan, Dana BOS

ABSTRACT
The Ministry of Education and Culture to develop stub programs 12-years compulsory education. One
of the program purpose is to give opportunity to all people, especially the econimacally disadvantaged
to obtain secondary level educational sevices, especially high school. To achieve the goal of the
government stub program Compulsory 12 has set up a School Operational Assistance (BOS) High
School that will be distributed to public and private high school across Indonesia. One of this SMA
BOS program purpose is helping schools to meet the non-personnel operating costs. The issue is
raised in this research is how the quality of operational fund delivery service in the high school level
that given by the Tanjungpinang city department of education and culture. This research’s purpose
are to describe and analyze the quality of public sevices in the distribution of BOS funds high school
level in Tanjungpinang city. This research used a qualitative research model with data collection
technique through interviews with instrument data collecting interview guide. The informan in this
research is KASI SARPRAS of high school education department, kasi sarpras High School as the
responsible management of BOS funds high-school level. The results from this research : The level of
Service Qualty Distribution of BOS funds, this can be seen from the delay in funds that go into the
school’s account.

Keywords: Quality Public Services, Education Service, BOS Distribution


29 | J U R N A L M A N A J E M E N D A N B I S N I S T A N J U N G P I N A N G , V O L . 2 , N O . 1 , 2 0 1 8 : 2 8 - 3 9

PENDAHULUAN menengah. Berdasarkan latar belakang tersebut


Pembukaan Undang-Undang Dasar di atas, Kementerian Pendidikan dan
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Kebudayaan mengembangkan rintisan program
mengamanatkan bahwa tujuan didirikan Wajib Belajar 12 Tahun. Salah satu tujuan
Negara Republik Indonesia, antara lain adalah program tersebut adalah memberikan
untuk memajukan kesejahteraan umum dan kesempatan kepada seluruh masyarakat
mencerdaskan kehidupan bangsa. Amanat terutama yang tidak mampu secara ekonomi
tersebut mengandung makna Negara untuk mendapatkan layanan pendidikan
berkewajiban memenuhi kebutuhan setiap jenjang menengah khususnya SMA.
warga Negara melalui suatu system Untuk mencapai tujuan program Wajib
pemerintahan yang mendukung terciptanya Belajar 12 Tahun, pemerintah telah
penyelanggaraan pelayanan publik yang prima menyiapkan program Bantuan Operasional
dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar dan Sekolah. Salah satu tujuan program BOS SMA
hak sipil setiap warga Negara atas barang ini adalah membantu sekolah untuk memenuhi
publik, jasa publik, dan pelayanan biaya operasional non-personalia. Program
administratif. Dana Bos ini sudah dilaksanakan. Akan tetapi,
Perbaikan pelayanan publik menjadi secara faktual implementasi dana tersebut
salah satu pekerjaan rumah Indonesia yang dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik
belum terselesaikan. Reformasi pelayanan sektor pendidikan belum diketahui.
publik adalah sesuatu yang sangat mungkin Peningkatan kualitas pelayanan publik
dilakukan sejauh ada kepeduliaan dari semua merupakan strategi yang tepat untuk rencana
pemangku kepentingan untuk mewujudkannya. pemecahan masalah pelayanan publik dengan
Bahkan dilihat dari urgensinya, reformasi meningkatkan kinerja instansi pemerintah,
pelayanan publik adalah sebuah keniscayaan kapasitas SDM aparatur dengan
apabila Indonesia ingin memiliki kemampuan menyempurnakan pendidikan dan pelatihan.
untuk bertahan hidup dalam era global yang Sasarannya adalah terselenggaranya pelayanan
kompetitif dan mampu menjaga integritasnya publik yang tepat, cepat, bebas biaya, dan
sebagai bangsa yang beradab. memuaskan masyarakat sebagai konsumen.
Pelayanan publik dalam sektor Berdasarkan latar belakang yang telah
pendidikan masih menjadi pekerjaan rumah diuraikan diatas, penulis yang mengadakan
yang belum terselesaikan di Indonesia, penelitian tujuan untuk mengetahui bagaimana
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 kualitas pelayanan instansi pemerintah Dinas
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pendidikan dan Kebudayaan Kota
mengamanatkan bahwa pendidikan nasional Tanjungpinang dalam memberikan pelayanan
harus mampu menjamin pemerataan untuk penyaluran dana BOS tingkat SMA.
kesempatan pendidikan dan peningkatan mutu
serta relevansi pendidikan untuk menghadapi KAJIAN TEORI
tantangan perubahan kehidupan lokal,
nasional, dan global. Usaha untuk memenuhi 1. Kualitas
amanat undang-undang tersebut dilakukan Setiap kegiatan yang dilaksanakan pasti
melalui program Wajib Belajar 9 Tahun. memiliki tujuan yang ingin dicapai, selain
Namun kondisi yang ada saat ini, partisipasi mencapai tujuan secara efektif dan efisien,
pendidikan masyarakat cenderung menurun
juga senantiasa berorientasi kepada suatu hasil
seiring dengan meningkatnya jenjang
pendidikan. Angka partisipasi masyarakat pada yang memiliki kualitas yang baik. Kata
jenjang pedidikan dasar lebih tinggi kualitas memiliki banyak definisi yang
dibandingkan dengan jenjang pendidikan berbeda, kualitas biasanya menggambarkan
30 | J U R N A L M A N A J E M E N D A N B I S N I S T A N J U N G P I N A N G , V O L . 2 , N O . 1 , 2 0 1 8 : 2 8 - 3 9

karakteristik langsung dari suatu produk melalui keterampilan, moralitas, intelektualitas


seperti: keandalan, kemudahan dalam dan mengarah pada dunia kerja. Selain itu,
penggunaan, estetika dan sebagainya. Kualitas pendidikan juga akan membentuk status sosial,
sumber daya manusia adalah tingkat ekonomi, dan politik. Oleh karean itu,
pengetahuan, kemampuan dan kemauan yang pendidikan menjadi sangat penting bagi setiap
dapat di tunjukan oleh sumber daya manusia individu maupun kelompok.
(Soloha, 2015). Pendidikan sebagai pemegang peranan
penting dalam menyediakan sumber daya
2. Pelayanan Publik manusia yang berkualitas dalam menjalankan
Pelayanan publik adalah tujuan dari proses pembangunan. Dalam undang-undang
penyedaiaan barang dan jasa. Penyediaan No. 20 Tahun 2003 yang dimaksud dengan
barang dan jasa yang dilakukan untuk pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
mencapai tujuan dan misi Negara. Tujuan misi untuk mewujudkan suatu belajar dan proses
Negara biasanya di atur dalam konstitusi atau pembelajaran agar peserta didik secara aktif
peraturan perundangan lainnya. Contoh dalam mengembangkan potensi dirinya untuk
pelayanan untuk memenuhi tujuan dan misi memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,
Negara adalah pelayanan pendidikan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan
kesehatan, dan jaminan sosial. Setiap warga akhlak mulia, serta keterampilan yang
Negara memiliki hak dan kebutuhan dasar dibutuhkan dirinya masyarakat bangsa dan
yang harus dijamin pemenuhannya oleh Negara (Kalenge, 2015).
Negara (Dwiyanto, 2010). Pelayanan sektor pendidikan ini termasuk
Pelayanan publik dapat diartikan sebagai kelompok pelayanan jasa, yaitu pelayanan
pemberian layanan (melayani) keperluan orang yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
atau masyarakat yang mempunyai kepentingan dibutuhkan oleh publik, misalnya pendidikan,
pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan
dan tata cara yang telah ditetapkan. Pemerintah transportasi, pos, dan sebagainya (Ridwan &
pada hakekatnya adalah pelayanan kepada Sudrajat, 2010).
masyarakat. Ia tidaklah diadakan untuk Peningkatan potensi kependidikan secara
melayani dirinya sendiri, tetapi untuk melayani optimal, ada baiknya dinas Pendidikan
masyarakat serta menciptakan kondisi yang mengontrol peningkatan potensi kependidikan
memungkinkan setiap anggota masyarakat agar siswa yang tidak mampu dan putus
sekolah namun berprestasi diberikan
mengembangkan kemampuan dan
kesempatan untuk menikmati pendidikan,
kreativitasnya demi mencapai tujuan bersama. karena pendidikan adalah hak semua anak
Karenanya birokrasi publik berkewajiban dan bangsa (Paulus, 2013).
bertanggungjawab untuk memberikan layanan
baik dan professional (Hardiansyah, 2011). 4. Biaya Pendidikan
Biaya pendidikan merupakan salah satu
3. Pelayanan Publik Sektor Pendidikan komponen yang sangat penting dalam
Peningkatan merupakan salah satu penyelenggaraan pendidikan disekolah. Dalam
kebutuhan yang paling mendasar bagi setiap setiap upaya pencapaian tujuan pendidikan
manusia pendidikan akan membentuk jati diri baik tujuan-tujuan yang bersifat kuantitatif
31 | J U R N A L M A N A J E M E N D A N B I S N I S T A N J U N G P I N A N G , V O L . 2 , N O . 1 , 2 0 1 8 : 2 8 - 3 9

maupun kualitatif biaya pendidikan memiliki dengan manusia yang secara fundamental
peranan yang sangat menentukan. Hampir bergantung pada pengamatan. Penelitian
tidak ada upaya pendidikan yang dapat kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
untuk memahami fenomena tentang apa yang
mengabaikan peranan biaya, sehingga
dialami oleh subjek penelitian misalnya
dikatakan bahwa tanpa biaya proses perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-
pendidikan disekolah tidak akan berjalan. lain secara holistic dan dengan cara deskripsi
Biaya dalam pengertian ini memiliki cakupan dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
yang luas, yakni semua jenis pengeluaran yang konteks khusus yang alamiah dan dengan
berkenaan dengan penyelenggaraan memanfaatkan berbagai metode alamiah
pendidikan, baik dalam bentuk uang maupun (Mulyana, 2013).
Dalam penelitian ini menggunakan
barang. Dalam pengertian ini misalnya, iuran
metodologi kualitatif, yang akan
siswa adalah jelas merupakan biaya , tetapi mendeskripsikan kualitas pelayanan publik
sarana fisik, buku sekolah, dan guru (Supriadi, terhadap penyaluran dana BOS tingkat SMA di
2010). Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang.
Metodologi kualitatif (yang sering bertujuan
5. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) menghasilkan hipotesis dari penelitian
BOS adalah program pemerintah untuk lapangan). Penelitian ini bertujuan agar peneliti
penyediaan pendanaan biaya nonpersonalia lebih mengenal lingkungan penelitian,
bagi satuan pendidikan dasar sebagai misalnya sebelum menyusun kuesioner,
pelaksana program wajib belajar. Jenis menentukan narasumber, dan
kegiatan yang boleh dibiayai oleh BOS secara mengkuantifikasikan data yang diperoleh
detail tercantum dalam Buku Petunjuk Teknis (Mulyana, 2013).
Penggunaan dan Pertanggungjawaban Data penelitian ini adalah data kualintatif,
Keuangan Dana Bantuan Operasional Sekolah yaitu data yang menunjukan kualitas atau mutu
untuk sekolah menengah atas. Berdasarkan yang ada, berupa keadaan, proses,
petunjuk yang tercantum di dalamnya kejadian/peristiwa dan lain-lain yang
bertujuan, sebagai berikut: (1) membantu biaya dinyatakan dalam bentuk perkataan.
operasional sekolah non-personalia (2) Sedangkan bentuk operasional data penelitian
meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) ini ialah melalui pendekatan kualitatif
siswa SMA (3) mengurangi angka putus deskriptif yaitu berupa narasi, cerita,
sekolah SMA (4) mewujudkan kepihakan pengaturan informan, dokumen-dokumen
pemerintah bagi siswa miskin SMA dengan pribadi seperti foto, catatan pribadi, perilaku,
membebaskan atau membantu tagihan biaya gerak tubuh, dan banyak hal lain yang tidak di
sekolah dan biaya lainnya di sekolah, dominasi angka-angka sebagaimana penelitian
khususnya siswa miskin (5) memberikan kualitatif.
kesempatan yang setara bagi siswa miskin Sumber data penelitian yaitu sumber
SMA untuk mendapatkan layanan pendidikan subjek dari tempat mana data bisa didapatkan.
yang terjangkau dan bermutu (6) Sumber data yang akan digunakan dalam
meningkatkan kualitas proses pembelajaran penelitian ini meliputi data sekunder dan data
disekolah. primer.
a. Data Sekunder, data sekunder yang
METODE
dibutuhkan bukan menekankan pada
Penelitian ini menggunakan pendekatan
jumlah tetapi pada kualitas dan
kualitatif, karena permasalahan berhubungan
kesesuaian oleh karena itu peneliti
32 | J U R N A L M A N A J E M E N D A N B I S N I S T A N J U N G P I N A N G , V O L . 2 , N O . 1 , 2 0 1 8 : 2 8 - 3 9

harus selektif dan hati-hati dalam adalah proses wawancara dilakukan secara
memilih dan menggunakannya. Data terencana. Dalam hal ini, peneliti telebih
sekunder adalah data diperoleh melalui dahulu menyiapkan interview guide (panduan
study pustaka untuk mengumpulkan
wawancara) sebagai panduan dalam
data-data melalui buku-buku,
peraturan-peraturan, serta dokumen- mewawancarai informan untuk mendapatkan
dokumen yang relevansinya dengan informasi.
penelitian. b. Studi Dokumentasi
b. Data Primer, adalah untuk memperoleh Selain wawancara dan observasi,
data primer ini dengan melakukan pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti
penelitian langsung terhadap objek dalam penelitian ini adalah menggunakan
penelitian dengan menggunakan teknik teknik dokumentasi atau studi pustaka. Intinya,
pengumpulan data, dengan cara
dokumentasi atau studi pustaka adalah metode
pengamatan (observation), wawancara
(interview). yang digunakan untuk menelusuri data history
atau mengkaji literatur-literatur dan laporan-
Teknik pengumpulan data yang laporan yang berkaitan dengan judul peneliti.
direncanakan untuk digunakan dilapangan Studi dokumentasi adalah mengumpulkan
adalah sebagai berikut : sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai
a. Wawancara bahan data informasi. Biasanya dikatakan data
Wawancara adalah bentuk komunikasi sekunder yaitu data yang telah dibuat dan
antara dua orang, melibatkan seseorang yang dikumpulkan oleh orang atau lembaga lain.
ingin memperoleh informasi dari seorang Informasi ini sangat penting untuk membantu
lainnya dengan mengajukan pertanyaan- melengkapi data yang dikumpulkan. Studi
pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu. dokumen merupakan pelengkap dari
Peneliti harus mendorong subjek penelitian penggunaan dari metode obeservasi dan
agar jawabannya bukan hanya secara jujur wawancara dalam penelitian kualintatif (Aulia,
tetapi juga cukup lengkap atau tejabarkan. 2013).
Maka dalam konteks ini tujuan wawancara Teknik analisa data adalah upaya yang
sebenarnya sejajar dengan tujuan pengamatan dilakukan dengan cara menganalisa/memeriksa
berperan-serta (Mulyana, Metodologi Penelitian data, mengorganisasikan data, memilih dan
Kualitatif, 2013). memilahnya menjadi sesuatu yang dapat
Berdasarkan hal ini peneliti mengajukan diolah, mencari dan menemukan pola,
pertanyaan kepada informan, terkait dengan menemukan apa yang penting berdasarkan
penelitian yang dilakukan. Sedangkan kebutuhan dalam penelitian dan memutuskan
informan bertugas untuk menjawab pertanyaan apa yang dapat dipublikasikan. Langkah
yang diajukan oleh pewawancara. Meskipun analisis data akan melalui beberapa tahap
demikian, informan berhak untuk tidak yaitu: pengumpulan data, mengelompokannya,
menjawab pertanyaan yang menurutnya privasi memilih dan memilah data, lalu kemudian
atau rahasia instansi. menganalisanya. Analisia data ini berupa
Teknik wawancara yang gunakan dalam narasi dari rangkaian hasil penelitian yang
penelitian ini adalah menggunakan teknik muaranya untuk menjawab masalah penelitian
wawancara yang terstruktur. Maksudnya ini. Data yang telah dikumpulkan melalui
33 | J U R N A L M A N A J E M E N D A N B I S N I S T A N J U N G P I N A N G , V O L . 2 , N O . 1 , 2 0 1 8 : 2 8 - 3 9

observasi, wawancara dan studi pustaka dalam Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
penelitian ini selanjutnya dianalisis secara Kota Tanjungpinang hanya melakukan
kualitatif. Metode ini ditunjukan untuk perencanaan untuk kegiatan sosialisasi
memahami gejala masalah yang di teliti ke sekolah-sekolah dan pelatihan ke
dengan menekankan pada permasalahan bendahara BOS yang tunjuk oleh
pokok, mengenai pelayanan publik yang di sekolah sebagai penanggung jawab
fokuskan pada pelayanan penyaluran dana keuangan Dana BOS.
BOS tingkat SMA Kota Tanjungpinang b. Organizing
Pembagian tugas dalam manajemen
HASIL DAN PEMBAHASAN penyaluran BOS tahun 2016 telah
tercantum pula dalam Peraturan
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
berbentuk uang maupun buku adalah bantuan
agar peserta didik dapat sekolah atau secara Nomor 80 Tahun 2015 tentang
minimum bisa mengenyam pendidikan yang JUKNIS Penggunaan dan
targetnya adalah minimal pendidikan yang Pertanggungjawaban Dana BOS Tahun
wajib bisa diikuti oleh sebagian besar atau dari 2015. Struktur dari Tim Manajemen
semua anak usia sekolah bisa besekolah dan BOS Tingkat Kota terdiri dari Ketua
tidak ada alasan bagi orang tua untuk mampu Tim Pelaksana BOS Pendidikan
menyekolahkan anaknya. Oleh karena itu perlu
Menengah Atas, Unit Pendataan Siswa
manajemen yang baik, terutama yang
dilakukan oleh para pengelolanya. Secara Sekolah (Unit Data BOS SMA), Unit
klasik inti manajemen ada empat, yaitu Monitoring dan Evaluasi serta
planning, organizing, actuating, dan Pelayanan dan Penanganan Pengaduan
controlling (Gutri, 2012). Dengan adanya Masyarakat (unit yang menangani
manajemen yang baik maka akan SMA).
mempermudahkan dalam melakukan
pengawasan nantinya.
c. Actuanting
1. Manajemen Pelayanan Sektor Pendidikan Berdasarkan Peraturan Menteri
Pada Dana BOS SMA di Kota Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 80
Tanjungpinang Tahun 2015 tentang JUKNIS
a. Planning Penggunaan dan Pertanggungjawaban
Perencanaan penyaluran Dana BOS Dana BOS Tahun 2015. Dijelaskan
tahun 2016 telah tercantum dalam bahwa penetapan alokasi BOS di tiap
Peraturan Menteri Pendidikan dan sekolah untuk keperluan pencairan
Kebudayaan Nomor 80 Tahun 2015 dana tiap triwulan, alokasi dana BOS
tentang Petunjuk Teknis Penggunaan SMA untuk sekolah per triwulan
dan Pertanggung Jawaban Dana BOS. ditetapkan dalam 2 tahap, yaitu alokasi
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sementara untuk penyaluran di awal
Kota Tanjungpinang sebagai Tim triwulan berjalan dan alokasi final
Manajemen BOS Kota telah untuk dasar penyaluran lebih/kurang
menjalankan perecanaan sesuai dengan salur. Alokasi semantara untuk
regulasi yang dibuat, sebagai fasilisator penyaluran dana BOS SMA tiap
34 | J U R N A L M A N A J E M E N D A N B I S N I S T A N J U N G P I N A N G , V O L . 2 , N O . 1 , 2 0 1 8 : 2 8 - 3 9

sekolah dilaksanakan pada awal akuntabilitas pelaksanaan dan


triwulan didasarkan pada data ketercapaian program BOS SMA. Hasil
Dapodikdasmen dengan ketentuan monitoring dan supervisi merupakan
Triwulan 1 (Januari-Maret) didasarkan bahan perumusan perencanaan program
pada Dapodikdasmen tanggal 15 BOS SMA dimasa yang akan datang.
Desember tahun sebelumnya; Triwulan Bentuk kegiatan monitoring dan
2 (April-Juni) didasarkan pada supervisi adalah melakukan
Dapodikdasmen tanggal 1 Maret; pemantauan, pembinaan dan
Triwulan 3 (Juli-September) didasarkan penyelesaian masalah terhadap
pada Dapodikdasmen tanggal 1 Juni; pelaksanaan program BOS SMA.
Triwulan 4 (Oktober-Desember) Secara umum tujuan kegiatan ini
didasarkan pada Dapodikdasmen adalah untuk meyakinkan bahwa dana
tanggal 21 september. Alokasi final BOS SMA diterima oleh sekolah secara
dana BOS SMA tiap sekolah yang tepa jumlah dan waktu, serta
digunakan sebagai dasar untuk kesesuaian mekanisme penyaluran,
perhitungan dan penyaluran pelaksanaan, dan pemanfaatan program
kekurangan/kelebihan salur triwulan dengan ketentuan yang ada. Monitoring
berjalan didasarkan pada dan supervisi dilakukan oleh Tim
Dapodikdasmen dengan ketentuan Manajemen BOS SMA tingkat Kota
Triwulan 1 (Januari-Maret) didasarkan mengikuti ketentuan sebagai berikut:
pada Dapodikdasmen tanggal 30 1. Monitoring dan supervisi yang
januari; Triwulan 2 (April-Juni) dilaksanakan oleh Tim Manajemen
didasarkan pada Dapodikdasmen BOS SMA Kota dilaksanakan
secara bersama-sama dengan Tim
tanggal 30 April; Triwulan 3 (Juli-
Manajemen BOS Pusat dan/ atau
September) dan Triwulan 4 (Oktober- Tim Manajemen BOS SMA
Desember) didasarkan pada Provinsi.
Dapodikdasmen tanggal 30 Oktober. 2. Tim Manajemen BOS SMA Kota
d. Controlling memfasiliti Tim Manajemen BOS
Dinas Pendidikan sebagai Tim SMA Pusat ataupun Tim
Manajemen BOS Kota Tanjungpinang Manajemen BOS Provinsi dalam
telah diberikan tugas untuk melakukan pelaksanaan monitoring dan
supervisi.
monitoring dan evaluasi dalam
penyaluran dan pengelolaan dana BOS Pelayanan pada masyarakat tidak lepas dari
di Kota Tanjungpinang. Dalam rangka birokrasi, sehingga opini terhadap pemerintah
mewujudkan akuntabilitas dan selalu identik dengan kelambanan, inefisiensi,
transparasi pelaksanaan program BOS dan inefektifitas. Dalam melihat kualitas
SMA, dilaksanakan monitoring dan palayanan publik masyarakat menjadi ukuran
utama, sebagai pengguna jasa kepuasan
supervisi. Monitoring bertujuan untuk
merupakan hak yang mutlak dirasakan oleh
memantau perkembangan palaksanaan masyarakat. Karena seperti yang telah
BOS SMA. Sedangkan supervise dijelaskan diatas, bahwa kualitas pelayanan
bertujuan untuk memastikan publik, akan mempengaruhi kinerja aparat
35 | J U R N A L M A N A J E M E N D A N B I S N I S T A N J U N G P I N A N G , V O L . 2 , N O . 1 , 2 0 1 8 : 2 8 - 3 9

birokrasi pelayanan publik. Standar pelayanan dana BOS itu, jadi jumlah siswa yang
merupakan acuan untuk mencapai kualitas sudah benar. Misalkan ada tahun ajaran
pelayanan (GANAP, 2016). Masyarakat baru siswa baru atau seluruh jumlah
menginginkan suatu pelayanan yang mudah,
siswa harus segera dilaporkan untuk
sederhana, pelayanan yang ramah dan
mempunyai kepastian hukum. Oleh karena itu, bisa menentukan biayanya dari pusat
aparatur daerah sebagai pelaksaan kebijakan berapa jumlah siswa, persiswa
layanan publik senantiasa berupaya untuk mendapatkan biaya sebesar Rp.
memenuhi standar layanan publik yang sesuai 1.200.000. Jadi dalam mendata jumlah
dengan harapan masyarakat, yaitu: transparan, siswa harus hati-hati dan teliti agar data
tidak diskriminatif, terjangkau, proses mudah benar-benar sesuai dengan depodi.
dan mempunyai akuntabilitas publik tinggi.
Keluhan masyarakat penting untuk dicermati
sebagai masukan untuk meningkatkan kinerja
system dan standar layanan publik (Dr.
Hardiansyah, 2011). Identifikasi yang
dilakukan terhadap kualitas pelayanan
penyaluran dana BOS ini bersumber dari
beberapa indikator kualitas pelayanan yang
meliputi dari kejelasan prosedur, pelayanan
yang akurat, kompetensi petugas dan ketepatan
waktu. Dari beberapa indikator yang dipakai Gambar 1. Tahap Pendataan Untuk
ini maka akan dijadikan dasar penilaian Pencairan Dana BOS SMA
mengenai kualitas pelayanan publik sektor
pendidikan pada dana BOS SMA tahun 2016 b. Pelayanan yang akurat
di Kota Tanjungpinang. Pelayanan yang akurat untuk dana BOS
2. Kualitas Pelayanan Publik Sektor itu harus sesuai dengan pedoman
Pendidikan Pada Dana BOS SMA di Kota Peraturan Menteri Pendidikan dan
Tanjungpinang Kebudayaan Nomor 80 Tahun 2015
a. Kejelasan Prosedur Pelayanan tentang Petunjuk Teknis Penggunaan
Prosedur tentang tahap-tahap prosedur dan Pertanggung Jawaban Dana BOS
pelaksanaan BOS SMA telah tercantum yang sudah diberikan dari pusat,
dalam Peraturan Menteri Pendidikan diterima oleh sekolah dapat digunakan
dan Kebudayaan Nomor 80 Tahun sebagai membiayai komponen
2015 tentang Petunjuk Teknis kegiatan-kegiatan dengan urutan
Penggunaan dan Pertanggung Jawaban prioritas sebagaimana berikut:
Dana BOS, narasumber dari Dinas 1.Pengadaan buku pelajaran dan buku
pendidikan Kota Tanjungpinang selaku bacaan; 2.Pembiayaan pengelolaan
pelaksana telah menjelaskan tahap- sekolah; 3.Pengadaan alat habis pakai
tahap prosesnya dana BOS itu lewat pratikum pembelajaran; 4.Pengadaan
depodi (data pokok pendidikan) itu dari bahan habis pakai pratikum
sekolah menginput jumlah siswa yang pembelajaran; 5.Langganan daya dan
ada untuk dilaporkan kepusat kemudian jasa; 6.Penyelanggaraan evaluasi
dari depodi itu ditentukan untuk dapat pembelajaran; 7.Kegiatan pembelajaran
36 | J U R N A L M A N A J E M E N D A N B I S N I S T A N J U N G P I N A N G , V O L . 2 , N O . 1 , 2 0 1 8 : 2 8 - 3 9

dan ekstra kurikuler; 8.Pemeliharaan pengawas akan memberikan laporan


dan perawatan saran/prasarana sekolah; ketika rekapitulasi setiap triwulan, jadi
9.Kegiatan penerimaan siswa baru; dana BOS itu sekarang pencairannya
10.Pembiayaan kegiatan peningkatan triwulan I, II, III, IV. Sekarang sudah
kualitas pembelajaran dan manajemen cair pada triwulan I, II disitu tim
sekolah; 11.Pengelolaan data individual pelaksana dana BOS meminta
sekolah melalui dapodikdasmen; laporannya. Laporan itu berupa berupa
12.Pengembangan website sekolah; rekapitulasi penggunaan dana BOS
13.Biaya asuransi keamanan dan direkap dan memberikan laporan ke
keselamatan sekolah serta Provinsi, karena dana itu dari pusat-
penanggulangan bencana; provinsi-sekolah jadi Dinas Pendidikan
14.Pembelian peralatan komputer dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang
pembelajaran. memonitoring apakah anggaran cair
c. Kompetensi petugas dan digunakan dengan baik sesuai
Kompetensi petugas dalam ketentuan.
memberikan pelayanan penyaluran d. Kepastian Waktu
dana BOS meliputi keahlian dan sikap Pihak Dinas Pendidikan dan
serta perilaku (kedisiplinan, kesopanan, Kebudayaan Kota Tanjungpinang
dan keramahan). Pegawai Dinas selaku pelaksana tidak dapat
Pendidikan dan Kebudayaan Kota memberikan kepastian waktu dalam
Tanjungpinang hanya sebagai tim proses pencairan dana tersebut, karena
MONEV (Monitoring Evaluasi) dari pusat pun tidak bisa memberikan
menurut narasumber dana BOS itu kejelasan waktu. Mundurnya waktu
sistemnya semua dari pusat pihak penyaluran dana BOS dari waktu yang
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sudah ditetapkan mengakibatkan pihak
hanya mendapatkan SK sebagai sekolah dirugikan dan harus pande-
pelaksana berusaha memberikan pande menggunakan dana sekolah
pelayanan dengan tingkat disiplin sampe dana cair, apalagi proses
waktu yang tinggi, karena dengan pencairan dana tersebut bisa mundur
disiplin waktu maka pelayanan yang sampai triwulan kedua, seharusnya
diberikan tidak akan membutuhkan sekarang yang cair triwulan III tapi
waktu yang lama dan cepat masih triwulan II. Tidak adanya
terselesaikan. Pihak Dinas Pendidikan kepastian waktu dalam penyaluran dana
dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang BOS bukan merupakan kesalahan
memonitoring saja, jadi dari mereka ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
melibatkan pengawas sekolah itu hanya Kota Tanjungpinang semata, karena
memonitoring saja penggunaannya pihak Dinas hanya melaksanakan
tidak bisa memberikan pelayanan kebijakan yang sudah dibuat oleh pusat
langsung karena yang menerima selaku aparat pemerintah.
sekolah langsung jadi kami hanya
memonitoring saja setiap triwulan tim
37 | J U R N A L M A N A J E M E N D A N B I S N I S T A N J U N G P I N A N G , V O L . 2 , N O . 1 , 2 0 1 8 : 2 8 - 3 9

Setelah dilakukan identifikasi mengenai Pendidikan dan Kebudayaan Kota


kualitas pelayanan penyaluran dana BOS 2016 Tanjungpinang manyampaikan
di Kota Tanjungpinang, tahap selanjutnya informasi kepada pihak sekolah dengan
adalah mengidentifikasi system pelayanan
cara sosialisasi, yang mengumpulkan
dalam penyaluran dana BOS di Kota
Tanjungpinang yang dilaksanakan oleh Dinas seluruh sekolah biasanya di adakan
Pendidikan Kota Tanjungpinang. System oleh Provinsi untuk melaksanakan
pelayanan publik yang baik akan pelatihan Penyaluran Dana BOS SMA.
meningkatkan kualitas pelayanan publik yang c. Perlindungan Terhadap Dampak Dari
baik pula. Identifikasi mengenai system Hasil Pelayanan
pelayanan dana BOS SMA Tahun 2016 di Dengan adanya keterlambatan ini pihak
Kota Tanjungpinang terdiri dari beberapa sekolah sebagai pelanggan yang
unsur yaitu prosedur pelayanan, kejelasan menerima pelayanan sudah terbiasa
informasi tentang pelayanan dan perlindungan
akan hal ini, dana BOS itu pasti akan
terhadap dampak dari hasil pelayanan yang
diberikan. cair tetapi terlambat yang pasti mereka
selalu memberikan keluhan kepada
3. Sistem Pelayanan Publik Sektor pihak Dinas Pendidikan dan
Pendidikan Pada Dana BOS SMA di Kota Kebudayaan Kota Tanjungpinang.
Tanjungpinang Pihak sekolah memberikan sosialisasi
a. Prosedur Pelayanan
kepada wali murid diberi penjelasan
Pada pelayanan dana BOS SMA Tahun
tentang dana BOS ini, penjelasan ke
2016 di Kota Tanjungpinang
wali murid merupakan strategi yang
menunjukan bahwa prosedur pelayanan
baik dan wali murid kan termasuk
yang digunakan masih berbelit-belit,
masyarakat jadi mereka akan paham
hal ini dikarenakan dana anggaran yang
kenapa dana BOS ini terjadi
dianggarkan oleh Kemendikbud akan
keterlambatan. Strategi ini dapat
ditransfer ke Provinsi yang kemudian
melindungi dampak buruk hasil
akan ditransfer ke rekening sekolah,
kualitas pelayanan yang diberikan oleh
dengan system ini ternyata
pihak Dinas Pendidikan Kota
mengakibatkan prosedur pencairan
Tanjungpinang dan Sekolah selaku
dana BOS pada Tahun 2016 ini
pelaksana dana BOS SMA.
menjadi sangat panjang dan berbelit-
belit. Panjangnya prosedur pencairan Sebagai penanggungjawab tingkat kota
dana BOS tersebut disebabkan karena Dinas Pendidikan memiliki beberapa strategi
panjangnya birokrasi yang harus dalam melakukan peningkatan kualitas
dilewati untuk dapat melakukan pelayanan penyaluran dana BOS SMA di Kota
penyaluran dana BOS. Tanjungpinang, seperti strategi memberikan
b. Kejelasan Informasi layanan yang baik kesopanan dan keramahan
Pihak DIKBUD Kota Tanjungpinang dalam memberikan pelayanan; Strategi
penyampaian informasi dengan berkomunikasi
sering mendapatkan undangan rapat
yang baik dengan pihak sekolah maupun
koordinasi dana BOS di Batam, masyarakat agar menimbulkan pemahaman;
diberikan pelatihan/kejelasan kepada Strategi pelaksanaan dengan keterbukaan
tim pelaksanaan dana BOS. Dinas segala yang berkaitan dengan proses playanan
38 | J U R N A L M A N A J E M E N D A N B I S N I S T A N J U N G P I N A N G , V O L . 2 , N O . 1 , 2 0 1 8 : 2 8 - 3 9

wajib diinformasikan secara terbuka agar masih berbelit-belit banyak birokrasi yang
mudah diketahui dan dipahami oleh pihak harus dilewati panjang.
sekolah maupun masyarakat, baik diminta 4. Strategi yang dilakukan oleh Dinas
maupun tidak diminta (Hardiansyah, 2011). Pendidikan dalam Pelayanan Dana BOS ini
sudah cukup bagus, dengan memiliki
Dalam rangka memfasilitasi penyelesaian strategi yang meningkatkan Pelayanan
atas pengaduan masyarakat tentang Penyaluran Dana BOS SMA di Kota
pelaksanaan program BOS SMA serta Tanjungpinang pihak Dinas Pendidikan
memberikan informasi tentang mekanisme dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang telah
program BOS SMA pusat membentuk Unit berusaha untuk memberikan pelayanan
Pelayanan Masyarakat (UPM) yang bertujuan yang berkualitas bagi masyarakat terkait
untuk mengatur, menyediakan informasi, dengan Dana BOS SMA.
menindaklanjuti setiap pengaduan yang masuk. 5. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Pelayanan informasi dan pengaduan Tanjungpinang dapat menerapkan fasilitas
masyarakat sangat penting bagi pengelola penyelesaian atas pengaduan masyarakat
program dalam rangka tentang pelaksanaan program BOS SMA
transparansi/keterbukaan terhadap masyarakat. serta memberikan informasi tentang
mekanisme program BOS, Tim
SIMPULAN Manajemen BOS SMA Pusat membentuk
Berdasarkan hasil uraian di atas maka Unit Pelayanan Masyarakat (UPM) yang
dapat di simpulkan: bertujuan untuk menindaklanjuti setiap
1. Manajemen Pelayanan Publik Bidang pengaduan yang masuk;
Pendidikan pada dana BOS SMA sudah mendokumentasikan pengaduan secara
cukup baik. Hal ini terlihat dama proses jelas; menyediakan bentuk informasi
perencanaan sampai umum BOS SMA; mengatur alur informasi
pengawasan/controlling yang dilaksakan pengaduan/temuan masalah agar dapat
sangat berpedoman pada Juknis diterima oleh pihak yang tepat.
Penggunaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan Biaya Operasional Sekolah. Hal DAFTAR PUSTAKA
ini terlihat dengan adanya monitoring dan
evaluasi kesekolah-sekolah setiap
pertriwulan setlah pencairan dana BOS Aulia, M. A. (2013). Kesadaran Hukum
tersebut. Masyarakat Kampung Mahmud Untuk
2. Tingkat Kualitas Pelayanan Publik Bidang Memiliki Hak Sertifikat Tanah.
Pendidikan pada Dana BOS SMA di Kota Administrasi Publik, 73-74.
Tanjungpinang sudah baik, akan tetapi
karna tidak ada kepastian waktu atau Dwiyanto, A. (2010). Manajemen Pelayanan
terlambatnya dana BOS tesebut masuk Publik : Peduli, inklusif, dan
dalam rekening sekolah membuat kolaboratif. Yogyakarta: Gadjah Mada
pelayanan yang diberikan oleh pihak University Press.
terlihat tidak baik meskipun mereka hanya
tim pelaksanaan dana BOS tersebut. Gutri, H. H. (2012). Analisis Kualitas
3. Sistem Pelayanan Publik Sektor Pelayanan Pelayanan Penyaluran Dana
Pendidikan pada Dana BOS SMA juga BOS Tahun 2011 Di Dinas Pendidikan
masih terganggu, karena adanya rangkaian- Kota Semarang. Administrasi Publik
rangkaian dalam system pelayanan yang dan Manajemen, 4-5.
39 | J U R N A L M A N A J E M E N D A N B I S N I S T A N J U N G P I N A N G , V O L . 2 , N O . 1 , 2 0 1 8 : 2 8 - 3 9

Hardiansyah. (2011). Kualitas Pelayanan


Publik : Konsep, Dimensi, Indikator,
dan Implementasinya. Yogyakarta:
Gava Media.

Kalenge, N. A. (2015). Kualitas Pelayanan


Publik Di Dinas Pendidikan Kota
Bitung. Jurnal Politico, 3-4.

Mulyana, D. (2013). Metodologi Penelitian


Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

Paulus, R. D. (2013). Implementasi Kebijakan


Di Dinas Pendidikan Kabupaten
Minahasa. Ilmu Pemerintahan, 14.

Ridwan, J., & Sudrajat, A. S. (2010). Hukum


Administrasi Negara dan Kebijakan
Pelayanan Publik . Bandung: Nuansa.

Soloha, C. (2015). Kualitas Aparatur


Pemerintah Dalam Meningkatkan
Pelayanan Pendidikan Di Dinas
Pendidikan Kabupaten Morotai. Jurnal
Politico, 2-3.

Supriadi, D. (2010). Satuan Biaya Pendidikan


Dasar dan Menengah. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai